BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
UJI KADAR KESADAHAN SUMBER AIR MINUM PADA KEJADIAN PENYAKIT BATU SALURAN KEMIH DI DESA BARAKATI KECAMATAN BATUDAA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2012

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

BAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

PENURUNAN KESADAHAN DENGAN PENDIDIHAN PADA AIR SUMUR GALI DI DESA SIDOKUMPUL, KECAMATAN BUNGAH, GRESIK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika,

Penentuan Kesadahan Dalam Air

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. diperbolehkan adalah 500 mg/l. Hasil pemeriksaan sampel di Balai Besar

Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan

TESIS STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

TUGAS AKHIR DESAIN DAN APLIKASI KOLOM ADSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN ION EXCHANGER BERBASIS ZEOLIT-KARBON AKTIF UNTUK PRODUKSI AIR SANITASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

Jurnal Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh. Proses biologis di dalam tubuh

EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.)

Jurnal Kesehatan Masyarakat

ANALISA KADAR KAPUR PADA AIR SUMUR DI KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN KABUPATEN MALANG

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

SEMINAR TUGAS AKHIR PENYISIHAN KESADAHAN DENGAN PROSES KRISTALISASI DALAM REAKTOR TERFLUIDISASI DENGAN MEDIA PASIR OLEH: MYRNA CEICILLIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. semua ciptaan Tuhan, baik manusia, hewan, dan juga tumbuhan. Bagi kehidupan

Intrusi air laut terhadap kualitas air tanah dangkal dari pantai kota Surabaya. Rekayasa Teknik Sipil Vol 3 Nomer 3/rekat/14 (2014) :

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

PENENTUAN KUALITAS AIR

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

TINGKAT KESADAHAN AIR SUMUR DI SEKITAR PEGUNUNGAN KAPUR PUGER SKRIPSI

Pemetaan Kesadahan Total Air Sumur di Wilayah Surabaya Barat Berbasis Aplikasi Sistem Informasi Geografis

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Gunungkidul merupakan daerah dengan batu kapur yang

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LING KUNGAN MODUL IV ANGKA PERMANGANAT (TITRIMETRI) KELOMPOK IV


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

BAB I PENDAHULUAN. memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air

Penentuan Kadar Vitamin C dengan Titrasi Iodometri Langsung

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

LAPORAN PRAKTIKUM V PEMERIKSAAN KESADAHAN PADA SAMPEL AIR SUMUR GALI DI JALAN SAHABAT 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kalsium oksalat (CaC 2 O 4 ) dan kalsium karbonat (CaCO 3 ) adalah bahan

ANALISIS KADAR KESADAHAN TOTAL PADA AIR SUMUR DI PADUKUHAN BANDUNG PLAYEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

STUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai Uji kualitas fisik air yang pada sarana air bersih

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROSES PELUNAKAN AIR SADAH MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99%

PENGARUH PEMBUBUHAN BERBAGAI DOSIS ABU DAUN MENGKUDU TERHADAP PENINGKATAN KADAR KALSIUM AIR HUJAN DI DESA SUMUGIH, RONGKOP, GUNUNGKIDUL

KESADAHAN AIR. ADINDA DWI AYU D. RASYIDMUAMMAR FAWWAZ S.Farm.,M.Si.,Apt

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEEFEKTIFAN KETEBALAN KOMBINASI ZEOLIT DENGAN ARANG AKTIF DALAM MENURUNKAN KADAR KESADAHAN AIR SUMUR DI KARANGTENGAH WERU KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN. Kelompok Vol. EDTA 0.01 M Vol. Magnesium ml 11.3 ml 14.1 ml 12 ml 11.3 ml 11.3 ml

Resin sebagai media penukar ion mempunyai beberapa sifat dan keunggulan tertentu. Sifat-sifat resin yang baik adalah sebagai berikut:

GAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 ABSTRAK

WATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Kesadahan, Pamsimas, Sumur Gali, Kompleksometri.

