Kelompok 7 : 1. Herianto A S Purba 2. Winner 3. Elman

dokumen-dokumen yang mirip
GARDU INDUK TRANSFORMATOR

POWER HOUSE DAN SWITCHYARD PADA BANGUNAN PLTA

SISTEM PROTEKSI RELAY

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK

BAB I KONSEP DASAR GARDU GARDU INDUK

BAB III DASAR TEORI.

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dilakukan pada transformator 20 kv mendapatkan nilai error 13,33 % transformator adalah 4 tahun 4 bulan.

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II STRUKTUR JARINGAN DAN PERALATAN GARDU INDUK SISI 20 KV

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu penentu kehandalan sebuah sistem. Relay merupakan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik

LAPORAN MINGGUAN OJT D1 MINGGU XIV. GARDU INDUK 150 kv DI PLTU ASAM ASAM. Oleh : MUHAMMAD ZAKIY RAMADHAN Bidang Operator Gardu Induk

STUDI PERENCANAAN KEBUTUHAN TRANSFORMATOR dan PROTEKSINYA di GARDU INDUK 150 kv/120 MVA BUDURAN II/SEDATI. Arif Kurniadhi ( )

1. TUJUAN/MANFAAT: Membentuk peserta diklat menjadi terampil melaksanakan Pemeliharaan GI & transmisi yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan unit

PROSES DAN SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK OLEH PT.PLN (Persero)

SIMULASI PROTEKSI DAERAH TERBATAS DENGAN MENGGUNAKAN RELAI OMRON MY4N-J12V DC SEBAGAI PENGAMAN TEGANGAN EKSTRA TINGGI DI GARDU INDUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PENGAMAN TRANSFORMATOR TENAGA

BAB III SISTEM PROTEKSI TEGANGAN TINGGI

2. PERSYARATAN PESERTA

STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV

BAB II LANDASAN TEORI

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Trafo merupakan komponen terpenting dalam sebuah instalasi kelistrikan

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MAKALAH GARDU INDUK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAKUAN KATA PENGANTAR. Nama : Alek Susi Putra NPM :

SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) DAN GARDU DISTRIBUSI Oleh : Rusiyanto, SPd. MPd.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Sistem Listrik Idustri

12 Gambar 3.1 Sistem Penyaluran Tenaga Listrik gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan ol

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

ANALISIS ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG 20 KV DENGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan industri untuk wilayah Surabaya dan Sidoarjo sudah mulai

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 kv di Tallasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan

ANALISA BEBAN LEBIH PADA TRANSFORMATOR DAYA 70/20 KV DI GI BUNGARAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP 11 LAPORAN AKHIR

Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero) BAB III TINJAUAN PUSTAKA. 3.1 Pengertian PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker)

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik (3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kondisi abnormal pada operasi sistem. Fungsi pengaman tenaga listrik antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka. Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang berkaitan dengan penulisan.

Makalah Seminar Kerja Praktek RELE ARUS LEBIH / OCR DAN GFR SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAN PENYULANG PADA GI 150 KV KRAPYAK

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III PLTU BANTEN 3 LONTAR

BAB II LANDASAN TEORI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Sela Batang Sela batang merupakan alat pelindung surja yang paling sederhana tetapi paling kuat dan kokoh. Sela batang ini jarang digunakan pad

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Direktur Pembinaan SMK. Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

D. Relay Arus Lebih Berarah E. Koordinasi Proteksi Distribusi Tenaga Listrik BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2.6 Daerah Proteksi (Protective Zone) Bagian-bagian Sistem Pengaman Rele a. Jenis-jenis Rele b.

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN :

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

Sistem Transmisi Tenaga Listrik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK

Makalah Seminar Tugas Akhir. Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya penelitian terhadap perhitungan

BAB II DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK

BAB I. Dosen Pemberi Tugas : Ir. Jatmiko, MT. A. Teknologi Kabel Tenaga Listrik. B. Teknik Tegangan Tinggi. C. Teknologi Gardu Induk

KATA PENGANTAR. Penulis

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR ANALISA DAN SOLUSI KEGAGALAN SISTEM PROTEKSI ARUS LEBIH PADA GARDU DISTRIBUSI JTU5 FEEDER ARSITEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride )

JARINGAN GARDU INDUK DISTRIBUSI

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN

makalah tentang kubikel 20 kv

LAPORAN AKHIR GANGGUAN OVERLOAD PADA GARDU DISTRBUSI ASRAMA KIWAL

BAB III LIGHTNING ARRESTER

BAB III LIGHTNING ARRESTER

GANGGUAN TERHADAP KINERJA SISTEM PROTEKSI DI GARDU INDUK 150 KV JEPARA

BAB IV PEMBAHASAN. Gardu beton (tembok) Gardu kios Gardu portal

BAB IV SISTEM PENGOPERASIAN GENERATOR SINKRONISASI

BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG

Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

Protection on Electrical Power System. Hasbullah Bandung, Juni 2008

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). b. Letak titik sumber (pembangkit) dengan titik beban tidak selalu berdekatan.

