PENGEMBANGAN TRAINER PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SISTEM ON GRID DENGAN PLN UNTUK MENUNJANG MATAKULIAH PRAKTIKUM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN TRAINER INTEGRASI PEMBANGKIT LISTRIK SKALA PIKO. M. Rodhi Faiz, Dedi Tri Laksono

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan penyuplai listrik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

Gambar 1.1 Global direct normal solar radiation (Sumber : NASA)

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan serta penyelesaian penulisan laporan tugas akhir

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dari efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan global warming,

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada daerah khatulistiwa sangat potensial untuk

renewable energy and technology solutions

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

BAB I PENDAHULUAN. l.1 LATAR BELAKANG

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

PERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Yuni Rahmawati, Angga Nur Rahmat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

Implementasi Algoritma Logika Fuzzy Dalam Penentuan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat Off Grid

PERAKITAN UPS UNTUK BEBAN 450 VA DENGAN SMPS

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

KINERJA PHOTOVOLTAIC GRID CONNECTED SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rooftop Solar PV System

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

PV-Grid Connected System Dengan Inverter Sebagai Sumber Arus. Pada Beban Resistif

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia saat ini, dimana hampir semua aktivitas manusia berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

RANCANG BANGUN LAMPU PENERANGAN UMUM DENGAN SUMBER ENERGI MATAHARI DI DAERAH LOKASI PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SPRAYER PERTANIAN DENGAN SEL SURYA

PERSIAPAN UAS SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 KELAS 6 TEMA 4 1. Perhatikan gambar! 7. Perhatikan gambar!

BAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah, baik matahari,

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Tugas Akhir oleh : NIM : NIM :

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

BAB I PENDAHULUAN. melakukan sebuah usaha seperti foto kopi, rental komputer dan. warnet. Kebutuhan energi lisrik yang terus meningkat membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

Transkripsi:

64 TEKNO, Vol : 22 September 2014, ISSN : 1693-8739 PENGEMBANGAN TRAINER PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SISTEM ON GRID DENGAN PLN UNTUK MENUNJANG MATAKULIAH PRAKTIKUM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK Moh. Rodhi Faiz, Puji Nur Wicaksono Abstrak: Pada era saat ini penghematan energi sangat penting untuk digencarkan, khususnya energi listrik. Karena sebagian besar sumber energi untuk membangkitkan tenaga listrik berasal dari bahan bakar fosil. Sementara cadangan bahan bakar fosil di bumi sangat terbatas. Para ahli pun menciptakan alternatif energi terbarukan sebagai bahan pembangkitan energi listrik, panel surya misalnya. Namun karena mahalnya biaya investasi untuk pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk penggantian sumber listrik yang sudah ada secara keseluruhan, maka akan dibuat PLTS on grid system. Yaitu sistem yang menggabungkan PLTS dengan tegangan PLN. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk trainer PLTS sistem on grid. Trainer tersebut akan digunakan sebagai bahan pembelajaran mahasiswa pada matakuliah Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro FT UM. Desain dari trainer ini akan diletakkan pada papan mika yang ditata secara rapi dan menarik. Alat/ trainer ini akan dilengkapi dengan lubang jumper kabel jack pada setiap komponennya agar mempermudah proses instalasi. Komponen tersebut antara lain: (1) panel surya; (2) PWM controller charger; (3) baterai/aki; (4) inverter DC/AC; serta (5) lampu sinkronoskop dari penggabungan output inverter dan PLN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ADDIE. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) tahap analisis; (2) tahap desain; (3) tahap pengembangan; (4) tahap implementasi; (5) tahap evaluasi. Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh persentase dari tiap-tiap subjek coba sebagai berikut: (1) didapatkan persentase skor keseluruhan dari ahli media sebesar 81,90%, (2) persentase skor keseluruhan dari ahli materi sebesar 85,71%, dan (3) persentase skor keseluruhan dari uji coba (mahasiswa) sebesar 91,98%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan trainer Pengembangan Trainer Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem On Grid Dengan PLN untuk Menunjang Mata Kuliah Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Kata-kata Kunci: trainer, pembangkit listrik tenaga surya, sistem on grid Pada era saat ini penghematan energi sangat penting untuk digencarkan, khususnya energi listrik. Karena sebagian besar sumber energi untuk membangkitkan tenaga listrik berasal dari bahan bakar fosil. Sementara cadangan bahan bakar fosil di bumi sangat terbatas. Bahan bakar fosil itu sendiri adalah bahan bakar yang terbentuk dari proses alam seperti dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk fitoplankton dan zooplankton yang mengendap ke bagian bawah laut (atau danau) dalam jumlah besar, selama jutaan tahun. Bahan bakar fosil merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat daripada proses pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global menuju generasi energi terbarukan karena itu dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi meningkat. Diperkirakan oleh International Energy Agency bahwa pada tahun 2009 sumber utama energi terdiri dari minyak bumi 36,0%, batu bara 27,4%, gas alam 23,0%, yang berarti 86,4% konsumsi energi pri- Moh. Rodhi Faiz adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang Puji Nur Wicaksono adalah Alumni Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang

Rodhi Faiz, Nur Wicaksono; Pengembangan Trainer Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 65 On Grid Dengan PLN Untuk Menunjang Mata Kuliah Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik mer di dunia adalah bahan bakar fosil. Sedangkan sumber energi non-fosil seperti tenaga air, nuklir, dan lainnya (panas bumi, surya, gelombang, angin, kayu, limbah) hanya sebesar 13,6%. Padahal energi non-fosil ini jika dikelola dengan benar akan memberikan kontribusi besar pada konsumsi energi dunia yang tumbuh sekitar 2,3% per tahun (Schnapp, 2012: 70). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu alternatif energi yang digunakan adalah tenaga surya. Tenaga sur-ya dapat menghasilkan energi listrik de-ngan perantara panel surya. Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai cahaya listrik. Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan. Dengan melihat pentingnya proses pembaruan energi yang digencarkan oleh dunia global, maka semua kalangan harus mempunyai inovasi yang lebih, khususnya mahasiswa. Mahasiswa diharapkan setelah menyelesaikan pendidikannya mampu menjadi seorang teknisi atau insinyur yang handal, kompeten dan inovatif. Lebih spesifik lagi bagi mahasiswa yang mengambil program studi teknik elektro arus kuat, maka mereka harus punya ide-ide kreatif tentang program pembaruan energi. Namun karena mahalnya biaya investasi untuk pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk penggantian sumber listrik yang sudah ada secara keseluruhan, maka akan dibuat trainer PLTS on grid system. Sistem on grid ini menggunakan panel surya (panel photovoltaic) untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi. Dengan adanya sistem ini akan mengurangi tagihan listrik jika digunakan rumah tangga, dan memberikan nilai tambah pada penggunanya. Rangkaian sistem ini akan tetap berhubungan dengan jaringan PLN dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi dari panel surya untuk menghasilkan energi listrik semaksimal mungkin. Sistem ini juga berfungsi sebagai backup energi listrik untuk menjaga kontinuitas operasional peralatan-peralatan elektronik. Jika suatu saat terjadi kegagalan pada suplai listrik PLN (pemadaman listrik) maka peralatan-peralatan elektronik dapat beroperasi secara normal dalam jangka waktu tertentu tanpa adanya gangguan. praktikum. Dari permasalahan di atas maka penulis mengangkat kajian tentang pembuatan media pembelajaran berupa trainer PLTS On Grid System untuk proses pembangkitan energi listrik. Trainer ini sesuai dengan standar kompetensi yang ada pada matakuliah Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik (PTE423), yaitu mengoperasikan unit pembangkit tenaga listrik. Dengan akan adanya alat pembangkit ini maka akan menambah alat pembangkitan tenaga listrik. METODE Model pengembangan trainer pembangkit listrik tenaga surya on grid system ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation) yang ditunjukkan pada Gambar 1. Menurut Shelton dkk. (2008:41) model ADDIE merupakan model perancangan pembelajaran generik yang menyediakan sebuah proses terorganisasi dalam pembangunan bahan-bahan pembelajaran yang dapat digunakan baik untuk pembelajaran tradisional (tatapmuka di kelas) maupun pembelajaran online.

66 TEKNO, Vol : 22 September 2014, ISSN : 1693-8739 termasuk dalam kualifikasi sangat valid. Sedangkan hasil uji coba untuk trainer didapatkan total skor sebesar 38 dengan nilai ideal tiap-tiap skor sebesar empat, jadi didapatkan S-max sebesar 48. Dengan menggunakan Persamaan 1 untuk menghitung validasi maka didapatkan. HASIL Gambar 1. Model ADDIE 1. Ahli Media Instrumen untuk ahli media di validasi oleh Bapak Drs. Dwi Prihanto, S.S.T., M.Pd sebanyak satu kali, yaitu pada tanggal 18 Juni 2014. Data uji coba untuk ahli media dapat diketahui menyatakan jumlah skor dari uji validasi ahli media dan S-max menyatakan jumlah skor ideal dari uji validasi ahli media. Dari hasil uji coba untuk modul cetak didapatkan total skor yaitu 57, dengan nilai ideal tiap-tiap skor sebesar empat, jadi didapatkan S-max sebesar 68. Hubungan antara faktor-faktor tersebut digunakan untuk menghitung Validasi (V) antara Total Skor Empirik Validator ( SEV) terhadap Skor maksimal yang diharapkan ( S-max) menggunakan Persamaan 1 sebagai berikut: 57 V = x 100% 68 V = 83,82% (1) persentase skor ahli media untuk modul cetak sebesar 83,82%, berdasarkan kriteria/kelayakan persentase skor ahli media 38 V = x 100% 48 V = 79,17% persentase skor ahli media untuk trainer sebesar 79,17%, berdasarkan kriteria kelayakan persentase skor ahli media termasuk dalam kualifikasi sangat valid. 2. Ahli Materi Instrumen untuk ahli materi di validasi oleh Ibu Yuni Rahmawati, S.T., M.T. sebanyak satu kali, yaitu pada tanggal 18 Juni 2014. Data uji coba untuk ahli materi dapat diketahui menyatakan jumlah skor dari uji validasi ahli materi dan S-max menyatakan jumlah skor ideal dari uji validasi ahli materi. Total skor yang didapatkan dari uji coba ahli materi sebesar 72 dengan nilai ideal tiap-tiap skor sebesar empat, jadi didapatkan S-max sebesar 84. Dengan menggunakan Persamaan 1 untuk menghitung validasi maka didapatkan. 72 V = x 100% 84 V = 85,71% persentase skor ahli materi untuk trainer sebesar 85,71%, berdasarkan kriteria kelayakan persentase skor ahli materi termasuk dalam kualifikasi sangat valid.

Rodhi Faiz, Nur Wicaksono; Pengembangan Trainer Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 67 On Grid Dengan PLN Untuk Menunjang Mata Kuliah Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik 3. Uji Coba Lapangan Pada instrumen uji coba mahasiswa, jumlah subyek ialah 20 orang mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro. Proses uji coba dilakukan pada 19 Juni 2014. Diketahui bahwa 1 menyatakan skor dari mahasiswa pertama, 2 menyatakan skor dari mahasiswa kedua, hingga 20 menyatakan skor dari mahasiswa ke dua puluh. menyatakan jumlah skor semua mahasiswa, dan S-max menyatakan jumlah skor ideal untuk semua mahasiswa. Total skor yang didapat untuk 1 yaitu 86, untuk 2 yaitu 90, untuk 3 yaitu 87, untuk 4 yaitu 86, untuk 5 yaitu 90, untuk 6 yaitu 90, untuk 7 yaitu 87, untuk 8 yaitu 88, untuk 9 yaitu 84, untuk 10 yaitu 91, untuk 11 yaitu 86, untuk 12 yaitu 87, untuk 13 yaitu 90, untuk 14 yaitu 86, untuk 15 yaitu 93, untuk 16 yaitu 85, untuk 17 yaitu 86, untuk 18 yaitu 90, untuk 19 yaitu 93, untuk 20 yaitu 88. Sehingga didapatkan sebesar 1766. Nilai ideal untuk tiap-tiap skor yaitu empat, jadi didapatkan xi sebesar 1920. Hubungan antar faktor tersebut digunakan untuk menghitung Validasi (V) antara Total Skor Empirik Validator ( ) terhadap Skor maksimal yang diharapkan ( S-max) menggunakan persamaan sebagai berikut: 1766 V = x 100% 1920 V = 91.98% Berdasarkan hasil yang telah dihitung didapatkan persentase skor uji coba lapangan sebesar 91.98 %, berdasarkan kriteria kelayakan persentase skor ahli materi termasuk dalam kualifikasi sangat valid. PEMBAHASAN Perencanaan trainer PLTS sistem on grid meliputi pra pengembangan berupa wawancara dengan dosen pembina matakuliah, merancang desain trainer yang dirangkai pada papan mika, merancang diagram skema inverter serta merencanakan spesifikasi komponen yang dipakai pada trainer ini. Hasil uji coba trainer didapatkan persentase skor keseluruhan dari ahli media sebesar 81,90 %, persentase skor keseluruhan dari ahli materi sebesar 85,71 %, dan persentase skor keseluruhan dari uji coba (mahasiswa) sebesar 91,98 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan trainer pembangkit listrik tenaga surya sistem on grid dengan PLN bagi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran mata kuliah praktikum pembangkit tenaga listrik tetapi jika pada saat media ini diterapkan dalam pembelajaran tersebut ada masukan yang sifatnya membangun maka akan dilakukan penelitian pengembangan selanjutnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengembangan trainer PLTS sistem on grid untuk Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terciptanya trainer pembangkit listrik tenaga surya sistem on grid dengan PLN, dan 2. Jobsheet praktikum yang dihailkan berfungsi sebagai pelengkap trainer pembangkit listrik tenaga surya sistem on grid dengan PLN.

68 TEKNO, Vol : 22 September 2014, ISSN : 1693-8739 DAFTAR RUJUKAN Schnapp, Robert. 2012. Electricity Information. Paris: International Energy Agency. Shelton, Kaye & Saltman, George. 2008. Applying the ADDIE Model to Online Instruction. Chapter 14 (hlm. 41-58). IGI Global. http://www.igigobal. com/ viewtitlesample.aspx?id=4195& ptid=4&t=applying+the+addie+model +to+online+instruction. Diakses pada tanggal 30 Agustus 2013.