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI TERHADAP PENURUNAN KESADAHAN AIR SUMUR GALI (Suatu Penelitian dikelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo)

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif untuk memperoleh gambaran kualitas fisik air pada Sarana

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN KADAR BESI (Fe) DAN KESADAHAN (CaCO 3 ) PADA AIR SUMUR DI JALAN BARU KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berada di dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS KADAR ABU DAN MINERAL OLEH :

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

KADAR PHOSPOR (P) DAN ZAT BESI (Fe) IKAN TERI ASIN HASIL PENGASINAN MENGGUNAKAN AIR ABU PELEPAH KELAPA

Transkripsi:

35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Barakati Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Desa Barakati terletak disebelah barat daya dari ibukota kabupaten dan berjarak ± 14 Km dari Ibukota Kabupaten. Desa Barakati merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 56 m dari permukaan laut, memiliki jumlah penduduk sebanyak 2173 jiwa dengan jumlah penduduk laki laki sebanyak 1099 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1074 jiwa, dengan jumlah KK sebanyak 613 KK (Data Kependudukan Desa Barakati Tahun 2011). Wilayah Desa Barakati terbagi dalam 4 Dusun, yaitu Dusun I Hungayo dengan jumlah penduduk 776 jiwa, Dusun II botuhuwayo dengan jumlah penduduk 593 jiwa, Dusun III Hutamela dengan jumlah penduduk 524 jiwa dan Dusun IV Bontula dengan jumlah penduduk 272 jiwa. (Data Kependudukan Desa Barakati Tahun 2011 1.1.1 Karakerisik Penduduk Berdasarkan hasil penelitian terhadap 31 orang penderita penyakit batu saluran kemih didapatkan karakteristik responden berdasarkan umur. 1.1.2 Sarana Air Bersih Sarana air bersih penduduk Desa Barakati berasal dari PDAM, sumur gali, dan sumur sumur suntik.

36 1.2 Hasil Penelitian Sampel penelitian ini sebanyak 14 sumber air minum diambil pada warga penderita penyakit batu saluran kemih yang berumur 19-39 tahun sebanyak 7 sumber air minum dan warga yang bukan penderita penyakit batu saluran kemih yang berumur 19-39 tahun juga sebanyak 7 sumber air minum. 1.2.1 Kadar Kesadahan Total Sumber Air Minum Penderita Penyakit Batu Saluran Kemih. Kadar kesadahan total sumber air minum penderita penykit batu saluran kemih di Desa Barakati dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Kadar Kesadahan Total No Jenis Sampel Kode Sampel Kesadahan Total Standar 1 Sumur Gali A1 437,7367 mg/l 500 mg/l 2 Sumur Gali A2 601,6379 mg/l 500 mg/l 3 Sumur Gali A3 0 500 mg/l 4 Sumur Gali A4 431,7403 mg/l 500 mg/l 5 PDAM A5 429,7415 mg/l 500 mg/l 6 Sumur Gali A6 437,7367 mg/l 500 mg/l 7 Sumur Gali A7 705,5754 mg/l 500 mg/l 8 Sumur Suntik S1 1103,336 mg/l 500 mg/l 9 Sumur Suntik S2 1217,268 mg/l 500 mg/l 10 Sumur Suntik S3 1159,302 mg/l 500 mg/l 11 Sumur Gali S4 1119,326 mg/l 500 mg/l 12 Sumur Suntik S5 1375,173 mg/l 500 mg/l 13 Sumur Suntik S6 1189,284 mg/l 500 mg/l 14 Suntik Gali S7 1021,8851 mg/l 500 mg/l Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sumber air minum yang digunakan oleh penderita penyakit batu saluran kemih dan yang bukan penderita penyakit batu saluran kemih menunjukan bahwa kadar kesadahan total air sumur pada responden diatas berbeda, yaitu pada sampel kasus (S1) menujukan kadar kesadahan yang tinggi dan melebihi ambang batas yang ditetapakan sedangkan

