PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VIII A SMP N 2 TEMON

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIIIB TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR TENTANG FPB DAN KPK MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAMBOO DANCING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

IPRIADI MUHFAHROYIN. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Fajar Suryanto 1) dan Istiqomah 2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

Sulastri 1) dan Benedictus Kusmanto 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Dengan Alat Bantu Game Puzzle

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Matematika UNION Vol. 1 No 3, Juni 2014 PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL Haryanto 1) dan B. Kusmanto 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1) harie08anto@yahoo.co.id Abstract: The purpose of this research is to know the result and active learning of the students in XA grade of SMA Negeri 1 Tanjungsari Gunungkidul using active learning method Group to Group Exchange (GGE) type. This research is Classroom Action Research (CAR) conducted collaboratively. Subjects of this research are XA students of SMA Negeri 1 Tanjungsari Gunungkidul 31 students. Data of active learning student was collected through observation. Data of students' mathematics learning outcomes were collected through testing and documentation. Observations indicate increased student activity term I 68.8% and term II 78%. Increased students' mathematics learning outcomes viewed from the average value and completeness KKM. The average value of 74.90 with 17 pre- term students who completed, the term I 78.26 with 21 student who completed, and term II of 83.81 with 24 students who completed. Researcher hoped teachers can apply GGE models. Keywords: Group to Group Exchange (GGE), Liveliness and Mathematics Learning Outcomes. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia serta sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut W.S Winkel (2009: 29) pendidikan pada dasarnya merupakan proses membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Pemberharuan dan penyempurnaan kurikulum dalam setiap tahunnya merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, hal ini dimaksudkan untuk menjawab masalah-masalah pendidikan yang timbul pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Matematika adalah salah satu pelajaran yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa karena matematika merupakan ilmu dasar yang penting, baik sebagai alat bantu, sebagai pembimbing pola pikir maupun sebagai pembentuk sikap. Menurut Sumardyono (2004: 1), matematika sebagai ilmu sesungguhnya memiliki interpretasi yang demikian beragam. Oleh karena matematika yang diajarkan di sekolah juga merupakan bagian 213

Penerapan Group To. (Haryanto dan B. Kusmanto) dari matematika, maka berbagai karakteristik dan interpretasi matematika dari berbagai sudut pandang juga memainkan peranan dalam pembelajaran matematika di sekolah. Akan tetapi, masih ada guru yang belum memahami karakteristik dari matematika itu sendiri. Dengan memahami karakter matematika, guru diharapkan dapat mengambil sikap yang tepat dalam pembelajaran matematika. Selain itu, guru juga harus memahami batasan sifat dari matematika yang diberikan kepada anak didik. Pemahaman yang komprehensif tentang matematika akan memungkinkan guru melaksanakan pembelajaran yang lebih baik. Dalam pembelajaran matematika diperlukan keaktifan sebagai dasar pengembangan materi lebih lanjut. Menurut Ahmad Sabri (2007: 10) tinggi rendahnya kadar kegiatan belajar banyak dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan guru. Pembelajaran yang pasif akan menghambat kreatifitas pola pikir siswa dalam memahami konsep. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran siswa diharapkan benar-benar aktif sehingga daya ingat siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih baik. Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran matematika, siswa kelas XA kurang aktif dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas tersebut masih kurang memuaskan. Agar dapat memperbaiki dan memaksimalkan hasil belajar matematika siswa, maka guru harus memilih metode pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika. Dengan pemilihan metode yang tepat dalam proses pembelajaran matematika diharapkan nantinya siswa dapat menerima materi pelajaran yang disampaikan guru. Salah satu metode pembelajaran yang tepat adalah metode belajar aktif tipe GGE (Group to Group Exchange). Dengan menerapkan metode belajar aktif tipe GGE dalam proses pembelajaran matematika di sekolah, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga hasil belajarnya juga meningkat. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penelitian yang berjudul Penerapan Metode Belajar Aktif Tipe Group to Group Exchange (GGE) Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XA SMA Negeri 1 Tanjungsari Gunungkidul perlu dilakukan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran matematika dengan metode belajar aktif tipe GGE agar keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XA SMA Negeri 1 Tanjungsari Gunungkidul dapat meningkat? 214

