BAB 1 PENDAHULUAN. Gagal jantung (heart failure) adalah sindrom klinis yang ditandai oleh sesak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jantung yang utama adalah sesak napas dan rasa lelah yang membatasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI SISTOLIK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dari hasil gangguan jantung fungsional atau struktural yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. 2. di vena sehingga menimbulkan kenaikan tekanan vena. 3 Penyebab utama gagal

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

BAB I PENDAHULUAN. homeostassis dari hormon ini sangat penting bagi pengoptimalan dari fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan tekanan darah sistemik sistolik diatas atau sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

B A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) merupakan kumpulan gejala klinis

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya peningkatan tekanan pengisian (backward failure), atau kombinasi

BAB I PENDAHULUAN. maupun fungsional dari pengisian atau pompa ventrikel (Yancy et al., 2013).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menjadi

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Gagal jantung kronik (GJK) merupakan penyakit yang sering muncul dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan oksigen miokard. Biasanya disebabkan ruptur plak dengan formasi. trombus pada pembuluh koroner (Zafari, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan lambat. PGK umumnya berakhir dengan gagal ginjal yang memerlukan terapi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

ABSTRAK PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI PRIMER TERHADAP HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular sekarang merupakan penyebab kematian paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Infark miokard akut merupakan salah satu penyakit. yang tergolong dalam non-communicable disease atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang semakin berkembang, tantangan. terhadap pelayanan kesehatan ini mengisyaratkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan dua fase yaitu gerakan bola mata cepat atau Rapid Eye

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Chan, sekitar 1 miliar orang di dunia menderita hipertensi, dan angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit saat ini telah mengalami perubahan yaitu adanya transisi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang menderita asma hingga saat ini. Prevalensi asma di Indonesia tahun 2003

PENDAHULUAN. Gagal jantung adalah saat kondisi jantung tidak mampu memompa darah untuk

BAB I PENDAHULUAN. jantung. Prevalensi juga akan meningkat karena pertambahan umur baik lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Koroner dan penyakit Valvular ( Smeltzer, et., al. 2010). Gangguan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditandai oleh sesak napas dan fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas) yang

BAB I PENDAHULUAN. gagal jantung, peningkatan ini sangat erat hubunganya dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

B A B I PENDAHULUAN. negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. dunia sebanyak 7,4 juta dan terus mengalami peningkatan (WHO, 2012). Hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Infark miokard adalah nekrosis miokardial yang berkepanjangan yang

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. hidup biasanya memiliki arti yang berbeda-beda tergantung dari konteks yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan kelemahan fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. penduduk dunia seluruhnya, bahkan relatif akan lebih besar di negara-negara sedang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Penyakit ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ginjal. Dari data American Heart Association tahun 2013 menyebutkan bahwa di

DAFTAR ISI II.4.2. Mekanisme perbaikan HRQoL pasien HAP dengan terapi sildenafil... II.4.3. Interaksi obat dan efek samping sildenafil...

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

I. PENDAHULUAN. merupakan penyebab peningkatan mortalitas pasien jantung (Maggioni, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan gejala terlebih dahulu dan ditemukan secara kebetulan saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah salah satu penyakit dengan risiko

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DENGAN FRAKSI EJEKSI PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK DI RSUD DR. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal jantung (heart failure) adalah sindrom klinis yang ditandai oleh sesak napas dan fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas), edema dan tanda objektif adanya disfungsi jantung dalam keadaan istirahat yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung yang menyebabkan kegagalan jantung memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan. 1 Gagal jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama secara global dengan prevalensi saat ini lebih dari 5,8 juta kasus di Amerika Serikat dan lebih dari 23 juta kasus di seluruh dunia. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat, lebih dari 550.000 orang yang didiagnosis dengan gagal jantung untuk pertama kalinya dan ada risiko seumur hidup pada satu dari 5 kasus yang akan berkembang menjadi sekumpulan gejala menjadi suatu sindroma. Gagal jantung mempunyai risiko besar baik morbiditas maupun mortalitas meskipun manajemen untuk gagal jantung telah mengalami banyak kemajuan. Lebih dari 2,4 juta pasien yang menjalani rawat inap memiliki gagal jantung sebagai diagnosis primer atau sekunder, dan hampir 300.000 kematian setiap tahunnya secara langsung dikaitkan dengan gagal jantung. 2 Pada Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 disebutkan bahwa gagal jantung merupakan penyebab 13.395 orang menjalani rawat inap dan 16.431 orang menjalani rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia serta mempunyai persentase Case Fatality Rate sebesar 13,42%, kedua tertinggi setelah infark 1

2 miokard akut (13,49%). Dapat disimpulkan bahwa gagal jantung termasuk dalam penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat dan berakibat penurunan kualitas hidup. 3 Gagal jantung dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori baik berdasarkan lokasi, fungsi, maupun volume darah yang dipompa. Klasifikasi gagal jantung berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi gangguan fungsi sistolik (kontraksi) dan fungsi diastolik (relaksasi atau pengisian). Gangguan fungsi sistolik dapat terjadi karena infark pada miokard dan kardiomiopati, karena kelainankelainan ini jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. 4 Pasien gagal jantung terutama kelompok Gagal Jantung Kronik (GJK) memiliki dampak yang besar pada kualitas hidup pasien dan keluarga. Pasien yang mengalami GJK pada prinsipnya mempunyai gejala kelelahan dan dyspneu ditambah lagi dengan admisi berulang ke rumah sakit serta tingginya mortalitas berkontribusi memperburuk kesehatan. 5 Kecenderungan pasien mengalami ketergantungan berpengaruh terhadap peran dan fungsi keluarga yang mengasuh pasien sehingga mengganggu status ekonomi keluarga, hal tersebut dikarenakan pasien dengan GJK harus selalu rutin dalam check up maupun terapi yang tentunya memerlukan biaya yang mahal, akibatnya tidak hanya secara finansial terganggu, tingkat stress keluarga juga berperan besar terkait masalah yang dihadapi keluarga. Pasien GJK juga memiliki masalah psikologi seperti cemas, gangguan tidur, depresi dan sensitifitas berlebihan yang mengakibatkan kualitas hidup pasien menurun. 6

3 Menurut WHO pada tahun 2004, kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi individu sebagai laki-laki atau wanita dalam hidup, ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal dan berhubungan dengan standar hidup, harapan, kesenangan dan perhatian mereka. Hal ini merupakan konsep tingkatan, terangkum secara kompleks mencakup kesehatan fisik, status psikologis, tingkat kebebasan, hubungan sosial dan hubungan kepada karakteristik lingkungan mereka. 7 Penilaian kualitas hidup merupakan konsep multidimensional yang menggambarkan dampak dari penyakit dan terapi yang diberikan. Penilaian kualitas hidup juga menggambarkan kemampuan individu dalam melakukan aktivitas fisik dan sosialisasi di lingkungan sekitarnya serta dapat menerima kondisi penyakit yang diderita atau status kesehatannya. Berbagai instrumen dapat digunakan untuk menilai kualitas hidup pada pasien GJK. Terdapat setidaknya 7 instrumen berupa kuesioner pengukuran kualitas hidup yang spesifik untuk pasien gagal jantung. Sebuah studi yang dilakukan EMPRO-HF (Evaluating the Measurement of Patient- Reported Outcome Heart Failure) Group meninjau secara sistimatis 7 instrumen penilaian kualitas hidup dan didapatkan bahwa MLHFQ (Minnesota Living with Heart Failure Questionnaire), KCCQ (Kansas City Cardiomyopathy Questionnaire) dan CHFQ (Chonic Heart Failure Questionnaire) merupakan instrumen pilihan dalam menilai kualitas hidup pasien gagal jantung. 7 Telah banyak studi yang dilakukan untuk menilai kualitas hidup pada pasien GJK tetapi masih sedikit temuan yang menjelaskan hubungan fungsi sistolik dengan nilai kualitas hidup pada pasien GJK terutama di Indonesia. Berbagai

4 penelitian yang sebelumnya masih menyatakan hasil yang bertolak belakang terhadap berpengaruhnya fungsi sistolik terhadap kualitas hidup pasien. 8,9 Bertolak dari masalah tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan antara fungsi sistolik terhadap nilai kualitas hidup pada pasien GJK. 1.2 Permasalahan Penelitian Bagaimana hubungan antara fungsi sistolik terhadap nilai kualitas hidup pada pasien Gagal Jantung Kronik? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan fungsi sistolik dengan kualitas hidup pada pasien Gagal Jantung Kronik 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui fungsi sistolik pasien Gagal Jantung Kronik 2. Mengetahui kualitas hidup pasien Gagal Jantung Kronik 3. Menganalisis hubungan antara fungsi sistolik dengan kualitas hidup pada pasien Gagal Jantung Kronik

5 1.4 Manfaat Penelitian 1. Mengetahui hubungan antara fungsi sistolik dengan kualitas hidup pada pasien Gagal Jantung Kronik. 2. Membantu penatalaksanaan pasien Gagal Jantung Kronik yang lebih komprehensif. 3. Memberikan dasar acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 1.5 Keaslian Penelitian Penulis telah melakukan penelusuran pustaka dan menemukan penelitian yang mirip, yaitu : Tabel 1. Daftar penelitian sebelumnya No. Judul dan Peneliti Metode Penelitian Hasil 1. McNamara, Robert L. Et Jenis penelitian : Terdapat hubungan al Observasional analitik, antara fungsi sistolik Systolic Function as a desain Cohort studi. dengan mortalitas. Predictor of Mortality and Quality of Life in Variabel bebas : nilai Fraksi Ejeksi. Variabel (p=0,003) Tidak terdapat Long-term Survivors terikat : mortalitas dan hubungan bermakna with Heart Failure, nilai kualitas hidup antara fungsi sistolik Journal of Clinical dengan kualitas Cardiology, 2008. 8 hidup. (p=>0,005) 2. Kitzman, Dalane et al Pathophysiological Pada kuesioner Characterization of Isolated Diastolic Heart Failure in Comparison to Systolic Heart Failure, Journal of American Medical Association, 2002 9 3. Hobbs, F.R.D et al Impact of heart failure and left ventricular systolic dysfunction on Jenis penelitian : Observasional analitik, desain cross-sectional, Variabel bebas : fraksi ejeksi, Variabel terikat : kapasitas latihan, fungsi neuroendokrin, nilai kualitas hidup Jenis penelitian : Observasional analitik, desain penelitian :cross-sectional, Variabel bebas : fungsi MLHFQ didapatkan nilai kualitas hidup pada pasien gagal jantung sistolik lebih buruk dibandingkan dengan pasien gagal jantung diastolik. Terdapat hubungan antara gagal jantung dengan penurunan kualitas hidup (p<0,0001)

6 quality of life. European Heart Journal, 2002 10 jantung, fungsi sistolik, Variabel terikat : nilai kualitas hidup dengan SF-36 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya terletak pada variabel yang digunakan, baik jenis maupun jumlahnya. Penilaian kualitas hidup menggunakan kuesioner MLHFQ yang bersifat disease-specific dan mempunyai nilai reliabilitas dan validitas yang tinggi untuk menilai kualitas hidup pasien terkhusus pasien Gagal Jantung Kronik dibandingkan penggunaan kuesioner generik SF-36 yang digunakan pada penelitian sebelumnya.