BAB I PENDAHULUAN. Surakarta dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah tidak akan lepas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN INTERAKSI KERJA TERHADAP INTENSITAS KONFLIK KARYAWAN DI CV. DWI KARYA NGAWI

PENGARUH POLA ASUH OARNG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BREBES TAHUN AJARAN 2007/2008

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAMBANG SUPAGI A

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. matematika sehingga berpengaruh dengan prestasi belajar siswa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi pelanggaran terhadap peraturan yang berupa tata tertib sekolah

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Penjas menekankan adanya realisasi nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tajam dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia pendidikan, menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. optimalkan sesuai dengan fungsi masing. Hal ini akan dapat di lakukan apabila

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

I. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian berita yang diketahui di media cetak atau media

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang. Sekolah merupakan wadah bagi peserta didik dalam menempuh

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah Pendidikan Nasional bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa banyaknya siswa di beberapa instansi yang berupa sekolah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

PENGARUH NILAI TES MASUK DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 BANJARNEGARA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Dalam rangka mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPS SMA PGRI 2 KAYEN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas manusia, sektor pendidikan memegang peranan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Sadar akan hakikatnya, setiap manusia Indonesia di muka bumi ini selalu

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB 1 PENDAHULUAN. manusianya atau tenaga kerja yang dimiliki oleh Perusahaan tersebut.

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB I PENDAHULUAN. muda, kenakalan ini merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

I. PENDAHULUAN. pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang demikian besar dalam suatu organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang pesat menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. berguna kelak di kemudian hari.sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam mempersiapkan generasi

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surakarta dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan tata tertib yang berlaku di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surakarta tersebut. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan tata tertib mengatur perilaku siswa agar tidak menyimpang dan mendorong siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surakarta berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang disebut dengan disiplin sekolah. Madsen (1981:6) menyatakan bahwa: Discipline is a process whereby certain relationship (association) are established. it is away of behaving, conducive to productive ends. First, it must be taught; secondly, it must be learned, i,e., internalized. Love, if it is to transcend mere rhetoric, is a way of feeling and acting conducive to productive ends. Most teacher enter the teaching profession because the truly love children (care about student) and desire to help each children achieve his greatest potential. Disiplin merupakan suatu proses antara guru dengan siswa sehingga guru mempunyai tanggung jawab untuk membantu siswa mencapai potensi yang dimiliki siswa. Guru sebagai profesi mengajar dipilih sejumlah orang sebagai alasan karena benar-benar mencintai anak-anak, peduli dan 1

2 mempunyai keinginan besar membantu anak didalam proses belajar mengajar maupun di luar kelas sehingga mencapai tujuan yang produktif. Tujuan produktif yang dimaksud adalah menjadikan siswa yang berprestasi baik dalam praktik maupun teorinya. Gordon (1996:3) menyatakan bahwa Disiplin dipahami sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan keteraturan dan ketetapan atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan. Disiplin sangat sering diasumsikan bahwa satu-satunya jalan untuk mencapai disiplin hanya dengan mendisiplinkan dengan keras, yaitu mengawasi, menghukum dan menggunakan denda demi kebaikan anak. Sutisna (1989:110) menyatakan bahwa: Disiplin sekolah adalah kadar karakteristik dan jenis keadaan serba teratur pada suatu sekolah tertentu atau cara-cara dengan mana keadaan teratur itu diperoleh, pemeliharaan kondisi yang membantu kepada pencapaian dengan fungsi-fungsi sekolah. Disiplin siswa di sekolah memang penting untuk dilakukan. Karena sekolah merupakan tempat bagi generasi calon pemimpin bangsa menimba ilmu pengetahuan dan berinteraksi dalam dunia keilmuan. Disadari atau tidak oleh siswa, sekolah menjadi salah satu tempat pendadaran bagi mereka untuk belajar tentang banyak hal agar kelak menjadi orang yang sukses. Membicarakan disiplin siswa, tidak terlepas dari persoalan perilaku negatif pada diri siswa, yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Berbagai tindak negatif dilakukan para pelajar di sekolah dari nyontek, bolos, memeras, sampai pelanggaran di luar sekolah seperti buat geng, berkelahi (tawuran), mencuri, dsb yang merugikan diri sendiri.

3 Kenyataan demikian tidak jauh beda dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surakarta. Hal tersebut dapat dilihat dari absensi siswa, dimana siswa kelas VIII sering tidak masuk sekolah baik ijin maupun tidak ijin. Kondisi ini akan menghambat proses kegiatan pembelajaran karena merugikan diri siswa sendiri dan sekolah. Bisa dibayangkan apabila setiap hari siswa tidak masuk sekolah, materi pelajaran tertinggal jauh akibatnya nilai-nilai ulangan menjadi jelek dan lebih fatalnya sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surakarta dapat dicap sebagai sekolahan yang tidak berkualitas sehingga tidak ada minat siswa dan orang tua untuk mendaftar ke sekolah tersebut. Sifat disiplin yang dimiliki oleh siswa merupakan hasil interaksi berbagai unsur di sekelilingnya. Itu artinya, sikap disiplin yang ada pada diri siswa tergantung dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Disiplin juga merupakan sikap yang bersifat lahir dan batin yang pembentukannya memerlukan latihan-latihan yang disertai oleh rasa kesadaran dan pengabdian, dimana perbuatan setiap perilaku merupakan pilihan yang paling tepat bagi dirinya. Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan para guru yang mendidik dan mengajarnya. Sisdiknas yaitu: Guru secara khusus tertuang didalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Tenaga pendidik bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

