I. PENDAHULUAN. lima persen penduduk Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini (Swastika

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dibudidayakan karena padi merupakan tanaman sereal yang paling banyak

I. PENDAHULUAN. Padi yang dikenal dengan nama ilmiah Oryza sativa L. merupakan komoditas

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

I. PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok lebih dari separuh penduduk dunia. Berdasarkan

I. PENDAHULUAN. kandungan karbondioksida mengakibatkan semakin berkurangnya lahan. subur untuk pertanaman padi sawah (Effendi, 2008).

II.TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi tanaman padi menurut Tjitrosoepomo (2004) adalah sebagai

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Nitrogen (N) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman.

TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan

HASIL DA PEMBAHASA. Percobaan 1. Pengujian Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Viabilitas Benih Padi Gogo Varietas Towuti dan Situ Patenggang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh-tumbuhan. Terkait dengan tumbuh-tumbuhan sebenarnya telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran logam berat merupakan masalah yang serius terhadap kondisi

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang berasal dari biji, contohnya yaitu padi. Dalam Al-Qur'an telah

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan utama manusia. Badan Pusat Statistik (2010)

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Keanekaragaman Budidaya Padi

BAB I PENDAHULUAN. yang bertumpu pada satu sumber karbohidrat yaitu beras, melemahkan ketahanan. pangan dan menghadapi kesulitan dalam pengadaanya.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. secara hayati. Mikroba penambat nitrogen hidup bebas pada tanah sawah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bermata pencarian sebagai petani (padi, jagung, ubi dan sayur-sayuran ). Sektor

BAB I PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia. Di samping

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas pangan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

HASIL DAN PEMBAHASAN

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

BAB I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kandungan gizi kacang hijau per 100 gr. Tabel 1.2 Perbandingan kandungan protein kacang hijau per 100 gr

BAB I. PENDAHULUAN. mempunyai nilai gizi cukup tinggi (Simatupang et al., 2005). Di antara jenis

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

METODA BAKU UJI ADAPTASI DAN UJI OBSERVASI

TINJAUAN PUSTAKA Padi Varietas Way Apoburu Pupuk dan Pemupukan

TINJAUAN PUSTAKA Ratun Tanaman Padi

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan semusim yang termasuk golongan rerumputan

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk terus meningkat dengan rata-rata laju pertumbuhan 1,34%

TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari 3 golongan ecogeographic yaitu Indica, Japonica, dan Javanica.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan turut meningkatkan

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kopi merupakan produk tanaman perkebunan yang dibutuhkan oleh

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

Sumber : Nurman S.P. (

I. PENDAHULUAN. Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan suatu proses produksi untuk menghasilkan barang

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeringkan dengan membuat saluran-saluran drainase (Prasetyo dkk,

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

Analisis Kinerja Pita Tanam Organik sebagai Media Perkecambahan Benih Padi (Oryza sativa L.) Sistem Tabela dengan Desain Tertutup dan Terbuka

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Pengaruh Pupuk Unsur N, P, dan K bagi Tanaman Padi

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa (Cocos nucifera L) disebut pohon kehidupan, karena hampir semua

I. PENDAHULUAN. meningkat. Sementara lahan pertanian khususnya lahan sawah, yang luas

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan Produktivitas Padi di Indonesia dan Permasalahannya

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

terkandung di dalam plasma nutfah padi dapat dimanfaatkan untuk merakit genotipe padi baru yang memiliki sifat unggul, dapat beradaptasi serta tumbuh

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merill) merupakan salah satu komoditas pangan utama

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia komoditas tanaman pangan yang menjadi unggulan adalah padi,

TINJAUAN PUSTAKA. Polietilen Glikol atau dengan nama IUPEC Alpha-Hydro-Omega- (inert) dengan berat molekul antara Da (Jecfa,1987).

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan. giling (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2015).

