PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI 04 TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM :

OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

Abstrak. questions is 77.5 %, the percentage of the average response to the question was

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: MURTI NPM

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELSA ANANDA NPM:

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V-B PADA TEMA EKOSISTEM MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 19 KAMPUNG BARU KOTA PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

YUNI ARIZA NPM

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE

OLEH WIWING ARLIA DESPITA NPM

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL MODELLING THE WAY

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INTERAKTIF DI SD NEGERI 14 LUBUK ALUNG

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V SDN 20 KURAO PAGANG PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN. Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS V SDN 12 MUNDAM SAKTI KABUPATEN SIJUNJUNG

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DI KELAS V SDN 07 GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI DI SD NEGERI 06 ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Transkripsi:

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI 04 TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH Oleh: SUNDARI LISTANTI NPM : 1210013411163 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016

HALAMAN PERSETUJUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI 04 TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH Oleh: SUNDARI LISTANTI NPM : 1210013411163 Artikel ini berdasarkan Skripsi yang berjudul PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI 04 TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH untuk persyaratan wisuda Agustus 2016. Menyetujui: Pembimbing I Padang, Juni 2016 Pembimbing II Dra. Gusmaweti, M.Si. Erwinsyah Satria, S.T., M.Si., M.Pd.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI 04 TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH Sundari Listanti 1, Gusmaweti 2, Erwinsyah Satria 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: ailistanti@gmail.com Abstract This study purpose to describe the learning outcome of students in science learning with model Project Based Learning (PjBL) in the fourth grade of SD Negeri 04 Taeh Baruah Payakumbuh District. This research is a classroom action research conducted in two cycles, each cycle consisting of two meetings. The subjects were students of class IV, amounting to 18 people. Instruments used in the study was the observation sheet of teacher learning activities, observation sheet of psychomotor student learning outcomes, student learning outcomes observation sheet of affective domain, and a test sheet end of the cycle. Based on the results of the study showed an increase in psychomotor learning outcomes of students in the cycle I with an average value of 71.5 with the success of student learning 50% increase in cycle II with an average value of 84.0 with a 88.9% success of student learning. Improving student learning outcomes of affective domain in the cycle I with an average value of 67.4 with a 38.9% success of student learning, increased in the cycle II with an average value of 82.3 with a 83.3% success of student learning. Improved cognitive learning outcomes of students in the cycle I with an average value of 67.9 with students learning completeness of 55.6%, increase in cycle II with an average score of 84.4 to 83.3% of students learning completeness. From this research, it was concluded that the learning outcomes of students in learning science can be enhanced with the model Project Based Learning. Based on this study researchers suggest that teachers can use Project Based Learning model to improve student learning outcomes Keywords: Learning Outcomes, Sciences (IPA), Project Based Learning (PjBL) Pendahuluan Undang Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyatakan, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hamalik (2012:81) menyatakan, Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan umum dari sistem pendidikan nasional. Tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang dan sangat luas dan menjadi pedoman dari semua kegiatan atau usaha pendidikan di negara kita.

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar meliputi lima kelompok mata pelajaran, salah satunya mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi yang selanjutnya lebih dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan khususnya menghasilkan generasi yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan logis. Pembelajaran IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sapriati (2008:8.23) menyatakan, Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) yang diharapkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 4 dan 5 Januari 2016 bersama Ibu Nurmayasni, A.Ma.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri 04 Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota. Khususnya pada pembelajaran IPA berlangsung, yang terlihat dalam proses pembelajaran adalah guru kelas masih menggunakan metode konvensional berupa ceramah dan tanya jawab yang bersumber dari guru. Oleh sebab itu, kendala yang terlihat pada proses pembelajaran adalah rendahnya hasil belajar siswa. Umumnya guru lebih menggunakan metode ceramah dan jarang menggunakan media pembelajaran, sehingga siswa cenderung termenung dan mengganggu temannya. Hasil belajar siswa yang rendah tersebut dapat dilihat dari hasil Ulangan Semester I siswa tahun ajaran 2015/2016 yang peneliti dapatkan dari hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV. Tercatat dari 18 siswa kelas IV SD Negeri 04 Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh, hanya 2 siswa atau 11,1% tuntas dan tidak tuntas sebanyak 16 siswa atau 88,9% dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diberikan sekolah adalah 75. Hasil wawancara dengan guru kelas dari 18 siswa hanya 2 siswa atau 11,11% yang akademiknya lebih baik pada pembelajaran IPA, 7 siswa atau 38,89% yang menanggapi proses pembelajaran IPA, 9 siswa atau 50,00% yang kurang merespon dan hanya mendengar apa yang disampaikan guru. Siswa kelas IV juga belum mampu membuat sendiri sebuah proyek berdasarkan pembelajaran IPA, melainkan hanya praktek dengan menggunakan media sederhana saja. Sehingga persentase membuat proyek atau psikomotornya 0% Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti memberikan solusi pada pembelajaran IPA. Salah satu model pembelajaran yang cocok pada siswa SD

terutama pada pembelajaran IPA adalah Project Based Learning (PjBL). Soekamto (Al-Tabany, 2014:24) mengemukakan maksud dari model pembelajaran, Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancanakan aktivitas belajar mengajar. Buck Institute for Education (BIE) (Al-tabany, 2014:41) menyatakan, Project Based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan memberi peluang peserta didik bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistik. Sudjana (2009:3) mengemukakan, Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Susanto (2013:5) juga menyatakan, Hasil belajar adalah perubahan perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Penerapan model Project Based Learning yang dijadikan guru dalam membantu menyampaikan tujuan pembelajaran dalam bentuk pemecahan masalah dan menghasilkan sebuah proyek pada pembelajaran IPA di kelas IV. Siswa diberi kesempatan atau hak otonom dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek yang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan guru. Menggunakan model Project Based Learning diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas IV SD Negeri 04 Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh, yaitu rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Classroom Action Research (CAR) adalah Research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Menurut Wardhani dan Wihardit (2008:1.4) menyatakan, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. 2. Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota. Jarak sekolah dari pusat Nagari Taeh Baruah ± 2 km dan jarak dari pusat kota ± 7 km yang memakan waktu 15 menit dalam perjalanan ke pusat kota.

3. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 04 Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota yang terdaftar pada semester II tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 18 siswa terdiri dari 11 orang laki laki dan 7 orang perempuan. Dengan melibatkan 2 orang sebagai observer (pengamat), karena jumlah siswa di kelas IV sebanyak 18 orang dalam satu kelas dan yang akan diamati yaitu aktivitas guru, serta pengamatan untuk hasil belajar siswa ranah psikomotor tingkat memanipulasi, afektif tingkat menanggapi, dan kognitif tingkat pengetahuan dan pemahaman. Observer 1 yaitu Ibu Nurmayasni, A.Ma.Pd., sedangkan observer 2 yaitu teman kuliah Nia Jayanti Putri. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016, terhitung dari waktu perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. Sedangkan pelaksanaan tindakan telah dilaksanakan pada awal bulan Maret dimulai tanggal 9 Maret sampai 30 Maret. Dilakukan selama empat kali tatap muka, dan dua kali tes akhir siklus. Menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. 5. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada desain PTK yang dirumuskan Arikunto (2010:16) yang terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. a. Tahap Perencanaan 1) Menganalisis KTSP tentang materi yang sesuai dengan model Project Based Learning (PjBL) kelas IV semester II 2) Menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan model Project Based Learning (PjBL) 4) Menyiapkan instrumen penelitian (lembar observasi proses pelaksanaan pembelajaran oleh guru) 5) Menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi proses hasil belajar siswa ranah psikomotor dan afektif. 6) Menyiapkan soal soal untuk tes evaluasi (tes akhir siklus) yang sesuai dengan materi dalam pelaksanaan PTK. b. Tahap Pelaksanaan Arikunto (2012:18) menyatakan, Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. 1) Kegiatan Awal a) Guru mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran. b) Guru memeriksa kembali kehadiran siswa

c) Guru melakukan apersepsi melalui pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan dibahas d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa 2) Kegiatan Inti Eksplorasi a) Guru menampilkan gambar tentang peta konsep energi dan perubahan yang terdapat dalam kegiatan seharihari b) Guru menjelaskan energi dan perubahanya kepada siswa berdasarkan gambar yang telah ditampilkan c) Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan esensial. Mengambil topik yang sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai dengan suatu investigasi mendalam. Pertanyaan esensial untuk memancing pengetahuan, tanggapan, kritik, dan ide siswa mengenai tema proyek yang dibuat (PjBL tahap 1) d) Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut siswa dibimbing untuk menemukan pengertian energi dan perubahanya serta contoh proyek yang bisa dibuat Elaborasi a) Siswa diminta untuk mencari bentukbentuk energi dan perubahanya yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. b) Guru membagi siswa dalam 6 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 3 orang. c) Guru menujukkan secara nyata contoh proyek/karya yang bisa dibuat berdasarkan energi dan perubahannya d) Siswa diberikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) untuk bekerja dalam kelompok dengan kompak, disiplin, dan bertanggung jawab. e) Siswa dibimbing untuk bertanya mengenai proyek yang akan dibuat termasuk alat dan bahan yang akan digunakan. f) Guru memberikan perencanaan aturan pengerjaan proyek. Perencanaan berisi tentangbaturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek (PjBL tahap 2) g) Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan siswa dalam pengerjaan proyek (PjBL tahap 3) h) Siswa diberikan waktu dalam pengerjaan proyek dalam kelompok dan guru bertanggung jawab memonitoring perkembangan siswa. Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa dan memfasilitasi siswa pada setiap prosesnya (PjBL tahap 4)

i) Guru mengingatkan kembali siswa untuk mengerjakan proyek sesuai aturan yang telah ditentukan bersama dan sisa waktu yang tertinggal j) Setelah waktu pembuatan proyek selesai guru meminta siswa untuk mengisi dan menjawab pertanyaan yang ada dalam LDS secara kompak dan benar. k) Guru memilih kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil proyek ke dpam kelas, mulai dari hasilnya, nama proyek, alat dan bahan yang digunakan, langkah-langkah pembuatan dalam pembuatan proyek. l) Siswa lain diminta untuk menanggapi terhadap proyek yang telah dipresentasikan kelompok lain di depan kelas. Konfirmasi a) Kelompok yang presentasi diberikan waktu untuk menjawa setiap pertanyaan yang ada dan guru memberikan penguatan terhadap jawaban tersebut. b) Guru juga memberikan penilaian hasil kerja siswa. Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masingmasing siswa, memberikan umoan balik tentang tingkat pengetahuan dan pemahaman yang sudah dicapai siswa. (PjBL tahap 5) c) Guru mengevaluasi pengalaman belajar siswa. Pada tahap ini guru dan siswa melakukan refleksi terhadap hasil kerja yang sudah dijalankan. Refleksi dilakukan baik secara individu atau perkelompok, siswa diminta untuk mengungkapkan perasaaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek (PjBL tahap 6) d) Masing-masing LDS dikumpulkan dan guru bersama siswa mengadakan Project Fair di depan kelas. 3) Kegiatan Penutup a) Siswa diminta membuat rangkuman mengenai materi dan proyek yang telah dipelajari b) Siswa diminta untuk menyimpulkan pelajaran dan menyiapkan alat dan bahan untuk pertemuan selanjutnya. c) Guru memberikan penguatan atau konfirmasi terhadap kesimpulan siswa d) Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa untuk bersyukur dengan membaca hamdalah. c. Tahap Pengamatan Riduwan (2008:104) menyatakan, Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Pengamatan dilakukan secara terus menerus dari siklus I sampai siklus II. Dalam melakukan observasi dan evaluasi peneliti dibantu oleh dua orang observer yaitu guru kelas IV (Nurmayasi, A.Ma.Pd.) sebagai observer yang mengamati aktivitas guru, satu

orang teman kuliah (Nia Jayanti Putri) sebagai observer II yang mengamati proses pembelajaran ranah psikomotor dan ranah afektif siswa. d. Tahap Refleksi Arikunto (2012:80) mengatakan, Tahapan refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dilakukan pada setiap akhir pembelajaran, dan refleksi bertujuan untuk melihat sejauh mana ketercapaian indikator keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan sudah tercapai pada siklus I, maka PTK tetap dilanjutkan pada siklus II dengan maksud untuk melihat apakah hasil PTK yang diperoleh lebih baik dengan materi belajar yang berbeda pada siklus II. 6. Indikator Keberhasilan Mulyasa (Istarani dan Pulungan, 2015:20) mengatakan, Dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak tidaknya sebagian besar 75%. a. Hasil belajar siswa ranah psikomotor tingkat memanipulasi sebuah proyek pada pembelajaran IPA dapat ditingkatkan dari 0% menjadi 75% dengan model Project Based Learning di kelas IV SD Negeri 04 Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh. b. Hasil belajar siswa ranah afektif tingkat menanggapi pada pembelajaran IPA dapat ditingkatkan dari 38,9% menjadi 75% dengan model Project Based Learning di kelas IV SD Negeri 04 Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh. c. Hasil belajar siswa ranah kognitif tingkat pengetahuan dan pemahaman pada pembelajaran IPA dapat ditingkatkan dari 11,1% menjadi 75% dengan model Project Based Learning di kelas IV SD Negeri 04 Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh. 7. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data Riduwan (2008:106) menyatakan, data menurut sumbernya ada dua yaitu data kulitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka. Data ini diperoleh dari pengukuran langsung maupun dari angka-angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama oleh semua orang. b. Sumber Data 1) Siswa kelas IV SD Negeri 04 Taeh Barush Kecamatan Payakumbuh untuk mendapatkan data aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. 2) Guru kelas IV SD Negeri SD Negeri 04 Taeh Barush Kecamatan Payakumbuh yang bersangkutan. 8. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

b. Test dan Non Test c. Dokumentasi 9. Instrumen Penelitian a. Lembar hasil pengamatan kegiatan guru b. Lembar pengamatan siswa ranah psikomotor c. Lembar pengamatan siswa ranah afektif d. Lembar tes akhir siklus ranah kognitif 10. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul tidak akan bermakna tanpa dianalisis yakni diolah dan diinterpretasikan. Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi, baik data perencanaan, pelaksanaan maupun data evaluasi. Analisis data dilakukan dengan cara terpisah-pisah. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus pada berbagai informasi yang mendukung pembelajaran dari yang menghambat pembelajaran. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan dan tes hasil belajar pada akhir siklus. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Penelitian ini menggunakan instrumen penilitian berupa lembar pengamatan kegiatan guru, lembar pengamatan hasil belajar siswa ranah psikomotor dan afektif, tes akhir siklus siswa berupa soal objektif dan essay untuk pengamatan hasil belajar ranah kognitif. 1. Data Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Tingkat Membuat Rata-rata persentase hasil belajar siswa ranah psikomotor mengalami peningkatan pembelajaran dengan model Project Based Learning pada pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat rata-rata persentasenya pada Tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Siklus I dan Siklus II Siklu s Rata -rata Nila i Jumlah Siswa Mencapai Indikator Keberhasil an Ketercapai an Indikator Keberhasil an 75% Kriteria Keberhasil an I 71,5 9 50 Kurang II 84,0 16 88,9 Sangat Baik Berdasarkan Tabel 1, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan model Project Based Learning yang telah dilaksanakan pada dua siklus terjadi peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari siklus I hasil belajar siswa ranah psikomotor memperoleh rata-rata nilai 71,5 dengan jumlah siswa yang mencapai indikator keberhasilan sebanyak 9 siswa atau 50% termasuk dalam kategori kurang meningkat pada siklus II yang memperoleh rata-rata nilai 84,0 dengan jumlah siswa yang mencapai indikator keberhasilan menjadi 88,9% dengan kategori sangat baik. Data hasil psikomotor ini didapat melalui aspek pengamatan siswa dalam menyiapkan alat dan bahan, menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya, ikut serta dalam pembuatan proyek, dan

mempraktekkan hasil proyek yang telah dibuat dalam kelompok. Pengamatan dilakukan untuk melihat perkembangan psikomotor siswa dalam membuat proyek dalam pembelajarn IPA dengan model Project Based Learning. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ranah psikomotor dari kurang menjadi sangat baik karena guru dan siswa sudah terbiasa dengan model Project Based Learning dalam pembelajaran IPA. Guru sudah memahami kegiatan yang diberikan kepada siswa, begitu juga siswa sudah mampu menerima kegiatan tersebut. Sehingga siswa sudah tahu apa yang harus dilakukanyan dalam pembelajaran. Guru dan siswa samasama sudah memehami setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dengan aturan yang dijalankan, sehingga hampir keseluruhan menjalankan tanggung jawabnya dalam kelompok, berusaha untuk menjadikan kelompok yang terbaik. Peningkatan tersebut terjadi karena peneliti bersama observer pertama melakukan refleksi untuk melihat kekurangan yang terjadi pada siklus I kemudian memperbaiki dan merancang kegiatan pembelajaran menjadi baik untuk siklus II. Pada 4 indikator ranah psikomotor observer mengamati aktivitas siswa, setiap perubahan dan peningkatan dikerjakan siswa, tetapi masih didominasi oleh siswa yang berkemampuan lebih. Kemudian guru menyadari hal tersebut dan memberikan batasan kepada siswa yang mendominasi dan memberikan kesempatan kepada seluruh siswa. Pembelajaran dengan model Project Based Learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, Didukung dengan kegiatan guru dalam menyampaiakan tujuan pembelajaran kepada siswa dengan model Project Based Learning. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung, berlajar bermakna dan bermain sambil belajar dengan melibatkan kerja proyek yang bisa diamati dan dinilai guru. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan model Project Based Learning yang diterapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Data Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Tingkat Menanggapi Rata-rata persentase hasil belajar siswa ranah afektif mengalami peningkatan pembelajaran melalui model Project Based Learning. Hal ini dapat dilihat rata-rata persentasenya pada Tabel 2. Tabel 2. Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif pada Siklus I dan Siklus II Siklu s Rata -rata Nila i Jumlah Siswa Mencapai Indikator Keberhasil an Ketercapai an Indikator Keberhasil an 75% Kriteria Keberhasil an I 67,4 7 38,9 Kurang II 82,3 15 83,3 Baik Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan bahwa pembelajaran IPA dengan model Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah afektif. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan peningkatan ranah

afektif siswa terhadap target yang diinginkan yaitu 75%. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari siklus I hasil belajar siswa ranah afektif memperoleh rata-rata nilai 67,4 dengan jumlah siswa yang mencapai indikator keberhasilan sebanyak 7 siswa atau 38,9% termasuk dalam kategori kurang. Pada siklus II dengan memperoleh rata-rata nilai 82,3 dan jumlah siswa yang mencapai indikator keberhasilan sebanyak 15 siswa atau 83,3% dengan kategori baik. Dengan model Project Based Learning memberikan kesempatan kepada siswa dalam kelompok untuk mengatur kelompoknya, ketika dalam kelompok tersebut observer mengamati setiap indikator yang diamati pada masing masing siswa yang diawasi oleh guru. Kemudian pada siklus II peneliti berusaha memahami model untuk diterapkan dlam pembelajaran dan siswa sudah mulai terbiasa belajar dengan model tersebut sehingga siswa juga sudah memahami kegiatan model tersebut dalam belajar sehingga hasil belajar siswa ranah afektif meningkat. 3. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Tingkat Pengetahuan dan Pemahaman Tabel 3. Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif pada Siklus I dan Siklus II Siklus Persentase Ketuntasan dan Jumlah siswa Mencapai Nilai 75% Persentase Tidak Tuntas dan Jumlah siswa belum Mencapai Nilai 75% Ratarata Nilai I 55,6 (10 Siswa) 44,4 (8 Siswa) 67,9 II 83,3 (15 Siswa) 16,7 (3 Siswa) 77,5 Berdasarkan Tabel 3, dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar siswa klasikal ranah kognitif pada siklus I sebesar 55,6% yang tuntas dalam pembelajaran IPA meningkat pada siklus II menjadi 84,4% siswa yang tuntas. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif tingkat pengetahuan dan pemahaman pada mata pelajaran IPA. Belajar melalui model tersebut membuat anak belajar bermakna, bersemangat, anak lebih banyak mengeluarkan ide dalam kelompok dan mereka lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran karena terlibat langsung. Siswa bisa mengembangkan pengetahuan dan pemahamanya sesuai denga materi ajar melalui pembuatan proyek. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan 1. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa ranah psikomotor tingkat memanipulasi pada pembelajaran IPA dengan persentase 50% menjadi 88,9% dengan model Project Based Learning di kelas IV SD Negeri 04 Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh. 2. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa ranah afektif tingkat menanggapi pada pembelajaran IPA dengan persentase 38,9% menjadi 83,3% dengan model Project Based Learning di kelas IV SD Negeri 04 Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh.

3. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif tingkat pengetahuan dan pemahaman pada pembelajaran IPA dengan persentase 55,6% menjadi 83,3% dengan model Project Based Learning di kelas IV SD Negeri 04 Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh. b. Saran 1. Bagi siswa, sebaiknya ketika belajar janganlah memenitingkan diri sendiri dan hargai teman belajar. Ketika belajar dengarkan dan lakukan apa yang diperintahkan guru, jangan melakukan pekerjaan yang mengganggu jalanya pelajaran. 2. Bagi guru, sebaiknya lebih memahami model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan aplikasikan juga terhadap pelajaran lainya dengan sebagusnya.. 3. Bagi pengambil kebijakan di sekolah, untuk dapat menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dalam proses pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah 4. Bagi peneliti lain, disarankan untuk lebih memahami langkah-langkah dari model Project Based Learning (PjBL) agar bisa melaksanakan pembelajarann sesuai keinginan DAFTAR PUSTAKA Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenada Media Group Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Istarani dan Intan Pulungan. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada. Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Sapriati, Amalia, dkk. 2014. Pembelajaran IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosdakarya. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu: Jakarta: Bumi Aksara. Wardhani, I.G.A.K., Kuaswaya Wihardit. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka