Yuliliahuty Kurniasari, Mashudi, Maria Ulfah Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau *Korespondensi :

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

LINDA ROSETA RISTIYANI K

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI THINK PAIR SHARE (TPS) DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH

Kata Kunci: Metode Examples and Examples, Minat Belajar

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

p-issn : e-issn :

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

Indra Hatari 1, Gimin 2, Gani Haryana 3 ( ),

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG

Elly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI

JURNAL PENELITIAN. Oleh: ELVIRA YUSUF NIM

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPECO-OP-CO- OP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS. Delfian SMP Negeri 1 Lubuk Basung

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK HARMONIK

Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Septi Wuri Handayani 12-20

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

Model Pembelajaran Koperatif Tipe Listening Team dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekologi Hewan

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MEDIA SORTIR KARTU SISWA KELAS VII

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIIB SMPN 2 SEPONTI KABUPATEN KAYONG UTARA Yuliliahuty Kurniasari, Mashudi, Maria Ulfah Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan dithacyute@rocketmail.com Abstract : This research aims to help teachers to improve students' motivation to use Example non Example learning model in integrated social studies classroom VIIB SMP Negeri 2 Seponti.Penelitian this background low student motivation in the classroom VIIB SMP Negeri 2 Seponti North Kayong later Similarly, the low activity resulted in student learning. After doing research class actions increase students' motivation from cycle I to cycle II. In the first cycle students' motivation by 60%, while in the second cycle increased to 75%. Through the application of the Example non Example Learning students' learning motivation can be improved so that the learning process carried out well. Teachers are expected to try to implement a more varied learning model. Keywords : Motivation, Learning Model Example non Example. Abstrak:Peneltian ini bertujuan untuk membantu guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Example non Example pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas ViiB SMP Negeri 2 Seponti.Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya motivasi belajar siswa di kelas VIIB SMP Negeri 2 Seponti Kayong Utara yang kemudian berakibat pula dengan rendahnya aktivitas belajar siswa. Setelah dilakukan penelitian Tindakan Kelas terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dari siklus I ke Siklus II. Pada siklus I motivasi belajar siswa sebesar 60% sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 75% Melalui penerapan model Pembelajaran Example non Example motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan sehingga proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Diharapkan guru dapat mencoba untuk menerapkan model pembelajaran yang lebih bervariasi Kata kunci : Motivasi Belajar, Model Pembelajaran Example non Example. 1

M otivasi belajar bagi siswa sangatlah penting, karena dengan adanya motivasi siswa akan lebih mempersiapkan diri dalam belajar,siswa akan menjadi sadar bahwa ia harus dapat mencapai tujuan belajarnya yakni ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Di samping itu, melalui motivasi siswa dapat mengarahkan kegiatan belajarnya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sardiman (2011:75) Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar atau mendorong siswa untuk berbuat. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Dengan demikian, dapat dikatakan siswa yang berprestasi rendah belum tentu disebabkan oleh kemampuan yang rendah pula akan tetapi mungkin disebabkan oleh tidak adanya dorongan atau motivasi. Berdasarkan keresahan penulis sebagai guru selama mengajar, informasi yang dapat disimpulkan bahwa rendahnya motivasi belajar siswa kelas VIIB pada mata pelajaran IPS Terpadu disebabkan karena kurang aktifnya siswa dalam belajar. Kurang aktifnya siswa dalam belajar ini dapat dilihat dari ketidakseriusan siswa mengikuti proses belajar. Ketika guru menjelaskan pelajaran IPS mereka kurang respon terhadap pelajaran tersebut, diantara mereka ada yang mengantuk pada saat guru menjelaskan, malas mencatat pelajaran, saling berbicara, tidak mendengarkan penjelasan guru dengan baik, tidak mau bertanya, dan susah mengemukakan pendapat. Hal ini terjadi karena tidak adanya motivasi belajar sehingga mereka tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Selain itu, penyebab lain adalah metode yang digunakan guru kurang bervariasi dalam mengajar guru masih menggunakan metode konvensional yaitu guru masih mendominasi dalam kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah dan latihan serta siswa lainnya hanya sebagai pendengar informasi dari guru. Mengatasi keadaan seperti itu, maka guru harus melakukan perbaikan, agar proses pembelajaran di kelas tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat menjadikan siswa termotivasi untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang baik untuk keluar dari permasalahan kelas tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan menarik. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dan menarik akan sangat membantu lancarnya proses pembelajaran dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena suatu model pembelajaran dalam proses pembelajaran memiliki hubungan yang erat dengan tujuan proses pembelajaran tersebut. Aunurahman (2009;143) menyatakan, Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa mencapai hasil belajar yang baik. Dalam hal ini guru sebagai pengajar memiliki peran penting dalam mengorganisasikan dan mengatur lingkungan belajar siswa sebaik-baiknya 2

Menurut Aunurrahman (2009:114) motivasi adalah Tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat. Sedangkan pengertian motivasi belajar menurut Sardiman A.M (2011:75) motivasi belajar adalah Keseluruhan daya pengerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan itu, maka tujuan yang akan dicapai oleh siswa akan tercapai. Menurut Woodwort (dalam Wina Sanjaya.2010:250) mengatakan: A motive is a set pedisposes the individual of certain activities and for seeking certain goals. Suatu motif adalah suatu set yang dapat membuat individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, perilaku atau tindakan yang ditunjukkan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu sangat tergantung dari motif yang dimilikinya. Hal ini seperti yang diungkapkan Arden (1957) (dalam Wina Sanjaya.2010:205) motives as internal condition arouse sustain, direct and determain the intensity of learning effort, and also define the set satisfying or unsatisfying consequences of goal. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kuat lemahnya atau semangat tidaknya usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu tujuan akan ditentukan oleh kuat lemahnya motif yang dimiliki orang tersebut. Motif dan motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.motivasi merupakan penjelmaan dari motif yang dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukkan seseorang. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah daya atau dorongan yang memberikan perubahan dalam tingkah laku seseorang dalam usaha mencapai tujuan yang ingin dicapai, diwujudkan dari perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri maupun interaksi dengan lingkungan Motivasi belajar merupakan komponen terpenting dalam proses belajar mengajar dengan adanya motivasi belajar maka hasil belajar yang dicapai siswa akan optimal. Motivasi hendaknya merupakan kebutuhan yang artinya adalah setiap individu termotivasi untuk melakukan sesuatu aktivitas yang merupakan kebutuhan yang dalam hal ini kebutuhan untuk belajar memperoleh nilai yang tinggi Beberapa fungsi motivasi dalam proses pembelajaran. Menurut Sardiman A.M (2011:85) ada tiga fungsi motivasi yaitu : (1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan digerakkan. (2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. (3)Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 3

Salah satu model pembelajaran yang diyakini dapat membuat siswa termotivasi berperan aktif untuk terlibat dalam proses pembelajaran adalah Example Non Example, karena model pembelajaran ini mempunyai beberapa kelebihan. Menurut Eko Budi Santoso (http.//www.eko Budi Santoso.comdiakses 12 maret 2012)memaparkan Model pembelajaran Example Non Example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar siswa dapat mengalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam gambar. Penggunaan model pembelajaran Example Non Example ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Dengan model pembelajaran seperti ini, siswa akan memiliki dua sumber dimana dengan Example (contoh), mereka akan mendapatkan gambaran dari suatu hal yang dibahas atau menjadi fokus pembahasan pada materi atau pelajaran IPS Terpadu. Sedangkan dengan non Example (bukan contoh) siswa akan diberikan hal-hal yang bukan dalam lingkup pembahasan dimana bertujuan sebagai bahan perbandingan antara fokus pembahasan dan yang bukan. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model Example non Example dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa terutama dalam mata pelajaran IPS Terpadu pada kelas VIIB SMP Negeri 2 Seponti. Melalui penerapan model Example non Example dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar sehingga akhirnya akan berdampak positif pada pencapaian motivasi belajar yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example, khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu. (2) Memperbaiki proses pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIIB SMP Negeri 2 Seponti. Menurut Buehl (1996)(dalamEko Budi Santoso (http.//www.eko Budi Santoso.com, diakses 12 Maret 2012) keuntungan dari metode Example non Example antara lain : (1) Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih kompleks. (2) Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progesip melalui pengalaman dari Example non Example(3)Siswa diberi suatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian Example. Menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non contoh akan membantu siswa untuk membangun makna yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep penting. 4

