BAB V PENUTUP. dan masih akan terus berkembang dengan pesat. yakni Huta Dame, yang artinya desa-atau-kampung damai.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. Tanah Batak. Dialah yang kemudian dijuluki sebagai Apostel Batak yang menjadikan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa 31 Maret na parjolo tardidi sian halak Batak, ima Simon Siregar dohot

abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orang-orang disebut Onan Sitahuru (= pasar barter) di perkampungan Saitnihuta sekarang.

BAB I PENDAHULUAN. Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan. Memiliki kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi seluruh negeri. Tetapi satu hal yang tidak boleh di lupakan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN. pedalaman Sumatera Utara. Sumatera adalah Pulau terbesar kedua sesudah

BAB I PENDAHULUAN. penginjil Rheinische Mission Gesellschaft (RMG) masih sedikit. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat Penyebaran agama Kristen Protestan sudah dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum agama Kristen masuk ke Tapanuli khususnya daerah Balige, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat Penyebaran agama Kristen sudah dilakukan secara sistematis di

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan perjuangan bangsa dibina melalui dunia pendidikan. Dunia pendidikan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

PENGEMBANGAN SALIB KASIH SEBAGAI OBJEK WISATA ROHANI DI KOTA TARUTUNG KERTAS KARYA OLEH JOHANES BROTHERS SITUMEANG NIM

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pemerintahan Belanda di Indonesia, kristenisasi 1 merupakan hal penting

BAB I PENDAHULUAN. Masehi Injili di Timor). Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) pada waktu

OTORITAS PAULUS DAN INJIL

BAB I PENDAHULUAN. siapapun, baik dalam masyarakat modern maupun dalam masyarakat. bagi seluih umat manusia di dunia.agama menjadi sumber motivasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera utamanya di Sumatera Utara, awalnya Gereja Pentakosta Indonesia dibawa orangorang

Seruan pastoral Paulus. Galatia 4:12. Aku minta kepadamu, saudara-saudara jadilah sama seperti aku sebab aku pun telah menjadi sama seperti kamu

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

PROPOSAL JUBILEUM 70 TAHUN HKBP YOGYAKARTA ( ) DAN TAHUN KELUARGA HKBP 2016

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus Menampakkan Diri kepada Tujuh Murid Yesus dan Petrus Yesus dan Murid yang Lain Kata Penutup

BAB I PENDAHULUAN. pada awal abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orangorang

Pendidikan Agama Kristen Protestan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lesson 1 for October 7, 2017

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

UKDW BAB I PENDAHULUAN

GEREJA HKBP DI SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WISATA SALIB KASIH. (Studi Etnografi mengenai Wisata Religi di Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara) Skripsi. Oleh: IMANDA HUTAPEA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang

Perum. Bumi Anggrek Blok Q No. 40 Karang Satria Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat Indonesia

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

PARA PENDETA DAN PARA PELAYAN JEMAAT LAINNYA PELAJARAN 9

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi.

Penamatan Angkatan ke Enam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anastasia Jessica Putri Larasati

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Gereja Methodist adalah suatu gereja Kristus (yang mengikuti ajaran

TATA GEREJA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. dan yang menjadi sumber mata pencaharian sehari-hari yaitu dengan bercocok

Kuasa Persekutuan Kecil

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lesson 7 for May 13, 2017 KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI

BAB II SEJARAH DAN PROFIL GEREJA HKBP. 2.1 Sejarah Gereja Huria Kristen Batak Protestan

Level 3 Pelajaran 5. PENGANIAYAAN Oleh Don Krow

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas secara rinci mengenai metode dan teknik

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ada sisi positif yang dihasilkan oleh misi pekabaran Injil yaitu sejalan dengan kata Brunner

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,

THE WARRIOR S CALL #2 - PANGGILAN PAHLAWAN #2 GOOD SOLDIERS OF JESUS CHRIST PRAJURIT YANG BAIK DARI KRISTUS YESUS

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat sulit untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM WISATA SALIB KASIH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