Sampel 37 sampel control (A1) menunjukan kadar kesadahan rendah dan memenuhi syaratsyarat air minum. A5 S7 S4 A7 A6 A4 A3 A2 A1 S6 S5 S3 S2 S1 0 429.7415 437.7367 431.7403 601.6379 437.7367 705.5754 1021.8851 1119.326 Sumur Suntik Sumur Gali PDAM 1189.284 1375.173 1159.302 1217.268 1103.3360 Grafik 4.1 Kadar Kesadahan Total Berdasarkan Jenis Sumur. Pada Grafik 4.1 menunjukan kadar Kesadahan pada masing-masing jenis sumur berbeda, tingkat kesadahan yang tinggi terlihat pada sampel air sumur suntik.

Sampel 38 S7 1021.8851 S6 1189.284 S5 1375.173 S4 S3 S2 S1 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 0 705.5754 437.7367 429.7415 431.7403 601.6379 437.7367 1119.326 1159.302 1103.336 Tidak Sakit Sakit 1217.268 Grafik 4.2 Kadar Kesadahan Total Berdasarkan Kategori Sakit Dan Yang Tidak Sakit. Pada Grafik 4.2 menunjukan kadar Kesadahan pada masing-masing jenis sumur jenis sampel berbeda, tingkat kesadahan yang tinggi terlihat pada sampel air responden yang penderita penyakit batu saluran kemih.

39 1.2.2 Kadar Kesadahan Kalsium (Ca 2+ ) Sumber Air Minum Penderita Penyakit Batu Saluran Kemih. Kadar kesadahan kalsium sumber air minum penderita penyakit batu saluran kemih di Desa Barakati dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini : No Jenis Sampel Kode Sampel Kesadahan Kalsium Standar 1 Sumur Gali A1 144,872 mg/l 500 mg/l 2 Sumur Gali A2 249,7241mg/l 500 mg/l 3 Sumur Gali A3 0 500 mg/l 4 Sumur Gali A4 111,2553 mg/l 500 mg/l 5 PDAM A5 227,8541 mg/l 500 mg/l 6 Sumur Gali A6 108,8541 mg/l 500 mg/l 7 Sumur Gali A7 582,6895 mg/l 500 mg/l 8 Sumur Suntik S1 626,7114 mg/l 500 mg/l 9 Sumur Suntik S2 629,9130mg/l 500 mg/l 10 Sumur Suntik S3 608,3022 mg/l 500 mg/l 11 Sumur Gali S4 633,9194 mg/l 500 mg/l 12 Sumur Suntik S5 641,9189 mg/l 500 mg/l 13 Sumur Suntik S6 625,9110 mg/l 500 mg/l 14 Suntik Gali S7 641,9189 mg/l 500 mg/l Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sumber air minum yang digunakan oleh penderita penyakit batu saluran kemih dan yang bukan penderita penyakit batu saluran kemih menunjukan bahwa kadar kesadahan kalsium air sumur pada responden diatas berbeda, yaitu pada sampel sumber air minum yang penderita (S1) menujukan kadar kesadahan kalsium yang tinggi dan melebihi ambang batas yang ditetapakan sedangkan sampel sumber air minum yang bukan penderita (A1) menunjukan kadar kesadahan rendah dan memenuhi syarat-syarat air minum.

