Ditulis pada Rabu, 20 September :47 WIB oleh damian dalam katergori Pemeriksaan tag EKG, ECG, pemeriksaan, elektromedis

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Pendahuluan Elektrokardiogram (EKG) Oleh Puji Mentari

Normal EKG untuk Paramedis. dr. Ahmad Handayani dr. Hasbi Murdhani

KONSEP DASAR EKG. Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV)

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT INTERPRETASI DASAR EKG

JANTUNG 4 RUANG POMPA ATRIUM KA/KI, VENTRIKEL KA/KI SISTEM HANTAR KHUSUS YANG MENGHANTARKAN IMPULS LISTRIK DARI ATRIUM KE VENTRIKEL : 1.

PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP

ECG ElectroCardioGraphy. Peralatan Diagnostik Dasar, MRM 12

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian B. Tujuan tindakan C. Indikasi, kontra indikasi, dan komplikasi tindakan Indikasi tindakan Kontraindikasi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan

Sinyal ECG. ECG Signal 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jantung Elektrofisiologi jantung Aktivitas listrik jantung merupakan perubahan permeabilitas membran sel,

UNIVERSITAS GADJAH MADA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

KATA PENGANTAR. 1. Dosen Pembimbing 2. Pembimbing Lapangan 3. Bagian Lab TelkoMedika 4. TelkoMedika

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Identifikasi Karakter Temporal dan Potensial Listrik Statis Pada Elektrokardiografi (EKG) akibat Penyakit Otot Jantung Myocardial Infarction (MI)

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN ELEKTROKARDIOGRAF

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMASANGAN DAN INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI

EVALUASI KERJA ELECTROCARDIOGRAPH (ECG) RSUD ZAINOEL ABIDIN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX STAGE METHOD (SSM) DENGAN DISKRIPTIF TENTANG HASIL INTERPRETASI EKG ARITMIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengecek alat EKG. Penulis membandingakan dengan alat simulator pada

BAB II LANDASAN TEORI

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Electrocardiograph ECG 300G Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

PENGARUH PENGGUNAAN JELLY DAN AIR LEDENG TERHADAP POTENSIAL AKSI ELEKTROKARDIOGRAM

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensial permukaan tubuh (Sumber: Clark Jr, 2010).

KETERAMPILAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

Jurnal Einstein 2 (3) (2014): Jurnal Einstein. Available online

SOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

KETERAMPILAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Anatomi Jantung

PENGGUNAAN LOGIKA FUZZY PADA KLASIFIKASI POLA ABNORMALITAS JANTUNG

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Electrocardiograph ECG 300G Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (EKG, RJP 2)

Pengantar Elektrofisiologi Jantung

PENGENALAN CITRA REKAMAN ECG ATRIAL FIBRILATION DAN NORMAL MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI WAVELET DAN K-MEAN CLUSTERING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rekayasa Biomedik Terpadu untuk Mendeteksi Kelainan Jantung

Penggunaan Program Matlab Pada Analisa Interval PR Dan Interval RR Sinyal Jantung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 4 ruang yaitu atrium kiri dan kanan, ventrikel kiri dan kanan, serta memiliki

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pemeriksaan Klinis dan Tekanan Darah

KARAKTERISTIK ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua ruang yaitu atrium kiri (sinister) dan kanan (dexter), dan dua ventrikel sinister

HASIL DAN PEMBAHASAN

Klasifikasi dan Pengenalan Pola pada Sinyal EKG Berdasarkan Sifat Keacakan (Entropy) dengan 6 Channel

Rajah 1 : ECG At-104

BAB II LANDASAN TEORI

Identifikasi dan Klasifikasi Pola Sinyal EKG Berdasarkan Sifat Keacakan (Entropy)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Pemodelan Kecerdasan Buatan Untuk Pengenalan Citra Elektrokardiografi (EKG) Oleh: Imam Tazi, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. maupun fungsional dari pengisian atau pompa ventrikel (Yancy et al., 2013).

dampak autotransfusi preoperatif, intraoperatif sederhana, dan intraoperatif pencucian terhadap aktivitas listrik jantung.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Srigading Kecamatan Ngablak

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

4mw\> Balai. Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax dan tulang

PROFIL GAMBARAN EKG MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

untuk duduk atau berbaring; c. merekam ECG 12 lead dan mengukur tekanan darah mulai menit pertama hingga

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Intelegensia Buatan / Artificial Intelligence

AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG. Potensial Aksi Pada Jantung

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

Oleh Arif Widodo NRP Dosen Pembimbing Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

Enzim jantung. Troponin

BAB I PENDAHULUAN. adanya peningkatan tekanan pengisian (backward failure), atau kombinasi

OSCE BLOK XVI. Senin, 18 Maret 2013 CEKLIS NEBULIZER DAN PEAK FLOW

Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung

Gambar 1 : Sistem Penempatan Elektoda [1]

RANCANG BANGUN PORTABEL TENSIMETER DAN ELEKTROKARDIOGRAF BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO

I. PENDAHULUAN. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEKNIK PENILAIAN HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI PADA PEMERIKSAAN UJI LATIH JANTUNG BEBAN DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI

PERBANDINGAN STABILITAS ELEKTROKARDIOGRAM PADA ANJING DOMESTIK YANG DIANESTESI ANTARA KETAMIN, PROPOFOL DAN KOMBINASINYA I PUTU GEDE YUDHI ARJENTINIA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan sebuah organ tubuh yang terdiri dari sekumpulan otot.

masyarakat umum, memegang kunci keberhasilan di dalam menekan angka Di rumah sakit dalam praktiknya tidak terlepas dari alat untuk mengecek

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Fisioanatomi Jantung

SIMULATOR ECG BERBASIS PC SEBAGAI ALAT BANTU AJAR PENGOLAHAN SINYAL BIOMEDIS

Elektrokardiogram Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) yang Teranestesi Kombinasi Ketamin-Silasin

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ARITMIA MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Andri Iswanto

Oleh : dr. Mustofa. trok ardiografi adalah representasi aktivitas listrik jantung yang direkam oleh elektrode pada permukaan tubuh.

Sistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung

listrik Gaya fundamental Berkas Elektron Sinar - X Hukum Coloumb Induksi Tabung Katoda Tabung Televisi Isolator dan konduktor Sistem Syaraf

KELISTRIKAN DALAM TUBUH. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mekanika dan Keelektromagnetan yang dibina oleh Bapak Sutarman dan Ibu Erni Yulianti

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL

0.1% kasus di rumah sakit di Amerika Serikat dengan usia rata-rata 67 tahun dan lakilaki

Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive

Transkripsi:

- V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4 berwarna merah Elektrokardiografi (EKG) Ditulis pada Rabu, 20 September 2017 08:47 WIB oleh damian dalam katergori Pemeriksaan tag EKG, ECG, pemeriksaan, elektromedis http://fales.co/blog/elektrokardiografi-28ekg-29.html Definisi EKG : Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung. Elektokardiogram adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung Cara Menggunakan EKG untuk merekam listrik jantung : Persiapan A. Alat` Mesin EKG, yang dilengkapi : kabel untuk sumber listrik kabel untuk bumi (ground) Kabel elektroda ekstremitas dan dada Plat elektroda ekstremitas beserta karet pengikat Balon penghisap elektroda dada Jelly Kertas tissue Kapas Alkohol Kertas EKG Spidol B. Pasien Penjelasan (informed consent) - Tujuan pemeriksaan - Hal-hal yang perlu diperhatikan saat perekaman Dinding dada harus terbuka dan tidak ada perhiasan logam yang melekat. Pasien diminta tenang atau tidak bergerak saat perekaman EKG Cara memasang EKG 1. Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG 2. Nyalakan mesin EKG 3. Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan dan kaki tidak saling bersentuhan 4. Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur) 5. Keempat electrode ektremitas diberi jelly. 6. Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki. Untuk tangan kanan biasanya berwarna merah, tangan kiri berwarna kuning, kaki kiri berwarna hijau dan kaki kanan berwarna hitam. 7. Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.

- V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4 berwarna kuning -V3 di antara V2 dan V4, berwarna hijau - V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5, berwarna coklat - V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5, berwarna hitam - V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu 1. Pasang elektrode dada dengan menekan karet penghisap. 2. Buat kalibrasi 3. Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang (minimal 6 beat) 4. Kalau perlu buat kalibrasi setelah selesai perekaman 5. Semua electrode dilepas 6. Jelly dibersihkan dari tubuh pasien 7. Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai 8. Matikan mesin EKG 9. Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam 10.Bersihkan dan rapikan alat Perhatian : Sebelum bekerja periksa kecepatan mesin 25 mm/detik dan voltase 10 mm. Jika kertas tidak cukup kaliberasi voltase diperkecil menjadi ½ kali atau 5 mm. Jika gambaran EKG kecil, kaliberasi voltase diperbesar menjadi 2 kali atau 20 mm. Hindari gangguan listrik dan mekanik saat perekaman Saat merekam, operator harus menghadap pasien  Lead EKG Terdapat 2 jenis lead : A. Lead bipolar : merekam perbedaan potensial dari 2 elektrode Lead I : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan kiri (LA) yang mana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+) Lead II : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan kaki kiri (LF) yang mana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+) Lead III : merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki kiri (LF) yang mana tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+) B. Lead unipolar : merekam beda potensial lebih dari 2 elektode Dibagi 2 : lead unipolar ekstremitas dan lead unipolar prekordial Lead unipolar ekstremitas

Lead avr : merekam beda potensial pada tangan kanan (RA) dengan tangan kiri dan kaki kiri yang mana tangan kanan bermuatan (+) Lead avl : merekam beda potensial pada tangan kiri (LA) dengan tangan kanan dan kaki kiri yang mana tangan kiri bermuatan (+) Lead avf : merekam beda potensial pada kaki kiri (LF) dengan tangan kanan dan tangan kiri yang mana kaki kiri bermuatan (+) Lead unipolar prekordial : merekam beda potensial lead di dada dengan ketiga lead ekstremitas. Yaitu V1 s/d V6 Kertas EKG Kertas EKG merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis horisontal dan vertikal berbentuk bujur sangkar dengan jarak 1 mm. Garis yang lebih tebal (kotak besar) terdapat pada setiap 5 mm. Garis horizontal menggambarkan waktu (detik) yang mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,04 detik, 5 mm (1 kotak besar) = 0,20 detik. Garis vertical menggambarkan voltase yang mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,1 mv. Kurva EKG Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi di atrium dan ventrikel. Proses listrik terdiri dari : Depolarisasi atrium (tampak dari gelombang P) Repolarisasi atrium (tidak tampak di EKG karena bersamaan dengan depolarisasi ventrikel) Depolarisasi ventrikel (tampak dari kompleks QRS) Repolarisasi ventrikel (tampak dari segmen ST) Kurva EKG normal terdiri dari gelombang P,Q,R,S dan T kadang-kadang tampak gelombang U. EKG 12 Lead Lead I, avl, V5, V6 menunjukkan bagian lateral jantung Lead II, III, avf menunjukkan bagian inferior jantung Lead V1 s/d V4 menunjukkan bagian anterior jantung Lead avr hanya sebagai petunjuk apakah pemasangan EKG sudah benar Aksis jantung Sumbu listrik jantung atau aksis jantung dapat diketahui dari bidang frontal dan

horisontal. Bidang frontal diketahui dengan melihat lead I dan avf sedangkan bidang horisontal dengan melihat lead-lead prekordial terutama V3 dan V4. Normal aksis jantung frontal berkisar -30 s/d +110 derajat.deviasi aksis ke kiri antara -30 s/d -90 derajat, deviasi ke kanan antara +110 s/d -180 derajat. Sekilas mengenai EKG Normal Gelombang P Nilai normal : Lebar â 0,12 detik Tinggi â 0,3 mv Selalu (+) di lead II Selau (-) di lead avr Interval PR Diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar 0,12-0,20 detik. Gelombang QRS (kompleks QRS) Nilai normal : lebar 0,04-0,12 detik, tinggi tergantung lead. Gelombang Q : defleksi negatif pertama gelombang QRS Nilai normal : lebar < 0,04 detik, dalam < 1/3 gelombang R. Jika dalamnya > 1/3 tinggi gelombang R berarti Q patologis. Gelombang R adalah defleksi positif pertama pada gelombang QRS. Umumnya di Lead avr, V1 dan V2, gelombang S terlihat lebih dalam, dilead V4, V5 dan V6 makin menghilang atau berkurang dalamnya. Gelombang T Merupakan gambaran proses repolirisasi Ventrikel. Umumnya gelombang T positif, di hampir semua lead kecuali di avr

Gelombang U Adalah defleksi positif setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya. Penyebabnya timbulnya gelombang U masih belum diketahui, namun diduga timbul akibat repolarisasi lambat sistem konduksi Interventrikuler. Interval PR Interval PR diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar antara 0,12 â 0,20 detik ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi Atrium dan jalannya implus melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi Ventrikuler Segmen ST Segmen ST diukur dari akhir gelombang QRS sampai permulaan gelombang T. segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekkordial dapat berpariasi dari â 0,5 sampai +2mm. segmen ST yang naik diatas garis isoelektris disebut ST eleveasi dan yang turun dibawah garis isoelektris disebut ST depresi Cara menilai EKG Tentukan apakah gambaran EKG layak dibaca atau tidak Tentukan irama jantung ( â œrhytmâ ) Tentukan frekwensi (â œheart rateâ ) Tentukan sumbu jantung (â œaxisâ ) Tentukan ada tidaknya tanda tanda hipertrofi (atrium / ventrikel) Tentukan ada tidaknya tanda tanda kelainan miokard (iskemia/injuri/infark) Tentukan ada tidaknya tanda tanda gangguan lain (efek obat obatan, gangguan keseimbangan elektrolit, gangguan fungsi pacu jantung pada pasien yang terpasang pacu jantung) 1. MENENTUKAN FREKWENSI JANTUNG Cara menentukan frekwensi melalui gambaran EKG dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu : a.â 300 dibagi jumlah kotak besar antara R â Râ b. 1500 dibagi jumlah kotak kecil antara R â Râ c. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah gelombang QRS dalam 6 detik tsb kemudian dikalikan 10 atau ambil dalam 12 detik, kalikan 5 2. MENENTUKAN IRAMA JANTUNG Dalam menentukan irama jantung urutan yang harus ditentukan adalah sebagai berikut - Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak - Tentukan berapa frekwensi jantung (HR) - Tentukan gelombang P ada/tidak dan normal/tidak - Tentukan interval PR normal atau tidak - Tentukan gelombang QRS normal atau tidak Irama EKG yang normal implus (sumber listrik) berasal dari Nodus SA, maka irmanya disebut dengan Irama Sinus (â œsinus Rhytemâ ) Kriteria Irama Sinus adalah :

- frekwensi jantung (HR) 60 â 100 x/menit -Gelombang P normal, setiap gelombang P selalu diikuti gel QRS, T - Gelombang QRS normal (0,06 â <0,12 detik) - PR interval normal (0,12-0,20 detik) Irama yang tidak mempunyai criteria tersebut di atas kemungkinan suatu kelainan  http://dokter-medis.blogspot.com/2009/07/elektrokardiografi-ekg.html