Transkripsi:

Kelompok 7 : 1. Herianto A S Purba 2. Winner 3. Elman

Bagan dari letak komponen gardu induk

KOMPONEN KOMPONEN GI Bagian dari gardu induk yang di jadikan sebagai peletakan komponen utama. Bagian yang berfungsi sebagai pusat aktifitas pengoperasian dan kontrol gardu induk. Bagian yang berfungsi sebagain suatu pengaman terhadap peralatan listrik.

1.1 Transformator daya 1. SWITCH YARD Berfungsi mentransformasikan daya listrik,dengan merubah besaran tegangannya sedangkan frekuensinya tetap. Trannformator ini juga berfungsi sebagai pengaturan tegangan

1.2 NGR Komponen yang dipasang antara titik netral trafo dengan pentanahan. Berfungsi untuk memperkeci arus ganguan yang terjadi. Diperlukan proteksi yang praktis dan biasanya tidak mahal,karna karakteristik relay dipengaruhi oleh sistem pentanahan.

1.3 Circuit Breaker Merupakan pemutus yang berfungsi untuk pemutus rangkaian listrik dalm keadaan berbeban. CB dapa dioperasikan pada saat normal atau pada saat ada gangguan. Karena pada saat bekerja CB mengeluarkan busur api,maka diperlukan pemadam busur api seperti minyak,udara,gas.

1.4 Disconecting switch Adalah peralatan pemisah,yang berfungsi untuk memisahkan rangkaian listrik dalam keadaan tidak berbeban.

1.5 LIGHTNING ARRESTES ( LA ) Berfungsi untuk melindungi ( pengaman )peralatan listrik di gardu induk dari tegangan lebih akibat terjadinya sambaran petir pada kawat transmisi,maupun yang disebabkan oleh surja hubung.

1.6 CURRENT TRANSFORMER ( CT ) Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke arus yang kecil atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi arus untuk sistem pengukuran dan proteksi.

1.7 POTENTIAL TRANSFORMER ( PT ) Berfungsi merubah besaran tegangan dari tegangan yang tinggi ke tegangan yang kecil atau memperkecil besaran tegangan listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi tegangan untuk sistem pengukuran dan proteksi.

1.8 TRANSFORMATOR PEMAKAIAN SENDIRI ( TPS ) Berfungsi sebagai sumber tegangan AC 3 phasa 220/380 volt. Digunakan untuk kebutuhan intern GI 1.9 REL (BUSBAR) Berfungsi sebagai titik pertemuan / hubungan antara transformator daya, SUTT,SKTT serta komponen listrik lainnya yang ada pada switch yard.

2. GEDUNG KONTROL 2.1 PANEL KONTROL Berfungsi untuk mengetahui (mengontrol) kondisi gardu induk dan merupakan pusat pengendali lokal gardu induk. Didalamnya terdapat saklar,indikatorindikator,meter-meter,tombol-tombol komando,operasi PMT,PMT dan alat ukur besaran listrik.berada satu ruangan dengan tempat operator bekerja.

2.2 Panel Proteksi (Protection Panel/Relay panel) Tempat almary relay-rel;ay pengaman yang dikelompokkan dalam bay,sehingga mudah dalam pengontrolannya dan operasionalnya. Berfungsi untuk memproteksi (melindungi sistem jaringan induk) pada saat ganguan maupun karna kesalhan operasi.

2.3 SUMBER DC GI BATERRY : Alat yang menghasilkan sumber tenaga listrik arus searah yang diperoleh dari hasil kimia. Sumber dc berfungsi untuk menggerakkan peralatan kontrol,relay pengaman,motor penggerak CB,DS,dll. Sumber dc ini harus selalu terhubung dengan rectifierdan harus diperiksa secara rutin kondisi air,kebersihan dan berat jenisnya. RECTIFIER : Alat listrik yang berfungsi untuk merubah arus bolak balik menjadi arus searah,sesuai dengan kapasitas yang diperlukan (kapasitas battery). Rectifier harus selalu terhubung dengan battery dan harus diperiksa kondisi batterynya secara periodik rutin.

2.5 PANEL AC/DC Alat listrik yang berupa lemari pembagi Didalamnya terpasang sakelar kecil (MCB) atau fuse fuse sebagai pembagi beban dan pengaman dari instalasi terpasang.

2.6 CUBILCE 20 KV Merupakan sistem switchgear untuk tegangan menengah yang berasal dari output trafo daya,yang selanjutnya diteruskan ke konsumen melalui penyulang yang tersambung dengan cubicle tersebut. Komponen dan rangkaian cubicle, antara lain : -Panel penghubung -Incoming cubicle -Circuit Breaker dan Current Transformer -Komponen Proteksi dan pengukuran -Bus sections -Feeder atau penyulang

3.SISTEM PROTEKSI Sistem proteksi adalah suatu sistem pengaman terhadap peralatan listrik, yang diakibatkan adanya gangguan teknis, gangguan alam, kesalahan operasi dan penyebab yang lainnya. Beberapa peralatan yang harus di proteksi : Transformator Daya Rel (busbar) Penghantar (SUTT,SKTT,SUTET) Penyulang 20 KV

3.1 PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA Relay Arus lebih : Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan hubung singkat antara phasa didalam maupun diluar daerah pengamanan trafo.

Relay Differensial : Berfungsi mengamanankan trafo dari gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam derah pengaman trafo. Relay Gangguan Tanah Terbatas : Berfungsi untuk mengamanankan Transformator Daya terhadap tanah di dalam daerah pengaman trafo, khususnya gangguan di dekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh Relay Differensial. Relay Arus Lebih Berubah : Berfungsi untuk mengamankan Transformator Daya dari gangguan antara phasa dan tiga phasa dan bekerja pada arah tertentu. Gambar relay diffrensial Relay Gangguan Tanah : Berfungsi mengamankan Transformator Daya dari gangguan hubung tanah,di dalam dan di luar pengaman trafo.

Relay Tangki Tanah : Berfungsi untuk mengamankan Transformator daya antara hubung singkat antara phasa dengan tangki trafo dan trafo yang titik netralnya ditanahkan. Relay Suhu : Berfungsi untuk mendeteksi suhu minyak trafo dan kumparan secara langsung,yang akan menyembunyikan alarm serta mentripkan circuit Breaker. Relay Jansen : Berfungsi untuk mengamankan pengubah / pengatur tegangan dari Trafo. Relay Bucholz : Berfungsi mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan bunga api dan pemanasan setempat dalam minyak trafo. Relay Bucholz

Relay Tekanan Lebih : -Berfungsi mengamankan trasformator Daya dari tekanan lebih. -Bagi trafo tanpa konsvator, dipasang relay tekanan mendadak dipasang pada tangki dan bekerja dengan pertolongan. Relay Tekanan Lebih

3.2 PROTEKSI PENGHANTAR SUTT / SKTT Relay Jarak : Berfungsi mengamankan SUTT dari gangguan antar phasa maupun gangguan hubungan tanah. Relay differensial Pilot Kabel : Berfungsi mengamankan SKTT dan SUTT yang pendek dari gangguan antar phasa maupun gangguan hubung singkat. Gambar differensial Pilot Relay Arus Lebih Berarah : Berfungsi mengamankan SUTT dari gangguan antar phasa dan hanya bekerja pada satu arah.

Relay Arus Lebih : Berfungsi mengamankan SUTT dan gangguan antara phasa maupun gangguanhubungan tanah. Relay Tegangan Lebih : Berfungsi mengamankan SUTT atau SKTT terhadaptegangan lebih. Relay Gangguan Tanah : berfungsi mengamankan gangguan SUTT terhadap gangguan hubung tanah. Relay Penutup Balik : berfungsi mengamankankembali SUTT akibat gangguan hubung singkat temporer 3.2 PROTEKSI BUSBAR DAN PROTEKSI PENYULANG 20 KV Proteksi Busbar : Untuk mengamankan busbar terhadap gangguan yang terjadi, digunakan relay differential. Proteksi Penyulang 20 KV : Relay Arus Lebih,Realay Arus Lebih Berarah,Relay Hubung Tanah

4. KOMPONEN LISTRIK PENUNJANG Konduktor tembaga atau plat tembaga untuk grounding peralatan Cable Schoon BC untuk grounding peralatan Gground Rod untuk instalasi pembumian peralatan GSW atau ground wire ( Kawat pentanahan ) Klem-klem untuk GSW, terdiri dari : Tension Clamp,Jumper Clamp,PG Clamp Kabel kontrol, yang terdiri dari jenis kabel : NYY, CWS, NYM, NYMT,NYCY,dll. kabelkabel ini terdiri dari berbagai ukuran Kabel power 20 KV Termination kit dan sepatu kabel. Komponen pengatur beban. Komponen SCADA Instalasi penerangan dala ruang gedung maupun pada halaman dan pada switch yard Instalasi Air Conditioning pada gedung kontrol.

Daftar Pustaka Analisa Sistem Tenaga Listrik dan Pengetanahan Netral Sistem Tegangan Tinggi, Departemen Elektroteknik FTI, ITB, 1979/1978 (Edisi baru 1991), TB Hutauruk http://www.scribd.com/doc/25337070/gardu-induk. Diakses pada hari sabtu tanggal 5 April 2012 pada pukul 01.15 WIB. http://su.wikipedia.org/wiki/trafo. Diakses pada hari sabtu tanggal 5 April 2012 pada pukul 13.15 WIB. PUIL.

TERIMAKASIH