menekankan pada pendeskripsian suatu aspek, baik mengenai individu maupun kelompok secara mendalam/intensif dalam lingkungan kehidupannya (aktivitas

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam bab ini disajikan uraian tentang hal-hal yang. sis dan sumber data penelitian, metode dan teknik pengum

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,

BAB in METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan, dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seorang

penelitian ini obyeknya latar alamiah, (2) teknik sebagai alat pengumpul data

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang rinci dan. BLKI Serang yang di dalamnya meliputi bagaimana proses perencanaannya,

keselumham karakteristik MI Asih Putera Cimahi yang berkaitan dengan upaya

kajian dalam penelitian ini menyangkut perilaku organisasi, maka metode yang dianggap tepat adalah metode deskriptif pendekatan

hasil pengolahan data kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berangkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

BAB III METODE PENELITIAN

Moleong, 1996 : 5). Oleh karena itu, pemahaman terhadap. sekaligus memaknai kenyataan tersebut dapat diungkap

Bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian

(o) mengadakan analisis sejak awal penelitian. Sedangkan karakteristik lain

penelitian ini ditujukan untuk memahami perilaku manusia dari sudut si pelaku

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

informasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

yaitu (1) bagaimana distribusi tenaga guru SLTPN di Kabupaten Serang, (2) bagaimana pola mutasi guru SLTPN di Kabupaten Serang, (3)

tidak bermaksud untuk mengungkapkan hubung untuk menguji hipotesis tertentu. Rumusan masalah dalam penelitian ini menuntut peneliti untuk melakukan

pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

: 141 ). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan

perubahan dan intervensi. Dalam hal ini peneliti langsung pergi ke SLTPN 1

METODE PENELITIAN. lazim dipakai dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenoligis.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

pembinaan dalam meningkatkan kualitas kompetensi guru dalam 2 Proses pelaksanaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah kaitannya dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang proses pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

berturut-turut diuraikan tentang : Metode Penelitian,

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang dikumpulkan akan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Laporan penelitian akan berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif dengan

berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan baik pada magang kerajinan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

Sepakbola" adalah merupakan proses pembelajaran latihan Sepakbola yang

digambarkan sebagaimana adanya. Senada dengan itu Nasution (1988 : 12)-

dimana mereka melaksanakan kegiatannya dan dalam waktu yang relatif cukup

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk memaparkan bagaimana supervisi kunjungan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

Untuk menjawab problematika atau masalah dalam penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1.. Untuk mendiskripsikan bagaimana implementasi prinsip-prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian sastra, seorang peneliti harus memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

pelatihan tenaga perawat di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode merupakan satu hal penting sebagai

PROSEDUR PENELITIAN. khususnya pada tingkat Madrasah Aliyah terhadap pe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara mendalam dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan standar mutu pendidikan di MAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

tepat untuk jenis penelitian ini adalah metode kuautatif, yakni metode yang ditujukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (Descriptive Research)

agenda permasalahan yang dipaparkan pada bagian sebelumnya.

METODE PENELITIAN KUALITATIF. Imam Gunawan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

menemukan teori-teori dasar penelitian yang bersifat

Transkripsi:

BAB IH METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode studi kasus. Metode studi kasus ini menekankan pada pendeskripsian suatu aspek, baik mengenai individu maupun kelompok secara mendalam/intensif dalam lingkungan kehidupannya (aktivitas kesehariannya). Dalam penelitian ini yang dijadikan kasus penelitian adalah tentang ciri-ciri (kharakteristik) kepemimpinan pembina pramuka dalam latihan kepramukaan di sebuah gugus depan gerakan pramuka yang ada di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Dalam pelaksanaannya, karena berusaha mengungkap perilaku seseorang, maka digunakan pendekatan kualitatif, yaitu menyelidiki atau mempersoalkan kualitas subyek dalam suatu kegiatan, yang dalam hal ini kegiatan atau latihan kepramukaan. Pendekatan kualitatif ini digunakan dalam usaha mengungkap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan (kancah) dan memahami kenyataan-kenyataan tersebut. Atas dasar kenyataan yang ditemukan, termasuk hal yang ada dibalik kenyataan tersebut, kemudian dilakukan pemaknaan dan penafsiran data dengan memanfaatkan teori-teori yang ada sehingga pada akhirnya diperoleh temuan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti langsung masuk ke lapangan atau kancah dan bemsaha mengumpulkan data sesuai dengan fokus masalah, yaitu mengenai ciri-ciri (kharakteristik) kepemimpinan pembina pramuka, yang meliputi : (1) tipe atau gaya kepemimpinan pembina pramuka, (2) sifat kepemimpinan pembina pramuka, (3) 53

