Rangkuman chapter 9. Kelompok: Indra Aditya( ), Eka Murni Pratiwi( ), Firli Suryawan Sabri(1516

dokumen-dokumen yang mirip
William Stallings Data and Computer Communications 7 th Edition. Bab 9 Spektrum Yang di/tersebar

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM FHSS DAN DSSS PADA SISTEM CDMA

Introduction to spread spectrum (SS) Alfin Hikmaturokhman,MT

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

Code Division multiple Access (CDMA)

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

Komunikasi Data. Bab 5. Data Encoding. Bab 5. Data Encoding 1/46

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. sesuai dengan sinyal pemodulasinya. Modulasi ada dua macam, yaitu modulasi

HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

Kata kunci : Spread spectrum, MIMO, kode penebar. vii

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Multiple Access

TUGAS KOMUNIKASI DIGITAL CODE DIVISION MULTIPLE ACCES

Visualisasi dan Analisa Kinerja Kode Konvolusi Pada Sistem MC-CDMA Dengan Modulasi QAM Berbasis Perangkat Lunak

Teknik Encoding. Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital, sinyal analog Data analog, sinyal analog

Jaringan Komputer Data Encoding Data Enc

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Tabel PS/NS untuk Up dan Down Counter 3 bit. 23

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG

Apa perbedaan antara teknik multiplex dan teknik multiple access??

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

APLIKASI RANGKAIAN TERINTEGRASI DIRECT DIGITAL SYNTHESIZER (DDS) SEBAGAI PEMBANGKIT SINYAL FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

Visualisasi dan Analisa Kinerja Kode Konvolusi Pada Sistem MC-CDMA Dengan Modulasi QPSK Berbasis Perangkat Lunak

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

SPREAD SPECTRUM RAHMAD FAUZI, ST, MT. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

SAINTEKBU Jurnal Sains dan Teknologi Vol.1 No. 2 Desember RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM KOMUNIKASI SPREAD SPECTRUM (Perangkat Lunak)

BAB III Perencanaan Jaringan VSAT Pada Bank Mandiri dengan CDMA

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS. Konsep selular mulai muncul di akhir tahun 1940-an yang digagas oleh

Modulasi Digital. Dr. Risanuri Hidayat

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

6.2. Time Division Multiple Access (TDMA)

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN SIMULASI

Simulasi Pengiriman Dan Penerimaan Informasi Menggunakan Teknologi Spread Spektrum

Sistem Telekomunikasi

MODULASI SPREAD SPECTRUM UNTUK PENINGKATAN PERFORMANSI SISTEM KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN TNI-AL

PENGKODEAN DATA Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

Analisa Kinerja Alamouti-STBC pada MC CDMA dengan Modulasi QPSK Berbasis Perangkat Lunak

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Edisi ke 7. Bab 5 Teknik Sinyal Encoding

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

Ayu Rosyida Zain 1, Yoedy Moegiharto 2. Kampus ITS, Surabaya

TEKNIK ENCODING SINYAL

Simulasi Dan Analisa Efek Doppler Terhadap OFDM Dan MC-CDMA

Gambar 2.1 Skema CDMA

UNJUK KERJA FREQUENCY HOPPING PADA KANAL SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK YANG MENGALAMI RAYLEIGH FADING INTISARI

Politeknik Negeri Malang Sistem Telekomunikasi Digital Page 1

Gambar 1. Blok SIC Detektor untuk Pengguna ke-1 [4]

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

REALISASI SISTEM KEYLESS CAR ENTRY BERBASIS DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM ABSTRAK

Analisa Kinerja Kode Konvolusi pada Sistem Successive Interference Cancellation Multiuser Detection CDMA dengan Modulasi QAM Berbasis Perangkat Lunak

Rangkuman Komunikasi Data

Jurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 3, Nomor: 2, November 2016

Modul 1 Komunikasi Nirkabel Menggunakan Modul RF X-Bee : Untuk Implementasi Wireless Sensor Network (WSN)

TUGAS KOMUMIKASI DIGITAL. Modulasi Phase Shift Keying

TEKNIK PENGKODEAN SINYAL

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Spread Spectrum (FHSS) pada

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Teknik Komunikasi Data

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

KINERJA AKSES JAMAK OFDM-CDMA

Realisasi Kode Prima Untuk Mengatur Loncatan Frekuensi (Frequency Hop) Dalam Sistem FH-CDMA ABSTRAK

Gambar 7. Tabel 1. Sub bagian di dalam FC

Pengantar Jaringan Nirkabel (Wireless Networks)

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

METODE PENGUJIAN ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

Jakson Petrus M.B., S.Kom

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dasar Sistem Transmisi

Perbandingan rate kode konvolusi dan aplikasinya pada cdma

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Tujuan

Satuan Acara Perkuliahan Arjuni Budi P.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi dari penelitian ini diskemakan dalam bentuk flowchart seperti tampak

IEEE b 1.1 INTRODUCTION

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui.

Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing

Rangkuman Chapter 8. Faisal Afid H ( ) Fatah Amrullah ( ) Dhiya Akmal Firdaus ( ) Imanu

PENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID

Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TABEL... xi

BAB II DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori Teknologi Radio Over Fiber

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

Bandung, Februari 2007 Penulis, Meishkafadiah Alkaff

II. TINJAUAN PUSTAKA. perang ataupun sebagai bagian dari sistem navigasi pada kapal [1].

Simulasi Dan Analisis Pengaruh Kecepatan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Dengan Menggunakan Encoder Turbo Code Pada Sistem CDMA EV-DO Rev A

Wireless Fundamentals

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

BAB II SISTEM WCDMA. spektrum tersebar, yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS). Dengan

Transkripsi:

Rangkuman chapter 9. Kelompok: Indra Aditya(15160153), Eka Murni Pratiwi(15160161), Firli Suryawan Sabri(15160146), Calvin Henmarc Tutupoly(15160167) by webmaster - Sunday, March 19, 2017 http://suyatno.dosen.akademitelkom.ac.id/index.php/2017/03/19/rangkuman-chapter-9-kelompok-indra-a ditya15160153-eka-murni-pratiwi15160161-firli-suryawan-sabri15160146-calvin-henmarctutupoly15160167/ Spread Spectrum(Spektrum Tersebar) Spread spectrum atau spectrum tersebar adalah sebuah bentuk yang penting dari encoding untuk comunikasi wireless. Teknik ini bias digunakan untuk transmit data analog maupun data digital, menggunakan sinyal analog. Awalnyanya teknik spread spectrum digunakan untuk militer. Ide awalnya adalah untuk menyebarkan sinyal informasi melalui bandwith yang lebih besar untuk membuat jamming dan gangguan lebih susah. Tipe pertama spread spectrum mulanya dikembangkan dan dikenal sebagai frequency hopping. Tipe yang lebih baru dari spread spectrum adalah direct sequence. Kedua teknik tersebut digunakan di berbagai standard an produk komunikasi wireless. 9.1 Consep dari Spread Spectrum Gambar 9.1 adalah garis besar karakteristik dari spread spectrum. Input masuk ke channel encoder yang menghasilkan sebuah sinyal analog yang bandwithnya relatif kecil bandwithnya di frekuensi tengah. Kemudian sinyal dimodulasi menggunakan sebuah urutan digit yang dikenal sebagai sebuah spreading code atau spreading sequence. Tipikal, tapi tidak selalu, spreading code dihasilkan oleh sebuah pseudonoise, atau pseudorandom number, generator. Efek dari modulasi ini adalah untuk sedikit meningkatkan bandwith dari sinyal untuk di transmisikan. Di penerimaan akhir, digit yang sama digunakan untuk demodulasi sinyal spread spectrum. Akhirnya, sinyal masuk ke channel demodulate untuk pemulihan data. Berbagai hal yang dapat dperoleh dari pemborosan spectrum: Sinyal mendapatkan imunitas dari berbagai macam noise dan multipath distortion. Awal dari pengaplikasian spread spectrum digunakan untuk militer, dimana dulunya digunakan untuk kekebalan dari jamming. Spread spectrum juga dapat digunakan untuk menyebunyikan dan enkripsi sinyal. Hanya sebuah recipient(penerima) yang tau tentang spreading code yang dapat memulihkan dan mengencode informasi tersebut. Sebagian user bisa dengan sendirinya menggunakan bandwith yang tinggi dengan gangguan yang sangat 1 / 8

kecil. Property ini biasanya digunakan di perusahaan seluler, dengan teknik yang dikenal sebagai code division multiplexing(cdm) atau code division multiple access(cdma) Sebuah komentar tentang angka pseudorandom dengan urut. Angka ini diciptakan oleh sebuah alogaritma menggunakan berbagai initial value yang disebut the seed. Alogaritma menentukan dan jadi menghasilkan urutan angka yang secara statistic tidak acak. Namun, jika alogaritma bagus, hasilnya akan melewati banyak test untuk menguji keacakan. Banyaknya angka biasanya direfrensikan sebagai angka pseudorandom. Poin pentingnya adalah tanpa mengetahui alogaritma dan the seed, tidak akan mungkin dapat memprediksi sequencenya. Karena itu, hanya penerima dengan sebuah transmitter yang dibagikan informasinya yang dapat mendecode sinyal dengan sukses. 2 / 8

? Gambar 9.1 9.2 Frequency-hopping Spread Spectrum Dengan Frequency-Hopping Spread Spectrum(FHSS), sinyal membroadcast lewat sebuah seri yang nampak acak dari frekuensi radio, Hopping(melompat) dari frekuensi ke frekuensi di interval tetap. Sebuah receiver, Hopping diantara frekuensi yang sinkron dengan transmitter, mengambil pesan. Bias jadi penguping hanya mendengar bip yang tidak dimengerti. Berusaha untung menutup/menghambat sinyal di satu frekuensi hanya berhasil menghilangkan beberapa bits. 3 / 8

Pendekatan Dasar Gambar 9.2 menunjukkan contoh dari frequency-hopping signal. Sebuah angka dari channel dialokasikan untuk sinyal FH. Khusunya, ada 2kpembawa frekuensi membentuk 2k chanel. Ruang diantara pembawa frekuensi dan karenanya lebar setiap chanel biasanya cocok dengan bandwith dari input sinyal. Transmitter beroperasi di satu chanel bersamaan untuk sebuah interval tetap; contohnya, IEEE 802.11 standart menggunakan sebuah interval 300-ms. Semasa interval itu, beberapa anga bits di transmisikan menggunakan berbagai skema encoding. Sebuah spread code menyuruh sequence chanel yang digunakan. Kedua transmitter dan receiver menggunakan kode yang sama untuk tune menjadi sebuah sequence chanel yang sinkron. 4 / 8

? Gambar 9.2 Tipikal diagram blok untuk sebuah frequency-hopping system di tampilkan pada gambar 9.3. untuk transmisi, binary data masuk ke modulator menggunakan beberapa digital-to-analog skema encoding, seberti frequency shift keying(fsk) atau binary phase shift keying(bpsk). Hasilnya sinyal menengah ke beberapa frekuensi dasar. Sebuah pseudonoise(pn), atau pseudorandom number, sumber menyediakan sebagai sebuah indeks menuju sebuah table frekuensi: ini adalah pendebaran code seperti yang direfrensikan sebelumnya. Setiap k bits dari sumber PN spesifik oatu dari 2k pembawa frekuensi. Disetiap interval yang berhasil, sebuah pembawa frekuensi dipilih. Frekuensi ini kemudian dimodulasi oleh sinyal yang diproduksi dari initial modulator untuk produksi sebuah sinyal baru dengan bentuk yang 5 / 8

sama namun ditengahkan di pembawa arus pilihan. Di penerimaan, sinyal spread spectrum dimodulasikan menggunakan sequence yang sama dengan PN-derived frequency dan kemudian demodulated untuk memproduksi output data. 6 / 8

? Gambar 9.3 Gambar 9.3 mengindikasikan bahwa ada dua sinyal yang digandakan. Mari kita beri contoh bagaimana ini bias bekerja,menggunakan BFSK sebagai data skema modulasi. Kita dapat mencari input FSK ke system FHSS. Sd(t)= A cos(2?(f0+0,5(bi+1)?f)t) untuk it<t<(i+1)t Dimana: 7 / 8

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Rangkuman chapter 9. Kelompok: Indra Aditya(15160153), Eka Murni Pratiwi(15160161), Firli Suryawan Sabri(1516 A = amplitude sinyal f0 = base frequency bi = nilai dari ith bit data (+1 untuk binary 1, -1 untuk binary 0)?f = separasi frekuensi T = durasi bit; data rate = 1/T PDF generated by Kalin's PDF Creation Station 8 / 8