1. Paradigma Sederhana. Paradigma sederhana terdiri dari satu variable bebas (independent) dan satu variable terikat (dependent) R Y.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ-

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Korelasi dan Regresi Sederhana. Srava Chrisdes Antoro, M.Si.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

SESI 13 STATISTIK BISNIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA. valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. 27. Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel kekayaan (X 1 ) dan Moral (X 2 )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian kejahatan dapat dilihat dari beberapa segi pandang yaitu:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Deploment Index (HDI)

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analisis dan metode verifikatif analisis. Metode deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai berikut:

Sumber: Husein Umar (2004), Metode Riset Ilmu Administrasi, Pt Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ali Rokhman

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. teknik yang umum digunakan untuk menganalisis. hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB 13 KORELASI. Korelasi Page 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa kelas XII Jurusan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Underwriting terhadap Laba Bersih. Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas mengenai kewirausahaan khususnya mengenai

JUDUL PENELITIAN DAN STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian ini dilakukan di Sheraton Bandung Hotel & Towers di Jl. Ir.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian langkah awal yang harus dilakukan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB II METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODE PENELETIAN

Transkripsi:

1. Paradigma Sederhana Paradigma sederhana terdiri dari satu variable bebas (independent) dan satu variable terikat (dependent) X 1 R Y Gambar 1. Paradigma Sederhana Contoh: X 1 = Kampanye Y = Perolehan Suara Pilkada Rumusan masalah 1. Rumusan Masalah Deskriptif Bagaimana X? (Kampanye) Bagaimana Y? (Perolehan Suara Pilkada) 2 Rumusan Masalah Asosiatif Bagaimana pengaruh Kampanye terhadap Peroleh Suara Pilkada? Teori yang digunakan Ada dua teori yang digunakan yaitu Teori tentang Kampanye dan Teori tentang Pilkada. Hipotesis 1. Hipotesis Deskriptif Teknik Kampanye yang dilakukan oleh Parpol tersebut telah 60 % baik. Hasil Perolehan Suara yang diterima oleh Parpol tersebut hingga saat ini telah 80 % baik. 1

2. Hipotesis Asosiatif Ada pengaruh yang signifikan antara Kampanye dengan hasil Perolehan Suara Pilkada. Teknik analisis data Teknik Analisis yang digunakan pada kasus ini adalah Analisis Korelasi dan Analisis Deskriptif 2. Paradigma Sederhana Berurutan Paradigma sederhana berurutan (serial) terdiri dua atau lebih variabel bebas dan satu variabel terikat yang disusun secara berurutan. r1 r2 R X 1 X 2 X 3 Y Gambar 2. Paradigma Sederhana Berurutan Contoh : X1 = Jenjang Pendidikan X3 = Kualitas Media X2 = Pengalaman Mengajar Y = Ketuntasan Peserta Didik Rumusan Masalah Bagaimana X1? (Jenjang Pendidikan) Bagaimana X2? (Pengalaman Mengajar) Bagaimana X3? (Kualitas Media) Bagaimana Y? (Ketuntasan Peserta Didik) 2

2. Asosiatif Bagaimana hubungan X1 dengan X2? Bagaimana hubungan X2 dengan X3? Bagaimana hubungan X3 dengan Y? Landasan Teori Terdapat 4 landasan teori yaitu teori tentang Jenjang Pendidikan, Pengalaman Mengajar, Kualitas Media,dan tentang Ketuntasan Peserta Didik. Hipotesis Jenjang Pendidikan yang dimiliki oleh Tenaga Pendidik di Sekolah tersebut telah 70 % baik. Pengalaman Mengajar yang dimiliki oleh Tenaga Pendidik di Sekolah tersebut telah 80 % baik. Kualitas Media Pembelajaran yang dipakai oleh Tenaga Pendidik di Sekolah tersebut telah 60 % baik. Ketuntasan Peserta Didik di Sekolah tersebut telah 90 % baik. 2. Asosiatif Semakin tinggi Jenjang Pendidikan yang dimiliki oleh Tenaga Pendidik, maka semakin banyak Pengalaman Mengajar mereka. Semakin lama Pengalaman Mengajar seorang Tenaga pengajar, maka Kualitas Media Pembelajaran yang dibuat semakin baik. Semakin baik Media Pembelajaran yang dipakai, maka semakin baik tingkat ketuntasan peserta didik. 3