KEKRISTENAN DAN ADAT BATAK Tumpak Manurung ABSTRAK

Pdt. Gerry CJ Takaria

THE WARRIOR S CALL #4 - PANGGILAN PAHLAWAN #4 GRADE A LOYALTY - KESETIAAN GRADE A

Diberikan Allah dengan senang hati.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Penelaahan Tiap Kitab Secara Tersendiri

BAB I PENDAHULUAN. pulau Sumatera. Pada tahun 1820, Gereja Baptis Inggris mengirimkan tiga orang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam kehidupan manusia. Pada masa-masa sekarang musik ini telah

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016

PERATURAN SIASAT GEREJA DI GKPS (RUHUT PAMINSANGON)

Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai?

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

10 SEPTEMBER 2017 S1 = SEMBAH PUJI & DOA SYAFAAT

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

MARTIN HUTAGALUNG. Mengamen dari Medan Hingga Belanda ANDI ISTIABUDI

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

TATA IBADAH PENUTUPAN KEGIATAN BULAN PELKES 25 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu umat manusia. Pengisahan sejarah itu jelas sebagai suatu

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perkembangan agama Kristen Protestan setelah Injil masuk ke daerah Tarutung sangat cepat, tepat dan bermanfaat. Proses pertumbuhan agama ini sudah berlangsung lebih dari seratus tahun dan masih akan terus berkembang dengan pesat. Pada awalnya, orang-orang Batak yang telah menerima ajaran agama Kristen Protestan sempat mendapat tekanan dan diusir dari kampong halamannya, terutama bila mereka tidak mau member sumbangan untuk upacara-upacara adat setempat. Keadaan ini memaksa mereka untuk berkumpul di satu kampong tersendiri, yakni Huta Dame, yang artinya desa-atau-kampung damai. Selama tujuh tahun lamanya Nommensen melakukan penginjilan, jumlah orang Batak yang masuk Kristen sekitar 1.250 jiwa. Sepuluh tahun kemudian bertambah menjadi 1.881 jiwa. Kemudian jumlah ini bertambah lagi menjadi lima kali lipat, hingga orang Batak yang masuk Kristen adalah sekitar 6.250 jiwa. Pada tahun 1918, sudah tercatat 185.731 orang Kristen di wilayah RMG Sumatera Utara. Pada tahun 1881 Nommensen diangkat menjadi Ephorus HKBP oleh RMG. Jabatan ini terus dipegang olehnya hingga ia meninggal pada tanggal 23 Mei 1918. Orang Batak Kristen memberikan gelar 71

Ompung Nommensen atau kakek Nommensen padanya, seakan gelar tersebut menjadikannya memiliki jabatan yang sejajar dengan Sisingamangaraja atau dengan tokoh-tokoh orang Batak lainnya. Ribuan bahkan puluhan ribu orang Batak yang berada di Tarutung sudah menikmati pendidikan nasional dan internasional serta telah menerima berkat karunia Tuhan dalam berbagai aspek kehidupan. Penginjilan yang berhasil tersebut telah mengantarkan orang Batak pada peradaban keimanan yang utuh dan teguh serta mengiringi langkah kehidupan mereka menjadi manusia seutuhnya. Dibandingkan dengan daerah pemberitaan Injil lainnya di Indonesia, perkembangan agama Kristen di Tarutung dapat disebut sangat maju. Pemberitaan Injil di sana dapat diibaratkan dengan seorang penjala ikan yang mendapat tangkapan yang berlimpahruah. Dia harus menggunakan jala yang besar dan kuat, supaya jala itu tidak robek dan semua ikan dapat ditarik masuk dalam jaringnya, sedang di daerah lain ikan yang ada cukup untuk ditangkap dengan kail saja. Perkembangan agama Kristen Protestan di Tarutung sempat terhenti pada masa kedatangan pemerintah Jepang. Saa itu, pemerintah Jepang memutus hubungan antara gereja-gereja Batak di Tarutung dengan gereja di luar negeri yang selama ini menjadi penyokong dalam mengembangkan ajaran kekristenan di daerah tersebut. Pemerintah Jepang lebih memusatkan perhatian pada 72

