FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan dan cita-cita luhur

BAB I PENDAHULUAN. Era perekonomian global ditandai dengan adanya kecenderungan gerakan

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang semakin komplek tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan jika

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan. Pelaksanaan pembangunan nasional dalam sektor ketenagakerjaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat demikian pula halnya penggunaan teknologi di berbagai

TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga 1. Pekerja adalah setiap orang yang

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL BAGI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. MUTU GADING KARANGANYAR TAHUN 2007

PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DALAM RANGKA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan dari pendirian suatu perusahaan adalah untuk memperoleh

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu bagian

BAB I PENDAHULUAN pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama

BAB I PENDAHULUAN. arti yang sebenarnya sejak Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I pada tahun

SKRIPSI PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PADA PT. BENTOEL PRIMA CABANG SOLO

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang dapat mempengaruhi hak dan kewajibannya. Sedangkan. ikatan yang dapat mempengaruhi hak dan kewajibannya.

PERANAN JAMSOSTEK DALAM RANGKA MELINDUNGI DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas buruh, dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. namanya menjadi BPJS Ketenagakerjaan. 1 Jaminan Sosial adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perombakan struktural dalam cara dan sumber kehidupan yang berakibat

ABSTRAK. Kata Kunci : Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Tenaga Kerja Harian Lepas

BAB I PENDAHULUAN. akan tercapai tanpa memberikan jaminan hidup kepada tenaga kerja dan keluarganya.

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun antar negara, sudah sedemikian terasa ketatnya. 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. merata, baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang- meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

ASPEK-ASPEK HUKUM DALAM PENGELOLAAN ASET TANAH INSTANSI PEMERINTAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP TENAGA KERJA HARIAN LEPAS PADA PT. TAMBANG DAMAI DI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya. tujuan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Melihat realitas tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu

IMAM MUCHTAROM C

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap orang berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya 1.

BAB I PENDAHULUAN. apabila negara dapat memberi peluang bagi seluruh masyarakat untuk

SKRIPSI. Memperoleh. Oleh : Nanda Permana C

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional negara Indonesia dilaksanakan dalam rangka

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara agraris yang kehidupan masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahwa pada hakekatnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat (2) mengatur bahwa,

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Negara kita persediaan tenaga kerja sebagian besar terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke IV yaitu

PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA. DAHLIA Dosen Fakultas Hukum UNISRI

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, hal Soerjono Soekanto, 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cetakan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan orang lain karena keterbatasan modal bahkan sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan sosial ekonomi sebagai salah satu pelaksanaan kebijakan

TENAGA KERJA DAN ASURANSI. ( Studi Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Tertanggung Di Perusahaan. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Sukoharjo ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEANGGOTAAN ASURANSI KESEHATAN DAN KEBIASAAN MEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan

BAB I PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BURUH WANITA DI CV. AGUNG JAYA DI PEKALONGAN

c r00oss$3r fakiiltas HT}KIJM T}NTYSR$ ITAS MTIHAMPIANII'AH $IIRAKART'A zfi13

Disusun dam Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. tidak mendapat perlindungan sebagaimana mestinya. Dalam Pasal 27 ayat (2)

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dan hendak dilaksanakan oleh bangsa ini tidak hanya hukum

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi diarahkan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang sebagfai Negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. atau tidak dapat hidup sendiri, ada orang yang dapat melakukan usaha sendiri,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HUBUNGAN PELAKSANAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PERKOTAAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK (Studi Kasus di Kec. Banjarsari, Kota Surakarta)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dapat di artikan sebagai proses, prinsip-prinsip dan tata

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

2012, No Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c menetapkan Peraturan Pemerintah te

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PENYANDANG CACAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi Tiap-tiap warga negara. pernyataan tersebut menjelaskan bahwa negara wajib memberikan

BAB I PENDAHULUAN. juga tak lepas dari pertimbangan dari hasil pekerjaan yang didapat. Tabungan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

IMPLEMENTASI PERATURAN KLIRING DALAM PERHITUNGAN UTANG PIUTANG WARKAT BILYET GIRO DI BANK MANDIRI CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penetapan status tersangka, bukanlah perkara yang dapat diajukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

BAB I PENDAHULUAN. travel yang berdiri pada tanggal 26 Januari 1999 yang beralamat di Jl. Batanghari

