BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Herbal Plant /Tanaman : Reserch /Penelitian:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul MONUMEN BATIK SOLO Monumen Batik : Solo :

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 ( balai pustaka Kamus Bahasa Indonesia 1988 ) 2 Ibid 3 Ibid

BAB I PENDAHULUAN 1.1 DESKRIPSI JUDUL Pengembangan Wisata Api Abadi Mrapen sebagai Pusat Energi Alam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

lebih dahulu pengertian atau definisi dari masing-masing komponen kata yang digunakan dalam menyusun judul tersebut :

L2B Ahmad Farid R Museum Armada TNI AngkatanLaut Surabaya 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

JAVANESE HERBAL CENTER

Tinjauan Pustaka. A. Pengertian Tumbuhan Obat

BAB III METODE PERANCANGAN. mewakili kompleksitas pemahaman Islam di Indonesia khususnya di Malang.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PERANCANGAN. yang bersifat ilmiah. Langkah-langkah ini meliputi survei obyek-obyek studi

I. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

BAB I PENDAHULUAN. makan dengan teratur, istirahat yang cukup, dan rajin berolahraga. Namun, pola

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MUSEUM BAHARI DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HI-TECH

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan dua pertiga merupakan luas lautan. Sedangakan diantara negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia mempunyai banyak potensi alam yang dapat dikembangkan untuk

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam yang tinggi. Kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia diperkirakan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik.

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi

MUSEUM TOSAN AJI DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermakna kultural bagi masyarakatnya. Sayang sekali sebagian sudah hilang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERPUSTAKAAN MODERN DI SEMARANG

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MUSEUM SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

2016 PROFIL FISIKOKIMIA BUAH CABE JAWA

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Marina Central Place di Jakarta Utara (Sebagai Lokasi Sentral Bisnis dan Wisata Berbasis Mixed Use Area)

BAB I: PENDAHULUAN. Latar Belakang.

BAB III METODE PERANCANGAN. dapat digunakan ialah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif merupakan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [AUTHOR NAME] I-1

julukan live laboratory. Sekitar jenis tanaman obat dimiliki Indonesia. Dengan kekayaan flora tersebut, tentu Indonesia memiliki potensi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan tradisional yang berbeda-beda. Di Indonesia masih banyak jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. - Arkeologika, benda koleksi merupakan benda objek penelitian ilmu arkeologi.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Spesies dan Endemik Per Pulau

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

BAB I PENDAHULUAN. menjadi terganggu akibat aktivitas yang tidak seimbang. Pola makan yang salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN

SOLO INTERNATIONAL SCHOOL Dengan Tema Arsitektur Hijau

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN TANAMAN TOGA DENGAN METODE ELECTRE (ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

BAB I: PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. bab 1

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data pada Lokarya Nasional Tanaman Obat Indonesia Kementrian

BAB III METODE PERANCANGAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA. Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PERANCANGAN. ide/gagasan sampai dengan perumusan konsep perancangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang dipergunakan dalam merancang Perpustakaan Islam di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Pengertian Judul: HERBAL PLANT RESERCH CENTER di KARANGPANDAN Sebagai Tempat Wisata Herbal dan Edukasi Herbal adalah sebagai berikut. Herbal : Herbal adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati. (http://indonesian-herbal.blogspot.com, 2011) Plant/Tanaman : Tanaman yang biasa ditanam orang (http://kamusbahasaindonesia.org, 2011) Reserch/Penelitian: Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut : 1. David H Penny Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. 1

Center/Pusat Tempat Wisata 2. J. Suprapto Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis. 3. Sutrisno Hadi Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 4. Mohammad Ali Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya. 5. The New Horison Ladder Dictionary Pengertian research ialah a careful study to discover correct information, yang artinya, suatu penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati untuk memperoleh informasi yang benar. (http://www.acehforum.or.id/showthread.php/9952- Pengertian-Penelitian, 2011) : Tempat yang letaknya di tengah atau yang menjadi pumpunan (http://kamusbahasaindonesia.org, 2011) : Ruang (bidang, rumah,dsb) yang tersedia untuk melakukan sesuatu. (http://kamusbahasaindonesia.org, 2011) : suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. (http://id.wikipedia.org, 2011) 2

Edukasi : usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. (http://id.wikipedia.org, 2011) Karangpandan : Sebuah Kecamatan di Daerah Kabupaten Karanganyar (http://www.karanganyarkab.go.id, 2011) Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu sebuah tempat yang menjadi pusat penelitian tanaman obat atau herbal dan memiliki kebun tanaman obat atau herbal yang sekaligus sebagai tempat wisata dan edukasi bagi masyarakat di Kecamatan Karangpandan. 1.2. Latar Belakang Kita sungguh beruntung hidup di Indonesia yang diberikan kekayaan hayati yang tinggi. Dari sekian banyak tanaman yang ada di indonesia, ada beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai obat alternative. Tanaman herbal telah diteliti oleh ahli farmasi dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman herbal ini mungkin sebagian dari kita sudah familiar dan menggunakannya setiap hari. Tanaman herbal memang jarang digunakan oleh masyarakat karena berbagai sebab salah satu diantaranya adalah kurangnya informasi mengenai jenis-jenis tanaman herbal dan cara penggunaannya. Sejarah tanaman obat atau herbal di Indonesia berdasarkan fakta sejarah adalah obat asli Indonesia. Catatan sejarah menunjukkan bahwa di wilayah nusantara dari abad ke 5 sampai dengan abab ke 19, tanaman obat merupakan sarana paling utama bagi masyarakat tradisional kita untuk pengobatan penyakit dan pemeliharan kesehatan. Kerajaan di wilayah nusantara seperti Sriwijaya, Majapahit dan Mataram yang telah mencapai beberapa puncak kejayaan dan menyisakan banyak peninggalan yang 3

dikagumi dunia, adalah produk masyarakat tradisional yang mengandalkan pemeliharaan kesehatannya dari tanaman obat. Banyak jenis tanaman yang digunakan secara tunggal maupun ramuan terbukti sebagai bahan pemelihara kesehatan. Pengetahuan tanaman obat yang ada di wilayah Nusantara bersumber dari pewarisan pengetahuan secara turun-temurun, dan terus-menerus diperkaya dengan pengetahuan dari luar Nusantara, khususnya dari China dan India. Tetapi dengan masuknya pengobatan modern di Indonesia, dengan didirikannya sekolah dokter jawa di Jakarta pada tahun 1904, maka secara bertahap dan sistematis penggunaan tanaman obat sebagai obat telah ditinggalkan. Dan telah menggantungkan diri pada obat kimia modern, penggunaan tanaman obat dianggap kuno, berbahaya dan terbelakang. Sebagai akibatnya masyarakat pada umumnya tidak mengenal tanaman obat dan penggunaannya sebagai obat. Namun masih ada sebenarnya upaya untuk melestarikan dan memanfaatkan tanaman obat dalam dokumentasinya seperti K. Heyne, menulis buku Tanaman Berguna Indonesia,. Dr. Seno Sastroamidjojo, dengan bukunya Obat Asli Indonesia. Dan beberapa upaya mengembangankan pengetahuan tanaman obat Indonesia dan aplikasinya dalam pengobatan. Saat ini obat herbal digunakan di klinik pengobatan Tradisional RS.Dr.,Sutomo Surabaya dan beberapa rumah sakit besar di Jakarta juga sudah menyediakan obat herbal. Beberapa dekade terakhir ini terdapat kecenderungan secara global untuk kembali ke alam. Kecenderungan untuk kembali ke alam atau back to nature dalam bidang pengobatan pada herbal ini sangat kuat di Negaranegara maju dan berpengaruh besar di Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Lembaga-lembaga pendidikan pelatihan herbalpun kini telah banyak diminati masyarakat. Pentingnya Kepedulian kita akan tanaman obat atau herbal yang telah ada sejak jaman dulu kala perlu di lestarikan dan di terapkan seperti negara-negara lain yang telah menggunakan herbal sebagai obat leluhur. 4

Melihat beberapa peristiwa di atas, bahwa pada zaman sekarang ini penggunaan obat herbal sudah jarang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Padahal apabila dibandingkan dengan obat kimia, obat herbal hampir tidak ada efek samping yang terkandung di dalamnya. Selain itu juga tanaman herbal yang ada di Indonesia ini banyak sekali jenisnya dan masing-masing mempunyai manfaat yang luar biasa terhadap kesehatan dan daya tahan tubuh kita. Maka dari itu penulis mempunyai inisiatif untuk membuat sebuah tempat yang nantinya akan dijadikan sebagai pusat penelitian tanaman herbal. Dimana di dalamnya terdapat kebun yang ditanami berbagai jenis tanaman herbal yang ada di Indonesia, pusat studi tanaman herbal, perpustakaan herbal, laboratorium obat herbal, wisata herbal, dan sebagainya. Tempat tersebut diharapkan akan menambah pengetahuan kepada masyarakat mengenai tanaman herbal yang ada disekitar kita atau di Indonesia. Selain itu juga tempat tersebut digunakan sebagai tempat wisata edukatif yang fokus kepada tanaman herbal. Jadi pada intinya adalah tempat tersebut merupakan sebuah tempat wisata yang secara tidak langsung memberi pengetahuan kepada Masyarakat dan sebagai pusat penelitian tanaman herbal yang ada di Indonesia. 1.3. Rumusan Masalah 1. Bagaimana membuat sebuah rancangan bangunan yang memiliki konsep Green atau Back to Nature demi mendukung sebuah tempat untuk edukasi tanaman-tanaman herbal. 2. Konsep Green Architecture yang seperti apakah yang sesuai untuk mendukung tempat pusat penelitian tanaman herbal. 5

