Deputi Bidang Koordinasi Insfratruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

dokumen-dokumen yang mirip
PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS. Bayu Baskara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

BAB I PENDAHULUAN. Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Hindia-Australia yang lazim

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

ANCAMAN GEMPABUMI DI SUMATERA TIDAK HANYA BERSUMBER DARI MENTAWAI MEGATHRUST

PELAYANAN INFORMASI SEISMOLOGI TEKNIK BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

LAPORAN GEMPABUMI Mentawai, 25 Oktober 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia termasuk dalam daerah rawan bencana gempabumi

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, serta lempeng mikro yakni lempeng

BAB I PENDAHULUAN. tembok bangunan maupun atap bangunan merupakan salah satu faktor yang dapat

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Tektonik Indonesia (Bock, dkk., 2003)

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA DELISERDANG SUMATRA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK GEMPABUMI DI SUMATERA DAN JAWA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

BAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),

BAB I PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia secara geografis terletak di 6 LU - 11 LS dan

BAB I PENDAHULUAN. pada episentrum LU BT (

POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA TENGGARA DENPASAR BALI 22 MARET 2017

Sulawesi. Dari pencatatan yang ada selama satu abad ini rata-rata sepuluh gempa

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

LAPORAN GEMPABUMI Sungai Penuh - Jambi, 1 Oktober 2009 BMKG

tektonik utama yaitu Lempeng Eurasia di sebelah Utara, Lempeng Pasifik di

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMA PERNYATAAN KATAPENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai selatan Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling besar berpotensi gempa bumi sampai kekuatan 9 skala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 yang melanda Aceh dan sekitarnya. Menurut U.S. Geological

Pemodelan Tinggi dan Waktu Tempuh Gelombang Tsunami Berdasarkan Data Historis Gempa Bumi Bengkulu 4 Juni 2000 di Pesisir Pantai Bengkulu

13 Tahun Tsunami Aceh Untuk Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Masyarakat Sumatera Barat akan Ancaman Bencana Gempabumi dan Tsunami

Analisis Kejadian Rangkaian Gempa Bumi Morotai November 2017

Karakteristik mikrotremor dan analisis seismisitas pada jalur sesar Opak, kabupaten Bantul, Yogyakarta

EVALUASI KEJADIAN GEMPABUMI TEKTONIK DI INDONSESIA TRIWULAN IV TAHUN 2008 (OKTOBER-DESEMBER 2008)

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi geologi Indonesia yang merupakan pertemuan lempeng tektonik

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008

Apa itu Tsunami? Tsu = pelabuhan Nami = gelombang (bahasa Jepang)

Analisis Percepatan Tanah Maksimum Wilayah Sumatera Barat (Studi Kasus Gempa Bumi 8 Maret 1977 dan 11 September 2014)

batuan pada kulit bumi secara tiba-tiba akibat pergerakaan lempeng tektonik.

KEGEMPAAN DI INDONESIA PERIODE BULAN APRIL AGUSTUS 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat tinggi. Hal ini karena Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng

ENERGI POTENSIAL GEMPABUMI DI KAWASAN SEGMEN MUSI, KEPAHIANG-BENGKULU EARTHQUAKE POTENTIAL ENERGY IN THE MUSI SEGMENT, KEPAHIANG-BENGKULU AREA

Ground Motion Modeling Wilayah Sumatera Selatan Berdasarkan Analisis Bahaya Gempa Probabilistik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Judul Penelitian I.2. Latar Belakang Masalah

Ringkasan Materi Seminar Mitigasi Bencana 2014

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

KAJIAN TREND GEMPABUMI DIRASAKAN WILAYAH PROVINSI ACEH BERDASARKAN ZONA SEISMOTEKTONIK PERIODE 01 JANUARI DESEMBER 2017

Berkala Fisika ISSN : Vol. 18, No. 1, Januari 2015, hal 25-42

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang subduksi Gempabumi Bengkulu 12 September 2007 magnitud gempa utama 8.5

