KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan Penyusunan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen

2015, No Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5530); 3. Peraturan Pemerintah Nomor tentang Kebijakan Energi Nasi

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

ADENDUM DOKUMEN PEMILIHAN

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

Nomor : S-002/WPB.03/KP.0110/PBJ/ Maret 2013 Lampiran : 1 Lembar Hal : Permohonan Perubahan Jadwal Lelang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN PENYUSUNAN DOKUMEN DED (DETAIL ENGINEERING DESIGN) KAWASAN WISATA MAITARA KOTA TIDORE KEPULAUAN

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. Latar Belakang dan Dasar Hukum

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 34); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010.

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300,

BUPATI BANGKA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN

ADENDUM 1 DOKUMEN SELEKSI UMUM JASA KONSULTANSI (BADAN USAHA)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG ENERGI TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tata Cara

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keharusan yang harus dipenuhi. Ketersediaan energi listrik yang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

BERITA ACARA KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI HARGA Nomor : 585/P-APBD/DIS.PTPH/V/2013. : Perencanaan Rehab Laboratorium Penguji Benih BPSBTPH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 36 Tahun 2017 Seri E Nomor 27 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300,

2014, No Nomor 5286); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tanggal 3 November 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara se

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

TENTANG PENYELENGGARAAN KEWENANGAN PEMERINTAH BUPATI MUSI RAWAS,

TERM OF REFERENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) KEGIATAN PENINGKATAN PELAYANAN PERIZINAN/REKOMENDASI USAHA PERTAMBANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWENANGAN BIDANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTAN STUDI KELAYAKAN PEMBELIAN SARANA KERETA REL LISTRIK (KRL) BARU PT

CANN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR :_3 TAHUN 2010 TAHUN TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

(TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG SUMBER DAYA MINERAL TAHUN ANGGARAN

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

DED REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. BELANTING

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGALISTRIKAN

2 Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 T

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR :_3 TAHUN 2010 TAHUN TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. Umum 1. Program : Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas 2. Kegiatan : Evaluasi dan Penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah 3. Pekerjaan : Evaluasi Dokumen Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 4. Lokasi Kegiatan : Se-Jawa Tengah 5. Anggaran : APBD Provinsi Jawa Tengah 6. Tahun Anggaran : 2016 II. Latar Belakang Sejalan dengan berputernya roda pembangunan, kebutuhan masyarakat akan energi listrik terus meningkat, baik untuk keperluan rumah tangga, bisnis maupun industri. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan langkah-langkah upaya pemenuhan kebutuhan listrik untuk masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dalam upaya untuk pengembangan sektor ketenagalistrikan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah telah merumuskan strategi pembangunan sektor ketenagalistrikan yang dituangkan dalam Dokumen Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2020 yang disusun berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan pasal 5 ayat (2) huruf b dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2012 tentang Ketenagalistrikan di Provinsi Jawa Tengah pasal 5 huruf b. Dokumen RUKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2020 tersebut perlu untuk dievaluasi setiap tahunnya, oleh karena itu pada tahun anggaran 2016 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah melaksanakan pekerjaan Evaluasi Dokumen Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah Tahun 2016. III. Maksud dan Tujuan Evaluasi Dokumen Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan sektor ketenagalistrikan selama tahun 2016 guna penyusunan kebijakan sektor ketenagalistrikan pada tahun 2017 apabila diperlukan agar sesuai dengan kondisi terkini. Adapun tujuannya antara lain : 1. Sebagai kebijakan umum Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam bidang ketenagalistrikan tahun 2017; 2. Merencanakan evaluasi kondisi ketenagalistrikan secara umum untuk memberi masukan bagi RUKN;