persiapan perang terhadap negara musuhnya dan merekrut orangorang Batak untuk menjadi tentara. Pada masa itu gereja-gereja hampir tidak berfungsi lagi. Namun demikian, kondisi tersebut tidak mengecilkan iman jemaat Kristen yang berada di Tarutung untuk tetap memegang teguh ajaran agama Kristen Protestan tersebut. Setelah kemerdekaan R.I diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, orang-orang Jepang pun kembali ke negara asal mereka. Pada masa ini pemerintah Indonesia memperbolehkan tiap-tiap agama untuk berkembang di berbagai wilayah di Indonesia. Para misionaris pun kembali masuk ke wilayah Tarutung untuk mengembangkan ajaran kekristenan yang sempat terhenti tersebut. Hingga pada akhirnya agama Kristen Protestan mendominasi wilayah Tarutung dan sekitarnya hingga saat ini. Perkembangan agama Kristen Protestan di Tarutung tidak hanya ditandai dengan bertambahnya jumlah orang Batak yang menjadi jemaat Kristen serta berdirinya berbagai gereja di daerah tersebut, para misionaris beserta pelayan setempat mulai mendirikan sekolah-sekolah beserta rumah sakit yang dapat membantu masyarakat Batak menjadi lebih maju lagi. 73

B. Saran Berdasarkan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat dikatakan bahwa Gereja Dame merupakan salah satu situs bersejarah yang seharusnya bisa dipelihara dan dikelola dengan baik oleh pihak-pihak yang berkaitan. Sebagai bangunan pertama yang menjadi tempat ibadah jemaat Kristen Protestan di Tarutung, Gereja Dame sudah banyak melahirkan para penginjil yang pada masa selanjutnya meneruskan perjuangan misionaris terdahulu untuk menyebarkan ajaran kekristenan di seluruh penjuru Silindung. Akan tetapi pada kenyataannya, ketika peneliti mengunjungi gereja tersebut, dijelaskan oleh Sintua Hutahaean selaku penanggung jawab bangunan, bahwa Gereja Dame tampaknya tidak banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Bangunan yang sudah berdiri selama ratusan tahun yang lalu itu masih berdiri kokoh dan hingga saat ini masih dijadikan sebagai tempat ibadah oleh masyarakat setempat.sayangnya, gereja kedua yang terletak di Depan Gereja III, sudah tinggal puingpuing.sementara lokasi Gereja Dame I yang dibangun Nommensen di Huta Dame I pertama kali, kini tinggal tugu tanda peringatan. Gereja Dame, yang merupakan saksi bisu lahirnya kekristenan di Tarutung tidak dimanfaatkan oleh pemerintah setempat untuk dikembangkan dan dijadikan wisata rohani yang dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke daerah ini. Malah, pemerintah tampaknya 74

hanya memfokuskan perhatian pada Salib Kasih yang berada di daerah Siatas Barita yang menjadi daerah awal masuknya Nommensen ke Rura Silindung.Adapun tujuan peneliti untuk membahas peranan Gereja Dame terhadap perkembangan agama Kristen Protestan di Tarutung ini adalah untuk menginformasikan pada pihak-pihak terkait agar mulai lebih memperhatikan bangunan tua yang menjadi peninggalan Dr. I.L. Nommensen yang sudah berperan penting dalam menyebarkan agama Kristen ke Tarutung. Berdasarkan kunjungan peneliti ke Tarutung beberapa waktu yang lalu, pihak Gereja lebih memperhatikan pembangunan gereja HKBP Pearaja yang menjadi pusat dari seluruh gereja HKBP di seluruh dunia. Keadaan bangunan HKBP Pearaja tampak kontras jika dibandingkan dengan Gereja Dame yang kini berada dalam naungan HKBP. Akan lebih baik jika pihak-pihak yang bersangkutan tidak melupakan gereja pertama yang telah didirikan oleh Nommensen ini dan mulai memelihara bangunan tersebut agar tidak hilang dimakan zaman, seperti yang sudah terjadi pada dua bangunan sebelumnya yang kini hanya menjadi puing-puing saja. 75