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian khusus dalam hal perlindungan terhadap bencana karena

PERKUAT MITIGASI, SADAR EVAKUASI MANDIRI DALAM MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI

BAB I PENDAHULUAN. komplek yang terletak pada lempeng benua Eurasia bagian tenggara (Gambar

PEMETAAN DAERAH RENTAN GEMPA BUMI SEBAGAI DASAR PERENCANAAN TATA RUANG DAN WILAYAH DI PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Penyebab Tsunami BAB I PENDAHULUAN

Pengembangan Ground Motion Synthetic Berdasarkan Metode Probabilistic Seismic Hazard Analysis Model Sumber Gempa 3D Teluk Bayur, Padang (Indonesia)

ANALISIS PROBABILITAS GEMPABUMI DAERAH BALI DENGAN DISTRIBUSI POISSON

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah mencatat bahwa Indonesia mengalami serangkaian bencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Analisis Bahaya Kegempaan di Wilayah Malang Menggunakan Pendekatan Probabilistik

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Judul Penelitian. I.2. Latar Belakang

ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPABUMI DI KOTA BENGKULU

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SEISMISITAS

1. Deskripsi Riset I

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

HALAMAN PERSETUJUAN TESIS PETA DEAGREGASI HAZARD GEMPA WILAYAH JAWA DAN REKOMENDASI GROUND MOTION DI EMPAT DAERAH

Teknik, 36 (1), 2015, PERSEPSI PENGEMBANGAN PETA RAWAN GEMPA KOTA SEMARANG MELALUI PENELITIAN HAZARD GEMPA DETERMINISTIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko tinggi

Gambar 1. Peta Seismisitas Indonesia (Irsyam et al., 2010 dalam Daryono, 2011))

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Gempa di Pulau Jawa Bagian Barat. lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo Australia, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS HIPOSENTER GEMPABUMI DI WILAYAH PROVINSI ACEH PERIODE FEBRUARI 2018 (GEMPABUMI PIDIE 08 FEBRUARI 2018) Oleh ZULHAM SUGITO 1

BAB I PENDAHULUAN. Bencana gempa bumi beserta dampaknya yang terjadi belakangan ini harus

Estimasi Nilai Percepatan Tanah Maksimum Provinsi Aceh Berdasarkan Data Gempa Segmen Tripa Tahun Dengan Menggunakan Rumusan Mcguire

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA JL.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, lingkungan dan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG

PERSIAPAN PERENCANAAN JEMBATAN SELAT SUNDA

Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 4, Oktober 2015 ISSN

Transkripsi:

TSUNAMI WORKSOP TEMA : DUKUNGAN INSFRASTRUKTUR YANG HANDAL UNTUK PROYEK STRATEGIS NASIONAL (PSN) DI PROVINSI DIY Sub Tema : Mengungkap dan Menghitung Potensi Bahaya Gempabumi-Tsunami Di Bandara Kulon Progo (NYIAP) dan Metode Mitigasinya 29-30 Agustus 2017 Deputi Bidang Koordinasi Insfratruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

HISTORI DAN POTENSI GEMPABUMI TSUNAMI DAN MITIGASINYA DI WILAYAH KULONPROGO DAN SEKITARNYA Dr. J. MURJAYA, MSi Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu-BMKG TSUNAMI WORKSOP Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman YOGYAKARTA 29-30 AGUSTUS 2017

OUT LINE 1. TATANAN TEKTONIK WILAYAH INDONESIA- JAWA 2. DAMPAK DARI TATANAN TEKTONIK 3. ANTISIPASI 4. KESIMPULAN

LATAR BELAKANG CALON TAPAK BANDARA KULONPROGO Mengapa harus memperhitungkan faktor kegempaan dalam pembangunan infrastruktur (? ) TATANAN TEKTONIK WILAYAH KEPULAUAN INDONESIA ( Seperti apa? )