Teknik Analisis Teknik Analisa yang dipakai pada kasus ini adalah Analisis Product Moment Pearson dan Analisi Deskriptif 3. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen Paradigma ganda dengan dua variabel independent adalah paradigma yang disusun atas 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat yang susunannya dapat dilihat pada gamabar berikut : r1 r3 R r2 Gambar 3 Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen Contoh : X 1 = kualitas pelayanan X 2 = jumlah pengunjung Y = jumlah pembeli Rumusan Masalah Bagaimana X 1? (kualitas pelayanan) Bagaimana X 2? (jumlah pengunjung) Bagaimana Y? (jumlah pembeli) 2. Asosiatif Bagaimana hubungan X1 dengan X2? Bagaimana hubungan X1 dengan Y? Bagaimana hubungan X2 dengan Y? 4

Landasan Teori Terdapat 3 landasan teori yaitu teori tentang kuatitas pelayanan, jumlah pengunjung, jumlah pembeli. Hipotesis Kualitas dari pelayanan pegawai toko tersebut sudah mencapai 75% baik. Jumlah pengunjung toko tersebut sudah mencapai 80% baik. Jumlah pembeli di toko tersebut sudah mencapai 65% baik. 2. Asosiatif Kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai toko akan memperngaruhi banyaknya pengunjung toko tersebut. Kualitas dari pelayanan yang diberikan pegawai toko akan mempengaruhi banyaknya jumlah pembeli di toko tersebut. Jumlah pengunjung toko dapat mempengaruhi jumlah dari pembeli di toko tersebut. Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan pada kasus ini adalah Analisis Korelasi Product Moment. 4. Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen Paradigma ganda dengan tiga variabel independen yaitu X 1 ;X 2 dan X 3. untuk mencari besarnya hubungan antara X 1 dengan variabel Y; X 2 dengan Y; X 3 dengan Y; X 1 dengan X 2 ; X 2 dengan X 3 ; dan X 1 dengan X 3 dapat menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari besarnya hubungan antara X 1 secara bersama- 5

sama dengan X 2 dan X 3 terhadap Y digunakan korelasi ganda. Regresi sederhana dan ganda serta korelasi parsial dapat diterapkan dalam paradigma ini. Jadi bisa dikatakan dalam paradigm ganda dengan tiga variable independen, terdapat tiga variable independen (X 1,X 2,X 3 ) dan satu variable dependen (Y) x1 r1 r6 r4 x2 r2 y r5 r3 x3 Gambar 4 Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen Contoh: X1 = Keuntungan perusaan X2 = Perencanaan perusahaan X3 = Promosi perusahaan Y = Perkembangan perusaan Rumusan Masalah Bagaimana X1? (Keuntungan Perusahaan) Bagaimana X2? (Perencanaan Perusahaan) Bagaimana X3? (Promosi Perusahaan) Bagaimana Y? (Perkembangan Perusahaan) 2. Asosiatif Bagaimana hubungan keuntungan perusaan terhadap perencanaan perusahaan? Bagaimana hubungan perencanaan perusahaan terhadap promosi perusahaan? Bagaimana hubungan keuntungan perusahaan terhadap promosi perusahaan? 6

Bagaimana pengaruh keuntungan perusahaan terhadap perkembangan perusahaan? Bagaimana pengaruh perencanaan perusahaan terhadap perkembangan perusahaan? Bagaimana pengaruh promosi perusahaan terhadap perkembangan perusahaan? Bagaimana hubungan atau pengaruh keuntungan perusahaan, perencanaan perusahaan, dan promosi terhadap perkembangan perusahaan? Teori yang digunakan Ada empat teori yaitu tentang keuntungan perusahaan, perencanaan perusahaan, promosi perusahaan, dan perkembangan perusahaan. Hipotesis Keuntungan yang di peroleh perusahaan mencapai 35% Perencanaan perusahaan mencapai target maksimal yaitu 85% Promosi perusahaan sudah mencangkup lingkup provinsi Perusahaan tersebut telah berkembang pesat dengan keuntungan yang mencapai 85%. 2. Assosiatif Ada hubungan positif dan signifikan antara keuntungan perusahaan dengan perencanaan perusahaan. Hal ini berarti bila keuntungan perusahaan semakin tinggi maka akan semakin menunjang perencanaan perusahaan. Ada hubungan positif dan signifikan antara perencanaan perusahaan dengan promosi perusahaan. Ini berarti 7

