BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Ummi Athiyyah

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 132 TAHUN 2016 T E N T A N G

BAMBANGLIPU A. DATA PEMILIH NAMA DAN TANDA TANGAN ANGGOTA KPU KABUPATEN/KOTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak diantara koordinat 110 o o Bujur Timur,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. diperbarui adalah sumber daya lahan. Sumber daya lahan sangat penting bagi

KEADAAN UMUM KABUPATEN BANTUL. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan, 75 desa, dan 933 dusun. Secara

Gbr.1 Jaringan di Ruang Sekpri Bupati

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul. Unit pelaksana, satuan polisi pamong praja, kecamatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. Alokasi Kebutuhan, Pupuk Bersubsidi, Sektor Pertanian.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KECAMATAN SE- KABUPATEN BANTUL

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 229 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III LANDASAN TEORI

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

APLIKASI LOCATION BASED SYSTEM RUMAH SAKIT KOTA PALEMBANG BERBASIS ANDROID

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak kebijakan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin. yang diprogramkan pemerintah sebagai langkah efektif dalam upaya

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 123 TAHUN 2013 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK/IBU ASUH PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat didominasi ketidakmampuan masyarakat dalam menangani kesehatan diri maupun

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTUMBUHAN HOTEL DI KABUPATEN BANTUL

BAB II GAMBARAN UMUM. Progo, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Secara geografis, Kabupaten

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS FASILITAS UMUM BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI KOTA YOGYAKARTA)

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

REKAPITULASI HARDWARE DAN SOFTWARE PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul yang didalamnya terdapat

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB IV GAMBARAN UMUM

BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 150 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 205 A TAHUN 2011 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun untuk memperjelas tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah. Setruktur informasi jalan terkelompok dalam 2 (dua) bagian yakni jalan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN JAMAAH HAJI KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN PELANGGARAN DALAM PEMILIHAN UMUM TINGKAT BAWASLU WEBGIS DI KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. komputer yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ELIT POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BANTUL. IV. 1. Partai Persatuan Pembangunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jumlah desa, dusun dan luas Kabupaten Bantul per kecamatan dapat

BAB IV GAMBARAN UMUM

SISTEM INFORMASI PEMETAAN SISWA BERPRESTASI DI BIDANG OLAHRAGA KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis daftar instansi yang

BAB I PENDAHULUAN. mempersempit ruang gerak di sebuah wilayah. Dimana jumlah pertumbuhan penduduk tidak

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL,

RSNI2. Pertukaran data lintang, bujur, dan tinggi lokasi geografis. Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pengarusutamaan Gender Berbasis Spasial untuk Pengurangan Risiko Bencana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks dan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Masih dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Provinsi ini merupakan wilayah multi-etnis yang dihuni oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

BAB III 3. LANDASAN TEORI

REKAPITULASI HARDWARE DAN SOFTWARE PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Ummi Athiyyah Yuniarti, dkk dalam jurnal berjudul Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Berbasis Web (Studi Kasus: Kabupaten Kudus). Penelitian ini menunjukkan penyebaran penyakit demam berdarah dengan aplikasi sistem informasi geografis berbasis web. 2. Selain itu tinjauan pustaka lainnya yang dipakai oleh Wijayanto dkk (2014) dalam studi kasus ini dengan judul Aplikasi Sistem Informasi Lokasi Hotel Berbintang Di Yogyakarta Berbasis WEBGIS. Penelitian ini menunjukkan pengembangan informasi seputar lokasi geografis dan fasilitas hotel berbintang di Yogyakarta secara cepat, akurat, dan lengkap untuk membantu masyarakat umum dalam memperoleh informasi lokasi secara detail. Dari tinjauan pustaka di atas, yang membedakan aplikasi ini dengan aplikasi yang telah di buat adalah sistem dapat 10

11 memberikan hasil dari pendataan pelanggaran yang nantinya akan di tampilkan di peta secara realtime agar masyarakat umum mengetahui di wilayah mana saja yang terjadi pelanggaran dalam pemilihan umum. 2.2 Dasar Teori 2.2.1 Sistem Kerja Bawaslu Menurut Lembar Negara Republik Indonesia Pasal 1, Badan Pengawas Pemilu, selanjutnya disingkat Bawaslu, adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bertugas mengawasi penyelenggara Pemilu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai dengan UU Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelanggara Pemilu, yang diambil dalam Naskah Akademik Bawaslu (2012), bagan struktur pengawas Pemilu adalah sebagai berikut. Gambar 2.1 Struktur Pengawas Pemilu Di Bantul

12 2.2.2 Geographic Information System (GIS) Merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografis. GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman aplikasinya. Pengembangan aplikasi GIS kedepannya mengarah kepada aplikasi berbasis Web yang dikenal dengan WebGIS (Muarif A.M, 2013). 2.2.3 Latitude Dan Longitude Latitude adalah garis yang melintang di antara kutub utara dan kutub selatan, yang menghubungkan antara sisi timur dan barat bagian bumi. Garis ini memiliki posisi membentangi bumi, sama halnya seperti garis equator (khatulistiwa), tetapi dengan kondisi nilai tertentu. Garis lintang inilah yang dijadikan ukuran dalam mengukur sisi utara-selatan koordinat suatu titik di belahan bumi. Latitude di bedakan menjadi 2 wilayah, yaitu utara atau yang biasa kita sebut lintang utara dan selatan atau yang biasa kita sebut lintang selatan, dimana nilai koordinat di bagian utara selalu positif dan nilai koordinat di bagian selatan

13 adalah negatif. Berikut nilai-nilai yang dijadikan patokan ukuran garis lintang ini. 1. Garis paling atas (kutub utara) = 90 derajat 2. Garis paling tengah (equator) = 0 derajat 3. Garis paling bawah (kutub selatan) = -90 derajat. dengan mem-persamakan derajat ke dalam bentuk satuan kilometer (km) maka ukurannya seperti ini: 1 derajat latitude = 111 km 1 menit latitude = 1.85 km Sedangkan longitude adalah garis membujur yang menghubungkan antara sisi utara dan sisi selatan bumi (kutub). Garis bujur ini digunakan untuk mengukur sisi barat-timur koordinat suatu titik di belahan bumi. Sama seperti equator pada latitude yang berada ditengah dan memiliki nilai 0 (nol) derajat, pada longitude, garis tengah yang bernilai 0 (nol) derajat disebut garis prime meridian (garis bujur). Sedangkan garis yang berada paling kiri memiliki nilai - 90 derajat, dan yang paling kanan memiliki nilai 90 derajat. Longitude juga dibedakan menjadi 2 wilayah, yaitu bujur timur

14 dan bujur barat, dimana koordinat yang berada di timur selalu bernilai negatif, dan sebaliknya yang berada di barat selalu positif. Nilai satuan ukuran derajat menjadi kilometer pada longitude juga sama seperti pada latitude. Jadi, dalam metode pengukuran koordinat, suatu titik terlebih dulu diukur derajatnya berdasarkan latitude dan longitude-nya, setelah itu barulah di translasikan kedalam bentuk satuan kilometer, baik itu dalam format degree (DDD) maupun degree-minutes-second (DMS). 2.2.4 Peta Kabupaten Bantul Gambar 2.2 Peta Kabupaten Bantul Sumber: https://kebantul.wordpress.com/2015/08/10/sejarah-kabupatenbantul/

15 Berikut ini tabel data banyaknya sebaran TPS dan kelurahan dalam masing-masing kecamatan di Kabupaten Bantul: Tabel 2.1 Data Jumlah TPS dan Kelurahan disetiap Kecamatan No Kecamatan Kelurahan Jumlah TPS 1 Banguntapan 8 191 2 Jetis 4 119 3 Pleret 5 80 4 Bambanglipuro 3 85 5 Sewon 4 176 6 Imogiri 8 128 7 Kretek 5 67 8 Sanden 4 69 9 Srandakan 2 64 10 Sedayu 4 90 11 Pandak 4 100 12 Pajangan 3 70 13 Kasihan 4 155 14 Piyungan 3 93 15 Bantul 5 115 16 Pundong 3 74 17 Dlingo 6 84 Sumber: https://pilkada2015.kpu.go.id/bantulkab/form_c1 2.2.5 Diagram Alir Data Diagram Alir Data (DAD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaanya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. 1. Memberikan indikasi mengenal bagaimana data di transformasikan pada saat data bergerak melalui sistem.

16 2. Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasikan aliran data. Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto Hm, 1989). 2.2.6 MYSQL MYSQL merupakan sebuah database server yang dapat berjalan pada beberapa sistem operasi. Pada awalnya mysql dikembangkan dan dijalankan hanya pada sistem operasi Linux saja akan tetapi sejalan dengan perkembangannya, sekarang mysql juga dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi Windows 9x, 2000, NT dan sebagainya. (Jogiyanto Hm 1999). Database dengan nama mysql ini dapat membuat berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus user untuk diolah di dalamnya. Karena berupa database server maka program ini

17 telah memiliki sebuah sistem keamanan yang dipercaya bagi penggunanya. MYSQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management Sytem) sehingga istilah seperti table, baris, dan kolom tetap digunakan dalam MYSQL. Perintah yang digunakan dalam mysql adalah perintah SQL (Structure Query Languange) yaitu berupa permintaan yang telah di standarkan oleh pihak ANSI / ISO. SQL adalah bahasa standart yang digunakan untuk mengakses database server.