40 A5 S7 S4 A7 A6 A4 A3 A2 A1 S6 S5 S3 S2 S1 0 108.8541 111.2553 144.8720 227.3129 249.7241 Sumur Suntik Sumur Gali PDAM 641.8189 633.9149 582.6895 625.911 641.9189 608.3022 629.913 626.7114 Grafik 4.3 Kadar Kesadahan Kalsium (Ca) Berdasarkan Jenis Sumur. Pada Grafik 4.3 menunjukan kadar Kesadahan Kalsium pada masingmasing jenis sumur berbeda, tingkat kesadahan Kalsium yang tertinggi terlihat pada sampel air sumur suntik. S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 641.9189 625.911 641.9198 608.3022 633.9194 629.913 626.7114 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 0 108.8541 111.2553 144.872 227.8541 249.7241 Tidak Sakit Sakit 582.6895 Grafik 4.4 Kadar Kesadahan Kalsium Berdasarkan Kategori Sakit Dan Tidak sakit

41 Pada Grafik 4.4 menunjukan kadar Kesadahan Kalsium pada masingmasing jenis sumur jenis sampel berbeda, tingkat kesadahan Kalsium yang tinggi terlihat pada sampel sumber air minum responden yang penderita penyakit batu saluran kemih. 1.2.3 Kadar Kesadahan Magnesium (Mg 2+ ) Sumber Air Minum Penderita Penyakit Batu Saluran Kemih. Kadar kesdahan magnesium sumber air minum penderita penyakit batu saluran kemih di Desa Barakati dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Kadar Kesadahan Magnesium (Mg 2+ ) No Jenis Sampel Kode Sampel Kesadahan Magnesium Standar 1 Sumur Gali A1 292,8647 mg/l 500 mg/l 2 Sumur Gali A2 413,0126 mg/l 500 mg/l 3 Sumur Gali A3 0 500 mg/l 4 Sumur Gali A4 320,485 mg/l 500 mg/l 5 PDAM A5 202,4286 mg/l 500 mg/l 6 Sumur Gali A6 328,8826 mg/l 500 mg/l 7 Sumur Gali A7 122,8859 mg/ 500 mg/l 8 Sumur Suntik S1 476,6246 mg/l 500 mg/l 9 Sumur Suntik S2 587,3556 mg/l 500 mg/l 10 Sumur Suntik S3 550,9998 mg/l 500 mg/l 11 Sumur Gali S4 485,4116 mg/l 500 mg/l 12 Sumur Suntik S5 733,2546 mg/l 500 mg/l 13 Sumur Suntik S6 563,373 mg/l 500 mg/l Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sumber air minum yang digunakan oleh warga penderita penyakit batu saluran kemih dan yang bukan penderita penyakit batu saluran kemih menunjukan bahwa kadar kesadahan Magnesium air sumur pada responden diatas berbeda, yaitu pada sampel sumber air minum penderita penyakit (S1) menujukan kadar kesadahan kalsium yang tinggi dan

Sampel 42 melebihi ambang batas yang ditetapakan sedangkan sampel sumber air minum yang bukan penderita (A1) menunjukan kadar kesadahan rendah dan memenuhi syarat-syarat air minum. A5 S7 S4 A7 A6 A4 A3 A2 A1 S6 S5 S3 S2 S1 0 122.8859 202.4286 320.485 292.8647 379.373 328.8826 413.0126 485.4116 Sumur Suntik Sumur Gali PDAM 563.373 550.9998 587.3556 476.6246 733.2546 Grafik 4.5 Kadar Kesadahan Magnesium Berdasarkan Jenis Sumur Pada Grafik 4.5 menunjukan kadar Kesadahan Magnesium pada masingmasing jenis sumur berbeda, tingkat kesadahan magnesium yang tertinggi terlihat pada sampel air sumur suntik.

