BAB III PENGIMPLEMENTASIAN SISTEM 1.1 Alur data padaclinical network telemetry system Transceiver menangkap data pengukuran dari pasien yaitu berupa parameter Gelombang ECG, Heart Rate (pada tipe TRx) dan SPO2 pada (pada tipe TRx+) kemudian mengirimkan dan menerimainformasi data pasien serta kontrol dari Pusat Informasi alat clinical network telemetry system (bidirectional komunikasi) melalui Access Point (AP). Daya jangkau dari Access Point (AP) di kontrol oleh Access Point Controller (APC) biasanya 32 ft (9,8 m). Access Point Controller (APC) juga memberi Alarm Sistem seperti kehilangan sinkronisasi, kehilangan data yang tinggi, dan lebih kapasitas. Semua Acces Point (AP) dalam sistem pada alat pada clinical network telemetry system disinkronkan oleh Sync Unit (SU), jika pasien berpindah tempat, terlepas dari jangkauan satu AP maka AP yang berada dalam jangkauan mengambil alih, data dari pasien yang bergerak diserah terimakan dari satu AP ke AP yang lain mulus tanpa kehilangan data atau interupsi. Data kemudian dikirimkan ke Information center alat clinical network telemetry system dan database server melalui kabel LAN dan Switch. 28
29 3.1.1 Transceiver Transceiver mengirimkan data pasien, dan menerima informasi dan kontrol dari Pusat Informasi alat clinical network telemetry system (bidirectional komunikasi). Model yang tersedia - TRx4841A (Operasi Frekuensi 1.4 GHz) dan TRx4851A (Operasi Frekuensi 2,4 GHz). Tipe Transceiver terdiri dari 2 jenis yaitu TRx dan TRx+. Tipe TRx untuk pengukuran parameter ECG saja sedangkan Trx+ untuk parameter ECG dan SPO2. Transceiver menggunakan dua baterai alkaline AA sebagai sumber listrik. Gambar 3.1 Gambar Transceiver Tipe TRx dan TRx+ 3.1.2 Access Point (AP) Access Point (AP) pada alat clinical network telemetry system berfungsi sebagai transceiver yang dapat mengirim dan menerima data antara transceiver dan Pusat Informasi alat clinical network telemetry system melalui teknologi nirkabel (Wireless). Daya jangkau yang efektif AP biasanya 32 ft (9,8 m), dan masing masing AP mendukung hingga 18 transceiver. Jika pasien berpindah
30 tempat, terlepas dari jangkauan satu AP maka AP yang berada dalam jangkauan mengambil alih. Sistem alat clinical network telemetry system mendukung maksimum hingga 320 AP. AP biasanya menggunakan dua antena untuk meningkatkan kekuatan sinyal. AP dapat dipasang di dinding koridor atau di atas dan bawah langit-langit. Gambar 3.2 Access Point (AP) 3.1.3 Access Point Controller (APC) Access Point Controller (APC) berfungsi mengontrol aliran data dari transceiver pada pasien yang bergerak dengan Access Point (AP) berupa cakupan daerah daya jangkau dari Access Point (AP). Hal ini juga dapat digunakan untuk mengkonfigurasi parameter dari Access Point (AP). Satu APC dapat mendukung hingga 40 AP. APC menyediakan Alarm Sistem seperti kehilangan sinkronisasi, kehilangan data yang tinggi, dan lebih kapasitas. APC dapat dipasang pada rak atau ditempatkan freestanding pada permukaan yang datar.
31 Gambar 3.3Access Point Controller (APC) 3.1.4 Sync Unit (SU) Sync Unit (SU) berfungsi menghasilkan sinyal clock untuk menyinkronkan semua Acces Point (AP) dalam sistem pada alat pada clinical network telemetry system. Untuk mengatur cakupan wilayah jangkauan Acces Point (AP), jika pasien berpindah tempat terlepas dari jangkauan satu AP maka AP yang berada dalam jangkauan mengambil alih, data dari pasien yang bergerak diserah terimakan dari satu AP ke AP yang lain mulus tanpa kehilangan data atau interupsi. Sync Unit dapat dipasang di rak atau ditempatkan freestanding pada permukaan yang datar. Gambar 3.4 Sync Unit (SU)
32 3.1.5 Power Over Ethernet Unit (POE) Power over Ethernet menyediakan 6 atau 12 port saluran daya yang menyediakan daya dc untuk semua Access Point (AP) melalui 100 base Ethernet LAN kabel. POE dapat dipasang pada rak atau ditempatkan berdiri pada permukaan yang datar. Gambar 3.5Power Over Ethernet Unit (POE) 3.1.6 Uninterruptable Power Suply (UPS) Pada Alat clinical network telemetry system, jaringan wirelessnya memiliki beberapa komponen yang dapat diaktifkan dari UPS (Perangkat dan komponen yang terhubung ke UPS termasuk APC, Power Over Ethernet,Sync Unit, dan Switch dan Router). UPS memberi pasokan listrik cadangan untuk melindungi terhadap perubahan tegangan selama interupsi generator Rumah Sakit, dan arus pendek listrik. Gambar 3.6 Uninterruptable Power Suply (UPS)