PANDANGAN KARYAWAN TENTANG HAK BEKERJA: SEBUAH STUDI DESKRIPTIF DI KALANGAN KARYAWAN DI PERGURUAN TINGGI

25 TAHUN. Memperoleh. Oleh : C

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN BAGI TENAGA KERJA di PT. FILAMENDO SAKTI TANGERANG Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Hukum Dalam Program Studi Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : ARYADI AKBAR C 100 050 031 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembangunan, pada dasarnya adalah pembangunan yang memiliki nilai manfaat, baik materiil maupun spiritual bagi seluruh warga Indonesia, yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara Persatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersahabat dan damai. Semakin pesatnya pembangunan di Indonesia khususnya sector industri tidak terlepas dari peran serta tenaga kerja yang dalam pembangunan nasional semakuin meningkat dengan disertai berbagai tantangan dan resiko yang dihadapinya. Oleh karena itu kepada tenaga kerja perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan sehingga pada gilirannya akan meningkatkan produktifitasnya. Tenaga kerja merupakan motor penggerak perusahaan dan merupakan asset perusahaan yang mengahasilkan investasi bagi suatu perusahaan dalam meningkatkan produktifitas. Hal ini penting karena tenaga kerja merupakan aset perusahaan, maka jaminan kesejahteraan yang diberikan untuk pekerja atau buruh adalah merupakan kewajiban yang harus disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut Undang-undang No. 3 Tahun 1992 tentang JAMSOSTEK dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, perlu adanya perlindungan terhadap 1

tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sehingga dapat mendukung pelaksanaan pembangunan nasional. Kedua perundangan ini bertujuan juga untuk melindungi terhadap keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan yang merupakan hak dari setiap tenaga kerja dan kewajiban bagi perusahaan yang dijamin oleh pemerintah serta diatur dengan undang-undang tersebut. Pembangunan nasional yang terus berlangsung selama ini telah memperluas kesempatan kerja dan memberikan pengahasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi tenaga kerja dan keluarganya. Namun, kemampuan kerja dan penghasilan tersebut dapat berkurang atau hilang karena berbagai resiko yang dialami tenaga kerja, yaitu kecelakaan, cacat, sakit, hari tua dan meninggal dunia. Oleh karena itu untuk menanggulangi resiko tersebut, di dasarkan pada Undang-undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Pemeliharaan kesehatan, jaminan hari tua, dan jaminan kematian. Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang bertujuan untuk menanggulangi resikoresiko kerja pada gilirannya akan membantu meningkatkan produktifitas kerja. Ketenangan kerja dapat tercipta karena Jaminan Sosial Tenaga Kerja mendukung kemandirian dan harga diri manusia dalam menghadapi resiko sosial ekonomi tersebut, selain itu Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diselenggarakan dengan metode pendanaan akan memupuk dana yangmenunjang pembiayaan pembangunan nasional. Pada dasarnya program ini menekankan pada perlindungan bagi tenaga kerja yang relatif mempunyai kedudukan yang lebih lemah, oleh karena itu pengusaha memikul tanggungjawab utama dan secara moral pengusaha mempunyai kewajiban untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja. Disamping itu 2

sudah sewajarnya apabila tenaga kerja juga berperan aktif dan ikut bertanggungjawab atas pelaksanaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja demi terwujudnya perlindungan tenaga kerja dan keluarganya dengan baik. Agar kepesertaan dapat merata dan kemanfaatannya dapat dinikmati secara luas, maka kepesertaan pengusaha dan tenaga kerja bersifat wajib. Kewajiban tersebut dapat dilihat dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-undang No. 3 tahun 1992. di sana telah ditegaskan bahwa: Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib dilakukan oleh tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di dalam hubungan kerja sesuai dengan Undang-undang ini. 1 Kewajiban tersebut juga diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 Pasal 2 ayat (3) yang isinya: Pengusaha yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 10 (sepuluh) orang atau lebih, atau membayar upah paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. Dari kedua penjelasan diatas, dapat kita lihat kepesertaan JAMSOSTEK tersebut sangan luas. Karena luasnya kepersertaan tersebut, maka pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan teknis administrasi dan operasional baik dari badan penyelenggara maupun pengusaha dan tenaga kerja itu sendiri. 1 Imam Sjahputra Tunggal, & Amin Widjaya Tunggal, Peraturan Perundang-undangan ketenagakerjaan Baru di Indonesia, Edisi Revisi, Harvindo, Cetakan Pertama, Februari, 1998, Hal 501-502. 3

Pembiayaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja ditanggung oleh pengusaha dan tenaga kerja sesuai dengan jumlah yang tidak memberatkan beban keuangan kedua belah pihak. Pembiayaan jaminan kecelakaan kerja ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha, karena penyakit dan kecelakaan yang timbul dalam hubungan kerja merupakan tanggungjawab penuh dari pemberi kerja. Pembiayaan jaminan kematian, jaminan pemeliharaan kesehatan kerja, jaminan hari tua bagi tenaga kerja dan keluarganya ditanggung bersama oleh pengusaha dan tenaga kerja, karena merupakan penghargaan dari pengusaha kepada tenaga kerjanya yang telah bertahuntahun bekerja di perusahaan, dan sekaligus merupakan tanggungjawab tenaga kerja untuk hari tuanya sendiri. Kemanfaatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada hakekatnya bersifat dasar untuk menjaga harkat dan martabat tenaga kerja. Dengan kamanfaatan dasar tersebut, pembiayaannya dapat ditekankan seminimal mungkin sehingga dapat dijangkau oleh setiap pengusaha dan tenaga kerjanya. Pengusaha dan tenaga kerja yang memiliki kemampuan keuangan yang lebih besar dapat meningkatkan kemanfaatan dasar tersebut melalui berbagai cara lain. Negara Indonesia telah mempunyai landasan untuk menyeleggarakan kesejahteraan sosial yaitu landasan idiil (Pancasila) dan landasan konstitusional (UUD 1945). Tanggungjawab pemerintah ini tercantum dalam pasal-pasal Undangundang Dasar1945 terutama Pasal 27 ayat (2) yang berbunyi sebagai berikut: tiap warga Negara berhak mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 4

Jadi dengan demikian sudah jelas bahwa jaminan merupakan suatu perlindungan yang memang harus diberikan kepada masyarakat khususnya kaum pekerja, untuk menuju pada kesejahteraan sosial yang lebih baik bagi anggota masyarakat, serta anggota keluarga karyawan perusahaan. Dengan demikian akan tercapai suatu ketenangan dalam bekerja serta dapat meningkatkan produktifitas lebih tinggi. Antara pola kerja dengan jaminan sosial ada hubungan yang mana pola itu sendiri meliputi cara kerja, jam kerjanya, maka cara kerja disini adalah sesuai yang ditunjukkan atau yang dicontohkan oleh perusahaan dan perlu diperhatikan juga tentang alat-alat yang dipakai serta pemeliharaannya, dan tidak lupa memperhatikan aturan-aturan yang ada agar terhindar dari kecelakaan kerja atau resiko kerja. Jam kerja diosini dimaksudkan tidak boleh menjalankan pekerjaanya lebih dari 7 jam sehari, apabila lebih dari yang ditentukan atau menyimpang dari yang ditentukan maka disebut kerja lembur. Bentuk kerjanya dapat mengahasilkan barang atau jasa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya pola yang sesuai dengan hal tersebut di atas serta yang ditentukan oleh pemerintah maupun perusahaan. Perusahaan tidak memperlakukan sewenang-wenang atau seenaknya terhadap pekerja maka pekerjapun akan tenang dan lancar dalam bekerja. Apabila menyimpang sudah ada peraturan yang mengaturnya yaitu melalui undang-undang JAMSOSTEK. Untuk lebih mendalamai bagaimana kekuatan dari perundang-undangan JAMSOSTEK dalam melindungi hakhak tenaga kerja, maka penulis mencoba mengangkat dan melakukan penelitian skripsi dengan judul sebagai berikut: 5

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN BAGI TENAGA KERJA di PT. FILAMENDO SAKTI TANGERANG B. Pembatasan Masalah Selanjutnya berdasarkan latar belakang masalah di atas, sesuai dengan sistematika penulisan skripsi yang telah disusun oleh penulis, maka sampailah kepada pembatasan masalah yang sangat berguna bagi suatu penelitian skripsi supaya dalam penjabaran-penjabarannya tidak semakin meluas dan kabur yang justru akan membuat suatu penelitian skripsi yang tidak dapat diambil benang merahnya atau kesimpulannya. Untuk itu penulis membatasi pada wilayah lokasi penelitian yaitu di PT. Filamendo Sakti Tangerang dan instansi yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pemberian santunan bagi tenaga kerja yang tidak masuk program JAMSOSTEK. C. Rumusan Masalah Dari penyusunan latar belakang permasalahan sebagaimana diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diketengahkan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja di PT. Filamendo Sakti di Tangerang? 2. Bagaimanakah pemberian santunan kepada tenaga kerja yang tidak masuk program JAMSOSTEK yang mengalami kecelakaan atau kematian dalam 6

hubungan kerja menurut Pasal 19 ayat (2) Undang-undang Nomor 3 tahun 1992? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan dari Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang isinya di PT. Filamendo Sakti di Tangerang. b. Ingin mengetahui tentang bagaimana perlindungan hukum dan mengetahui kepastian perolehan jaminan resiko kerja bagi tenaga kerja yang tidak ikut JAMSOSTEK. c. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PT. Filamendo Sakti di Tangerang dalam melaksanakan program JAMSOSTEK. 2. Tujuan Subyektif a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dalam ilmu hukum perdata serta memperdalam dan mengembangkan pemahaman-pemahaman terhadap aspek huku, baik dalam tataran teori maupun pada tahap empirisnya. b. Untuk memperoleh validitas dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh penulis guna menyelesaikan skripsi sebagi syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan dibidang ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. 7

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan suatu pendidikan ilmu hukum perdata yang berkaitan dengan perlindungan terhadap jaminan resiko kerja bagi tenaga kerja yang tidak ikut JAMSOSTEK. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah dokumen penelitian hukum sebagai tolak ukur atau barometer bagi penelitianpenelitian selanjutnya baik oleh para akademisi hukum maupun praktisi hukum. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi jelas bagi pembaca terhadap pelaksanaan Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang isinya mengenai kewajiban pengusaha untuk mengikutsertakan tenaga kerjanya ke dalam program JAMSOSTEK. b. Hasil penelitian skripsi ini diharapkan dapat memberikan petunjuk dan pengetahuan bagi pembaca bagaimana pemberian santunan kepada tenaga kerja yang tidak masuk program JAMSOSTEK yang mengalami kecelakaan atau kematian dalam hubungan kerja menurut Pasal 19 ayat (2) Undangundang Nomor 3 tahun 1992. c. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada pemerintah pusat pada umumnya dan pemerintah daerah Tangerang pada khususnya, dalam 8

merumuskan kebijakan terhadap pemberian santunan bagi tenaga kerja yang tidak masuk program JAMSOSTEK menurut Pasal 19 Ayat (2) Undangundang No.. 3 tahun 1992. D. Metode Penelitian Dalam memperoleh bahan untuk penulisan skripsi ini penulis berusaha mendapatkan data selegkap mungkin dan sejumlah informasi yang bermanfaat untuk mendukung masukan-masukan yang telah penulis peroleh sebelumnya. Adapun yang menjadi sumber data adalah sebagai berikut : 1. Metode pendekatan Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan yuridis sosiologis yaitu suatu penelitian yang didasarkan pada suatu ketentuan hukum positif (hukum yang berlaku saat ini) dalam hal ini adalah Undangundang No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 2. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini untuk memperoleh data secra lengkap dan akuntabel (dapat dipercaya), maka penulis mengambil lokasi penelitian di PT. Filamendo Sakti di Tangerang. 3. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan terhadap suatu obyek penelitian. Berdasarkan sifatnya 9

yang diskriptif tersebut maka penulis berkeinginan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena atau keadaan yang terjadi pada saat ini berkaitan dengan pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pemberian santunan kepada tenaga kerja yang tidak masuk program JAMSOSTEK yang mengalami kecelakaan atau kematian dalam hubungan kerja menurut Pasal 19 ayat (2) Undang-undang Nomor 3 tahun 1992. 4. Sumber Data a. Data Primer Study ini dilakukan secara langsung di lapangan, maka pengambilan informasi dilakukan pada para pekerja atau buruh dari PT. Filamendo Sakti di Tangerang dan personalia serta instansi-instansi yang terkait didalamnya. b. Data Sekunder Dalam hal ini data sekunder yang kami peroleh melalui berbagai bahan bacaan, berupa buku-buku literature, majalah serta tulisan ilmiah dan bacaan lain yang berhubungan dengan skripsi ini. 5. Metode Pengumpulan Data Dalam hal ini, dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut: a. Interview, yaitu suatu teknik pengumpulan data yand dilakukan dengan jalan mengajukan pertanyan-pertanyaan kepada pihak yang terkait dengan penulisan skripsi ini. b. Observasi, yaitu suatu pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diamati. 10

6. Metode Analisa Data Dari data-data yang terkumpul akan penulis analisa secara diskriptif analisa yaitu menguraikan data-data berdasarkan landasan teoritik dan berdasrkan kualitas data untul mendapatkan kesimpulan. D. Sistematika Skripsi Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun sistematikanya yang terdiri dari IV Bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metode Penelitian G. Sistematika Skripsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja 1. Pengertian Jaminan Sosial Tenaga Kerja 2. Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja 3. Kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja dalam JAMSOSTEK 11

4. Penetapan besarnya jaminan kecelakaan serta tabel persentase santunan cacat tetap sebagian dan cacat lain. B. Tanggungjawab Perusahaan Terhadap Tenaga Kerja 1. Hubungan Perusahaan dengan Pekerja 2. Hak dan Kewajiban Perusahaan terhadap Pekerja BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan dari Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang isinya di PT. Filamendo Sakti di Tangerang. B. Bentuk perlindungan hukum dan mengetahui kepastian perolehan jaminan resiko kerja bagi tenaga kerja yang tidak ikut JAMSOSTEK. C. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PT. Filamendo Sakti di Tangerang dalam melaksanakan program JAMSOSTEK. BAB 1V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran. 12