54 peranan pembina pramuka dalam pengelolaan pembelajaran, (4) interaksi pembina pramuka dalam upaya membimbing warga belajar, dan (5) faktor lain yang mempengamhi efektivitas kepemimpinan pembina pramuka. Dengan peneliti langsung masuk ke lapangan, maka diharapkan dapat diperoleh data dari sumbernya secara alamiah dan dalam situasi yang wajar, tanpa dibuat-buat. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai instmmen yang minimal mengetahui fokus penelitian tersebut. Data yang terkumpul berdasarkan pada fokus masalah itu kemudian dianalisis dan untuk selanjutnya dideskripsikan, baik dari aspek proses maupun hasil (produk) tanpa menghilangkan makna. Jadi analisis data dimulai dari awal, sehingga disain penelitian bersifat tentatif, yang akan tampil dalam setiap proses penelitian, dan bersifat sementarakarenadapat berubah sesuai dengan apa yang di dapatkan di lapangan. Dengan demikian, pemahaman dan penguasaan terhadap metode dan pendekatan yang digunakan dalam setiap kegiatan (proses) penelitian, segala sesuatu yang bersifat akademik dan ilmiah mempakan persyaratan yang paling mendasar bagi setiap peneliti untuk memenuhinya. Dalam hal ini tentunya dibutuhkan adanya pembina pramuka yang mampu berperan sebagai pembimbing yang baik. B. Tempat (Lokasi) Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Purwokerto, kabupaten Banyumas, propinsi Jawa Tengah, satu dari beberapa SKB yang ada di wilayah karesidenan Banyumas. Sengaja ditetapkan lokasi penelitian itu, dengan pertimbangan jika dibandingkan dengan SKB lainnya, SKB Purwokerto tampak lebih maju, baik ditinjau dari kuantitas maupun kualitas program kerja yang dicanangkan.

55 Khusus kegiatan atau latihan kepramukaan yang diselenggarakan sebagai penunjang program lainnya, pada dasarnya telah mendapat predikat baik. Hal ini dibuktikan dengan : sering mendapat kejuaraan (juara II lomba kecakapan penggalang puteri, juara II lomba kecakapan penggalang putera, juara II kemah bhakti pramuka tingkat propinsi tahun 1999, juara III kemah bhakti pramuka tingkat propinsi tahun 2000, juara I defile pada lomba anatar gudep), aktivitas latihan kepramukaan yang relatif tinggi (Jum'at dan Sabtu), motivasi yang relatif tinggi dari para pembina (sedikit absensinya), jumlah para pembina yang relatif banyak (7 orang pembina putera dan 5 orang pembina puteri). Juga telah adanya sarana dan prasarana latihan yang relatif lengkap, sangat mendukung kegaiatan latihan kepramukaan berjalan optimal. Disamping itu, SKB Purwokerto menumt tim akreditasi mendapatkan ranking pertama dari 26 SKB lain yang ada di Jawa Tengah. Kemajuan itu sangat dipengamhi oleh sumber daya manusia yang ada di SKB, termasuk di dalamnya kepemimpinan pembina pramukanya. Itulah yang barangkali berbeda jika dibandingkan dengan SKB lainnya. Apakah akan ditemukan ciri-ciri (kharakteristik) kepemimpinan pembina pramuka tersendiri?. Dan itulah yang mempakan dasar pertimbangan SKB Purwokerto, Propinsi Jawa Tengah ditetapkan sebagai lokasi atau tempat penelitian. C. Subyek/Sumber Data Penelitian Dalam upaya mendapatkan data atau informasi yang mendalam dan tuntas berkenaan tentang fokus penelitian, maka dalam penentuan subyek penelitian atau responden digunakan studi populasi dengan sampel total. Sampel total yang dimaksud yaitu semua pembina pramuka yang ada di SKB Purwokero yang dijadikan sebagai

