BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 160.2/PMK.07/2008 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang A

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN,

2011, No Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nom

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2010

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 40 / PMK.07 / 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156 /PMK.07/2007 TENTANG

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.07/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 17/PMK.07/2009 TENTANG

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 127/PMK.07/2006 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.07/2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 121/PMK.07/2010 TENTANG

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

2011, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.07/2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.284, 2010 KEMENETERIAN KEUANGAN. Tunjangan Profesi Guru. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Alokasi. Anggaran Pendidikan. APBN.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.07/2008 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008

2011, No sebesar selisih antara alokasi definitif dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari tahap I sampai dengan tahap II; c. bahwa berdasa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 201/PMK.07/2013 TENTANG

2 makro yang disertai dengan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal, dan pergeseran anggaran antarunit organisasi dan/atau antarprogram yang berdampak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.412, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pertambangan. Panas Bumi. Alokasi. Dana. Bagi Hasil.

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2008

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Aloka

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU

4/PMK.07/2016 KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN ANGGARAN 2011, TAHUN ANGGAR

ANGGARAN PENDIDIKAN DALAM RAPBN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 107 Tahun : 2016

145/PMK.07/2009 ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2006, 2007, DAN 2008 YANG

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGAN PENINGKATAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

2011, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.07/2010 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; MEMUTUSKAN:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156 TAHUN 2015 TENTANG

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tamba

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2951 TAHUN 2017 TENTANG

2014, No Pajak Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BPKP PERWAKILAN SUMATERA UTARA

2017, No Transfer ke Daerah dan Dana Desa, persetujuan atas pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk provinsi/kabupaten/kota yang d

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 247/PMK.07/2010 TENTANG

, No.2057 tentang Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014 Menurut Provinsi/Ka

Click to edit Master subtitle style

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

Penghapusan Hutang PDAM Kabupaten Polewali Mandar Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERSYARATAN SERTIFIKASI GURU

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Bahkan warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Demikian pula warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. Untuk memenuhi hak warga negara, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan delapan belas tahun. Dalam upaya mengejar ketertinggalan dunia pendidikan baik dari segi mutu dan alokasi anggaran pendidikan dibandingkan dengan negara lain, UUD 1945 mengamanatkan bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Laporan UNDP pada tahun 2014 menempatkan Indonesia berada di peringkat ke 110 berdasarkan penilaian Education Development Index (EDI) dengan skor 0,614 yang tidak mengalami perubahan dari tahun 2012. Begitu juga dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development 1

Index (HDI) tahun 2015, Indonesia berada pada kelompok medium human development dengan peringkat 110 dengan skor 0,684, meningkat dari 0,671 pada tahun 2012. Anggaran pendidikan adalah alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan melalui kementerian negara/lembaga dan alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah, termasuk gaji pendidik, namun tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Pengalokasian anggaran pendidikan meliputi alokasi yang melalui beianja Pemerintah Pusat dan melalui transfer ke daerah. Untuk yang melalui belanja Pemerintah Pusat dialokasikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama dan Kementerian Negara/Lembaga lainnya. Sementara untuk yang melalui anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah adalah Dana Bagi Hasil (DBH) Pendidikan, Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan, Dana Alokasi Umum (DAU) Pendidikan, Dana Tambahan DAU, dan Dana Otonomi Khusus Pendidikan. Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis (Rudianto, 2009). Anggaran memiliki dua fungsi utama yaitu : (1) Alat perencanaan; anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman bagi anggora organisasi dalam bertindak. Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan. Anggaran meberikan sasaran dan arah yang harus dicapai oleh setiap organisasi didalam suatu periode waktu tertentu, (2) Alat Pengendalian; anggaran berguna sebagai alat penilai apakah aktivitas setiap bagian organisasi telah sesuai dengan rencana atau tidak. Sebagai suatu standar, anggaran digunakan untuk menilai kegiatan yang dilaksanakan setiap bagian manajemen telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak. 2

Penyusunan anggaran dalam instansi pemerintah merupakan salah satu elemen yang penting dalam pengelolaan instansi tersebut untuk mencapai hasil yang maksimal. Penyusunan anggaran yang baik akan menjadi sebuah sistem perencanaan, koordinasi dan pengendalian dalam instansi tersebut. Menurut Mardiasmo (2004 ) dan Moven (2003) di dalam penyusunan anggaran, peran analisis biaya sangat besar, sebagai dasar evidence based terhadap anggaran yang disusun dan dikenal juga sebagai perhitungan unit cost untuk menghasilkan informasi biaya dan sistem biaya yang akurat. Penyusunan anggaran untuk Pemerintah Pusat tertuang di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). APBN yang te lah ditetapkan oleh pemerintah dilaksanakan dengan tertib, efisien, transparan serta dipertanggungjawabkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku pada akhir tahun anggaran. Sedangkan untuk Kementerian dan Lembaga, rencana anggaran tertuang di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) yang disusun menurut bagian anggaran Kementerian/Lembaga. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan merekonstruksi suatu peradaban merupakan salah satu kebutuhan (jasa) asasi yang dibutuhkan oleh setiap manusia, namun terdapat beberapa masalah dalam pengelolaan dan efisiensi pendidikan tersebut, diantaranya yaitu kinerja dan kesejahteraan guru yang belum optimal. Kesejahteraan guru merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam menunjang terciptanya kinerja yang semakin membaik di kalangan pendidik. 3

Salah satu kunci utama peningkatan mutu pendidikan di sebuah sekolah adalah guru, guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Hal itu karena guru berada pada titik sentral dari setiap usaha reformasi dalam dunia pendidikan yang mengarah pada perubahan- perubahan kualitatif. Dengan adanya UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, diharapkan kesejahteraan guru dan dosen dapat meningkat. Di dalam Pasal 14 Undang- undang tersebut terdapat jaminan kelayakan hidup, dimana disebutkan bahwa guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, tunjangan khusus dan pengembangkan profesi. Jayatmi (2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pendidik yang mendapat tunjangan kinerjanya lebih baik dari pada pendidik yang tidak mendapatkan tunjangan. Dalam penyusunan anggaran Tunjangan Profesi Guru pada Kementerian Agama, posisi Madrasah Negeri dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota memiliki wewenang yang sama, dimana Madrasah Negeri sebagai satuan kerja terkecil menyusun anggaran Tunjangan Profesi Guru madrasah pegawai negeri sipil ( PNS) yang berada di madrasah. Sedangkan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota menyusun anggaran untuk guru PNS madrasah yang ditempatkan di pondok pesantren / madrasah swasta, guru non PNS madrasah di kabupaten/kota, dan guru pendidikan agama Islam PNS/non PNS di sekolah umum. Menurut Yusuf Kalla ( http://www.beritasatu.com/nasional/351019-wapres-sebutanggaran-negara-perlu-dievaluasi.html) pada tahun 2016 pemangkasan anggaran dilakukan karena penerimaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) berkurang. Itu menunjukkan bahwa kemampuan penerimaan di APBN itu memang perlu dievaluasi, dihitung ulang dengan kondisi hari ini. Anggaran perubahannnya disesuaikan dengan kondisi 4

yang ada. Anggaran yang akan dievaluasi berupa anggaran rutin sehingga diharapkan tidak mengancam anggaran infrastruktur. Menurut Yudiari Akbar, (http://itjen.kemdikbud.go.id/?p=1315), setiap RAPBD harus dievaluasi dan dimonitoring oleh masing-masing kepala daerah, khususnya anggaran fungsi pendidikan. Hal ini untuk memastikan apakah anggaran pendidikan yang diterima dan dikelola oleh daerah telah mencukupi atau tidak dan apakah telah memenuhi regulasi yang ada. Oleh sebab itu, diperlukan adanya sinergitas dan koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan aparat pengawas internal pemerintah (APIP) sehingga tercipta tata kelola anggaran fungsi pendidikan yang efektif dan efisien. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani ( http://bisniskeuangan.kompas.com /read/2016/08/25/202326126) menyatakan bahwa anggaran Tunjangan Profesi Guru PNS daerah pada tahun 2016 mengalami kelebihan anggaran ( over budgeting) sebesar Rp.23,3 triliun dari pagu anggaran Rp.69,762 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan anggaran yang masih sangat buruk dan membuat beban anggaran luar bisa. Berbanding terbalik dengan TPG PNS daerah yang mengalami over budgeting, menurut Sumara Surapranata, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) anggaran TPG non PNS dibawa naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengalami kekurangan sebesar Rp.1,8 Triliun pada Tahun 2016. ( http://www.radarpekalongan.com /15007/anggaran-tpg-non-pns-kurang-rp-18-t/) Dirangkum dari Surat Edaran Sekjen Kementerian Agama RI nomor: 6701/SJ/DJ.I/KP.07.6/09/2016 tentang Percepatan Penyaluran Tunggakan Tunjangan Profesi Guru (Inpassing) bagi Guru Madrasah yang telah diverifikasi Inspektorat Jenderal, diketahui bahwa ada tunggakan sebesar Rp. 1.227.304.402.985 untuk pembayaran TPG Guru Bukan PNS (GB-PNS). Menurut Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, 5

saat ini Kementerian Agama menanggung utang pembayaran TPG inpassing untuk periode 2015 dan 2016. Karena anggaran yang tersedia terbatas, maka dibayarkan dulu untuk utang TPG Inpassing periode 2015. ( http://www.beritapns.com/2016/10/kabar-baik-untuk-82090- guru-non-pns.html). Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu satuan kerja yang memiliki permasalahan dalam melaksanakan perencanaan TPG. Pada tahun 2012, terdapat kekurangan pembayaran Tunjangan Profesi Guru PNS Madrasah sebesar Rp.83.001.400,- (Delapan puluh juta seribu empat ratus rupiah). Dan kekurangan Tunjangan Profesi Guru GBPNS Madrasah lebih besar lagi, sebanyak Rp.717.736.200,- (Tujuh ratus tujuh belas juta tujuh ratus tiga puluh enam ribu dua ratus rupiah) yang hampir setara dengan 50% kebutuhan Tunjangan Profesi Guru tahun 2012. Pada tahun 2013, pada akun belanja guru Non PNS yang menerima Tunjangan Profesi, terdapat sisa anggaran sebesar Rp.143.586.000,- (seratus empat puluh tiga juta lima ratus delapan puluh enam ribu rupiah). Pada tahun yang sama, pada akun belanja TPG PNS untuk guru PNS madrasah dan guru PNS PAI pada sekolah umum terdapat sisa anggaran sebesar Rp.1.203.977.400,- (satu milyar dua ratus tiga juta sembilan ratus tujuh puluh tujuh ribu empat ratus rupiah). Asludin(2008), Sopanah (2009), Arieyanti (2 009) dan Iskandar et al (2013) mencoba mengemukakan tentang pemasalahan-permasalahan yang ada dalam proses perencanaan. Mulai dari jumlah anggaran yang tidak memadai, proses perencanaan yang tidak melibatkan masyarakat, penyusunan anggaran yang tidak sesuai dengan program yang ada dan lain sebagainya. Dalam penelitian sebelumnya ditemukan juga bahwa ketika anggaran disusun secara bersama-sama/serempak, akan memberi pengaruh positif dan signifikan. Pada tahun 2014, BPKP melakukan audit atas tunggakan Tunjangan Profesi Guru Kementerian Agama TA 2008 s.d 2013 pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten 6

Dharmasraya. Berdasarkan berita acara hasil audit BPKP tersebut, dinyatakan bahwa telah terjadi kelebihan pembayaran Tunjangan Profesi Guru sebesar Rp.49.620.000 disebabkan kelalaian tim pengelola TPG Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dharmasraya dalam menginformasikan status kepegawaian yang bersangkutan. Hal ini berkaitan dengan pedoman pembayaran TPG dapat dilakukan apabila guru yang bersangkutan dalam keadaan cuti, izin, umroh, absen, pindah jabatan dari fungsional ke struktural dan pensiun. Nisa (2012) menyatakan bahwa banyak persoalan yang muncul dalam pembayaran TPG, diantaranya adalah seringnya keterlambatan dalam pembayaran TPG. Menurut Sekretaris Jendral Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti (2012), Masalah utama dikeluhkan oleh guru adalah dana TPG ini kerap terlambat turun. Semestinya, para guru ini menerima tunjangan ini rutin tiap tiga bulan sekali. Namun pada kenyataannya, banyak guru yang tak kunjung mendapat tunjangan sejak masuk triwulan kedua yang artinya selama enam bulan guru tersebut tak menerima haknya. Masalah lainnya adalah pembayaran TPG yang tidak sesuai dengan jumlahnya. tidak ada kejelasan jumlah yang semestinya diterima oleh para guru didasarkan pada gaji pokok masing-masing guru. TPG dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) berdasarkan Pasal 21 UU Nomor 7 tahun 1983 tentang pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang nomor 36 tahun 2008. Seringkali pemotongan pajak penghasilan pada TPG ini menjadi pertanyaan bagi guru penerima tunjangan profesi dikarenakan jumlah potongan yang kadang berubah. Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, maka penulis ingin mengetahui bagaimana mekanisme penyusunan anggaran belanja tunjangan profesi berserta dengan evaluasinya. Penelitian ini berjudul Analisis Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran Tunjangan Profesi Guru pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dharmasraya. 7

1.2 Rumusan Masalah berikut: Masalah yang diteliti kemudian dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai 1. Bagaimana penyusunan anggaran belanja Tunjangan Profesi Guru pada Kantor Kementerian Agama Kab. Dharmasraya? 2. Bagaimana pelaksanaan anggaran belanja Tunjangan Profesi Guru pada Kantor Kementerian Agama Kab. Dharmasraya? 3. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhitungkan dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran belanja Tunjangan Profesi Guru? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Penyusunan anggaran belanja Tunjangan Profesi Guru pada Kantor Kementerian Agama Kab. Dharmasraya 2. Pelaksanaan anggaran belanja Tunjangan Profesi Guru pada Kantor Kementerian Agama Kab. Dharmasraya 3. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhitungkan dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran belanja Tunjangan Profesi Guru 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat diharapkan dapat bermanfaat bagi Kementerian Agama RI, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, pengguna dan pihak lain. 1. Bagi Kementerian Agama, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasi dalam pelaksanaan Tunjangan Profesi Guru, mulai dari proses perencanaan anggaran sampai dengan evaluasi anggaran. 8

2. Bagi penanggungjawab pembayaran Tunjangan Profesi Guru di Madrasah Negeri dan Kantor Kementerian Agama Kab/Kota agar dapat lebih memahami tentang Tunjangan Profesi Guru. 3. Bagi pihak lain yang ingin meneliti tentang berbagai aspek Tunjangan Profesi Guru. 9