International Council of Nurses (1965), perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan, berwenang di Negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien.
Menurut UU RI NO 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakkan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan.
Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan proses penuaan (Harlley, 1997).
Perawat Profesional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwewenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenagannya (Depkes RI, 2002).
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem yang dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial (dari profesi/luar profesi).
Peran perawat terdiri dari: 1. pemberi asuhan keperawatan, 2. advokat klien, 3. edukator, 4. koordinator/manager kasus, 5. kolabolator, 6. konsultan, 7. pembaharu, 8. penemu kasus, dan 9. panutan/role model.
1. Peran sebagai pemberi asuhan Memenuhi kebutuhan dasar klien dengan pendekatan proses keperawatan, pemberian asuhan keperawatan dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks. 2. Peran sebagai advokat Membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (persetujuan) dan melindungi hak-hak pasien (mendapatkan pelayanan kesehatan).
3. Peran sebagai edukator Peran dalam membantu pasien untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan melalui pendidikan kesehatan. 4. Peran sebagai koordinator/manager kasus Peran dalam mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah sesuai kebutuhan pasien.
5. Peran sebagai kolaborator Peran dalam bekerjasama dengan tim kesehatan lain untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien. 6. Peran sebagai konsultan Peran sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat bagi pasien. Peran konsultasi ini bagi keluarga/pasien dan bagi perawat lain.
7. Peran sebagai pembaharu/perubah Melakukan perubahan secara sistematis dan terarah dengan mengadakan perencanaan, kerjasama dan mempengaruhi klien maupun pihak lain. Untuk menjadi pembaharu harus memiliki ketrampilan khusus, komunikasi yang baik dan penampilan bagus. 8. Peran sebagai penemu kasus Biasanya perawat komunitas, perawat berperan dalam mendeteksi dan menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit. 9. Peran sebagai panutan/role model Perawat menunjukkan perilakunya sehari-hari dan dicontoh oleh orang lain.
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari : 1. Peran Perawat sebagai pemberi askeperawatan 2. Peran Perawat sebagai advokat klien 3. Peran Perawat sebagai Edukator 4. Peran Perawat sebagai koordinator 5. Peran Perawat sebagai kolaborator 6. Peran Perawat sebagai Konsultan
Selain peran perawat berdasarkan konsirsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983, yang membagi empat peran perawat: a. Peran Perawat sebagai Pelaksana Pelayanan Keperawatan b. Peran Perawat sebagai Pendidik dalam Keperawatan c. Peran Perawat sebagai Pengelola pelayanan Keperawatan d. Peran Perawat sebagai Peneliti dan Pengembang pelayanan Keperawatan
Fungsi Perawat Meliputi : a. Fungsi Independen b. Fungsi Dependen c. Fungsi Interdependen
Fungsi Independen tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen adalah: 1) Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien/keluarganya dan menguji secara fisik untuk menentukan status kesehatan. 2) Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara atau memperbaiki kesehatan. 3) Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari. 4) Mendorong untuk berperilaku secara wajar.
Fungsi Dependen Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter, seperti pemasangan infus, pemberian obat, dan melakukan suntikan. Oleh karena itu, setiap kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap tindakan perawat yang berdasarkan perintah dokter, dengan menghormati hak pasien tidak termasuk dalam tanggung jawab perawat.
Fungsi Interdependen Tindakan perawat berdasar pada kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan.
Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik. Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah : legal etik perawat.