12 cm/yr 5-6 cm/yr TatananTektonik Kepulauan Indonesia (Bock, et al, 2000)

DAMPAK DARI TATANAN TEKTONIK YANG KOMPLEK 1. Dampak dari tatanan tektonik ini menjadikan wilayah Kepulauan Indonesia merupakan salah satu wilayah paling rawan terhadap kejadian gempabumi tektonik dan tsunami 2. Dampak dari tatanan tektonik ini juga menjadikan tatanan geologi wilayah Kepulauan Indonesia banyak mempunyai sesar-sesar aktif sebagai sumber gempabumi. 3.Karakteristik tanah sangat bervariasi bahkan dalam jarak yang relatif dekat. Perlunya data-data karakteristik tanah yang diperkirakan akan mempengaruhi dampak pada bangunan infrastruktur Bandara 4. dll

TECTONIC IMPLICATION FOR INDONESIA 2. The IMPACT of tectonic setting- Indonesia island has high seismicity. In addition, Indonesia as a prone of tsunami attack country

SEBELUM RELOKASI SESUDAH RELOKASI

TSUNAMI POTENTIAL MAP IN INDONESIA Tsunami Nias 2005 Tsunami Biak 1996 Tsunami Pagai 2010 Tsunami Bengkulu 2007 Tsunami Bengkulu 2000 Tsunami Tasikmalaya 2009 Tsunami Pangandaran 2006 Tsunami Flores 1992 Tsunami Banyuwangi 1994 Tsunami Sumba 1977 Impact lain dari Tatanan Tektonik Indonesia Sejak 1629 sampai 2016 telah terjadi 110 tsunami signifikan (1 kali akibat landslide dasar laut, 9 kali akibat gunung api di laut dan 100 kali akibat gempabumi tektonik)

SESAR/PATAHAN DI WILAYAH JAWA TENGAH DAN SEKITARNYA SESAR-SESAR AKTIF SEBAGAI ZONA SUMBER GEMPABUMI BERAPA BESAR DAMPAKNYA TERHADAP WILAYAH KULON PROGO BAGAIMANA ANTISIPASINYA

Shabirmarhadi : Geologi Pulau Jawa caribatu WordPress.com

GEOLOGI KULONPROGO OUR OFFICE 12

Shakemap skenario gempabumi magnitudo 6.5 Mw AKIBAT SESAR LASEM Simulasi akibat gempabumi Fault Lasem dengan maksimum M 6.5 Mw wilayah Bandara Kulonprogo terdampak 3-4 MMI. Nilai hazard ini lebih kecil jika dibandingkan hazard hasil simulasi yang dijalankan akibat gempabumi Fault Opak dan Fault Megathrust 13

Shakemap skenario gempabumi magnitudo 6.8 AKIBAT SESAR PATI Simulasi sumber gempabumi Fault Pati dengan maksimum M 6.8 Mw wilayah Bandara Kulonprogo terdampak 3-4 MMI. Nilai hazard ini sama dengan hasil simulasi yang dijalankan akibat gempabumi Fault Lasem 14

Shakemap skenario gempabumi magnitudo 6.8 AKIBAT SESAR OPAK skenario yang dijalankan akibat gempabumi Fault Opak dengan M 6.8 wilayah Bandara Kulonprogo yang ditunjukkan dengan kode/tanda bintang berwarna hitam terdampak 6-7 MMI. Nilai hazard hasil simulasi akibat gempabumi Fault Opak ini merupakan nilai yang hazard yang paling besar diantara sumber Fault lainnya. SEBELUM GEMPABUMI 2006, SESAR KALI OPAK DIANGGAP TIDAK AKTIF 15

Shakemap skenario gempabumi Megathrust magnitudo 8.1 skenario yang dijalankan akibat gempabumi Megathrust dengan magnitudo maksimum M 8.1 wilayah Bandara Kulonprogo terdampak 5-6 MMI. Nilai hazard ini lebih kecil jika dibandingkan hazard hasil simulasi yang dijalankan akibat gempabumi Fault Opak. 16

FORESHOCK GEMPABUMI YOGYA MEI 2006

Seismic gap??

EARTHQUAKE - TSUNAMI EVENTS IN INDONESIA (1977-2012) Strike Slip fault Normal fault Thrust fault Ada beberapa daerah Seismic gap diantaranya di lepas pantai Sumatera Barat. Tahun 1797 terjadi Gempabumi besar Mw 8.9 di wilayah Siberut dan 1833 di Selatan Pagai serta 1861 di wilayah Nias.

SEJARAH GEMPABUMI BESAR DI SELATAN JAWA (YOGYA)

Gempabumi tanggal 10 Juni 1867 Sedikitnya 372 rumah roboh,,dan 5 ( lima ) orang meninggal akibat gempa yang terjadi di Yogyakarta dan getarannya terasa sampai Surakarta, Jawa Tengah. Kejadian itu juga mengakibatkan runtuhnya tugu Keraton Yogyakarta dan sejumlah bangunan di Tamansari, kompleks peristirahatan raja. Kediaman Residen Belanda (Gedung Agung) turut ambruk. Intensitas sekitar VIII IX MMI Gempabumi tanggal 27 September 1937 Pusat gempa pada posisi 8.7 LS 110.8 BT. Akibat gempa ini dilaporkan 2200 rumah roboh di Kalten, pipa dalam tanah putus, 326 rumah roboh di Prambanan. Banyak rumah yang rusak di Yogyakarta dan seorang menunggal. Intensitas VIII IX MMI. Dilaporkan getaran gempa ini terasa sampai ke Lombok.

Gempabumi tanggal 23 Juli 1943 Gempa yang berpusat di 8.6 o LS dan 109.9 o BT getarannya terasa dari Garut hingga Surakarta. Gempa di Samudra Hindia ini menelan korban 213 orang meninggal dunia, 2.096 luka-luka, dan 2.800 rumah hancur. Intensitas VIII MMI. Gempabumi tanggal 12 Oktober 1957 Parameter gempabumi tersebut ditentukan terjadi pada jam 18 57 13 wib, lokasi episenter 8.3 LS 110.3 BT, kedalaman 87 km dan magnitudo 6.4 SR. Dilaporkan getaran gempa terasa di Yogyakarta VII MMI Gempabumi tanggal 14 Maret 1981 Terjadi gempa berkekuatan 6 SR di selatan Yogyakarta pada jarak 150 km di kedalaman 33 km dari permukaan laut. Gempa yang berpusat pada 7.2 o LS dan 109.3 o BT itu meretakan dinding Hotel Ambarukmo. Intensitas VII MMI. Gempabumi tanggal 9 Juni 1992 Gempa tektonik berkekuatan 6.5 SR terjadi pada pukul 07.31 WIB dengan kedalaman 106 km. Kejadian ini berlangsung sekitar satu menit dan sangat terasa di daerah Yogyakarta, Semarang, Solo, dan Magelang.

Gempabumi tanggal 19 Agustus 2004 Gempabumi tanggal 25 Mei 2001 Gempa tektonik berkekuatan 6.2 SR mengguncang Semarang, Kudus, Surakarta, Magelang, dan Yogyakarta. Pukul 12.10 WIB. Laporan BMG menyebutkan pusat gempa berada di Samudra Hindia, 95 km arah selatan Yogyakarta, atau 8.62 o LS dan 110.11 o BT. beberapa bangunan di Kabupaten Bantul mengalami keretakan. Gempa tektonik berkekuatan 6.3 SR mengguncang wilayah Yogyakarta pukul 13.33 WIB. Pusat gempa berada di samudra Hindia sekitar 150 km arah selatan Yogyakarta. Kedalaman pusat gempa sekitar 55 km dari permukaan tanah dengan posisi 9.22 o LS dan 109.58 o BT.

