SAMBUTAN KETUA UMUM PENGURUS PUSAT IPI PADA KONGRES KE X DAN SEMINAR ILMIAH NASIONAL IPI 2006 Discovery Kartika Plaza Hotel, Kuta- Bali Tanggal 16 November 2006 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semua. Hoom Swasti Astu 1. Yth. Menteri Komunikasi dan Informasi; 2. Yth. Wakil Gubernur Bali; 3. Yth. Segenap Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah IPI; 4. Yth. Pembicara/Nara Sumber dan Pembina IPI; 5. Yth. Hadirin, Undangan, dan segenap peserta Kongres dan Seminar. Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya kita dapat menghadiri Kongres IPI ke X dan Seminar Ilmiah Nasional Tahun 2006 di tempat yang megah ini. Masih dalam suasana Syawal 1427 H., 1
pada kesempatan yang baik ini saya menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Sebagaimana kita ketahui bersama, Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) saat ini sudah memasuki usianya ke 33 tahun. Usia yang cukup dewasa layaknya bagi seorang profesional. Dalam usianya ini, sebagai salah satu organisasi profesi yang sejajar dengan profesi lainnya, keberadaan IPI telah mendapatkan pengakuan secara nasional, regional, dan internasional. Pemerintah Indonesia sejak tahun 1988 menetapkan Pustakawan sebagai Jabatan Fungsional yang setara dengan profesional lain seperti Dokter, Dosen, Peneliti, Widyaiswara dan jabatan fungsional lainnya. Sebagai profesi yang strategik dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, keberadaan IPI diharapkan dapat mendukung percepatan tumbuh kembang dan meningkatnya perpustakaan di Indonesia baik dari kualitas maupun kualitasnya. Hal ini sejalan dengan perkembangan global dan dinamika 2
masyarakat yang senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Pustakawan dalam perannya mengemban tugas di bidang jasa informasi yang dewasa ini berkembang pesat, senantiasa dituntut membenahi diri dan memperbaiki kinerjanya sehingga dapat memberikan layanan terbaik bagi semua lapisan masyarakat. Sebagai organisasi profesi yang merupakan wadah para pustakawan, IPI harus dapat memposisikan dirinya sebagai lembaga non formal yang dapat menjadi media ilmiah, menggalang kekuatan bersama para pustakawan dalam menyampaikan ide, gagasan dan pemikiran, sumbangsih untuk masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Untuk mewujudkan kondisi semacam itu, perlu kepedulian kita semua untuk saling bahu membahu dan mendukung agar kekuatan tersebut membawa kemajuan yang berarti bagi kepustakawanan Indonesia. 3
Hadirin rekan seprofesi yang berbahagia, Dalam perkembangan akhir-akhir ini kita merasakan IPI seolaholah berjalan di tempat, bahkan kiprahnya tidak selincah seperti ketika masih usia belia. Hal ini mungkin terjadi sebagai dampak kondisi negara kita yang dilandasi krisis berkepanjangan sejak tahun 1997 dan perubahan tata pemerintahan yang senantiasa memerlukan penyempurnaan menuju ke pemerintah yang Amanah. Sebagai bagian dari warga masyarakat, bangsa dan negara Indonesia, saya mengajak rekan-rekan sesama Pustakawan baik yang hadir pada pertemuan ini maupun yang berada di tempat tugas masing-masing, untuk membangun kembali semangat baru sebagai upaya membesarkan organisasi IPI kita tercinta. Kita harapkan ke depan IPI dapat lebih berkembang, eksis menjadi organisasi profesi yang benar-benar profesional, mantap, mapan, dan handal sehingga perannya dapat lebih dirasakan oleh para Pustakawan maupun masyarakat pada umumnya. Guna 4
mewujudkan kondisi yang demikian, tentu kita para anggota dan pengurus dituntut terus belajar, berusaha memperluas pengetahuan, wawasan, kemampuan dan profesionalisme yang kesemuanya akan membawa peningkatan kualitas kenerja kita. Kita pantas mensyukuri bahwa perpustakaan di Indonesia dewasa ini semakin menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan dan peningkatan minat baca lebih baik dari masa-masa sebelumnya. Dalam kondisi ini Pustakawan bersama IPI senantiasa meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dalam melaksanakan tugas, sehingga peran, kiprah, dan eksistensi Pustakawan dan organisasi profesi kita akan semakin nampak. Kerja sama dan kolaborasi ini telah terwujud antara lain melalui tumbuhnya berbagai forum perpustakaan, termasuk sebuah asosiasi baru, yaitu Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) yang baru saja dideklrasikan kemarin. Dan tentu saja, kemitraan yang sudah terbina dalam setahun ini dengan Duta Baca Indonesia (DBI). 5
Hadirin, para undangan, dan rekan-rekan yang saya banggakan. Demikian sambutan, ajakan, dan himbauan saya pada pertemuan Pustakawan se Indonesia, kali ini. Selama mengikuti seminar dan melaksanakan Kongres ke X, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing, meridhoi dan melindungi kita, Amin. Wassalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Jakarta, 28 November 2006 Kepala Perpustakaan Nasional RI, Drs. Dady P. Rachmananta, MLIS. 6