BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, yang ditunjang dengan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, seiring dengan perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

BAB I PENDAHULUAN. (survive) dan tumbuh (grow). Bertahan artinya perusahaan tidak merugi dan tumbuh artinya

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usaha pelayanan jasa. Sehingga menuntut adanya persaingan atas pelayanan jasa dan

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. ini perusahaan harus memiliki keunggulan dalam menghadapi perkembangan. bertahan dan terus berkembang dalam menghadapi pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. banyak menstimulus terjadinya pergeseran dan perubahan pola kehidupan

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

ANALISIS BREAK-EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MEMBANTU DALAM PENENTUAN TARIF PERAWATAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. dari rumusan permasalahan dan pertanyaan penelitian. Setelah teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. dan inovasi supaya tidak tenggelam dalam arus bisnis. Strategi dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, berlomba

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usaha atau suatu bisnis dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di era globalisasi mengakibatkan persaingan bisnis yang

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang

Nama : Aditya Septiawan NPM : Kelas : 4 EB 17

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan.

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

BAB I 1 PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perkonomian yang dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketatnya persaingan antar perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kini

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Dalam hal ini, pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu. pelayanan dengan tarip yang bersaing.

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi situasi tersebut. Salah satu kiat tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang selalu mempunyai keinginan untuk sehat. Kini

6 BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Besarnya potensi pengembangan rumah sakit ditunjukkan dengan

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

PENGARUH TARIF, FASILITAS DAN PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hatta (2011), pelayanan rekam medis adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat, kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, industri dan teknologi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan di era globalisasi ini, berupaya meningkatkan

BAB1 PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap perkembangan strategi pemasaran. Dunia ini harus

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi mendorong rumah sakit menjadi semakin kompetitif dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

BAB I PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan pesaing (Baykasoglu & Kaplanoglu: 2008),

BAB I PENDAHULUAN. masa kompetitif saat ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan struktur dan sistem ekonomi di Indonesia mengingat jenis kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menimbulkan tingkat persaingan yang lebih kompetitif. (Harahap, 2007). Menurut IAI PSAK no: 1, tahun 2012.

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEGIATAN JASA RAWAT INAP DI RSU TIDAR MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi sektor jasa. Banyak peluang bisnis yang muncul dari sektor

BABI PENDAHULUAN. I. I. Latar Belakang

70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan medis yang dibutuhkan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. maka diharapkan dapat tercapai suatu derajat kehidupan yang optimal.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaringannya (DinKes Jawa Timur, 2013). Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dengan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu strategi dalam usaha menarik konsumen. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang manufaktur/industri tetapi juga dibidang usaha pelayanan jasa. Salah satu bentuk usaha pelayanan jasa adalah jasa kesehatan, terutama jasa rumah sakit. Hal ini terbukti semakin banyaknya rumah sakit yang didirikan baik pemerintah maupun swasta. Akibat dari perkembangan rumah sakit yang semakin pesat ini, menimbulkan persaingan yang ketat pula. Sehingga menuntut adanya persaingan atas produk dan kepercayaan pelanggan. Tugas utama rumah sakit adalah memberikan jasa pengobatan, perawatan, dan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan, rumah sakit memperoleh penghasilan dari pendapatan jasa dan fasilitas yang diberikan. Salah satunya adalah jasa rawat inap. Dimana pendapatan dari jasa tersebut didapat dari tarif yang harus dibayar oleh pemakai jasa rawat inap. Penentuan tarif jasa rawat inap merupakan suatu keputusan yang sangat penting. Karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit. Dengan adanya berbagai macam fasilitas pada jasa rawat inap, serta jumlah biaya overhead yang tinggi, maka semakin menuntut 1

2 ketepatan dalam pembebanan biaya yang sesungguhnya. Bila ditinjau dari tahun ke tahun, pendapatan Rumah Sakit Umum (RSUD) Dolopo Kab.Madiun tidak seimbang di lihat dari laporan keuangan tahunan biaya pengeluaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab. Madiun dengan Laporan pendapatannya. Tabel 1.1. Laporan Keuangan Tahunan RSUD Dolopo Tahun Pendapatan Rawat Inap Pengeluaran Rawat Inap Kelas I VIP Kelas I VIP 2011 Rp 241.800.000 Rp 204.300.000 Rp 415.968.000 Rp 398.960.950 2012 Rp 243.700.000 Rp 204.750.000 Rp. 415.719.000 Rp 403.519.000 2013 Rp 242.200.000 Rp 206.250.000 Rp 416.344.000 Rp 410.513.000 2014 Rp 248.600.000 Rp 210.750.000 Rp 421.294.000 Rp 414.165.000 2015 Rp 248.600.000 Rp 214.050.000 Rp 430.409.000 Rp 420.215.000 Melihat kecenderungan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pola tarif pelayanan rumah sakit sudah tidak relevan lagi dengan kondisi sekarang, dimana harga kebutuhan alat dan bahan kesehatan serta bahan-bahan untuk kebutuhan operasional rumah sakit terus meningkat sementara tarif pelayanan tetap menggunakan tarif berdasarkan Perda No.32 Tahun 2010. Yaitu : Tabel 2.1. Tarif Rawat Inap RSUD Dolopo Perda N0.32 Tahun 2010 Keterangan Tarif Rawat Inap RSUD Dolopo Perda N0.32 Tahun 2010 Kelas I Rp. 100.000 VIP Rp. 150.000

3 Perhitungan harga pokok sewa kamar menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam penentuan tarif sewa kamar. Penetapan tarif sewa kamar harus dapat menggunakan satu dari dua metode penetapan harga pokok, yaitu Variabel Costing Method dan Full Costing Method. Penulis menggunakan Variabel Costing Method karena dengan metode ini lebih jelas dan terperinci tentang penentuan tarif sewa kamar rawat inap kelas I dan kamar VIP. (Hilton, 2008). Karena bidang jasa kesehatan merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat mendasar, maka peran negara dalam menyikapi hal ini dimulai dengan merumuskan kebijakan yang ideal dalam suatu standar pelayanan minimal yang digunakan untuk menjaga mutu pelayanan secara objektif dan sistematis, baik sektor publik maupun swasta, dalam proses jangka panjang. Informasi tentang biaya tetap merupakan hal yang krusial dalam pembuatan keputusan penentuan tarif pembiayaan bagi pasien dalam rangka menghasilkan laba untuk dapat tetap survive dan berkembang dengan mengurangi resiko sekecil mungkin. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan tarif yang rasional dan harus memenuhi standar pelayanan minimal sebagaimana telah ditetapkan pemerintah. Hal ini diperlukan bukan hanya untuk menjamin kelangsungan hidup rumah sakit dalam membiayai operasionalnya dan menghasilkan keuntungan, tetapi juga untuk memberikan kepuasan kepada pihak yang dilayani.

4 Menurut SK Menteri Kesehatan RI nomor 129/ Menkes/SK/II/ 2008 Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Indikator SPM ini adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi didalam pencapaian suatu SPM tertentu berupa masukan, proses hasil dan atau manfaat pelayanan. Pengendalian terhadap biaya-biaya yang timbul dalam menjalankan operasional perusahaan mutlak diperlukan karena biaya-biaya inilah yang akan membentuk harga pokok produk atau jasa yang nantinya akan membentuk harga jual produk atau jasa di pasar, dan harga inilah yang akan membentuk volume penjualan atas barang atau jasa. Mengingat pentingnya perhitungan harga pokok dalam pelayanan tarif kamar dikaitkan dengan Standar Pelayanan Minimal rumah sakit, maka penulis tertarik untuk membahas lebih dalam tentang harga pokok pelayanan dalam penelitian ini dengan judul: Analisis Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dolopo Ditinjau Dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

5 1.2. Perumusan dan Batasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka selanjutnya disampaikan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dolopo ditinjau dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM)? b. Bagaimana penetapan biaya pokok tarif kamar rawat inap kamar kelas I dan VIP jika menggunakan metode variabel costing pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolopo Kab. Madiun di kaitkan dengan Standar Pelayanan Minimal? Kemudian untuk memberikan arah dan batasan dalam pembahasan penelitian ini, maka disampaikan batasan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Penelitian dilaksanakan pada obyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolopo Kab. Madiun yang fokus pada bagian kamar kelas I dan VIP. b. Pembahasan akan memfokuskan pada permasalahan tarif kamar kelas I dan VIP di RSUD Dolopo Madiun. c. Pembahasan akan mengarahkan pada penentuan dan perhitungan tarif kamar kelas 1 dan VIP dengan menggunakan variable costing.

6 1.3. Tujuan Penelitian Dengan berdasarkan pada uraian latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka selanjutnya tujuan dalam penelitian ini adalah: a. Ingin mengetahui kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dolopo ditinjau dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). b. Ingin mengetahui penetapan biaya pokok tarif kamar rawat inap kamar kelas I dan VIP jika menggunakan metode variabel costing pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolopo Kab. Madiun di kaitkan dengan Standar Pelayanan Minimal 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi: a. Pihak Rumah Sakit Sebagai bahan informasi bagi manajemen keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolopo Kab. Madiun dalam mengambil langkah-langkah perbaikan mengenai penentuan tarif biaya rawat inap. b. Bagi peneliti Penelitian ini merupakan sarana untuk membandingkan hubungan antara teori yang diperoleh selama kuliah dengan konteks realita yang ada. Sekaligus sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan peneliti tentang bidang ilmu yang dikaji.

7 c. Bagi penelitian yang akan datang Sebagai media pustaka dan sarana acuan pihak yang berkepentingan dengan masalah yang diteliti serta dapat menjadi bahan perbandingan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.