56 studi kasus, dengan jumlah 12 (dua belas) orang, kesemuanya itu dijadikan sampel atau subyek penelitian. Dalam penelitian ini sebagai sumber data yaitu : sumber data manusia, sumber data dari pengamatan, dan sumber data dari dokumenter. Sumber data manusia terdiri dari para pamong belajar yang bertugas sebagai pembina pramuka (9 orang) dan para pembina pramuka dari Kwarcab Gerakan Pramuka (3orang). Atas dasar pertimbangan, orientasi dan pengamatan awal, bahwa mereka dipandang benar-benar mengetahui secara detail berkaitan dengan ciri-ciri (kharakteristik) kepemimpinan pembina pramuka dalam latihan kepramukaan di gugus depan pramuka SKB Purwokerto, propinsi Jawa Tengah. Sumber data pengamatan didapatkan dari aktivitas responden. Sedangkan sumber data dokumenter, berupa dokumen yang ada kaitannya dengan fokus penelitian, yang antara lain : data pribadi pembina pramuka, rencana kegiatan belajar (RKB), laporan kegiatan kepramukaan, maupun data profil SKB. D. Instrumen Penelitian (Alat Pengumpul Data) Instrumen penelitian atau alat pengumpul data dalam penelitian ini ialah peneliti itu sendiri. Peneliti dalam hal ini mempakan perencana, pelaksana pengumpul data, penganalisis, penafsir dan melaporkan hasi penelitian. Peneliti mempakan instrumen utama, dikarenakan ia menjadi penentu arah dari keselumhan proses penelitian. Dengan peneliti langsung sebagai instrumen, diupayakan dapat menemukan fakta atau data apa adanya (alamiah) sesuai dengan fokus masalah. Ia dapat secara langsung berinteraksi dengan lingkup situasi masalah yang sedang diteliti. Dengan demikian peneliti dituntut untuk mampu mengendalikan dan menempatkan diri agar tidak

57 mengganggu situasi alamiah yang berlangsung, tentunya hal-hal yang terkait dengan fokus masalah. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumenter. Adapun prosedurnya sebagai berikut: 1. Teknik Wawancara Dalam interaksinya (wawancara), peneliti perlu menyesuaikan diri dengan responden yang diwawancarai. Penyesuaian ini penting untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis dan menafsirkan fakta atau data jawaban dari responden. Dalam pelaksanaannya peneliti mengajukan pertanyaan kepada masing-masing responden sejumlah 12 orang pembina pramuka, sesuai dengan fokus masalah, yakni dengan variasi pertanyaan yang berkaitan dengan : (1) tipe atau gaya kepemimpinan pembina pramuka (lima aspek), (2) sifat kepemimpinan pembina pramuka (dua puluh empat aspek), (3) peranan pembina pramuka dalam pengelolaan pembelajaran (tujuh aspek), (4) interaksi pembina pramuka dalam upaya membimbing warga belajar (tujuh aspek), dan (5) faktor-faktor yang mempengamhi efektivitas kepemimpinan pembina pramuka (lima aspek). 2. Teknik Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan secara langsung di lokasi penelitian. Teknik observasi ini digunakan untuk mengungkap data sesuai dengan fokus masalah, yakni yang terkait dengan : (1) tipe atau gaya kepemimpinan pembina pramuka, (2) sifat kepemimpinan pembina pramuka, (3) peranan pembina pramuka dalam

