BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 67% per tahun dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Oktober 1988, dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kebijakan hutang terhadap para investornya terutama pada pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EKA YULIANA B

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi pasar modal memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO)

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. periode waktu yang tertentu. Terdapat dua jenis investasi yaitu investasi langsung

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki potensi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan makanan di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memasuki era globalisasi, perkembangan teknologi informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan real estate dan properti yang go

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dua tahun terakhir, Indonesia sedang berada di masa perekonomian yang baik dan menjanjikan. Ini dapat terlihat dari suasana pasar modal di Indonesia yang cukup menggairahkan dimana angka Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 67% per tahun dari awal 2009 sampai akhir 2010 (Tempo, 2012). Penanaman modal oleh investor merupakan wujud keinginan untuk mendapatkan pengembalian modal dan pengembangan dana di kemudian hari. Investor melakukan penanaman modal melalui pembelian saham di pasar modal. Pasar modal adalah suatu tempat bertemunya berbagai pihak perusahaan yang akan menjual saham (stock) dan obligasi (bond), dimana perusahaan itu memiliki tujuan bahwa nantinya dari hasil penjualan saham itu bisa dimanfaatkan untuk memperkuat dana perusahaan (Fahmi,2009:41). Pembelian saham di pasar modal perlu meninjau harga saham yang ditawarkan oleh perusahaan. Investor dapat menilai tingkat harga saham yang ditawarkan, apakah sesuai dengan nilai perusahaan tersebut (Indallah, 2012). Sebelum melakukan investasi atau transaksi saham, tentunya investor perlu membekali dirinya dengan memahami beberapa metode analisis yang mudah diaplikasikan sesuai dengan pribadi dan kenyamanan investor maka resiko tersebut dapat dicegah. Bahkan bukan tidak mungkin aset atau dana yang dimiliki berpotensi untuk berkembang pesat. Metode analisis yang digunakan untuk 1

menganalisis atau memprediksi pergerakan terhadap suatu harga saham jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu, investor cukup memilih metode yang mampu dipahami dan diterapkan dalam memprediksi nilai yang terkandung dalam saham yang akan dibelinya (Tryfino, 2009:8). Dalam kegiatan analisis dan memilih saham, para investor memerlukan informasi-informasi yang relevan dan memadai melalui laporan keuangan perusahaan. Sehubungan dengan hal itu, Bapepam melalui Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 38/PM/1996 tentang laporan tahunan, telah mewajibkan para emiten untuk menyampaikan laporan tahunan agar terdapat transparansi dalam pengungkapan berbagai informasi yang berhubungan dengan kinerja emiten yang bersangkutan melalui Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 38/PM/1996 tentang laporan tahunan (Nurmalasari, 2008). Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya (Nurmalasari, 2008). Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor industri barang konsumsi. Industri barang konsumsi bergerak cepat (fast moving consumer goods) tumbuh pesat sebesar 11,8% pada tahun 2010 seiring bergesernya perilaku belanja konsumen. Pertumbuhan industri barang konsumsi didukung bangkitnya perekonomian Indonesia dari krisis keuangan global pada tahun 2008 dan tahun 2009 dengan capaian produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% pada tahun 2010 (Sadalia, 2010). Adapun perkembangan pertumbuhan minimal dua digit pada perusahaan makanan dan minuman, diantaranya pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk 2

(INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang merupakan pemain terbesar dari sisi pendapatan. Ketiga emiten ini mencatat pertumbuhan antara 10,3% hingga 15,7% secara tahunan. (www.indonesiafinancetoday.com, 25 Januari 2013 diakses pada tanggal 06 Des 2013). Dipilihnya saham perusahaan yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi oleh peneliti dengan alasan saham perusahaan dalam sektor ini relatif stabil dalam berbagai kondisi ekonomi dan perusahaan yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi jarang melakukan ekspansi, sehingga dapat membagikan dividen secara rutin setiap tahun (Porman, 2008:176). Selain itu, sektor industri barang konsumsi tidak bergantung pada bahan-baku impor dan lebih banyak menggunakan bahan baku domestik, sehingga industri ini cukup bertahan sampai sekarang diiringi pula dengan permintaan dari masyarakat yang selalu ada (www.kompas.com, 14 April 2013 diakses pada tanggal 12 September 2013). Perusahaan yang tergabung ke dalam industri barang konsumsi memiliki tingkat persaingan yang tinggi, sehingga menuntut kinerja perusahaan yang selalu prima agar unggul dalam persaingan. Kondisi ini turut mempengaruhi pergerakan harga saham emiten dalam sektor barang konsumsi, ketertarikan investor terhadap saham perusahaan tersebut tercermin dari fluktuasi sahamnya di BEI. Dalam menyingkapi hal tersebut, pilihan yang lebih baik adalah saham yang tetap berkembang selama krisis. Jelas untuk memilih saham adalah dengan melakukan analisa fundamental terhadap fundamental saham. Dimana investor akan menjual saham yang melemah fundamentalnya dan membeli saham dengan fundamental yang kuat (Yunita, 2009). 3

Analisis fundamental dapat dicari dengan meneliti faktor fundamental. Faktor Fundamental adalah faktor-faktor yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhinya, faktor-faktor ini meliputi kemampuan manajemen mengelola kegiatan operasional perusahaan, prospek bisnis perusahaan dimasa yang akan datang, perkembangan teknologi yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Rinati, 2012). Faktor fundamental itu sendiri menurut Anastasia (2003) terdiri dari ROA, ROE, Book Value, DER, ROI, DPR, PER, dimana yang dipilih oleh peneliti hanya ROE, DER, dan PER. Sedemikian pentingnya analisa fundamental sehingga investor dan analis mencoba mengembangkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan suatu perusahaan diyakini memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan saat ini sekaligus dapat meprediksi kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Karena dari laporan keuangan suatu perusahaan akan menyebabkan investor bereaksi terhadap penurunan atau kenaikan harga saham tersebut. Globalisasi yang terjadi saat ini dalam perdagangan internasional merupakan peluang dan tantangan bagi pengembangan sektor industri barang konsumsi. Dimana sektor ini memiliki elastisitas yang lemah terhadap perubahan financial global, yang menyebabkan sektor ini cenderung dapat bertahan (Yunita, 2009). Yunita (2009) menganalisis pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham pada perusahaan sektor industri barang konsumsi di BEI, yang hasilnya menunjukkan ROA dan ROE secara parsial tidak 4

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dan ini mendukung penelitian Sitompul (2011). Tetapi berbeda dengan pendapat Nirohito (2009) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel ROA secara parsial mempengaruhi harga saham. Namun dalam penelitian Yunita sendiri ada juga variabel BV baik secara parsial maupun secara simultan mempengaruhi harga saham. Sitinjak (2006) dalam penelitiannya mengenai pengaruh Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV) terhadap harga saham, menemukan hasil bahwa ROE, PER dam DER secara signifikan tidak berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan PBV secara signifikan dan positif berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan dalam penelitian Stella (2009) mengenai Pengaruh Price to Earnings Ratio,Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Price to Book Value Terhadap Harga Pasar Saham. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat dikemukakan kesimpulan bahwa (1) Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap harga pasar saham, (2) Return On Equity pengaruh positif signifikan terhadap harga saham, dan (3) Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap harga pasar saham. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Rasio Fundamental Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia). 5

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti hendak mencoba untuk menganalisa masalah-masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh DER, ROE, dan PER secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia? 2. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Penulis mengadakan penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan data dan informasi serta ingin: 1. Untuk mengetahui pengaruh DER, ROE, dan PER secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun hasil penelitian ini dapat memberi manfaat bagi : 1. Akademisi 6

Hasil penelitian ini dapat dijadikan diskusi bagi kalangan akademis yang tertarik mengenai topik yang berhubungan dengan pengaruh dari DER, ROE, dan PER terhadap harga saham. 2. Investor Hasil penelitian ini sekiranya dapat memberikan informasi yang membantu investor dalam pengambilan keputusan pembelian atau penjualan saham yang akan dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang go public di Bursa Efek Indonesia. 3. Perusahaan Makanan dan Minuman Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pembelajaran bagi perusahaan untuk mengatur kegiatan operasionalnya dengan baik yang tercermin dalam laporan keuangan yang baik pula sehingga dapat meningkatkan harga saham perusahaan. 7