BPS PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR BULAN JULI 2012

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BPS PROVINSI JAWA TIMUR. Bulan Desember 2011 Jawa Timur mengalami Inflasi sebesar 0,57 persen

BPS PROVINSI JAWA TIMUR. Bulan Desember 2012 Jawa Timur mengalami Inflasi sebesar 0,55 persen

Bulan Januari 2014 Banyuwangi mengalami Inflasi sebesar 0,59 persen

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

No. 01/3307/2017, 9 Mei 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN MARET 2015 INFLASI 0,03 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN AGUSTUS 2016 DEFLASI 0.48 PERSEN


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JAWA TIMUR NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

BPS KOTA TEGAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA TEGAL BULAN JUNI 2017 INFLASI 0,90 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN JANUARI 2017 INFLASI 1.23 PERSEN

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN DESEMBER 2015

Kesehatan sebesar. Dari memberikan. persen; Kelompok

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN MEI 2017 INFLASI 0.57 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI AGUSTUS TAHUN 2017 INFLASI 0,31 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN SEPTEMBER 2016

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN APRIL 2011 DEFLASI 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 INFLASI 0,33 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BPS KOTA TEGAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA TEGAL BULAN SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,07 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI DI KOTA SRAGEN Bulan Januari 2017 Inflasi 1,10 persen

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN DESEMBER 2014 INFLASI 4,53 PERSEN


BPS KOTA TEGAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA TEGAL BULAN MARET 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI PURBALINGGA BULAN AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,26 PERSEN

Transkripsi:

BPS PROVINSI JAWA TIMUR 55/09/35/Th.X, 3 September 2012 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR BULAN AGUSTUS 2012 Bulan Agustus 2012 Jawa Timur mengalami sebesar 1,28 persen Pada bulan Agustus 2012 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 1,28 persen. Dari 7 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 2,01 persen, diikuti Kediri sebesar 1,73 persen, Sumenep sebesar 1,71 persen, Surabaya sebesar 1,26 persen, Madiun sebesar 1,13 persen, Malang sebesar 1,04 pesen, dan inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 1,03 persen. Jawa Timur bulan Agustus 2012 terjadi karena seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 2,29 persen, kelompok bahan makanan sebesar 2,14 persen, kelompok transporkomunikasi-jasa/keuangan sebesar 1,33 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,11 persen, kelompok sandang sebesar 0,93 persen, kelompok perumahan sebesar 0,44 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah angkutan antar kota, tempe, sekolah dasar, tahu mentah, daging sapi, emas perhiasan, daging ayam ras, tarip kereta api, bawang putih, dan kontrak rumah. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah telur ayam ras, bawang merah, kepiting/rajungan, cabe merah, tongkol pindang, jagung muda, pindang asin, kasur, telepon seluler, dan buah pir. Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Semarang dan Surabaya masing-masing sebesar 1,26 persen, diikuti Jakarta sebesar 0,81 persen, Bandung sebesar 0,65 persen, Serang sebesar 0,64 persen, dan inflasi terendah terjadi di Yogyakarta sebesar 0,42 persen. Dari 66 kota IHK nasional, semua kota mengalami inflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 2,81 persen, diikuti Samarinda sebesar 2,29 persen, Manado sebesar 2,16 persen, Bogor sebesar 2,07 persen, dan Probolinggo sebesar 2,01 persen. Sedangkan lima kota yang mengalami inflasi terendah terjadi di Medan sebesar 0,04 persen, dikuti Pematang Siantar sebesar 0,10 persen, Batam sebesar 0,16 persen, Maumere sebesar 0,17 persen dan Denpasar sebesar 0,19 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus 2012) Jawa Timur mencapai 3,53 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Agustus 2012 terhadap Agustus 2011) Jawa Timur sebesar 4,97 persen. 1. Jawa Timur Penghitungan inflasi Jawa Timur tahun 2012 didasarkan pada hasil pemantauan/pendataan harga barang dan jasa yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pasar tradisional dan pasar modern di 7 kota IHK Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 55/09/35/Th.X, 3 September 2012 1

1.59 1.06 0.87 0,55 0.35-0.05 nasional yaitu : Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Sumenep, Probolinggo, dan Madiun. Dari hasil pendataan harga tersebut diperoleh bahwa pada Jan Peb Gambar 1. Bulanan Jawa Timur Tahun 2007-2012 0.25 0.08 0.16 0.15 Mar Apr Mei Juni 0.58 0.63 1.28 Juli Agt Sept Okt Nop 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Des bulan Agustus 2012 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 1,28 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 132,56 pada bulan Juli 2012 menjadi 134,26 pada bulan Agustus 2012. Apabila dilihat inflasi yang terjadi selama enam tahun terakhir pada bulan yang sama, maka selama enam tahun mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 1,28 persen, diikuti tahun 2011 sebesar 0,93 persen, tahun 2010 sebesar 0,82 persen, tahun 2008 sebesar 0,72 persen, tahun 2007 sebesar 0,62 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada tahun 2009 sebesar 0,48 persen,. Jawa Timur bulan Agustus 2012 terjadi karena seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 2,29 persen, kelompok bahan makanan sebesar 2,14 persen, kelompok transpor-komunikasi-jasa/keuangan sebesar 1,33 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,11 persen, kelompok sandang sebesar 0,93 persen, kelompok perumahan sebesar 0,44 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen, sebagaimana terlihat pada lampiran 3. Tingginya inflasi yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2012 ini karena bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan tinggi, biaya pendidikan mengalami kenaikkan, dan bulan Agustus bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1433 H, secara umum kelompok pengeluaran bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, serta kelompok pengeluaran transport-komunikasijasa/keuangan mengalami kenaikkan sangat signifikan, hal ini biasanya terjadi secara alami, dan pada bulan berikutnya biasanya harga yang mengalami gejolak akan menurun pada posisi harga normal kembali, hal ini sejalan dengan hukum ekonomi permintaan dan penawaran, dimana bilamana terjadi permintaan terhadap barang meningkat, secara alami harga akan naik, karena permintaan lebih tinggi disbanding penawaran. Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,49 persen, sedangkan komoditas pada kelompok pengeluaran ini yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah tempe sebesar 9,9717 persen, tahu mentah sebesar 10,5420 persen, daging sapi sebesar 4,2557persen, daging ayam ras sebesar 3,01645 persen dan bawang putih sebesar 8,9924 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan terbesar kedua adalah kelompok transpor-komunikasi-jasa/keuangan sebesar 0,23 persen, sedangkan komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah angkutan antar kota sebesar 0,0989 persen, dan tarip kereta api sebesar 0.0365 persen. Komoditas selain kelompok diatas yang mendorong inflasi adalah sekolah dasar yang memberikan andil sebesar 0.0749 persen. Komoditas yang menekan laju inflasi terbesar berasal dari kelompok bahan makanan, yaitu telur ayam ras, bawang merah, kepiting/rajungan, cabe 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 55/09/35/Th.X, 3 September 2012

merah, tongkol pindang, jagung muda, pindang asin, dan buah pir. Tekanan inflasi yang cukup signifikan berasal dari kelompok perumahan yaitu kasur dan kelompok juga kelompok transpor-komunikasi-jasa/keuangan yaitu telepon seluler. URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN Bahan Makanan mengalami inflasi sebesar 2,1393 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 9 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok mengalami deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok kacangkacangan sebesar 9,5914 persen, dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,5665 persen. Tabel 1. dan Kelompok Bahan Makanan BAHAN MAKANAN 2,1393 0,4943 1 Padi-2an, umbi-2an & hsl-ny a 0,5665 0,0335 2 Daging & hasilny a 3,7217 0,1183 3 Ikan Segar 4,6516 0,0893 4 Ikan Diawetkan -0,5581-0,0025 5 Telur, Susu dan hsl-ny a -3,5445-0,0860 6 Say ur-2an 4,9631 0,0858 7 Kacang-2an 9,5914 0,1570 8 Buah-2an 2,0292 0,0420 9 Bumbu-2an 1,6058 0,0233 10 Lemak dan Miny ak 2,1599 0,0324 11 Bahan makanan lainny a 0,8198 0,0012 Kelompok ini di bulan Agustus 2012 memberikan sumbangan positif sebesar 0,4943 persen. positif terbesar diberikan oleh sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,1570 persen dan sumbangan positif terkecil diberikan oleh sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0012 persen. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Mak Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 1,1063 0,2042 1 Makanan Jadi 1,3172 0,1493 2 3 Minuman y ang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol Tabel 2. dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,8253 0,0299 0,6115 0,0249 mengalami inflasi sebesar 1,1063 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 1,3172 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman berakhohol sebesar 0,6115 persen. menyumbang inflasi sebesar 0,2042 persen. inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok makanan jadi sebesar 0,1493 persen, dan sumbangan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkhohol sebesar 0,0249 persen. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar mengalami inflasi sebesar 0,4362 persen. Dari 4 sub kelompok, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,8692 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub Tabel 3. dan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,4362 0,0923 1 Biay a tempat tinggal 0,6039 0,0631 2 Bahan bakar, penerangan dan air 0,0605 0,0036 3 Perlengkapan rumahtangga -0,0774-0,0013 4 Peny elenggaraan rumahtangga 0,8692 0,0269 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 55/09/35/Th.X, 3 September 2012 3

kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,0605 persen. menyumbang inflasi sebesar 0,0923 persen. inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,0631 persen, dan sumbangan inflasi terendah diberikan oleh sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,0036 persen. Sandang Sandang 0,9323 0,0616 1 Sandang laki-laki 0,5626 0,0076 2 Sandang wanita 0,3128 0,0048 3 Sandang anak-anak 0,3081 0,0033 4 Barang pribadi dan sandang lainny a Tabel 4. dan Kelompok Sandang 1,6371 0,0460 mengalami inflasi sebesar 0,9323 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 1,6371 persen. memberikan sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,0616 persen. inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0460 persen dan sumbangan inflasi terkecil diberikan oleh sub kelompok sandang wanita sebesar 0,0048 persen. Kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,3131 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,5726 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,0837 persen. Kesehatan 0,3131 0,0147 1 Jasa Kesehatan 0,0837 0,0012 2 Obat-obatan 0,1900 0,0018 3 4 Tabel 5. dan Kelompok Kesehatan Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetika 0,3579 0,0012 0,5726 0,0105 menyumbang inflasi sebesar 0,0147 persen. inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0105 persen. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Pendidikan, Rekreasi & OR 2,2886 0,1854 1 Jasa Pendidikan 3,6720 0,1701 2 Kursus2 / Pelatihan 0,2767 0,0013 3 Tabel 6. dan Kelompok Pendidikan Rekreasi & Olah Raga bulan Agustus 2012(%) Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 1,1248 0,0135 4 Rekreasi 0,0089 0,0004 5 Olah raga 0,0638 0,0001 mengalami inflasi sebesar 2,2886 persen. Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan sebesar 3,6720 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok rekreasi sebesar 0,0089 persen. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 55/09/35/Th.X, 3 September 2012

Kelompok ini di bulan Agustus 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,1854 persen. inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok jasa pendidikan sebesar 0,1701 persen dan sumbangan inflasi terendah di sumbang oleh sub kelompok olah raga sebesar 0,0001 persen. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok ini pada bulan Agustus 2012 mengalami inflasi sebesar 1,3290 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi, dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa keuangan sebesar 2,4555 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,7092 persen. Kelompok ini di bulan Agustus 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,2277 persen. inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok transpor sebesar 0,2035 persen. Tabel 7. dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1,3290 0,2277 1 Transpor 1,8507 0,2035 2 Komunikasi Dan Pengiriman -0,0691-0,0022 3 Sarana dan Penunjang Transpor 0,7092 0,0163 4 Jasa Keuangan 2,4555 0,0102 2. 7 Kota di Jawa Timur Jatim Sby Madiun Prob. Malang Kediri Sumenep Gambar 2. Jawa Timur Bulan Agustus 2012 1,04 1,28 1,26 1,13 1,73 1,71 2,01 Dari 7 kota IHK di Jawa Timur, pada bulan Agustus 2012 ini, semua kota di Jawa Timur mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 2,01 persen dan inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 1,03 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 2. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar pada di Jawa Timur adalah angkutan Gambar 3. y-o-y 7 Kota dan Jawa Timur (Agustus 2011 - Agustus 2012) Jember 1,03 4,93 6,64 5,84 4,27 5,90 4,44 4,96 4,97 antar kota, tempe, sekolah dasar, tahu mentah, daging sapi, emas perhiasan, Jbr. Smnp. Kdr. Mlg. Prob. Mdn. Sby. Jatim Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 55/09/35/Th.X, 3 September 2012 5

daging ayam ras, tarif kereta api, bawang putih dan kontrak rumah. Sepuluh komoditas utama di Probolinggo yang menyebabkan terjadinya inflasi tertinggi di banding dengan kota lainnya di Jawa Timur disebabkan oleh naiknya uang sekolah sekolah dasar, uang sekolah akademi/perguruan tinggi, tarif angkutan antar kota, rokok kretek filter, daging sapi, tahu mentah, kontrak rumah, emas perhiasan, gula pasir dan kopi bubuk. Dilihat dari inflasi year-on-year (Agustus 2012 terhadap Agustus 2011), Jawa Timur mengalami inflasi 4,97 persen. Dari semua kota, inflasi y-o-y tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 6,64 persen, diikuti oleh Probolinggo sebesar 5,90 persen, Kediri sebesar 5,84 persen, Surabaya sebesar 4,96 persen, Jember sebesar 4,93 persen, Madiun sebesar 4,44 persen dan Malang sebesar 4,27 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 3. 3. 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua ibukota provinsi mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Semarang dan Surabaya, masing - masing sebesar 1,26 persen, diikuti oleh Jakarta sebesar 0,81 persen, Bandung sebesar 0,65 persen, Serang sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah terjadi di Yogyakarta sebesar 0,42 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 4. Gambar 4. ibukota provinsi di Pulau Jawa dan Jawa Timur Bulan Agustus 2012 0,81 0,64 0,65 1,26 0,42 1,26 1,28 Jakarta Serang Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Jawa Timur Gambar 5. YoY Ibukota Provinsi Di Pulau Jawa dan Jatim (Agustus 2011 - Agustus 2012 ) 3,70 4,66 4,86 5,73 3,91 4,96 4,97 Jakarta Serang Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Jawa Timur Sampai dengan bulan Agustus 2012 ini, inflasi y-o-y enam ibukota provinsi di pulau Jawa, tertinggi terjadi di Semarang sebesar 5,73 persen diikuti oleh Surabaya sebesar 4,96 persen, Bandung sebesar 4,86 persen, Serang sebesar 4,66 persen, Yogyakarta sebesar 3,91 persen, serta terendah di Jakarta sebesar 3,70 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 5. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 55/09/35/Th.X, 3 September 2012