Jurnal Pendidikan Matematika UNION Vol. 1 No 3, Juni 2014 Menurut Gagne dalam Dimyati (2009:10), belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Menurut Sardiman (2009:20), belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Menurut Dimyati (2009:20) dalam Sutejo (2009:48), hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa dari pengalaman-pengalaman atau latihan-latihan yang diikutinya selama pembelajaran yang berupa keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2009:30), hasil dan bukti bahwa seseorang telah belajar ialah adanya perubahan tingkah laku. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek- aspek tertentu. Aspek-aspek tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap. Menurut Silberman (2013: 177) pengajaran sesama siswa dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus menjadi narasumber bagi satu sama lain. Dalam proses pembelajaran adakalanya seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh teman- temannya karena mereka mempunyai usia yang hampir sama. Menurut Zaini, dkk (2008:62) langkah-langkah metode pembelajaran aktif tipe GGE adalah diskusi sebagai persiapan kelompok, presentasi singkat tiap kelompok bergantian, tanggapan kelompok lain dan menyimpulkan bersama. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di kelas XA SMA Negeri 1Tanjungsari, Gunung Kidul, Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 58) bahwa penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi didalam kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain- lain) atau output (hasil belajar). Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru matematika setempat. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes dan dokumentasi. Dalam teknik ini peneliti menggunakan lembar 215

Penerapan Group To. (Haryanto dan B. Kusmanto) observasi yang bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa ketika berlangsungnya pembelajaran di kelas. Tes yang diberikan kepada siswa meliputi tes akhir siklus, yaitu pada akhir siklus I dan siklus II. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal dan digunakan sebagai penguat data yang lain yang diperoleh di lapangan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 211) sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat ukur harus memenuhi persyaratan tes yaitu validitas dan reliabilitas. Sebuah tes dikatakan valid atau sahih apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Suatu butir soal pada tes dianggap valid/sahih jika rhitung rtabel. Uji validitas ini menggunakan rumus korelasi product moment. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 221) Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instumen tersebut sudah baik. Karena instrumen pada soal matematika adalah uraian maka untuk mengujinya digunakan rumus Alpha. Suatu butir soal dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika rhitung rtabel. Nilai dikonsultasikan ke tabel reliabilitas Robert L. Ebel. Komponen yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu: 1) Apabila keaktifan belajar siswa minimal 60% dan meningkat dari siklus satu ke siklus selanjutnya minimal sebesar 5% dengan penerapan metode belajar aktif tipe Group to Group Exchange (GGE). 2) Apabila jumlah siswa kategori tuntas belajar minimal 60% dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 dan rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari siklus satu ke siklus selanjutnya minimal sebesar 3 point (H. E. Mulyasa, 2012: 183). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada siklus I hasil observasi menunjukan bahwa persentase keaktifan belajar siswa adalah sebesar 68,8% dengan kualifikasi keaktifan belajar siswa tergolong cukup aktif. Hasil observasi pada siklus II menunjukan bahwa persentase keaktifan belajar siswa adalah sebesar 78% dengan kualifikasi keaktifan belajar siswa tergolong aktif. Hasil tes evaluasi siklus I menunjukan rata-rata nilai siswa sebesar 78,26 meningkat 3,36 poin dibandingkan rata-rata nilai prasiklus yang sebesar 74,90. Sedangkan siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75, masih ada 10 siswa atau sebesar 32,23% yang belum tuntas. Jumlah ini sudah berkurang jika dibandingkan dengan nilai prasiklus dengan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 216