3. Untuk mengetahui perkembangan kebutuhan listrik bagi masyarakat tidak mampu, wilayah yang belum berkembang, terpencil dan pedesaan; IV. Lingkup Kegiatan Lingkup pekerjaan ini meliputi : 1. Persiapan Pada tahap ini, pihak pelaksana perlu melakukan koordinasi dengan PPTK. Untuk tahapan berikutnya, pelaksana pekerjaan melakukan pengolahan dan kajian data sekunder yang keluarannya berupa : a. Rencana kerja beserta jadwal pelaksana pekerjaan. b. Kerangka konseptual tentang RUKD beserta data, informasi, methodologi dan peralatan yang dibutuhkan 2. Pengolahan / Pemrosesan Data Data tersebut mencakup kondisi pasokan dan pemintaan kebutuhan listrik, prakiraan kebutuhan dan rencana penyediaan listrik, pengembangan potensi energi primer untuk ketenagalistrikan di Provinsi Jawa Tengah, rencana pengembangan ketenagalistrikan di Provinsi Jawa Tengah dan data pendukung lainya. Pemrosesan data tersebut ditujukan untuk mengevaluasi secara tajam mengenai kondisi saat ini, asumsi-asumsi dan proyeksi kebutuhan listrik dimasa yang akan datang. Metode yang akan digunakan adalah analisis statistik ekonometri dengan program software yang relevan tergantung dari pertimbangan pelaksana kegiatan. Untuk tahap pekerjaan ini penyedia barang jasa sebagai pelaksana harus lebih banyak berperan dan dapat melibatkan Tim Teknis RUKD. Dari hasil pendataan dan pemrosesan data dapat dipergunakan bersama yaitu antara Pelaksana dan Tim Teknis RUKD guna untuk menyusun indikasi Kebijakan dan Program Ketenagalistrikan Daerah. 3. Penyusunan Laporan Pada tahap penyusunan Draft Laporan Akhir dilakukan diskusi secara intensif dengan Tim Teknis RUKD Provinsi Jawa Tengah untuk validasi informasi dan perumusan Kebijakan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah. Laporan tersebut menjadi bahan utama pembahasan diskusi yang selanjutnya dibuat sebagai hasil Laporan Akhir kegiatan ini. V. Peralatan, lingkup Kewenangan Penyedia Jasa dan Tahapan Pekerjaan 1. Peralatan dan material dari Penyedia Jasa Konsultansi adalah Software LEAP, Alat tulis, Laptop/komputer dan Printer 2. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan pengelolaan ketenagalistrikan di Jawa Tengah. Mengumpulkan data sekunder meliputi kondisi penyediaan tenaga listrik dan kebutuhan tenaga listrik di Jawa Tengah. Melakukan kajian terhadap rencana umum ketenagalistrikan di Jawa Tengah pada tahun 2017

Merumuskan proyeksi kondisi ketenagalistrikan 2017 dan kebijakan yang diperlukan untuk memenuhi kondisi tersebut. 3. Pekerjaan ini dilakukan dalam beberapa tahap : a. Persiapan Penyusunan rencana kerja, persiapan administrasi, metodologi dan jadwal waktu. Pengecekan awal di lapangan. b. Pelaksanaan Prossesing data (analisa), asumsi dan proyeksi berdasarkan data yang telah diperoleh. Penyusunan Dokumen RUKD. c. Penyusunan Pelaporan Draft Laporan Akhir. Laporan Akhir. VI. Tata Cara Pelaporan Laporan Kegiatan terdiri dari : 1. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buah buku dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang berisikan : Latar belakang, visi dan misi sektor ketenagalistrikan, maksud dan tujuan penyusunan RUKD, landasan hukum RUKD. Kebijakan sektor ketenagalistrikan. 2. Draft Laporan Akhir Draft Laporan Akhir (pekerjaan selesai 90 %) ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buah buku dalam waktu 75 (tujuh puluh lima) hari kalender sejak ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Adapun isi dari Draft Laporan Akhir seperti kerangka laporan akhir yang antara lain : Kondisi ketenagalistrikan daerah yang memuat uraian tentang kebijakan ketenagalistrikan nasional dan kondisi ketenagalistrikan di Jawa Tengah; Hasil analisis data dengan mempertimbangkan rencana pengembangan tata ruang dan wilayah yang berkaitan dengan penyediaan, distribusi dan kebutuhan tenaga listrik; Kebijakan Pengelolaan Ketenagalistrikan Daerah yang memuat kesimpulan dan rekomendasi. Pembahasan Draft Laporan Akhir dilakukan pembahasan oleh Panitia Pemeriksa serta hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Tahap I.