semakin matang perencanaan perusahaan maka akan semakin menunjang promosi perusahaan. Ada hubungan positif dan signifikan antara keuntungan perusahaan dengan promosi perusahaan. Hal ini berarti bila keuntungan perusahaan semakin tinggi akan semakin menunjang promosi perusahaan. Ada hubungan positif dan signifikan antara keuntungan perusahaan dengan perkembangan perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi keuntungan perusahaan maka akan semakin menunjang perkembangan perusahaan. Ada hubungan positif dan signifikan antara perencanaan perusahaan dengan perkembangan perusahaan. Ini berarti semakin matang perencanaan perusahaan maka akan semakin menunjang perkembangan perusahaan. Ada hubungan positif dan signifikan antara promosi dengan perkembangan perusahaan. Hal ini berarti bila promosi perusahaan meningkat maka akan semakin menunjang perkembangan perusahaan. Ada hubungan positif dan signifikan antara akreditasi belajar, kualitas guru, dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Ini berarti bila keuntungan perusahaan, perencanaan perusahaan, dan promosi perusahaan semakin meningkat maka akan semakin menunjang perkembangan perusahaan. Teknik analisis data Untuk hipotesis assosiatif, untuk mencari besarnya hubungan antara X1 dengan Y; X2 dengan Y; X3 dengan Y; X1 dengan X2; X2 dengan X3; dan X1 dengan X3 dapat menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari besarnya hubungan antar X1 secara bersama sama dengan X2 dan X3 terhadap Y digunakan korelasi ganda. Regresi 8

sederhana dan ganda serta korelasi parsial juga dapat digunakan. 5. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen Paradigma Ganda dengan dua variable dependen adalah paradigma dengan satu variabel independen dan dua dependen. Untuk mencari besarnya hubungan antara X dan Y1 dan X dengan Y2 digunakan teknik korelasi sederhana. Demikian juga untuk Y1 dengan Y2 analisis regresi juga dapat digunakan disini. r1 Y 1 X 1 r2 R Y 2 Gambar 5 Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen Contoh : X1 = Hobi Y1 = Minat Y2 = Perasaan Senang Rumusan Masalah Bagaimana X1? (Hobi) Bagaimana Y1? (Minat) Bagaimana Y2? (Perasaan Senang) 2. Asosiatif Bagaimana pengaruh hobi terhadap minat seseorang? 9

Bagaimana pengaruh hobi dengan perasaan senang? Bagaimana pengaruh minat dengan perasaan senang? Landasan Teori Teori yang akan digunakan adalah mengenai hobi, minat dan perasaan senang pada beberapa objek (manusia). Hipotesis Hobi tiap objek berbeda-beda. Minat seseorang mungkin saja bersifat global. Perasaan senang selalu ditunjukkan pada setiap objek penelitian. 2. Asosiatif Terdapat hubungan yang signifikan antara hobi dan minat seseorang. Terdapat hubungan yang signifikan antara hobi dan perasaan senang. Terdapat hubungan yang signifikan antara minat dan perasaan senang. Teknik Analisa Teknik analisa yang digunakan adalah Korelasi sederhana dan regresi. 6. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Variabel Dependen Hubungan antara X1 bersama-sama dengan X2 terhadap Y1 dan X1 dan X2 bersama-sama terhadap Y2 dapat lihat pada gambar di bawah ini. Dalam paradigm ini terdapat dua variable terikat yang dipengaruhi oleh dua variabel bebas dan antar variabel terikat dan variabel bebasnya saling mempengaruhi satu sama lain. 10