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Padi

PENGEMBANGAN BENIH DAN VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia adalah padi. Penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok. Sembilan puluh lima persen penduduk Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini (Swastika et al. 2007). Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi, 38% protein, dan 21,5% zat besi (Indrasari et al. 1997). Kandungan gizi dari beras tersebut menjadikan komoditas padi sangat penting untuk kebutuhan pangan sehingga kebutuhan beras menjadi perhatian utama di Indonesia. Tanaman padi termasuk Gramineae atau rerumputan, yang ditandai dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Padi, selain ditanam di sawah dengan pengairan sepanjang musim, juga ditanam di tegalan, tanah hutan yang baru dibuka, lahan pasang surut dan rawa, sehingga terdapat istilah padi ladang, padi gogo, padi gogo rancah dan padi lebak (Siregar, 1981). Padi gogo dan padi ladang sebenarnya hampir sama, yaitu sama-sama ditanam di lahan kering. Perbedaan antara padi gogo dan padi ladang terletak pada lahan yang digunakan untuk menanam; padi ladang ditanam secara tidak menetap 1

pada lahan bekas hutan atau semak belukar sedangkan padi gogo ditanam pada lahan permanen. Menurut Prihatman (2008), padi dapat dibedakan menjadi padi sawah dan padi gogo. Padi sawah biasanya ditanam di daerah dataran rendah yang memerlukan penggenangan air, sedangkan padi gogo ditanam di dataran tinggi pada lahan kering. Tidak terdapat perbedaan morfologis dan biologis antara padi sawah dan padi gogo; yang membedakan hanyalah tempat tumbuhnya (Siregar, 1981). Padi gogo merupakan salah satu ragam budidaya padi yaitu penanaman padi dilahan kering. Padi gogo umumnya ditanam sekali setahun pada awal musim hujan. Rendahnya produksi padi gogo juga disebabkan masih banyaknya yang menanami lahan kering dengan padi gogo varietas lokal yang berumur panjang. Varietas padi gogo tersebut mempunyai beberapa kelemahan seperti mudah rebah, mudah rontok, berdaya hasil rendah dan umumnya kurang toleran terhadap kekeringan (Prasetyo, 2003). Faktor lain yang menyebabkan produktivitas padi gogo lebih rendah dibanding padi sawah adalah karakteristik pertumbuhan padi gogo kurang baik dibandingkan dengan padi sawah yaitu tanaman lebih pendek, jumlah anakan produktif lebih sedikit, luas daun lebih kecil, pembungaan lebih lambat, persentase gabah hampa lebih tinggi, produksi bahan kering lebih sedikit, dan indeks hasil lebih rendah dari padi sawah (Yoshida, 1975). 2

Salah satu periode kritis dalam siklus hidup tanaman ialah waktu antara benih mulai ditanam dengan munculnya kecambah karena pada saat tersebut benih dihadapkan pada beragam kondisi lingkungan tumbuh yang berpengaruh terhadap munculnya kecambah serta vigor kecambah. Invigorasi benih ialah perlakuan yang diberikan terhadap benih sebelum penanaman dengan tujuan memperbaiki perkecambahan dan pertumbuhan kecambah. Beberapa perlakuan invigorasi benih juga digunakan untuk menyeragamkan pertumbuhan kecambah dan meningkatkan laju pertumbuhan kecambah. Invigorasi benih dapat dilakukan dengan cara perendaman benih dalam air (Rudrapal dan Nakamura, 1988), priming dengan berbagai macam larutan (Heydecker et al. 1973). Asam salisilat diketahui merupakan salah satu sinyal transduksi untuk mengaktivasi gen-gen pertahanan tanaman melalui mekanisme ketahanan sistemik terinduksi. Mekanisme ketahanan ini efektif melawan berbagai macam patogen seperti bakteri, cendawan, dan virus (Ryals et al. 1996). Asam salisilat dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam salisilat 100 ppm dapat meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, laju pertumbuhan tanaman, dan total produksi bahan kering pada tanaman jagung (Nagasubramaniam et al. 2007). Jeyakumar et al. (2008) juga menyatakan bahwa asam salisilat 125 ppm mampu meningkatkan produksi bahan kering pada tanaman jahe. 3

B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh asam salisilat dalam peningkatan perkecambahan dan pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit. 2. Mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit. 3. Mengetahui interaksi antara konsentrasi asam salisilat dan lama perendaman benih terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit. C. Kerangka Pikir Stress lingkungan menghasilkan aktifasi adaptasi dan respon pertahanan pada tumbuhan. Telah diketahui bahwa peran asam salisilat sangat penting dalam mekanisme adaptasi terhadap stress lingkungan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi tinggi asam salisilat bersifat toksis terhadap pertumbuhan dalam hal klorofil total, kandungan karotenoid, dan protein. Namun pada penelitian lain menunjukkan bahwa pada konsentrasi asam salisilat 10μM mengalami peningkatan kandungan klorofil dua kali lipat, dan pada konsentrasi 0,1μM mengalami peningkatan 3,5 kali lipat kandungan karotenoid. Aplikasi asam salisilat meningkatkan kandungan klorofil, karotenoid, dan kandungan protein. Asam salisilat juga diketahui 4

dapat menghilangkan efek yang parah dari stress dingin pada berbagai jenis kacang-kacangan. Berdasarkan fakta diatas maka pertanyaan yang muncul adalah apakah aplikasi asam salisilat dapat memperbaiki perkecambahan dan pertumbuhan dari benih padi gogo varietas Situ Bagendit. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan membandingkan perkecambahan dan pertumbuhan selanjutnya dari benih padi gogo varietas Situ Bagendit yang diberi perlakuan asam salisilat dengan yang tidak diberi perlakuan asam salisilat. Parameter pertumbuhan yang dikaji adalah panjang tunas, berat segar kecambah, berat kering kecambah, rasio tunas akar, kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total. Skema perediksi pengaruh asam salisilat tehadap perkecambahan dan pertumbuhan selanjutnya dari kecambah dapat dilihat dari Gambar dibawah ini : Klorofil Memperbaiki fotosintesis Karotenoid Asam Salisilat Meningkatkan Protein Meningkatkan pertumbuhan Enzim peroksidase Menurunkan fotorespirasi Gambar 1. Skema prediksi pengaruh asam salisilat terhadap perkecambahan dan pertumbuhan selanjutnya 5

D. Hipotesis 1. Asam salisilat meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan dari kecambah padi varietas Situ Bagendit. H 0 : µ 0 = µ 1 H 1 : µ 0 < µ 1 µ 0 = nilai tengah panjang tunas, berat segar kecambah, berat kering kecambah, rasio tunas akar, kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total benih padi yang tidak diberi perlakuan asam salisilat atau kontrol. µ 1 = nilai tengah panjang tunas, berat segar kecambah, berat kering kecambah, rasio tunas akar, kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total benih padi yang diberi perlakuan asam salisilat atau perlakuan. Hipotesis diterima jika H O ditolak atau H 1 diterima. 2. Lama perendaman berpengaruh nyata terhadap perkecambahan dan pertumbuhan padi gogo varietas Situ Bagendit. H 0 : µ 0 = µ 1 H 1 : µ 0 µ 1 µ 0 = Nilai tengah tengah panjang tunas, berat segar kecambah, berat kering kecambah, rasio tunas akar, kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total benih padi yang tidak diberi perlakuan asam salisilat atau kontrol. 6

µ 1 = nilai tengah panjang tunas, berat segar kecambah, berat kering kecambah, rasio tunas akar, kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total benih padi yang diberi perlakuan asam salisilat atau perlakuan. 3. Ada interaksi nyata antara konsentrasi asam salisilat dan lama perendaman benih padi terhadap perkecambahan dan pertumbuhan. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah berupa respon fisiologis padi gogo varietas Situ Bagendit terhadap asam salisilat. Disamping itu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan penelitian padi gogo selanjutnya. 7