BAB I PENDAHULUAN. konsep kekayaan terhadap karya-karya intelektual (Margono, 2001:4).

dokumen-dokumen yang mirip
HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan inovasi-inovasi serta kreasi-kreasi yang baru dan dapat berguna bagi

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan mencakup berbagai macam jenis dan cara. Pembajakan sudah. dianggap menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. timbul sebagai hasil kerja kreativitas daya fikir manusia yang. dipublikasikan kepada masyarakat umum baik dalam bidang ilmu

I. PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya disingkat HKI) merupakan

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

Etika dan Ketentuan dalam Teknologi Informasi &Komunikasi

Makalah. Lisensi Freeware, Shareware dan Opensource Software. Daeng X-5. SMA Negeri 1 Kota Bandung * 1 *

SOFYAN ARIEF SH MKn

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengantar Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

HUKUM PENERBITAN BAHAN PUSTAKA. Oleh. Dewi Wahyu Wardani

HAKI PADA TEKNOLOGI INFORMASI

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP FILM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014

BAB V PENUTUP. atas teknik fotografi dan karya editing (retouch) dihubungkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Buku sebagaimana pepatah menyatakan adalah jendela dunia. Setiap isi

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal

POTENSI PELANGGARAN HAK CIPTA MELALUI FILE SHARING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

I. PENDAHULUAN. Upaya Pemerintah Indonesia untuk melindungi Hak Kekayaan Intelektual

BAB I PENDAHULUAN. Pengelompokkan manusia yang seperti ini biasanya disebut dengan masyarakat,

PENGENALAN HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kita juga mempunyai beragam budaya serta karya tradisional. Namun tanpa

Intellectual Property Right (IPR) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Sumber: Ditjen HKI - Republik Indonesia. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA [LN 2002/85, TLN 4229]

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diketahui sebagai surga bagi para pembajak, hal tersebut dapat. No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta, pada :

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rudy Susatyo. Yogyakarta, 8 Agustus Oleh

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015

PENINGKATAN PROFESIONALISME KARYA CIPTA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN HAKI

dengan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa

BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI

Hak Cipta Program Komputer

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB

MAKALAH. Telaah Kritis Konsep Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Disusun Oleh

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN [LN 2009/144, TLN 5063]

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Hak Cipta menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lex Crimen Vol. VII/No. 2 /April/2018

Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak

BAB III ANALISA HASIL PENELITIAN

Dr. Tb. Maulana Kusuma Web: Gunadarma University

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga perlu diatur ketentuan mengenai Rahasia Dagang;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasal 28 A Undang-Undang Dasar 1945 mengatur bahwa, Setiap

BAB I PENDAHULUAN. perlindungannya sebagai bagian dari seni terpakai (applied art) sehingga di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN PENGATURAN KARYA CIPTA POTRET DALAM PRAKTIK DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Ketentuan dan Praktik Royalti dalam Hak Kekayaan Intelektual DWI ANITA DARUHERDANI, SH., LL.M. SEKRETARIS JENDERAL ASOSIASI KONSULTAN HKI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dalam rangka mencapai kemajuan kesejahteraan yang

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

Tata Cara Merubah Komitmen:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas yang

UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI [LN 2008/181, TLN 4928]

TUGAS MATA KULIAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. (Intelectual Property Rights Law)

Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (WTO)

DESAIN INDUSTRI. Pendesain: seseorang atau beberapa orang yang menghasilkan desain industri.

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Buku Panduan Permohonan Hak Cipta bagi Sivitas Akademika IPB

STUDI EFEKTIFITAS PENERAPAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA SAHRIAH SEMAUN. Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar

Hukum Usaha. Modul 9-10

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. invensi. Ciptaan atau invensi tersebut merupakan milik yang diatasnya melekat

101 Ide. Multifungsi. Ruang Luar Kaya Manfaat. Rahasia di Balik Dinding: Manfaatkan dan Optimalkan Sesuai Kebutuhan

Pasal 5: Setiap orang dilarang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENYIARAN [LN 1997/72, TLN 3701]