Sampel 43 S7 379.9662 S6 563.373 S5 S4 S3 S2 S1 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 0 122.8859 202.4286 328.8826 320.485 292.8647 413.0126 485.4116 550.9998 476.6246 587.3556 Tidak Sakit Sakit 733.2546 Grafik 4.6 Kadar Kesadahan Magnesium Berdasarkan Kategori Sakit Dan Yang Tidak Sakit. Pada Grafik 4.6 menunjukan kadar Kesadahan Magnesium pada masingmasing jenis sumur jenis sampel berbeda, tingkat kesadahan Magnesium yang tinggi terlihat pada sampel air responden yang penderita penyakit batu saluran kemih. 1.3 Pembahasan Titrasi kompleksometri merupakan titrasi yang berdasarkan atas pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion). Salah satu cara penetapan kadar suatu ion logam berdasarkan terbentuknya suatu senyawa kompleks antar ion logam dengan senyawa pembentuk kompleks ialah dengan kompleksometri. Kesadahan didefinisikan sebagai kemampun air dalam mengkonsumsi sejumlah sabun secara berlebihan serta mengakibatkan pergerakan pada pemanas

44 air, boiler atau pemanasan lainnya. Hal ini disebabkan adanya ion-ion metal polivalen. Terutama kalsium dan magnesium. Ca 2+ dan Mg 2+ dapat bereaksi dengan sabun sehingga membentuk garam-garam organic yang tidak melarut dan terbentuk sebagai busa pada permukaan air. Pada penelitian ini, peneliti melihat tingkat kesadahan suatu sampel air dengan menggunakan titrasi EDTA. Sampel air diambil dari sumber air minum yang digunakan warga berupa sumur gali, sumur suntik, dan PDAM yang jaraknya tidak terlalu berjauhan. 1.3.1 Hubungan Kesadahan Total Sumber Air Minum dengan Penyakit Batu Saluran Kemih Berdasarkan hasil analisis Laboratorium diketahui bahwa kadar kesadahan sumber air minum pada responden yang penderita lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kesadahan sumber air minum pada responden yang bukan penderita. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara kesadahan air sumur dengan penyakit batu saluran kemih di Desa Barakati Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Hal ini menunjukan bahwa responden yang sumber air minumnya tidak memenuhi syarat mempunyai resiko terkena penyakit batu saluran kemih dibandingkan dengan responden yang mempunyai kadar sumber air minum yang memenuhi syarat. Kesadahan yang terjadi pada responden yang menggunakan sumber air minum dari sumur suntik ini bukan tanpa alasan. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya bahwa mayoritas wilayah Desa Barakati dikelilingi oleh gunung kapur, dibandingkan dengan responden yang sumber air minumnya berasal dari

45 sumur gali dan PDAM kesadahannya lebih rendah. Hal ini dikarenakan sumur suntik memiliki kedalaman 12-15 m dari permukaan tanah, semakin tinggi kedalaman sumur semakin tinggi juga kadar zat kapur yang ada di dalam air tersebut. Tidak sedikit warga yang mengeluh tentang keadaan ini. Sebagian dari ibu mengeluh adanya endapan berwarna coklat kekuningan pada peralatan memasak yang sumber airnya berasal dari sumur suntik. Mereka tetap memilih menggunakan air sumur suntik tersebut karena relatif lebih murah dibandingkan dengan PDAM yang harus membayar setiap bulan. Dalam pemakaian yang cukup lama, air sadah dapat menimbulkan penyakit batu saluran kemih akibat terakumulasinya endapan CaCO 3 dan MgCO 3. Secara normal zat zat penghambat kristalisasi seperti CaCO 3, magnesium, protein Tamm-horsfall, dan bikunin di dalam air kemih terdapat dalam konsentrasi yang cukup memadai untuk mencegah terbentuknya batu. Penurunan jumlah zat zat tersebut meningkatakan resiko terbentuknya batu. Partikel partikel yang berada`didalam larutan yang kelewat jenuh akan mengendap didalam nucleus sehingga akhirnya membentuk batu. Terbentuknya inti batu dan kejenuhan dalam air kemih merupakan prasyarat terbentuknya batu. Terbentuknya inti saja tanpa disertai dengan unsur unsur atau mineral pembentuk batu yang kelewat jenuh ditubulus ginjal tidak akan menyebabkan terbentuknya batu. Kristalisasi akan semakin banyak dan saling menyatu apabila unsur pembentuk batu barada dalam jumlah berlebihan dalam sistem tubulus (Cahyono, 2009).