58 pengelolaan pembelajaran, (4) interaksi pembina pramuka dalam upaya membimbing warga belajar, dan (5) faktor-faktor yang mempengamhi efektivitas kepemimpinan pembina pramuka. Teknik observasi atau pengamatan ini sekaligus sebagai ujud triangulasi terhadap teknik pengumpulan data. Jadi, fakta atau data yang diperoleh dari hasil wawancara dikonfrontasi dengan pengamatan langsung di lapangan (kancah). 3. Teknik Dokumenter Teknik dokumenter digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non manusia. Data yang terkumpul dari studi dokumenter ini juga terkait dengan fokus masalah yang diteliti. Secara terinci sumber data ini terdiri dari dokumen : data pribadi para pembina pramuka, rencana kegiatan belajar (RKB, bahan (materi) belajar, laporan hasil latihan kepramukaan, profil SKB. Dokumenter ini pada dasarnya mempakan data pendukung dalam mengungkapkan dan mendeskripsikan hasil penelitian, sehingga diperoleh laporan yang memiliki kredibilitas tinggi. F. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data Teknik pengolahan dan analisis data dalam penlitian ini mencakup empat jenis kegiatan yaitu : 1. Mengumpulkan data, yakni data yang telah didapatkan dari berbagai sumber data untuk selanjutnya dikumpulkan. Dalam hal ini dituangkan dalam tulisan melalui catatan lapangan secara keselumhan. 2. Mereduksi data, dimaksudkan sebagai langkah awal dalam menganalisis data. Data yang telah dikumpulkan kemudian dipilih, disederhanakan, untuk selanjutnya

59 dirangkum dan dikelompok-kelompokkan atau digolong-golongkan sesuai dengan fokus permasalahan yang diteliti. Dengan demikian susunanya akan lebih sistematis. Tujuannnya adalah untuk memudahkan pemahaman dalam analisis berikutnya. Dalam hal ini reduksi data dilakukan pada fokus penelitian yaitu tentang ciri-ciri (kharakteristik) kepemimpinan pembina pramuka dalam latihan kepramukaan sesuai dengan aspek-aspeknya. 3. Menyajikan data, penyajian data secara singkat dan jelas sebagai kelanjutan dari reduksi data tersebut di atas bertujuan untuk memudahkan dalam memahami gambaran dari fokus masalah yang diteliti, baik bagian demi bagian, maupun secara keselumhan aspek. Penyajian data pada penelitian ini diupayakan aspek demi aspek secara runtut. 4. Verifikasi dan Penarikan kesimpulan, dimaksudkan sebagai upaya memberikan makna terhadap data yang telah dikumpulkan dan disajikan. Dalam memaknai peneliti memberi tafsiran dengan mengkaitkan dengan kategori (misal, teori) yang mendukung. Upaya mencari makna dari data yang telah disajikan ini disebut verifikasi. Varifikasi dapat dilakukan dengan mencari data bam untuk mencapai persetujuan bersama untuk lebih menjamin validitasnya. Dalam hal ini peneliti mengadakan diskusi dengan teman sejawat yang dipandang pakar dalam bidangnya. Pada akhirnya tercapai kesimpulan yang grounded. Kesimpulan disusun dalam bentuk pernyataan singkat, namun mudah dipahami, tentunya dengan mengacu kepada fokus masalah yang diteliti.

60 G. Tahap-Tahap (prosedur) Penelitian Tahap-tahap dalam penelitian kualitatifsecara garis besar dapat dibedakan menjadi : (1) tahap orientasi, (2) tahap eksplorasi, dan (3) tahap member chek (Nasution, 1992). Untuk itu penelitian ini menempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tahap Orientasi: Tahap ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang masalah yang akan diteliti. Hal ini juga sekaligus untuk memantapkan disain dan fokus penelitian berikut nara sumbernya. Pada tahap orientasi ini peneliti mengadakan kunjungan informal ke SKB Purwokerto, Propinsi Jawa Tengah, guna menjajagi kancah atau lapangan dan mencari informasi awal untuk menentukan permasalahan atau fokus penelitian. Selama itu pula peneliti dengan pengarahan, bimbingan dan bantuan dari dosen pembimbing, menyusun dan memantapkan disain penelitian untuk dijadikan arahan kerja pada tahap selanjutnya. 2. Tahap Eksplorasi: Tahap ini mempakan penelitian yang sesungguhnya, yaitu mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian. Tahap ini dilakukan setelah peneliti memperoleh rekomendasi dari instansi yang berwenang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui wawancara dengan sumber data yang representatif berlandaskan pada pedoman wawancara sebagaimana terlampir. Hal ini dilakukan agar dalam wawancara dapat lebih terarah dan tetap dalam konteks fokus penelitian. Selain itu untuk melengkapi data yang diperoleh dilakukan observasi, dan untuk dapat merekam data atau informasi digunakan buku catatan lapangan. Pada tahap ini juga dilakukan analisis data dengan cara mereduksi data atau informasi yang telah diperoleh, yakni dengan cara menyeleksi catatan lapangan yang