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUSEN ATAS PENYEBARAN DVD BAJAKAN DI INDONESIA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

5 contoh kasus pelanggaran hak cipta (software)

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya

NI MATUZAHROH, S.PSI, M.SI BAHAN DISKUSI WORKSHOP SENTRA HKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK SENTRA HKI-UMM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PORNOGRAFI

Pengenalan Kekayaan Intelektual Oleh : dr. Gita Sekar Prihanti, M Pd Ked SENTRA KI - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2008, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Porno

BAB XX KETENTUAN PIDANA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

MAKALAH HAK DESAIN INDUSTRI

Pemanfaatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ragil Yoga Edi

DAMPAK PEREDARAN PRODUK CAKRAM OPTIK ISI (CD DAN VCD) BAJAKAN DI KOTA SURABAYA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STIE DEWANTARA Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam Bisnis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak kekayaaan yang timbul atau lahir dari kemampuan intelektual manusia. Kemampuan intelektual manusia dihasilkan oleh manusia melalui pemikiran, rasa, dan karyanya yang diwujudkan dengan karya-karya intelektual. Karya-karya intelektual juga dilahirkan menjadi bernilai, apalagi dengan manfaat ekonomi yang melekat sehingga akan menumbuhkan konsep kekayaan terhadap karya-karya intelektual (Margono, 2001:4). Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok orang, maupun lembaga untuk memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan. Hak kekayan intelektual memberikan kepada pencipta/ penemu hak ekonomi dan hak moral sebagai wujud penghargaan atas hasil ciptaannya. Oleh sebab itu diberikannya jaminan hukum kepada pencipta atau penemu untuk memperoleh keuntungan ekonomis dan memberikan hak eksklusif sebagai perlindungan atas karya ciptanya. Hak kekayaan intelektual dikatakan sebagai hak hukum karena hak tersebut mensyaratkan kewajiban hukum bagi orang lain (Kelsen, 2009: 110), sehingga ketika hak tersebut dilanggar oleh orang lain maka orang yang melanggar hak tersebut akan memperoleh sanksi hukum berdasarkan aturan atau undang- undang yang berlaku. Dalam praktiknya, Hak kekayaan intelektual memiliki aturan main 1

2 yang terdapat di dalam hukum. Hukum meliputi suatu bidang hukum yang membidangi hak- hak yuridis dan karya- karya atau ciptaan- ciptaan hasil olah fikir manusia berkaitan dengan kepentingan- kepentingan yang bersifat ekonomi dan moral. Hak atas kekayaan intelaktual dibagi 2 kelompok besar khususnya di Indonesia yaitu hak cipta (copyright), dan hak kekayaan industri (Industrial Property Right). Yang termasuk dalam hak kekayaan Industri adalah Paten, Merek, Rancangan, Informasi Rahasia, Indikasi Geografis, Denah Rangkaian, dan Perlindungan Varietas Tanaman (Saidin:2004:70). Hak kekayaan intekektual yang paling sering mendapatkan perhatian adalah Hak Cipta (copyright). Hak Cipta adalahhak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratifsetelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ciptaantersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya, film, karya-karyakoreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara,lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer siaran radio dan televisi,dan (dalam yurisdiksi tertentu) Desain Industri (Saidin:2004:72). Hak cipta merupakan salah satu hak dalam bidang hak kekayaan intelektual yang sering dilanggar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pelanggaran hak cipta yang paling ditemukan dimasyarakat adalah pelanggaran atas DVD/VCD. Dalam kehidupan sehari-hari pelanggaran hak cipta atas DVD/VCD sudah sering ditemui, dimana banyak ditemukan penjual yang menjual DVD/VCD bajakan. Penjualan DVD/VCD menjadi sebuah pelanggaran karena penggandaan suatu karya dan memperjualbelikannya tanpa mendapat izin dari pencipta karya.