33 3.2 Skenario pengukuran throughput 3.2.1 Penentuan lokasi pengukuran Skenario pengukuran troughput yaitu pertama tama penentuan lokasi yang didatangi oleh user untuk melakukan percobaan, lokasi tersebut merupakan alur atau urutan dari proses rehablitasi pasien dilingkungan ruang rehablitasi RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Berikut merupakan alur atau urutan lokasi dari proses rehablitasi pasien dilingkungan ruang rehablitasi RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita : 1. Area Istirahat ( Resting ) Area ini digunakan pasien pada saat pertama kali datang untuk diukur tekanan darahnya dan dipasangkan Transceiver. Area ini juga dipakai pasien untuk istirahat setiap melakukan tahapan proses rehablitasi seperti Jalan, sepeda statis, senam pemanasan, dan tredamill untuk diukur kembali tekanan darahnya. Posisi Access Point (AP) yaitu AP2 (pada Gambar 3.9) tepat diatas area istirahat. 2. Area Streching ( Senam pemanasan ) Area ini digunakan pasien pada saat melakukan senam pemanasan sebelum melakukan tahap tahap selanjutnya. Posisi Access Point yang terdekat dari area ini adalah 2 meter AP2 (pada Gambar 3.9) yaitu tepat diatas area istirahat. Atau 4 meter dibelakangnya diatas area sepeda statis yaitu AP3. 3. Area Six Minute Walk Test Area ini dipakai pasien untuk melakukan latihan kecepatan berjalan selama enam menit dan diukur sejauh mana jarak yang didapat pasien. Pada tahap ini pasien bergerak, sehingga kita ambil sampel posisi pasien tepat berada dibawah Access Point yaitu AP4 (pada Gambar 3.9) di area ini.
34 4. Sepeda Statis Posisi Access Point tepat berada diatas area ini yaitu AP3 (pada Gambar3.9). 5. Area exercise walking Pada tahap ini pasien juga bergerak, sehingga kita ambil sampel posisi pasien yang dapat dilihat pada Gambar 3.9. Pada Gambar 3.9 posisi pasien jauh dari Acces Point (AP), ini dimaksudkan untuk membuktikan apakah jarak dari Acces Point (AP) dapat mempengaruhi troughput. 6. Treadmill Posisi Access Point tepat berada diatas area ini yaitu AP1 (pada Gambar3.9). Gambar 3.7 Denah Lokasi ruang rehablitasi RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
35 Keterangan : 1. Lokasi 1 Area Istirahat / Resting 2. Lokasi 2 Area Streching / senam pemanasan 3. Lokasi 3 Area six minute walk test 4. Lokasi 4 Area sepeda statis 5. Lokasi 5 Area exercise walking 6. Lokasi 6 Area Treadmill 7. AP 1 Access Point 1 8. AP2 Access Point 2 9. AP3 Access Point 3 10. AP4 Access Point 4 11. = Posisi Pasien Setelah lokasi pengukuran ditentukan, tahap berikutnya adalah melakukan persiapan peralatan pengukuran baik software maupun hardware. 3.2.2 Persiapan pengukuran Berikut adalah tahap persiapan pengukuran yang harus dilakukan : 1. Melakukan Instalasi Software Wireshark versi 1.2.7 pada database server alat clinical network telemetry system. 2. Menyiapkan 2 buah alat simulator ECG sebagai simulasi pasien.
36 Gambar 3.8 Simulator ECG 3. Menyalakan server alat clinical network telemetry system. 4. Mengaktifkan alat clinical network telemetry system dengan cara login pada software Config Wizard pada desktop monitor alat clinical network telemetry system. 5. Mengaktifkan software Wireshark versi 1.2.7 yang sudah terinstalasi pada server alat clinical network telemetry system.
37 3.2.3 Tahap Pengukuran Tahap pengukuran troughput merupakan berdasarkan alur atau urutan dari proses rehablitasi pasien dilingkungan ruang rehablitasi RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Berikut adalah tahap pengukuran : 1. Pengukuran pertama kali dilakukan dilokasi area istirahat ( Resting ) dilakukan pada satu pasien. Pasien pertama yang dipasangkan transceiver yaitu dengan menggunakan alat simulator ECG. Setelah Gelombang ECG, Heart Rate pasien pertama telah tampil pada monitor server alat clinical network telemetry system maka dimulai pengukuran troughput dengan menggunakan software Wireshark versi 1.2.7 dengan cara memilih menu capture kemudian pilih interface dan start pada IP address sesuai dengan IP database server padaalatclinical network telemetry system. Capture dilakukan selama 1 menit. Kemudian memasukkan filter udp sebagai protocol sehingga yang terukur troughputnya hanya yang menggunakan protocol udp. Hasil pengukuran dapat dilihat pada menu statistics kemudian summary. 2. Setelah dilakukan pada satu pasien pada lokasi1, kemudian pengukuran dilanjutkan pada lokasi berikutnya dengan tahap dan cara yang sama sampai pada lokasi6 yaitu area treadmill. 3. Kemudian pengukuran dilanjutkan dengan dua pasien pada lokasi1 hingga lokasi6 dengan tahap dan cara yang sama.