61 ada dan merangkum hal-hal yang penting secara sistematis agar ditemukan polanya dan mempermudah peneliti untuk mempertajam gambaran tentang fokus penelitian. 3. Tahap Member Chek : Untuk mengecek kebenaran mengenai informasiinformasi yang dikumpulkan, sehingga hasil penelitian lebih dapat dipercaya maka perlu dilakukan member chek. Pengecekan terhadap informasi tersebut dilakukan setiap kali peneliti selesai mengadakan wawancara dengan sumber data dengan cara mengkonfirmasikan kembali catatan hasil wawancara tersebut dan setelah hasil wawancara diketik kemudian dimintakan kembali koreksi dari sumber data yang bersangkutan. Dan untuk mematangkan lagi, kemudian dilakukan observasi dan triangulasi kepada sumber data dan pihak yang lebih berkompeten. H. Pemeriksaan Keabsahan Hasil Penelitian 1. Kredibilitas Studi kualitatif deskriptif memandang bahwa suatu realitas itu ganda, kebenaran itu perspektif, sehingga kebenaran itu secara ontologik terkait kepada fokus atau konteksnya. Secara epistemologik terkait kepada proses interaktif peneliti dengan responden, dan secara aksiologik terkait kepada nilai, perasaan, seni, kebiasaan, keyakinan, sikap mental dan budaya tertentu. Hasil studi kualitatif deskriptif dituntut kredibilitasnya. Untuk menguji kredibilitas dalam penelitian/studi ini dilaksanakan dengan : (1) perpanjangan pengamatan (berpartisipasi aktif dalam konteks kegiatan sehingga memperkecil data yang dirahasiakan), (2) triangulasi (baik terhadap sumber data yaitu ada 12 responden, maupun terhadap teknik pengumpulan data yaitu wawancara-observasi dan dokumenter), (3) ketekunan peneliti sendiri, (4)

pemeriksaan teman sejawat, (5) kecukupan referensi, dan (6) menguraikan secara terinci. 2. Transferabilitas Transferabilitas atau keteralihan penuh pada studi kualitatif ini tidak mungkin, dan studi ini hanya berani menyajikan deskripsi data yang sangat terkait dengan waktu dan fokus atau konteks. Sehingga dalam hal ini tergantung kepada si pemakai atau pembaca, apakah hasil studi / penelitian yang telah di deskripsikan secara terinci ini dapat diterapkan dalam konteks dan situasi tertentu. 3. Dependabilitas Tentang reliabilitas dinyatakan dalam kebergantungan atau dependabilitas. Apakah peneliti lain mampu mengulangi teknik pengumpulan data (proses) yang telah dilakukan peneliti sebelumnya?, jika dapat berarti reliabilitas data dapat dipenuhi. Karena studi ini dilakukan sendiri, maka pengecekan dilakukan dengan audit trail (memeriksa/melacak jalannya proses penelitian), dan pembimbinglah yang berkewajiban untuk memeriksa proses penelitian dan taraf kebenaran data serta tafsirannya. 4. Konfirmabilitas Mengingat studi kualitatif deskriptif, realitas adalah ganda, maka kebenaran itu value-bound atau terkait kepada nilai. Dengan demikian studi ini memandang obyektivitas dengan istilah konfirmabilitas atau kepastian kontekstual. Jadi kebenaran yang di dapat sangat tergantung pada konteksnya.