46 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rita Haryanti (2006) yang menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara kualitas kesadahan air sumur dengan penyakit bau saluran kencing di Kabupaten Brebes. Hal ini sesuai dengan Permenkes No. 492/PER/IV/2010 tentang persyaratan dan pengawasan air bersih yang meyatakan bahwa air dengan kualitas kesadahan tinggi diatas 500 mg/l dapat menyebabkan penyakit batu saluran kemih. 1.3.2 Hubungan Kesadahan Kalsium (Ca 2+ ) Sumber Air Minum dengan Penyakit Batu Saluran Kemih. Semakin tinggi kalsium terkonsumsi terbukti makin tinggi pula ekskresinya sekaligus menambah pembentukan kristalisasi garam garam kapur. Tingginya kadar kalsium dalam air kemih dinamakan hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium dalam darah normal namun ekskresi dalam air kemih dapat mencapai 200-300 mg per hari. Dari hasil pemeriksaan sampel air yang di lakukan di Laboratorium, diperoleh hasil bahwa kadar kalsium pada sampel sumber air minum penderita lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kalsium pada sampel sumber air minum yang bukan penderita. Hal ini sesuai dengan teori Aries (2008) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kalsium terkonsumsi terbukti kian tinggi pula ekskresinya sekaligus menambah pembentukan kristalisasi garam garam kapur. Tingginya kadar kalsium dalam air kemih dinamakan hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium dalam

47 darah normal namun ekskresi dalam air kemih dapat mencapai 200-350 mg per hari. Hal ini menyebabkan terjadinya penyakit batu saluran kemih. 1.3.3 Hubungan Kesadahan Magnesium (Mg 2+ ) Sumber Air Minum dengan Penyaki Batu Saluran Kemih. Magnesium diperlukan dalam sintesa protein dan asam nukleat. Kelebihan logam magnesium dalam darah akan mempengaruhi syaraf otot dan otot jantung yang ditandai lemahnya refleksi dan berkurangnya rasa sakit pada otot yang rusak. Selain itu, kelebihan magnesium dalam tubuh juga dapat memicu terjadinya penyakit batu saluran kemih. Urin orang normal mengandung zat penghambat antara lain magnesium, sitrat, pirospofat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu didalam saluran kemih. Ion magnesium dikenal dapat menghambat pembentukan batu karena jika berikatan dengan oksalat, membentuk garam magnesium oksalat sehingga jumlah oksalat yang akan berikatan dengan kalsium untuk membentuk kalsium oksalat menurun. Tetapi jika ion magnesium dalam tubuh lebih sudah lebih dari nilai ambang batas yang ditentukan tidak menutup kemungkinan untuk dapat memicu terjadinya penyakit batu saluran kemih. 1.3.4 Penanganan Kesadahan Apabila air terlalu tinggi tingkat kesadahannya, air tersebut dapat dilunakan dengan berbagai cara, yang paling baik adalah dengan menggunakan Reverse Osmosis (RO) atau deionizer. Hasil RO akan memiliki kesadahan 0, namun alat ini cukup mahal.

48 Untuk menghilangkan kesadahan juga dapat dilakukan dengan menggunakan air destilasi (air suling/aquadest), penurunan secara alamiah degan menggunakan jasa asam-asam organic, asam ini berfungsi persisseperti halnya yang terjadi pada proses deionisasi yaitu dengan menangkap ion-ion dari air pada gugus-gugus karbonil yang terdapat pada asam organik (tanian). Beberapa median yang banyak mengandung asam-asam organik ini diantaranya adalah gambut yang berasal dari spagnum, daun ketapang, kulit pohon oak dll. Selain itu, untuk menurunkan kesadahan dapat pula dilakukan dengan menaruh bubuk kapur tohor pada air sumur.