Jurnal Pendidikan Matematika UNION Vol. 1 No 3, Juni 2014 14 siswa atau sebesar 45,16%. Hasil tes evaluasi siklus II menunjukan rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 83,81 meningkat 5,55 poin jika dibandingkan dengan ratarata nilai siklus I yang hanya sebesar 78,26. Sedangkan untuk pencapaian KKM masih ada 7 siswa yang belum tuntas atau sebesar 22,58%. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru matematika setempat diperoleh data bahwa keaktifan belajar siswa kelas XA masih belum maksimal. Dan hal yang sama untuk hasil belajar matematika siswa juga belum maksimal. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata siswa pada ulangan sebelumnya yaitu 74,90. Nilai siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 54,84%. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan minimal dalam 2 siklus. Setiap siklusnya dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Karena dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II telah menunjukkan adanya peningkatan, maka penelitian ini dihentikan setelah dilaksanakan 2 siklus. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 6 indikator yang diamati. Hasil observasi menunjukkan bahwa keseluruhan tiap indikator mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut tidak terlepas dari model pembelajaran yang digunakan, bimbingan dan motivasi yang diberikan oleh peneliti pada siswanya. Jika dilihat dari rata-rata persentase hasil observasi keaktifan belajar siswa siklus I sebesar 68,8% dengan kriteria cukup aktif kemudian meningkat sebesar 9,2% pada siklus II menjadi sebesar 78% dengan kriteria aktif. Meskipun indikatornya mengalami peningkatan dari tiap siklusnya, namun pada indikator yang ketiga dan kelima sampai siklus II belum mencapai 60% sebagai rata- rata minimal keaktifan belajar. Hasil tes evaluasi belajar menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari nilai prasiklus ke siklus I dan siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada prasiklus adalah sebesar 74,90. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 78,26, rata-rata ini meningkat 3,36 poin jika dibandingkan dengan nilai rata-rata pra siklus. Sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II naik sebesar 5,55 poin jika dibandingkan siklus I menjadi sebesar 83,81. Persentase ketuntasan klasikal mengalami peningkatan dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan melihat persentase 217

Penerapan Group To. (Haryanto dan B. Kusmanto) ketuntasan klasikal pada prasiklus adalah sebesar 54,84% dicapai oleh 17 siswa. Pada siklus I meningkat 12,9%, persentase ketuntasan klasikal pada siklus I menjadi sebesar 67,74% yang dicapai 21 siswa. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal pada siklus II naik 9,68%, yaitu siklus I menjadi 24 siswa yang mencapai KKM dengan persentase sebesar 77,42%. SIMPULAN Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklusnya terdiri dari tiga kali pertemuan, dua kali pertemuan untuk materi dan satu kali pertemuan untuk tes evaluasi siklus. Proses pembelajaran pada tiap siklusnya mengikuti tahapan pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu perencanaan, pelaksanaan, perngamatan, dan refleksi. Tahapan pembelajaran dengan penerapan metode belajar aktif tipe Group to Group Exchange (GGE), yaitu diskusi sebagai persiapan kelompok, presentasi singkat tiap kelompok bergantian, tanggapan kelompok lain dan menyimpulkan bersama. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan penerapan metode belajar aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) ini secara keseluruhan terlaksana dengan baik. Persentase keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan begitu juga dengan hasil tes evaluasi belajar siswa menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari nilai pra siklus ke siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Ciputat: Quantum Learning. Anas Sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. H. E. Mulyasa. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Melvin L. Silberman. 2006. Aktif learning 101 cara belajar siswa aktif. Nusa media. Bandung. Oemar Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman A.M. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Suharsimi Arikunto. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 218

Jurnal Pendidikan Matematika UNION Vol. 1 No 3, Juni 2014 Rineka Cipta.. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sumardyono. 2004. Karakteristik Matematika dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika. Sutejo. 2009. Cara Mudah Menulis PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Yogyakarta: Pustaka Felicha. Winkel, W.S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Zaini, H,dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Ctsd (Center For Teaching Staf Development). 219

Penerapan Group To. (Haryanto dan B. Kusmanto) 220