Gempabumi tanggal 27 Mei 2006 Gempabumi tanggal 19 Juli 2005 Gempa tektonik berkekuatan 5.5 SR mengguncang DI Yogyakarta pukul 19.21 WIB. Pusat gempa di kedalaman 33 km dengan jarak 220 km di selatan Yogyakarta di Samudra Indonesia. Gempa akibat pergeseran lempeng tektonik Indo- Australia dan Eurasia itu hanya berlangsung 5 detik dan tidak menimbulkan kerusakan. Gempa berkekuatan 5.9 SR mengguncang DI Yogyakarta dan sekitarnya pukul 05.54 WIB. Gempa terjadi di dekat pantai pada koordinat 8.007 LS dan 110.286 BT, atau pada jarak 25 km selatan Yogyakarta pada kedalaman 17 km. Sedikitnya 4.554 warga Di Yogyakarta dan 1.680 warga Jawa Tengah meninggal dunia. Intensitas maksimum antara VII-VIII MMI.

MITIGASI (? ) GEMPABUMI MASIH BELUM BISA DIPREDIKSI DENGAN BAIK MITIGASI MIKROZONASI

Kajian Aspek Kegempaan: 1. A,b value 2. Geometri Sumber 3. Max Magnitud Kajian SHA Peta Hazard Percepatan Tanah Max Batuan dasar RPeriod 100-10,000tahun Deagregasi Mean magnitude And jarak Uniform Hazard Spectra Pemilihan time Historical data Percepatan Kajian Groundmotion Sintetik Kajian Mikrozonasi Spectral matching Groundmotion Sintetik Batuan dasar MASW T dom Kerentanan Seismik ( Kg ) Microtremor Array Perambatan ke Permukaan Peta Vs30 korelasi dg Klasifikasi Jenis Tanah Peta Tdom di permukaan. Peta Kerentanan Seismik Kedalaman Batuan dasar Groundmotion Sintetik dan Spectral Di Permukaan

Peta hazard gempa area Bandara dan sekitarnya di batuan dasar pada PGA (T=0 detik) untuk 2% PE 50 tahun SNI 2012 36

Hasil Analisis Response Spektra Triparted Hasil analisis kajian dampak gempabumi terhadap bangunan, maka sangat perlu dibuat response spektra triparted (PGA, PGV, PGD) untuk mendukung desain bangunan tahan gempabumi. Antisipasinya perlu dibuat bangunan tahan gempa dengan menggunakan data-data Triparted utk local site. Mengingat zona calon Bandara Kulonprogo termasuk di pinggiran zona rawan gempabumi yang berpotensi merusak, maka analisis response spektra triparted ini mutlak diperlukan dalam kajian di zona tersebut.

TSUNAMI DAMPAK GEMPABUMI ZONA SUBDUKSI SEBAGAI ZONA SUMBER GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI BAGAIMANA ANTISIPASINYA BERAPA BESAR DAMPAKNYA TERHADAP WILAYAH KULON PROGO

BEBERAPA KEGIATAN UNTUK ANTISIPASI TSUNAMI 1. Pengenalan Wilayah-wilayah Rawan Tsunami oleh masyarakat yang tinggal di daerah pantai. Penyuluhan/ TTX Gempabumi dan Tsunami 2. Sistem Peringatan Dini Tsunami (TEWS) : Paling Ideal ( walaupun Ada Kelemahan-kelemahan) 3. Kesiapan Masyarakat di Wilayah-wilayah Rawan Tsunami.

3. Menetapkan Regulasi Kesiapsiagaan : a. Menetapkan Jalur hijau +- 200 meter dari pantai. b. Menetapkan Jalur hijau harus di tanami pohon2 keras ( Cemara laut, Mangrove, dsb) c. Menetapkan Jalur hijau dilarang untuk pemukiman d. Melarang pengrusakan batu karang sebagai pemecah gelombang dan tumbuhan mangrove 4. Pembuatan tanggul ( sangat mahal).. dsb

4. Pembuatan tanggul ( sangat mahal).. dsb