BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bahwa sehat-sakit dan adaptasi-maladaptasi merupakan konsep yang berbeda, tiap konsep berada pada rentang yang terpisah. Rentang seta-sakit berasal dari sudut panang medis. Rentang adaptasi-maladaptasi berasal dari sudut sudut pandang keperawatan. Jadi, seseorang yang mengalami sakit baik fisik maupun jiwa dapat beradaptasi terhadap keadaan sakitnya. Sebaliknya, seseorang yang tidak didiagnosis sakit mungkin memiliki respon koping yang maladaptif. Kedua rentang ini menggambarkan model praktik keperawatan dan medis yang saling melengkapi (Stuart, 2007) Kesehatan jiwa bisa mengalami gangguan. Bentuk gangguan jiwa diantaranya adalah Resiko perilaku kekerasan, harga diri rendah, isolasi sosial: menarik diri, defisit perawatan diri, halusinasi. Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada obyek atau rangsangan yang nyata. (Direja,2011) Halusinasi merupakan salah satu tanda gejala dari gangguan jiwa berat. Prevalensi kasus Gangguan Jiwa Berat (psikosis/skizofrenia semua umur) berkisar antara 1.7% dari populasi penduduk indonesia. Sedangkan 6.0 juta orang mengalami gangguan mental emosional dan 4% dari jumlah tersebut terlambat berobat dan tidak di tangani akibat kurangnya layanan untuk penyakit kejiwaan. Krisis ekonomi yang semakin berat
mendorong jumlah penderita gangguan jiwa semakin meningkat (Riskesdas Depkes RI, 2013). Jumlah kunjungan gangguan jiwa tahun 2012 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 224.617, mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 yang mencapai 198.387 kunjungan. Kunjungan terbanyak di Rumah Sakit yaitu 138.399 kunjungan (61,62%), (Dinkesprovjateng, 2012) Hasil catatan rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas penderita jiwa pada 3 bulan terakhir April-Juni pada tahun 2015 sekitar 212 orang dan 53 orang diantaranya mengalami halusinasi (sumber Rekam Medis RSUD Banyumas, 2015) Dengan demikian penulis tertarik untuk membahas lebih jauh masalah Gangguan senori persepsi : halusinasi penglihatan maka perumusan masalah yang dapat penulis angkat dalam bentuk karya tulis ilmiah yaitu bagaimana memberikan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan masalah utama Gangguan sensori persepsi: Halusinasi Penglihatan di ruang Nakula Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan asuhan keperawatan terhadap Ny.R dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan secara komprehensif di ruang Nakula Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan pengkajian pada Ny.R dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan. b. Mendeskripsikan analisa data hail pengkajian dan penetapan diagnosa keperawatan pada Ny.R dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan c. Mendeskripsikan perencanaan tindakan keperawatan pada Ny.R dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan d. Mendeskripsikan implementasi keperawatan pada Ny.R dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan e. Mendeskripsikan evaluasi terhadap implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada Ny.R dengan gangguan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
C. Pengumpulan Data Dalam pembuatan laporan ini, metode yang digunakan penulis dengan cara : 1. Observasi partisipatif Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi terhadap klien dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan dan melakukan Asuhan Keperawatan dimana terdapat interaksi antara perawat dengan klien. 2. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara Tanya jawab dengan klien 3. Studi literatur Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil sumber-sumber pengetahuan melalui buku-buku atau jurnal terkini berkaitan dengan askep pada klien 4. Studi dokumentasi Pengumpulan data dengan cara melihat catatan tentang kasus klien yang terdapat pada format-format dokumentasi atau rekam medik. D. Tempat dan waktu Asuhan keperawatan jiwa pada Ny.R dengan gangguan sensori persepi: halusinasi penglihatan dilaksanakan di ruang Nakula RSUD Banyumas dari tanggal 24-26 Juni 2015.
E. Sistematika penulis BAB I : PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang masalah,tujuan penulisan. Pengumpulan data, tempat dan waktu, manfaat penulisan, serta sistematika penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang pengertian, etiologi, tanda dan gejala, rentang respon, psikopatologi, pohon masalah, diagnosa keperawatan, dan rencana tindakan keperawatan. BAB III : LAPORAN KASUS Membahas tentang asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien meliputi pengkajian, diagnose keperawatan,rencana keperawatan, rencana tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi. BAB IV : PEMBAHASAN Menguraikan tentang pembahasan kasus, Pembahasan yang menelaah kesenjangan teori dengan masalah laporan kasus dalam hal pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi, serta alternative pemecahanya. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran yang diberikan terkait tentang kesimpulan dari pembahasan kasus secara teori dan langsung yang terjadi di lapangan serta
saran yang penulis berikan kepada berbagai pihak. Karya tulis ilmiah ini diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran.