STANDAR PELAYANAN MEDIS RUMAH SAKIT UMUM DI KABUPATEN BUOL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENJELASAN ATAS QANUN ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN pada alinea ke empat yang dijadikan sebagai landasan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 11 TAHUN 2013 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4, yaitu melindungi. perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

!"#!$%!&'&()!(*!!(!(''&!!*!)+,!-!'./

Membanguan Keterpaduan Program Legislasi Nasional dan Daerah. Oleh : Ketua Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Fokus Media UUD 1945 dan Amandemennya. Bandung: Fokus Media

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

PENGANTAR. xi P a g e

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

I. PENDAHULUAN. unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. haknya. Bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BENTUK POKOK SISTEM KESEHATAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2 global sebagai sarana peningkatan kemampuan ekonomi bangsa Indonesia. Untuk melindungi kepentingan negara dalam menghadapi era globalisasi tersebut

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung dengan tujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan negara yaitu Melindungi segenap

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi atau industrial competition menjadi persaingan informasi (information

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 1 Kesehatan sebagai salah

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN DALAM PELAKSANAAN INFORMED CONSENT 1 Oleh : Indra Setyadi Rahim 2

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes RI, 2009). kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. yang paling berperan dalam menentukan proses demokratisasi di berbagai daerah.

I. PENDAHULUAN. mendapatkan sorotan dari masyarakat, karena sifat pengabdianya kepada

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

I. PENDAHULUAN. hidup layak dan baik. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA RUMAH SAKIT INDERA PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan negara merupakan salah satu asas pokok. pembentukan pemerintah Negara Kesatuan Republik

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tesebut diselenggarakan program pembangunan nasional

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 95/PUU-XIV/2016 Syarat Pendidikan Hukum untuk Profesi Advokat

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB III ABORSI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan kepadanya. Dengan demikian, pemerintah daerah tidak sekedar

I. PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 1. manusia yang harus dilindungi dan diperhatikan oleh Pemerintah.

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2 sumber daya manusia, peran masyarakat, dan dukungan pendanaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya upaya terarah, terpadu, dan

BAB I PENDAHULUAN. ada sehingga setiap manusia diharapkan mampu menghadapi tantangan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum, 1 yang menganut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara hukum sebagaimana termaktub dalam pasal

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM NEGARA KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 1 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut paham. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PEMBIAYAAN UPAYA KESEHATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH MENTERI DALAM NEGERI

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PP 82/2012. Tanggung Jawab Penyelenggara Sistem Elektronik 10/17/2014. Josua SITOMPUL Oktober Pasal 15

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. Upaya ini dimaksudkan untuk menunjang pencapaian cita-cita bangsa

Transkripsi:

STANDAR PELAYANAN MEDIS RUMAH SAKIT UMUM DI KABUPATEN BUOL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN Susilo Sudarman / D 101 10 411 Pembimbing I : Dr. H. Abd. Rasyid Thalib, S.H., M.H. Pembimbing II : Gunawan Arifin, S.H., M.H. Abstrak Rumah sakit salah satu perangkat daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat menggunakan wewenang pemerintah dan prosedur pelayanan. Pada rumah sakit terdapat tim medis, merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dinyatakan bertanggung jawab atas suatu kesalahan atau kelalaian karena tenaga kesehatan sebagai anggota dari tim tersebut hakekatnya bertanggungjawab sendiri atas pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan keahliannya. pelayanan kesehatan yang layak dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI) mewajibkan pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang layak, hal ini sesuai dengan Pasal 34 Ayat (3) Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI) yang menyebutkan bahwa Negara Bertanggung Jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Maka dari itu Penulisan ini menggunakan metode penulisan hukum normatif. Kewajiban pemerintah untuk memberikan standar pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 55 Ayat 1 menyebutkan Pemerintah wajib memberikan standar mutu pelayanan kesehatan, selanjutnya Ayat (2) standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Kata Kunci: Standar, Pelayanan Rumah Sakit. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alinea ke-iv Pembukaan Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI) menyatakan bahwa Negara melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluuh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam kaitannya dengan hal ini, salah satu kewajiban negara untuk melindungi warga negaranya dengan memastikan bahwa setiap

orang memperoleh pelayanan kesehatan di Indonesia. Pasal 28H Ayat (1) menyebutkan Setiap orang berhak hidup sejahtera dan lahir batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Jaminan yang diberikan oleh Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI) memberikan landasan yang sangat kokoh bagi seluruh warga negara Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Berdasarkan pelayanan kesehatan yang layak dijamin oleh Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI) mewajibkan pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang layak, hal ini sesuai dengan Pasal 34 Ayat (3) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI) yang menyebutkan bahwa Negara Bertanggung Jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Kewajiban pemerintah untuk memberikan standar pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 55 Ayat 1 menyebutkan Pemerintah wajib memberikan standar mutu pelayanan kesehatan, selanjutnya Ayat (2) standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Permasalahan sekarang, bahwa kemampuan manajemen kesehatan yang merupakan kunci dari keberhasilan pembangunan kesehatan. faktor penyebabnya adalah masih belum sepenuhnya memadainya sistem informasi kesehatan untuk disebarluaskan kepada masyarakat, intregrasi pelayanan kesehatan yang belum berjalan dengan baik, dan belum mantapnya pengendalian dan pengawasan serta penilaian program yang ditetapkan. Di samping itu, manajemen organisasi dan tata kerja sistem pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah,

baik yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta upaya kesehatan yang dikelola masyarakat, termasuk pihak swasta, belum dirumuskan secara terperinci 1. Hal ini sesuai dengan arah pembangunan kesehatan kita yang meninggalkan paradigma sakit menuju paradigma sehat, dalam rangka menuju Indonesia Sehat. Sasaran pembangunan kesehatan di Indonesia antara lain adalah terselenggaranya pelayanan kesehatan yang semakin bermutu dan merata. Dalam upaya mencapai sasaran ini, maka ditetapkan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit sebagai bagian dari tujuan program pembangunan kesehatan. Rumah sakit merupakan salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan harapan dan kebutuhan derajat masyarakat, melalui pelayanan yang efektif oleh pemberi pelayanan yang memuaskan harapan dan kebutuhan 1 Koeswadji, Hermien Hadiati, Beberapa Permasalahan Hukum dan Medik, Citra Aditya, Bandung, 1992, hlm. 2 pemberi pelayanan, pada institusi pelayanan yang diselenggarakan secara efisien. Interaksi ketiga pilar utama pelayanan kesehatan yang serasi, selaras dan seimbang, merupakan paduan dari kepuasan tiga pihak, dan ini merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan. Kepuasan yang dirasakan masyarakat yang dalam hal ini adalah pasien rumah sakit akan memberikan kontribusi pada sejumlah aspek krusial, seperti tercapainya loyalitas pelanggan, meningkatnya reputasi, serta meningkatnya efisiensi dan produktivitas karyawan 2. Rumah sakit salah satu perangkat daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat menggunakan wewenang pemerintah dan prosedur pelayanan. Pada rumah sakit terdapat tim medis, merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dinyatakan bertanggung jawab atas suatu kesalahan atau kelalaian karena tenaga kesehatan sebagai anggota dari tim tersebut hakekatnya bertanggungjawab sendiri atas 2 Pitono Suparto, Etik dan Hukum Di Bidang Kesehatan, Edisi Ke-2. Airlangga University Press, Surabaya, 1998, hlm.132

pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan keahliannya. Berdasarkan latar belakang diatas, di pandang penting untuk membahas masalah tersebut melalui sebuah penelitian dengan judul Standar Pelayanan Medis pada Rumah Sakit Umun Buol Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. B. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dikaji Bagaimana Standar Pelayanan Medis pada Rumah Sakit Umun Buol Berdasarkan Undangundang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. II. PEMBAHASAN A. Analisis Hukum Standar Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Di Kabupaten Buol Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Berdasarkan ketentuan Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI), desentralisasi diselenggarakan dengan pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada daerah untuk mengurus sendiri urusan pemerintahannya menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi yang luasseluasnya kepada daerah antara lain dimaksudkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peranserta masyarakat. Sejalan dengan prinsip tersebut dilaksanakan pula prinsip otonomi yang nyata dan bertanggungjawab, dengan pengertian bahwa penanganan urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah dalam rangka memberdayakan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Agar otonomi daerah dapat dilaksanakan sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai, Pemerintah wajib melakukan pembinaan dan pengawasan berupa pemberian pedoman, standar, arahan, bimbingan, pelatihan, supervisi, pengendalian, koordinasi, monitoring

dan evaluasi. Hal ini dimaksudkan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah tetap sejalan dengan tujuan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peningkatan kualitas pelayanan adalah salah satu isu yang sangat krusial dalam manajemen, baik dalam sektor pemerintah maupun sektor swasta. Hal ini terjadi karena di satu sisi tuntunan masyarakat terhadap perbaikan kualitas pelayanan dari tahun ke tahun menjadi semakin besar, sedangkan disisi lain, praktek penyelenggaraan pelayanan tidak mengalami perbaikan yang berarti 3. Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI) mengamanatkan bahwa Kesehatan merupakan salah satu aspek dari hak asasi manusia, yaitu sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 28H Ayat (1) menyebutkan setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang 3 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV,Rineka Cipta, Jakarta, 1998, hlm. 36 baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pembangunan Kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggitingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum sebagai yang dimaksud dalam Pembukaan Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI). Pembangunan Kesehatan tersebut diselenggarakan dengan berdasarkan kepada Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sebagai pelaku dari pada penyelenggaraan pembangunan kesehatan adalah masyarakat, pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota), badan legeslatif serta badan yudikatif. Dengan demikian dalam lingkungan pemerintah baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus saling bahu membahu secara sinergis

melaksanakan pembangunan kesehatan yang terencana, terpadu dan berkesinambungan dalam upaya bersama-sama mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya 4. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang perlu diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu standar, membuat semakin kompleksnya permasalahan di rumah sakit. Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Fungsi 4 Alimul, Aziz, Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Salemba Medika, Jakarta, 2003, hlm. 56 dimaksud rnemiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. BAB I Ayat 6 menyebutkan Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Ayat 7 menyebutkan Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasii dan atau manfaat pelayanan. Standar pelayanan minimal rumah sakit pada hakekatnya merupakan jenis-jenis pelayanan rumah sakit yang wajib dilaksanakan 5 Hermien Hadiati, Beberapa Permasalahan Hukum dan Medik, Citra Aditya Bakti, Surabaya, 1991, hlm.1-2.

oleh pemerintah/pemerintah provinsi/pemerintah kabupaten/kota dengan standar kinerja yang ditetapkan. Namun demikian mengingat kondisi masing-masing daerah yang terkait dengan sumber daya yang tidak merata maka diperlukan pentahapan dalam pelaksanaan standar pelayanan minimal oleh masing-masing daerah sejak ditetapkan pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2012, sesuai dengan kondisi/perkembangan kapasitas daerah. Mengingat SPM sebagai hak konstitusional maka seyogyanya SPM menjadi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran daerah. Dengan disusunnya Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit diharapkan dapat membantu pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan Minimal di rumah sakit. SPM ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah sakit dan unsur terkait dalam melaksanakan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan setiap jenis pelayanan. Berdasarkan hal tersebut diatas, dimaksudkan agar selain melaksanakan tuntutan peningkatan Kebutuhan mutu pelayanan kesehatan, juga menghindari terjadinya sorotan publik bagi praktek penyimpangan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang menyulitkan masyarakat dan bertentangan dengan Peraturan yang berlaku. Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buol sudah menerapkan Amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 55 Ayat 1 menyebutkan Pemerintah wajib memberikan standar mutu pelayanan kesehatan, selanjutnya Ayat (2) standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buol merupakan Rumah sakit Pemerintah Daerah kabupaten Buol yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Buol dan berusaha untuk selalu memberikan pelayanan yang maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. namun masih terdapat banyak kekurangan

dari pelayanan yang diberikan merupakan suatu proses yang sedang dijalani oleh rumah sakit untuk terus memperbaiki diri sehingga dapat memuaskan seluruh masyarakat Kabupaten Buol sehingga dapat menjadi kebanggaan masyarakat Buol. III PENUTUP A. Kesimpulan Kewajiban pemerintah untuk memberikan standar pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 55 Ayat 1 menyebutkan Pemerintah wajib memberikan standar mutu pelayanan kesehatan. Standar Pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Kabupaten Buol sudah menerapkan Standar Pelayanan sesuai Amanat Republik Indonesia Tahun 1945. Namun melihat dari kondisi Rumah Sakit Umum Kabupaten Buol tersebut dari segi pelayanan masih belum maksimal. B. SARAN Harapan Penulis agar pihak Rumah Sakit Umum Kabupaten Buol lebih Memaksimalkan lagi kualitas pelayanan baik dari segi fasilitas infrastruktur maupun staf- staf yang terkait yang di rumah sakit tersebut.

Daftar Pustaka A. Buku-buku Alimul, Aziz, Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Salemba Medika, Jakarta, 2003. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV,Rineka Cipta, Jakarta, 1998. Hermien Hadiati, Beberapa Permasalahan Hukum dan Medik, Citra Aditya Bakti, Surabaya, 1991. Koeswadji, Hermien Hadiati, Beberapa Permasalahan Hukum dan Medik, Citra Aditya, Bandung, 1992. Pitono Suparto, Etik dan Hukum Di Bidang Kesehatan, Edisi Ke-2. Airlangga University Press, Surabaya, 1998. B. Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal

BIODATA Nama : Susilo Sudarman TTL : Toli-Toli, 8 Januari 1992 Alamat Rumah : Jln. Trans Sulawesi No. Hp : 0852 1795 4151