X 1 r2 r1 r3 Y 1 r5 r6 X 2 r4 Y 2 Gambar 6 Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Variabel Dependen. Contoh : X1 = Pelayanan Dealer Motor Y1 = Pelanggan X2 = Sistem Penjualan Y2 = Komplain Pelanggan Rumusan Masalah Bagaimana X1? (Pelayanan Dealer Motor) Bagaimana X2? (Sistem Penjualan) Bagaimana Y1? (Pelanggan) Bagaimana Y2? (Komplain Pelanggan) 2. Asosiatif Bagaimana hubungan antara pelayanan dealer motor dengan pelanggan? Bagaimana hubungan antara pelayanan dealer motor dengan komplain pelanggan? Bagaimana hubungan antara sistem penjualan dengan pelanggan? Bagaimana hubungan antara sistem penjualan dengan komplain pelanggan? Bagaimana hubungan antara pelayanan dealer motor dengan sistem penjualan? 11

Bagaimana hubungan antara pelanggan dengan komplain? Landasan Teori Teori yang digunakan dalam kasus ini adalah tentang pelayanan dealer motor, sistem penjualan, pelanggan dan komplain pelanggan. Hipotesis Pelayanan yang dilakukan oleh dealer motor tersebut telah 80 % baik. Sistem penjualan yang digunakan pada dealer motor tersebut telag 70% baik. 95% Pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. 5% pelanggan komplain dengan pelayanan yang diberikan. 2. Asosiatif Terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan dealer motor dengan pelanggan. Terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan dealer motor dengan komplain pelanggan. Terdapat hubungan yang signifikan antara sistem penjualan dengan pelanggan. Terdapat hubungan yang signifikan antara sistem penjualan dengan komplain pelanggan. Terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan dealer motor dengan sistem penjualan. Terdapat hubungan yang signifikan antara pelanggan dengan komplain. 12

Teknik Analisa Teknik analisa yang dilakukan adalah regresi ganda dan korelasi. 7. Paradigma Jalur Paradigma jalur. Dalam paradigma itu terdapat empat rumusan masalah deskriptif dan 6 rumusan masalah asosiatif. Dinamakan paradigma jalur karena terdapat variabel yang berfungsi sebagai jalur antara (X 3 ). Dengan adanya variabel antara ini, akan dapat digunakan untuk mengetahui apakah untuk mencapai sasaran akhir harus melewati variabel antara itu atau bisa langsung kesasaran akhir. Dari gambar terlihat bahwa, murid yang berasal dari status sosial ekonomi tertentu X 1 r4 r2 r1 X 3 R Y r3 r5 X 2 Gambar 2.6 Paradigma Jalur. Contoh : X1 = Kedisiplinan X2 = Tingkah Laku X3 = Jiwa Kepemimpinan Y = Pemimpin yang baik 13

Rumusan Masalah Bagaimana X1? (Kedisiplinan) Bagaimana X2? (Tingkah Laku) Bagaimana X3? (Jiwa Kepemimpinan) Bagaimana Y? (Pemimpin yang baik) 2. Asosiatif Bagaimana hubungan antara Kedisiplinan dengan tingkah laku? Bagaimana hubungan antara kedisiplinan dengan jiwa kepemimpinan? Bagaimana hubungan antara tingkah laku dengan jiwa kepemimpinan? Bagaimana hubungan antara kedisiplinan dengan pemimpin yang baik? Bagaimana hubungan antara tingkah laku dengan pemimpin yang baik? Bagaimana hubungan antara jiwa kepemimpinan dengan pemimpin yang baik? Landasan Teori Teori yang digunakan dalam kasus ini adalah tentang kedisiplinan, tingkah laku, jiwa kepemimpinan dan pemimpin. Hipotesis Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kedisiplinan tinggi. Seorang pemimpin yang baik harus memiliki tingkah laku yang baik. Seorang pemimpin yang baik harus memiliki jiwa kepemimpinan tinggi. 14

Pemimpin di daerah tersebut telah 80 % baik. 2. Asosiatif Terdapat hubungan antara Kedisiplinan dengan tingkah laku. Terdapat hubungan antara kedisiplinan dengan jiwa kepemimpinan. Terdapat hubungan antara tingkah laku dengan jiwa kepemimpinan. Terdapat hubungan antara kedisiplinan dengan pemimpin yang baik. Terdapat hubungan antara tingkah laku dengan pemimpin yang baik. Terdapat hubungan antara jiwa kepemimpinan dengan pemimpin yang baik. Teknik Analisa Teknik analisa yang dilakukan adalah regresi ganda dan korelasi. 15