2. Laporan Akhir Laporan Akhir (pekerjaan selesai 100%) ini diserahkan sebanyak 15 (lima belas) buah buku dilengkapi dengan Executive Summary dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), disertai soft copy dalam Compact Disc (CD). Laporan akhir ini merupakan penyempurnaan atau perbaikan dari Draft Laporan Akhir. Pembahasan laporan akhir dilakukan oleh panitia pemeriksa. Penyerahan Buku Laporan Akhir, Executive Summary CD ini disertai Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Tahap II. VII. Personil Pelaksana Tenaga ahli yang diperlukan pada kegiatan ini adalah : Personil Pelaksana Pendidikan Pengalaman 1. TENAGA AHLI a. Ahli Muda Teknik Elektro (Team Leader) S.1 Minimal 5 tahun b. Ahli Pertama Teknik Elektro S.1 Minimal 3 tahun b. Ahli Pertama Teknik Informatika S.1 Minimal 3 tahun c. Ahli Pertama Ekonomi Pembangunan S.1 Minimal 3 tahun 2. TENAGA PENDUKUNG a. Operator Komputer Minimal DIII Minimal 1 tahun b. Tenaga Administrasi Minimal SMA Minimal 1 tahun VIII. Rencana Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ini dilaksanakan selama 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). IX. Pembiayaan Semua biaya yang timbul sebagai akibat dilaksanakan pekerjaan Evalausi Dokumen Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2016. Semarang, 2016 KEPALA BIDANG KETENAGALISTRIKAN Selaku KUASA PENGGUNA ANGGARAN Ir. EDY SUCIPTO, MT. NIP. 19601011 198903 1 006

KERANGKA LAPORAN AKHIR EVALUASI DOKUMEN RENCANA UMUM KETENAGALISTRIKAN DAERAH (RUKD) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR (DOKUMENTASI) DAFTAR TABEL BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Visi dan Misi Sektor Ketenagalistrikan 1.2 Tujuan Penyusunan RUKD 1.3 Landasan Hukum RUKD BAB II. KEBIJAKAN SEKTOR KETENAGALISTRIKAN 2.1 Perkembangan Kebijakan Sektor Ketenagalistrikan 2.2 Kebijakan Penyediaan Tenaga Listrik 2.3 Kebijakan Harga Jual dan Tarif Listrik 2.4 Kebijakan Pemanfaatan Energi Primer 2.5 Penanganan Listrik Desa dan Misi Sosial 2.6 Kebijakan Lindungan Lingkungan 2.7 Standarisasi, Keamanan, Keselamatan dan Pengawasan 2.8 Kebijakan Demand Side Management 2.9 Penanggungan Krisis Penyediaan Tenaga Listrik BAB III. KONDISI KELISTRIKAN SAAT INI 3.1 Kondisi Sistem Kelistrikan Setempat (Beban Puncak, Daya Mampu dan Cadangan Sistem) 3.2 Perkembangan Pemakaian Energi Listrik Menurut Sektor Pemakai (Rumah Tangga, Bisnis/ Komersial, Publik (Penerangan Jalan Umum, Sosial dan Pemerintah) dan Industri) 3.3 Perkembangan Pembangkit Tenaga Listrik 3.4 Perkembangan Sarana Penyaluran Tenaga Listrik (Transmisi dan Distribusi) 3.5 Perkembangan Rasio Elektrifikasi dan Desa Berlistrik BAB IV. RENCANA KEBUTUHAN DAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK 4.1 Arah Pengembangan Penyediaan Tenaga Listrik (Pembangkit, Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik) 4.2 Potensi Energi Primer 4.3 Asumsi Perencanaan 4.4 Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik Menurut Sektor Pemakai (Rumah Tangga, Bisnis/ Komersial, Publik (Penerangan Jalan Umum, Sosial dan Pemerintah) dan Industri) 4.5 Prakiraan Kebutuhan Sarana Penyaluran Tenaga Listrik (Transmisi dan Distribusi)

4.6 Rencana Pengembangan Listrik Pedesaan BAB V. KEBUTUHAN PENDANAAN 5.1 Kebutuhan Dana Penyediaan Tenaga Listrik (Pembangkit, Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik) 5.2 Kebutuhan Dana Pengembangan Listrik Pedesaan 5.3 Sumber Pendanaan BAB VI. P E N U T U P 6.1. Kesimpulan 6.2. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN