SCALE UP PROTOTYPE SCREW PYROLYSER UNTUK PIROLISIS SAMPAH KOTA TERSELEKSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH HEATING RATE PADA PROSES SLOW PYROLISIS SAMPAH BAMBU DAN SAMPAH DAUN PISANG

PENGOLAHAN SAMPAH KOTA TERSELEKSI MENJADI REFUSED DERIVED FUEL SEBAGAI BAHAN BAKAR PADAT ALTERNATIF

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET ARANG BERBAHAN BAKU SAMPAH KOTA DENGAN ANALISA TERMOGRAVIMETRY

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Kinerja Screw Pyrolyzer untuk Produksi Arang Sekam Padi

ANALISIS THERMOGRAVIMETRY DAN PEMBUATAN BRIKET TANDAN KOSONG DENGAN PROSES PIROLISIS LAMBAT

KARAKTERISTIK PROSES PIROLISIS TIGA JENIS LIMBAH PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN CHAR HASIL PYROLISIS SAMPAH KOTA TERSELEKSI SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Teknik

Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Wahyu Kusuma A Pembimbing : Ir. Sarwono, MM Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes

OLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.

PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH

Gambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013)

Peningkatan Kadar Karbon Monoksida dalam Gas Mempan Bakar Hasil Gasifikasi Arang Sekam Padi

BAB III. METODE PENELITIAN

Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Sampah pada Reaktor Downdraft Sistem Batch dengan Variasi Air Fuel Ratio

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN ARANG KAYU DAN JERAMI

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

ALAT PIROLISIS TEMPURUNG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET BIOMASSA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6/23/2011 GASIFIKASI

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA

Pirolisis Campuran Sampah Plastik Polistirena Dengan Sampah Plastik Berlapisan Aluminium Foil (Multilayer)

TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI

ANALISA THERMOGRAVIMETRY PADA PIROLISIS LIMBAH PERTANIAN DENGAN VARIASI KOMPOSISI

ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN ENERGI AKTIVASI PEMBAKARAN BRIKET CHAR SAMPAH KOTA DENGAN MENGGUNAKAN METODA THERMOGRAVIMETRY DAN ISOTHERMAL FURNACE

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN BATUBARA DAN SABUT KELAPA

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil Randemen Arang Tempurung Kelapa

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

PENGARUH VARIASI TEKANAN PENGEPRESAN TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK DAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET KOKAS LOKAL

KAJI EKSPERIMENTAL BIOMASA SEKAM PADI PADA CYCLONE BURNER

UJI PARAMETER TEMPERATUR DAN TEKANAN VAKUM TERHADAP YIELD CANGKANG KEMIRI PADA PROSES PIROLISIS

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

KARAKTERISTIK DAN PENDEKATAN KINETIKA GLOBAL PADA PIROLISIS LAMBAT SAMPAH KOTA TERSELEKSI

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Karakteristik Pembakaran Briket Arang Tongkol Jagung

Pengaruh Penggunaan Limbah Plastiksebagai Campuran Bahan Bakar Premium terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor Merk-X

PENGUJIAN ALAT KONVERSI BAN BEKAS MENJADI BAHAN BAKAR

PENGARUH VARIASI BAHAN PEREKAT TERHADAP LAJU PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN BATUBARA DAN SABUT KELAPA

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN JERAMI PADI PADA TEKNOLOGI CO-GASIFIKASI FLUIDIZED BED TERHADAP GAS HASIL GASIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Variasi Suhu Tekan Pada Karakteristik Briket Arang Ampas Tebu sebagai Bahan Bakar Alternatif

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

PRODUKSI GAS BAHAN BAKAR DARI SABUT KELAPA DENGAN ALAT GASIFIKASI FIXED-BED TANPA TENGGOROKAN

Prarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR

MAKALAH PENYEDIAAN ENERGI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 GASIFIKASI BATU BARA

UJI ULTIMAT DAN PROKSIMAT SAMPAH KOTA UNTUK SUMBER ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT TENAGA

PENGARUH LAJU ALIR UDARA PADA REAKTOR GASIFIKASI BATCH TIPE DOWNDRAFT SKALA KECIL DENGAN UMPAN JANGGEL JAGUNG

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku

Aditya Kurniawan ( ) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PIROLISIS Oleh : Kelompok 3

IDENTIFIKASI NILAI KALOR DAN WAKTU NYALA HASIL KOMBINASI UKURAN PARTIKEL DAN KUAT TEKAN PADA BIO-BRIKET DARI BAMBU

TEKNIK PENGOLAHAN BIO-OIL

SKRIPSI VARIASI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN LIMBAH BAMBU TERHADAP PERFORMANSI CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED OLEH :

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai Kecepatan Minimun Fluidisasi (U mf ), Kecepatan Terminal (U t ) dan Kecepatan Operasi (U o ) pada Temperatur 25 o C

RENDEMEN TAR DALAM PIROLISIS SAMPAH KOTA DENGAN KOMPOSISI ORGANIK/ANORGANIK (50/50% w/w)

Model Laju Kinetik Dekomposisi Biomasa Untuk Pembentukan Tar Pada Proses Pirolisis

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN...i. LEMBAR PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...

Bab 2 Tinjauan Pustaka

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DAN KARAKTERISTIK MEKANIS KOKAS IMPOR SEBAGAI BAHAN BAKAR DAPUR KUPOLA

Kinerja Kompor Gasifikasi Turbo Stove

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia.

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab II Teknologi CUT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS HALUOLEO

JURNAL TEKNIK POMITS 1

BAB III TEKNOLOGI PEMANFAATAN SAMPAH KOTA BANDUNG SEBAGAI ENERGI

EKO-BRIKET DARI KOMPOSIT SAMPAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ARANG SAMPAH ORGANIK KOTA ECO-BRIQUETTE FROM COMPOSITE HIGH DENSITY

PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAHAN BAKAR PADAT DARI PELEPAH SAWIT MENGGUNAKAN PROSES KARBONISASI DENGAN VARIASI UKURAN BAHAN BAKU DAN SUHU

Berapa Total Produksi Sampah di ITS..??

Proses Pembakaran Dalam Pembakar Siklon Dan Prospek Pengembangannya

Studi Eksperimental Pengaruh Air Fuel Ratio Proses Gasifikasi Briket Municipa Solid Waste Terhadap Unjuk Kerja Gasifier Tipe Downdraft

OLEH : NANDANA DWI PRABOWO ( ) DOSEN PEMBIMBING : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

VARIASI WAKTU PENAHANAN PADA PIROLISIS FLUIDISASI BED BRIKET BATOK KELAPA MUDATERHADAP ANALISIS PROKSIMAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KOMPOSISI BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DAUN CENGKEH SISA DESTILASI MINYAK ATSIRI

PENGARUH TEMPERATUR KARBONASI TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET SAMPAH KOTA

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

SCALE UP PROTOTYPE SCREW PYROLYSER UNTUK PIROLISIS SAMPAH KOTA TERSELEKSI Dwi Aries Himawanto 1), Indarto 2), Harwin Saptoadi 2), Tri Agung Rohmat 2) 1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2) Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada e-mail : dwi_ah@uns.ac.id ; dwiarieshimawanto@gmail.com Abstrak Pengolahan sampah kota menjadi sumber energi alternatif layak untuk mulai dipertimbangkan karena jumlah produksi sampah yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Salah satu teknologi pengolahan sampah yang dirasakan prospektif dikembangkan adalah dengan melalui teknologi pirolisis, dimana dengan teknologi ini mampu mengubah samaph kota menjadi 3 produk yang memiliki kandungan energi yang cukup tinggi, yaitu char, tar dan gas. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya telah berhasil menghasilkan prototype screw pyrolyser berkapasitas 6 kg/jam, dan produk char yang optimum didapatkan pada komposisi 70 % sampah organik 30 % sampah anorganik, yang dipirolisis pada kondisi suhu reaktor 450 C. Char yang dihasilkan mengandung kadar air 1,776 %, kadar abu 9,661 %, volatile matter 66,387 % dan fixed carbon 22,178 % serta mempunyai nilai kalor sebesar 6860,148 kal/gram. Randemen proses pirolisis untuk kondisi diatas sebesar 95,3 %. Dalam penelitian ini, dipaparkan upaya perbaikan desain prototype screw pyrolyser yang telah dihasilkan dari penelitian sebelumnya untuk meningkatkan kapasitas, yang dilanjutkan dengan scale up prototype pyrolyser. Hasil penelitian menunjukkan, kemiringan reaktor pyrolyser memiliki pengaruh yang cukup besar pada kelancaran aliran sampel, disamping itu kelancaran sampel dalam reaktor juga sangat dipengaruhi oleh ukuran sampel dan besar lobang keluaran. Dari kegiatan ini, dihasilkan scale up dari perbaikan prototype screw pyrolyser awal hingga mampu memproses sampel hingga kapasitas sekitar 25 kg/jam. Kata kunci: pirolisis; sampah kota terseleksi; scale up; screw pyrolyser Pendahuluan Pengolahan sampah kota menjadi sumber energi alternatif merupakan salah satu alternatif pilihan sampah kota yang prospektif untuk dilakukan. Berbagai teknologi pengolahan sampah kota menjadi sumber energi telah diteliti, namun demikian terdapat beberapa kelemahan dari teknologi yang ditawarkan tersebut. Dari berbagai alternatif pengolahan sampah kota yang dimunculkan, teknologi pirolisis merupakan salah satu alternatif yang layak dipertimbangkan. Proses pirolisis atau proses karbonisasi didefinisikan sebagai proses konversi energi secara termokimia (thermal decomposition) tanpa ada oksigen, hasil akhir yang diperoleh adalah tar, char dan gas (Di Blasi (2008)). Tar yang dihasilkan dapat diolah melalui proses destilasi kimiawi untuk dijadikan bahan dasar kimia ataupun diolah menjadi bahan bakar cair, sementara char yang dihasilkan dapat digunakan sebagai refuse derived fuel sebagai pengganti batu bara atau kayu bakar, sementara gas yang dihasilkan masih harus melalui beberapa perlakukan sebelaum dapat digunakan. Perbandingan komposisi char, tar dan gas yang dihasilkan dalam proses pirolisis tergantung pada beberapa hal diantaranya adalah heating rate, temperature akhir pirolisis dan jenis sampah yang dipirolisis. Secara umum diketahui bahwa kenaikan temperatur pirolisis yang lambat (slow pyrolisis) akan memberikan char yang lebih banyak, dan kenaiakn temperatur pirolisis yang cepat (fast pyrolisis) akan memberkan tar yang lebih banyak. Penelitian mengenai pirolisis sampah kota dilakukan oleh Matsuzawa dkk. (2007) dan didapatkan hasil bahwa nilai kalor arang sampah kota mencapai setengah dari nilai kalor batu bara, penelitian dilakukan hanya dengan memvariasi temperatur akhir proses karbonasi tanpa melibatkan variabel laju karbonasi. Sementara itu hasil nilai kalor yang lebih tinggi didapatkan dari hasil penelitian Phan dk. (2008), hal tesebut bisa didapatkan dengan M-69

jalan memvariasi kecepatan kenaikan temperatur pirolisis, namun penelitian tersebut dilakukan dengan memisahkan komponen-komponen sampah kota dan dilakukan pirolisis sendiri-sendiri. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis antara tahun 2009-2010, telah didapatkan satu kondisi slow pyrolisis yang tepat untuk sampah kota terseleksi yaitu proses pirolisis untuk komposisi sampah 75 % organik 25 % anorganik (disesuaikan dengan komposisi sampah kota yang dihasilkan di Indonesia) dengan temperatur akhir pirolisis 400 0 C dan heating rate 10 0 C/menit serta holding time 30 menit yangmemiliki nilai kalor sebesar 6.081,584 kal/gram, dengan kadar air 3,85 %, kadar abu 20,73 % volatile matter 73,49 % dan fixed carbon sebesar 1,93 %. Sementara tar (synthetic oil) yang dihasilkan sebesar 2,53 % dari berat bahan baku dengan nilai kalor 110,41 kal/gram, sedikitnya jumlah tar yang dihasilkan disebabkan karena belum sempurnanya proses pendinginan gas. Namun kondisi penelitian yang dilakukan masih dalam fixed bed reactor, sehingga kapasitas produksi yang dihasilkan, baik char maupun tar, terbatas. Sementara itu, dari penelitian yang telah dilakukan penulis pada tahun 2012, mampu menghasilkan prototype screw pyrolyser berkapasitas 6 kg/jam, dan produk char yang optimum didapatkan pada komposisi 70 % sampah organik 30 % sampah anorganik, yang dipirolisis pada kondisi suhu reaktor 450 C. Char yang dihasilkan mengandung kadar air 1,776 %, kadar abu 9,661 %, volatile matter 66,387 % dan fixed carbon 22,178 % serta mempunyai nilai kalor sebesar 6860,148 kal/gram. Randemen proses pirolisis untuk kondisi diatas sebesar 95,3 %. Dalam paper ini, akan dipaparkan upaya men scale up screw pyrolyser yang telah dihasilkan sehingga mampu digunakan dalam skala yang lebih besar Metodologi Penelitian Kegiatan penelitian dimulai dengan menganalisa prototyope screw pyrolyser yang telah dihasilkan pada kegiatan tahun 2012, dengan tetap memperhatikan parameter penting yang harus dicapai yaitu, optimasi antara kapasitas yang dihasilkan dan kualitas char yang dihasilkan. Kualitas char yang dihasilkan sangat tergantung pada temperatur pirolisis, heating rate dan waktu tinggal sampah kota dalam pyrolyser, sementara kapasitas yang dihasilkan tergantung pada dimensi pyrolyser dan kecepatan putar dari screw. Prototype yang dihasilkan dalam kegiatan tahun 1 adalah screw pyrolyser dengan temperatur pirolisis dapat diatur melalui pengaturan besar nyala api LPG sebagai sumber panas, heating rate direprentasikan melalui kombinasi antara panjang pyrolyser dan kecepatan putar screw sedangkan waktu tinggal sampah kota dalam pyrolyser direpresntasikan melalui penambahan silinder yang diisolasi untuk memperpanjang waktu tinggal. Gambar desain screw pyrolyser yang direkayasa dapat dilhat dalam gambar 1 dan dalam gambar 2 adalah gambar prototype yang telah dihasilkan dari tahun 2012. Pyrolyser yang dihasilkan dalam penelitian ini digerakkan dengan menggunakan motor listrik dengan daya 2 HP, pyrolyser terdiri atas 2 buah silinder konsentris berdiameter 20 cm dan 30 cm, rongga diantara dua buah silinder tersebut sebagai tempat udara panas guna pemanasa proses pirolisis, sumber panas berasal dari pembakaran gas LPG yang diletakkan pada 4 titik di sepanjang pyrolyser. Screw yang berfungsi sebagai transporter diletakkan dalam silinder dalam berdiameter 20 cm, panjang pyrolyser adalam 150 cm. Untuk menjamin proses pemanasan merata, maka putaran mesin direduksi dengan speed reducer dengan perbandingan 1 : 40. Gambar 1. Desain screw pyrolyser yang direkayasa (tanpa skala) M-70

Gambar 2. Prototype Screw pyrolyser yang direkayasa Hasil dan Pembahasan Dalam proses scale up prototype screw pyrolyser, tahap pertama yang dilakukan adalah langsung memperbesar desain screw pyrolyser sehingga mampu memilikim kapasitas 100 kg/jam bahan baku, desain awal scale up terlihat dalam gambar 3. Gambar 3. Desain awal scale up prototype screw pyrolyser yang direkayasa Namun dengan mempertimbangkan hasil penelitian tahun 2012, dimana laju massa sampah yang ditransportasikan mengalami hambatan karena adanya tar yang lengket, hal ini berarti daya penggerak selain untuk mentransportasikan sampel juga digunakan untuk memecah ikatan tar yang lengket, maka dalam pengembangan desain selanjutnya dilakukan upaya untuk mengurangi beban motor untuk mentransportasikan sampel dan mengatasi tar, yaitu dengan cara peletakan screw pyrolyser dimiringkan dengan sudut kemiringan 5. Dasar pemikiran langkah tersebut adalah dengan adanya kemiringan pyrolyser, maka transportasi sampel akan terbantu oleh gaya gravitasi, sehingga beban motor menjadi sedikit lebih ringan. Desain akhir dari scerw pyrolyser hasil scale up dapat dilihat dalam gambar 4. M-71

Gambar 4. Desain akhir scale up prototype screw pyrolyser yang direkayasa Setelah desain akhir scale up prototype screw pyrolyser telah dihasilkan, maka selanjutnya dilakukan proses pembuatan screw pyrolyser tersebut, seperti terlihat dalam gambar 5. Gambar 5. Prototype screw pyrolyser hasil scale up yang direkayasa Screw pyrolyser yang dihasilkan dari proses scale up tersebut digerakkan dengan motor bensin berdaya 3 HP dengan perbandingan 1 : 40, dan dalam uji coba dalam kondisi panas, kapasitas maksimal sementara yang mampu dihasilkan adalah 25 kg/jam dengan suhu reaktor pirolisi 250 C, dari target kapasitas alat 100 kg/jam bahan baku yang dipirolisis hingga suhu 450 C. Gambar uji coba alat dapat dilihat dalam gambar 6. M-72

Gambar 6. Uji coba Prototype screw pyrolyser hasil scale up yang direkayasa Kesimpulan Dari hasil penelitian ini, dapat dihasilkan screw pyrolyser dari proses scale up dengan penggerak motor bensin berdaya 3 HP dengan perbandingan 1 : 40, dan dalam uji coba dalam kondisi panas, kapasitas maksimal sementara yang mampu dihasilkan adalah 25 kg/jam dengan suhu reaktor pirolisi 250 C, dari target kapasitas alat 100 kg/jam bahan baku yang dipirolisis hingga suhu 450 C. Disamping itu, tampak bahwa kemiringan reaktor pyrolyser memiliki pengaruh yang cukup besar pada kelancaran aliran sampel, disamping itu kelancaran sampel dalam reaktor juga sangat dipengaruhi oleh ukuran sampel dan besar lobang keluaran. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih pada DP2M Ditjen Dikti yang telah membiayai kegiatan penelitian ini melalu skema Hibah Penelitian Strategis Nasional Tahun Anggaran 2013. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih pada semua asisten yang telah membantu dalam kegiatan penelitian ini. Daftar Pustaka Di Blasi, C. 2008, Modeling Chemical and Physical Processes of Wood and Biomass Pyrolisis, Progress in Energy and Combustion Science 34, pp. 47-99 Kumar,Sudhir., 2000, Technology Options for Municipal Solid Waste-to-Energy Project, TERI Information Monitor on Enviromental Science 5(1):1-11 Matsuzawa,Y.,Mae,K.,Hasegawa,I.,Suzuki,K., Fujiyoshi,H.,Ito,M.,Ayabe,M.,2007, Characterization of Carbonized Municipal Waste as Substitute for Coal Fuel, Fuel 86, pp. 264 272 Phan, A.N., Ryu, C., Sharifi, V.N., Swithenbank, J., 2008, Characterisation of Slow Pyrolisis Products from Segregated Wastes for Energy Production, J.Anal.Appl.Pyrolisis 81, pp. 65-71 Sudrajat,R., 2004, The Potential of Biomass Energy Resouces in Indonesia for the Possible Development of Clean Technology Process (CTP), Proceeding of The International Workshop on Biomass & Clean Fossil fuel Power Plant Technology 2004, Jakarta, pp. II-1 II-24 Yang,Yao Bin., Phan, Anh N., Ryu, Changkook, Sharifi, Vida., Swithenbank, Jim., 2007, Mathematical Modelling of Slow Pyrolisis of Segregated Solid Wastes in a Packed-Bed Pyrolyser, Fuel 86, pp. 169-180. M-73