3 Pelanggaran hak cipta diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Pasal 9 ayat 3 yang berbunyi Setiap orang yang tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta dilarang melakukan penggandaan dan/atau penggunaan secara komersial ciptaan. Selanjutnya Pasal 46 ayat 1 yang berbunyi : Penggandaan untuk kepentingan pribadi atas Ciptaan yang telah dilakukan Pengumuman hanya dapat dibuat sebanyak 1 (Satu) salinan dan dapat dilakukan tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta. Selain itu, salah satu ancaman pidana yang telah tertera dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Pasal 112 yang berbunyi Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan/atau Pasal 52 untuk Penggunaan Secara Komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Meskipun sudah adanya peraturan yang mengatur tentang dampak dari melakukan pelanggaran hak cipta di dalam Undang-Undang Hak Cipta, masih ditemukan aktivitas pembajakan khususnya di tempat-tempat penjual DVD/VCD dipinggir jalan. Pelanggaran akan hak cipta atas DVD/VCD bajakan ini sangat mudah ditemui salah satunya adalah di kota Medan. Masyarakat sering mencari DVD/VCD bajakan dibandingkan dengan membeli DVD/VCD yang asli. Kecamatan Medan kota adalah salah satu daerah yang tingkat penjualan DVD/VCD bajakannya masih tinggi.. Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Atas

4 DVD/VCD Bajakan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Kota). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, agar penelitian menjadi terarah dan jelas tujuannya, maka perluidentifikasi masalah. adalah : Dalam suatu penelitian perlu diidentifikasi masalah yang akan diteliti menjadi terarah dan jelas tujuannya sehingga tidak mungkin terjadi kesimpangsiuran dan kekaburan didalam membahas dan memeliti masalah yang ada. Jika identifikasi masalah sudah jelas, tentu dapat dilakukan penelitian lebih mendalam Setiawan( 2015 : 97 ). Dengan demikian yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini 1. Masih ditemukannya masyarakat yang melakukan pelanggaran hak cipta atas DVD/VCD bajakan yang dikomersialkan. 2. Faktor- faktor yang menyebabkan masyarakat membeli dan menjual DVD/VCD bajakan. 3. Mekanisme penyelesaian masalah pelanggaran hak cipta yang berjenis DVD/VCD bajakan. 4. Bahwa banyak kerugian yang diderita oleh pencipta dengan adanya pembajakan DVD/VCD Bajakan. 5. Fungsi Undang-Undang Hak Cipta belum terlaksana secara maksimal. C. Batasan Masalah

5 Setelah melihat identifikasi masalah yang ada di atas maka penelitian ini perlu membuat batasan masalah. Batasan masalah ialah membatasi variable atau aspek mana yang diteliti dan mana yang tidak. Sesuai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa batasan masalah ini bertujuan supaya dalam penelitian itu terarah dan tidak luas Sukmadinata ( 2005 ) dalam Setiawan ( 2015 : 69 ). Dengan demikian yang menjadi pembatasan masalah dan fokus masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat di daerah Medan kota membeli dan menjual DVD/VCD bajakan. 2. Mekanisme penyelesaian pelanggaran hak cipta yang berjenis DVD/VCD bajakan. D. Rumusan Masalah Berasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat di daerah Medan kota membeli dan menjual DVD/VCD bajakan? 2. Bagaimana mekanisme penyelesaian pelanggaran hak cipta atas DVD/VCD bajakan? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat membeli dan menjual DVD/VCD bajakan.

6 2. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme penyelesaian pelanggaran hak cipta yang berjenis DVD/VCD bajakan. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: : 1. Manfaat teoritis: a. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang Hak Kekayaan Intelektual khususnya Hak Cipta. b. Diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk dijadikan arah penelitian yang lebih lanjut pada masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat membawa hasil yang dijadikan bahan masukan bagi para pihak yang bekaitan dengan pelanggaran Hak Cipta terkait DVD/VCD bajakan. b. Bagi masyarakat pada umumnya penelitian ini dapat memberikan himbauan agar masyarakat dapat berperan aktif ikut serta dalam upaya menanggulangi pelanggaran hak cipta c. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan perbendaharaan dalam pengembangan ilmu hukum khususnya mengenai hukum Hak Cipta.