4 bimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Guru sebagai tenaga pendidik mempunyai tujuan utama dalam kegiatan pembelajaran di sekolah yaitu menciptakan kedisiplinan siswa. Sagala (2009:21) menyatakan bahwa Guru adalah semua orang yang berwenang dan tanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Guru berwenang dan bertanggung jawab dalam mendisiplinkan siswa pada saat pembelajaran yaitu menyediakan dan menciptakan situasi dan kondisi belajar yang kondusif sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Guru pada umumnya menekankan tegaknya disiplin dengan cara memberikan ancaman hukuman, menghukum atau mempermalukan secara lisan ataupun manyalahkan murid. Dengan cara tersebut tidak akan membawa kemajuan pada siswa, yang ada hanya menimbulkan pembolosan, pemberontakan dan pembalasan sehingga kegiatan belajar menjadi tidak kondusif dan akhirnya siswa sering ijin tidak masuk sekolah. Walaupun metode yang didasarkan pada kekuasaan dan otoriter terkadang membawa perubahan dalam tingkah laku siswa. Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilihat dan didengar serta dianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk ke dalam hati sanubarinya dan dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orang tuanya di rumah. Sikap yang ditampilkan guru hanya upaya mendisiplinkan siswa.

5 Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggungjawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan dari proses pembelajaran. Pengelolaan kelas berkaitan dengan sosio emosional dimana guru melakukan pembinaan kepada siswa saat kegiatan pembelajaran dan berharap dapat mendorong siswa untuk berdisiplin. Dari pernyataan tersebut betapa pentingnya sebagai sosok pemimpin di dalam kelas yang diharapkan dapat mewujudkan harapan bangsa. Oleh karena itu, diperlukan seorang guru yang mempunyai wawasan kehidupan dan kemampuan yang memadai dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Seorang guru sebagai panutan tidak hanya mengajar melainkan memberikan contoh dan bimbingan dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, peran guru merupakan kemampuan guru dalam memotivasi, menggerakkan dan mendorong siswa untuk bersemangat dalam kegiatan pembelajaran sehingga tercipta keadaan yang disiplin. Dengan disiplin di dalam kelas maka tercipta kegiatan pembelajaran yang kondusif sehingga siswa diharapkan mampu menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang dirancang pemerintah. Sagala (2009:7) Tujuan pendidikan nasional tersebut mengandung makna terwujudnya kemampuan bangsa menangkal setiap ajaran, paham, atau

6 ideologi yang bertentangan dengan pancasila. Artinya, program dan proses pendidikan pada semua tingkat dan jenis pendidikan di arahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengambil judul PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA PERAN GURU TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN 2012/2013. B. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji maka perlu pembatasan masalah. Dalam penelitian ini difokuskan pada hal-hal berikut: 1. Penelitian ini dibatasi pada kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surakarta tahun 2012/2013. 2. Persepsi siswa pada Peran guru dibatasi pada peran guru sebagai pengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VIII Muhammadiyah 5 Surakarta tahun 2012/2013.

7 C. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh persepsi siswa pada peran guru terhadap kedisiplinan siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surakarta tahun 2012/2013. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui adanya pengaruh persepsi siswa pada peran guru terhadap kedisiplinan siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surakarta tahun 2012/2013. E. Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian yang diharapkan dapat bermanfaat antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Bermanfaat untuk pengembangan diri dalam ilmu pengetahuan serta sikap dan berperilaku disiplin. b. Memberikan sumbangan dalam dunia pendidikan dalam upaya mencapai kedisiplinan siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah

8 Memberikan kontribusi positif pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surakarta dalam meningkatkan kedisiplinan siswa sehingga siswa menjadi teratur. b. Bagi Siswa Memberikan pengetahuan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiayah 5 Surakarta bahwa kedisiplinan sangat penting karena disiplin adalah kunci sukses. c. Bagi Guru Memberikan masukan bahwa guru adalah ujung tombak dalam pendidikan sehingga apapun yang diajarkan baik itu sikap dan perilaku guru akan dicontoh siswa. F. Sistematika Penelitian Sistematika penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan teori yang relevan tentang persepsi siswa pada peran guru dan kedisiplinan siswa.

9 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian, penentuan obyek penelitian yang terdiri atas populasi, sampel, sampling, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah berdirinya sekolah, struktur organisasi, penyajian data, analisis data dan pengujian hipotesis. BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Pada bab ini berupa kesimpulan dan saran-saran.