L A M P I R A N 1. Analisis korelasi Analisis korelasi digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel. Korelasi bersifat undirectional yang artinya tidak ada yang ditempatkan sebagai predictor dan respon (IV dan DV). Angka korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negative dan positif mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang positif menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi A menyebabkan kenaikan pula B (A dan B ditempatkan sebagai variabel) Interprestasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007) 0-0,199 : Sangat lemah 0,20-0,399 : Lemah 0,40-0,599 : Sedang 0,60-0,799 : Kuat 0,80-1,0 : Sangat kuat Pearson r correlation: Pearson r correlation biasa digunakan untuk mengetahui hubungan pada dua variabel. Korelasi dengan Pearson ini mensyaratkan data berdistribusi normal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : 16

Analisis korelasi adalah alat yang membahas tentang derajat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan dalam satu variabel diikuti oleh perubahan variabel lain, baik yang searah maupun tidak. Hubungan antara variabel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis : 1) Korelasi Positif Terjadinya korelasi positif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang sama (berbanding lurus). Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti peningkatan variabel lainnya. 2) Korelasi Negatif Terjadinya korelasi negatif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang berlawanan (berbanding terbalik). Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti penurunan variabel lainnya. 3) Korelasi Nihil Terjadinya korelasi nihil apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang tidak teratur (acak). Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti penurunan variabel. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, kadang diikuti dengan peningkatan pada variabel lain dan kadang diikuti dengan penurunan pada variabel lain. Berdasarkan hubungan antar variabel yang satu dengan variabel lainnya dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan r. besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1 r +1 Untuk mencari korelasi antara variabel Y terhadap X1 atau ry.1,2,,k dapat dicari dengan rumus : Sedangkan untuk mengetahui korelasi antar variabel bebas dengan tiga buah variabel bebas adalah : 17

a. Koefisien korelasi antara X1 dan X2 b. Koefisien Korelasi antara X1 dan X3 c. Koefisien Korelasi antara X2 dan X3 Nilai koefisien korelasi adalah -1 r +1. Jika dua variabel berkorelasi negatif maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati -1 ; jika dua variabel tidak berkolerasi maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati 0 ; sedangkan jika dua variabel berkolerasi positif maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati 1. Untuk lebih mengetahui seberapa jauh derajat antara variabel variabel tersebut, dapat dilihat dalam perumusan berikut : -1,00 r - 0,80 Berarti korelasi kuat secara negatif -0,79 r - 0,50 Berarti korelasi sedang secara negative -0,49 r 0,49 Berarti korelasi lemah 0,50 r 0,79 Berarti korelasi sedang secara positif 0,80 r 1,00 Berarti korelasi kuat secara positif 2. Korelasi Product Moment Digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Dapat juga digunakan untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen. Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah 1. r = +1 menunjukkan hubungan positip sempurna, sedangkan r = -1 menunjukkan 18

hubungan negatip sempurna. r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau - hanya menunjukkan arah hubungan. Intrepretasi nilai r adalah sebagai berikut: Untuk mencari r hitung digunakan perhitungan sebagai berikut : 3. Uji Koefisien Regresi Ganda Adanya variabel variabel bebas dalam regresi linier ganda perlu diuji untuk melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas. Uji statistik yang paling tepat adalah menggunakan uji t (t student ). Dimisalkan populasi mempunyai model regresi berganda yaitu : Adanya asumsi bahwa variabel variabel bebas memberikan pengaruh yang berarti atau tidak terhadap variabel tidak bebas akan diuji hipotesis H0 melawan hipotesis H1 dalam bentuk : H0 = βi = 0,1 = 1,2,..., k. H1 = βi = 0,1 = 1,2,..., k. Untuk menguji tersebut digunakan kekeliruan baku yang ditaksir sy2 1,2,,k. jadi untuk melihat kekeliruan tersebut koefisien bi adalah : 19

Dengan distribusi t student serta dk = (n k 1), ttabel = t(n k 1, α), dimana kriteria pengujian adalah : tolak H0 jika ti >ttabel dan terima H0 jika ti<ttabel. 20