1.4. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari perancangan ini adalah sebagai berikut. 1. Membuat sebuah pusat penelitian tanaman herbal sekaligus sebagai tempat wisata herbal yang berkonsep Green Architecture. 2. Untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang tanaman-tanaman herbal dan pentingnya sebuah obat herbal bagi kesehatan tubuh manusia dibanding dengan obat-obat yang menggunakan bahan-bahan kimia. 3. Melestarikan tanaman-tanaman herbal dan melestarikan tradisi penggunaan obat-obatan herbal yang telah ada sejak dulu bagi masyarakat Indonesia. 4. Memberikan pengetahuan tentang keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh tanaman-tanaman herbal bagi kesehatan dan daya tahan tubuh kita dibanding dengan obat-obatan berbahan kimia. 1.5. Lingkup Pembahasan Batasan-batasan untuk ruang lingkup pembahasan laporan DP3A ini adalah : 1. Batasan substansi materi, yaitu terfokus pada materi tanaman herbal dan konsep bangunan yang ramah lingkungan atau Green Architecture yang disesuaikan dengan peruntukan dan intensitas bangunan gedung dan persyaratan arsitektur bangunan gedung pada UU RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. 2. Batasan wilayah site perencanaan, yaitu Jalan Raya Solo - Tawang Mangu, Kec. Karangpandan, Kab. Karanganyar. 3. Batasan waktu penyusunan laporan, yaitu dimulai pada tanggal 2 Mei 2011 dan selesai tanggal 2 Juli 2011. 6

1.6. Keluaran Keluaran yang ingin dicapai dari perancangan ini adalah sebagai berikut. 1. Dapat memberikan sebuah manfaat kepada masyarakat mengenai tanaman hebal. 2. Menjadikan masyarakat sadar akan arti pentingnya obat-obatan yang alami bagi kesehatan tubuh dan daya tahan tubuh. 3. Mengurangi kecenderungan kepada masyarakat akan obat-obatan kimia dan mulai beralih kepada obat-obatan yang alami atau obat herbal. 4. Menumbuhkembangkan masyarakat untuk melestarikan tanaman herbal dengan cara menanam tanaman herbal di pekarangan rumahnya. 1.7. Metode Pembahasan 1.7.1. Metode Pengumpulan Data Metode pembahasan dalam pencarian data dan penyusunan laporan DP3A ini adalah dengan cara studi literatur dsn survey langsung ke tempat yang akan dijadikan sebagai rujukan perancangan bangunan. Selain itu juga survey langsung ke tempat yang akan dijadikan Site untuk perencanaan dan perancangan bangunan. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat yang kemudian di cocokkan dengan literatur-literatur yang ada. Data-data tersebut ada 2 macam, yaitu: 1. Data primer yang meliputi peta lokasi, kondisi tapak dan kawasan, identifikasi tipologi bangunan dsb. Di dapat dari pengamatan langsung dari lapangan, wawancara, rekaman gambar dan sketsa-sketsa. 2. Data sekunder yang meliputi latar belakang sejarah, diperoleh melalui survey instansional dan kepustakaan. 7

1.7.2. Tahap Analisa Data analisa ini digunakan metode kuantitatif dan kualitatif 1. Metode kuantitatif meliputi pengukuran besaran ruang berdasar kegiatan kebutuhan pemakaian ruang, penentuan luas bangunan yang di sesuaikan dengan luasan tapak dsb. Digunakan untuk permasalahan yang dapat dipecahkan dengan menggunakan pola pikir kuantitatif, yaitu mengejar yang terukur. 2. Metode kualitatif dilakukan dalam analisis penyajian visual yang menggunakan metode tipologi arsitektural, dan penyajian materi koleksi dengan menggunakan visualisasi exerior dan interior ruang dsb. Di gunakan untuk masalah-masalah yang dideskripsikan secara verbal dan visual, terutama untuk memecahkan persoalan bentuk penampilan bangunan yang akan direncanakan nantinya. 1.7.3. Tahap Kesimpulan Konsep perencanaan dan perancangan disusun berdasarkan kesimpulan dari analisa-analisa yang telah dilakukan sebelumnya. 1.8. Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN Berisikan tentang pengertian judul dan latar belakang permasalahan yang diangkat sebagai dasar penyusunan dan perencanaan DP3A untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam sasaran dengan penggunaan metode-metode tertentu. BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN Berisikan tentang teori-teori yang terkait dengan permasalahan dan dasar-dasar sumber data mengenai permasalahan yang diangkat untuk penyusuan laporan DP3A. BAB III GAMBARAN LOKASI 8

Berisikan tentang deskripsi mengenai lokasi objek yang akan dijadikan sebagai tempat untuk perencanaan dan perancangan bangunan serta data lain yang mendukung keberadaan objek yang didapat dari hasil observasi langsung dan studi literatur. BAB IV ANALISIS PENDEKATAN SERTA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisikan tentang analisis-analisis permasalahan serta pendekatan dari sebuah konsep yang akan dijadikan dasar yang kemudian diterapkan ke dalam sebuah perencanaan dan perancangan bangunan. 9