METODE Peneltian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan fokus penelitian pada kelas VIIB SMP Negeri 2 Seponti Kabupaten Kayong Utara tahun pelajaran 2012/2013, pada mata pelajaran IPS dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Sedangkan mata pelajaran IPS terpadu dengan materi pokok gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut : menyusun rencana pembelajaran meliputi skenario,alokasi dan mempersiapkan soal untuk test. Menyiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika pelaksanaan pengajaran guru menerapkan model Example non Example. Selama berlangsungnya proses pembelajaran di kelas peneliti bersama guru mengadakan pengamatan terhadap pelaksaaan tindakan kelas. Adapun hal-hal yang diamati yaitu: Pelaksanaan Strategi pembelajaran yang direncanakan, kesesuaian waktu penyajian dengan metode pembelajaran yang digunakan, motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan keaktifan dan keseriusan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar pada siklus I dan siklus II. Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari hasil observasi motivasi belajar sebelum tindakan dan setelah tindakan. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIB SMP Negeri 2 Seponti Kabupaten Kayong Utara tahun ajaran 2012/2013 dan guru mitra. Data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu menggunakan data kualitatif yang dilihat dari proses pembelajaran di kelas yang terdiri dari motivasi belajar siswa yang terlihat dari keseriusan siswa dan aktivitas guru Cara Pengambilan Data Adapun Cara pengambilan datanya sebagai berikut : (1)Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan tindakan diperoleh dari perencanaan pengajaran dan lembar observasi. (2) Data hasil peningkatan motivasi belajar siswa diambil pada waktu dilaksanakan tindakan dengan menggunakan lembar observasi. (3) Data tentang situasi atau keadaan belajar diperoleh melalui dokumentasi gambar pada saat kegiatan pelaksanaan tindakan. Untuk mengukur keberhasilan pelaksaanaan tindakan yang dilakukan, maka ditetapkan indikator kerjanya sebagai berikut : adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan yaitu urutan penyajian materi dengan waku dan strategi yang telah disiapkan. Adanya perubahan motivasi belajar siswa yang terlihat dari sikap dan perilaku siswa terutama keaktifan dan keseriusan siswa dalam proses belajar mengajar pada mata IPS Terpadu dengan model pembelajaran Example non Example. 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Motivasi belajar siswa kelas VIIB SMP Negeri 2 Seponti Kabupaten Kayong Utara setelah dilaksanakan tindakan kelas pada siklus I dan siklus II diperoleh hasil pengamatan observer pada siklus satu pertemuan pertama dan pertemuan kedua diperoleh 3 orang dari 20 orang siswa yang motivasi tinggi, 4 orang dari 20 orang siswa yang motivasi sedang, 6 orang dari 20 orang siswa yang kurang termotivasi dan 7 orang dari 20 siswa yang tidak termotivasi. Dengan hasil tersebut, berarti belum mencapai indikator 65%, maka setelah dilakukan refleksi antara peneliti dan guru mitra maka perlu dilanjutkan pada siklus II. Pada pelaksanaan siklus II diperoleh data motivasi belajar siswa semakin membaik dari siklus I, 4 orang dari 20 orang siswa yang motivasi tinggi, 5 orang dari 20 orang siswa yang motivasi sedang,5 orang dari 20 orang siswa yang kurang termotivasi, 6 orang dari 20 orang siswa yang tidak termotivasi. Berdasarkan hasil tersebut, berarti tingkat motivasi belajar siswa meningkat menjadi 75%. Ini berarti dengan ketercapaian tingkat motivasi belajar siswa pada siklus II maka tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIB SMP Negeri 2 Seponti Kabupaten Kayong Utara tahun pelajaran 2012/2013, pada mata pelajaran IPS, dengan pokok bahasan pada siklus I Gagasan Kreatif dan Inovatif dan pada siklus II Kemandirian dan Kewirausahaan yang dilaksanakan sebanyak dua sklus. Setiap siklusnya dilaksanakan dengan dua kali pertemuan dan satu siklus untuk dilaksanakannya evaluasi. Pelaksanaan tindakan yang dilaksanaan disepakati oleh peneliti dengan guru mitra dengan menggunakan model pembelajaran Example non Example yang bertujuan untuk dapat meningkatkan tingkat motivasi belajar siswa. Pelaksanaan tindakan kelas ini sudah sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas. Tindakan dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus diadakan dua kali pertemuan serta diakhiri dengan evaluasi. Berdasarkan hasil siklus satu ternyata belum mencapai indikator kerja yang telah ditetapkan. Dari hasil siklus satu tersebut kemudian dibuat suatu rencana tindakan selanjutnya. Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas siswa dibagi menjadi 7 kelompok belajar, dengan setiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa. Tugas yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok adalah menganalisis dan menyimpulkan gambar-gambar yang merupakan contoh (Example) dan bukan contoh (non Example). Kemudian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lainnya memberikan tanggapan. Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi diketahui hal-hal sebagai berikut : rendahnya motivasi belajar siswa yang mengakibatkan rendahnya keaktifan belajar. Hal inilah yang menjadi dasar bagi guru mata pelajaran IPS SMP Negeri 2 Seponti untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Peneliti 6

tertarik untuk mencari solusi yang tepat guna mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Example non Example. Setelah peneliti melakukan refleksi diketahui bahwa peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas masih banyak mempergunakan metode ceramah, sehingga sebagian besar siswa cenderung pasif. Dalam pelaksanaan siklus II pada pertemuan pertama dan kedua dan kemudian melakukan evaluasi melalui model pembelajaran Example non Example hasilnya terdapat kemajuan perubahan baik tentang motivasi belajar siswa dimana 75% siswa termotivasi. Motivasi belajar siswa sebelum dilaksanakan penelitian tindakan sangat rendah, tetapi setelah dilaksanakan tindakan kelas motivasi belajar meningkat menjadi 75% di mana 4 orang dari 20 orang siswa yang motivasi tinggi, 5 orang dari 20 orang siswa yang motivasi sedang,5 orang dari 20 orang siswa yang kurang termotivasi, 6 orang dari 20 orang siswa yang tidak termotivasi. Ini berarti model pembelajaran Example non Example dapat meningkatkan motivasi belajar siswa SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan tujuan dari penelitian ini dan melihat hasil penelitian serta pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Example non example dapat : (1)Setelah adanya penerapan model pembelajaran Example non Example pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIIB SMP Negeri 2 Seponti Kayong Utara tahun Pelajaran 2012/2013 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap tindakan yang dilakukan. Adapun hasil pelaksanaan penelitian tindakan terhadap siswa pada siklus I yakni siswa dengan kategori siswa yang termotivasi tinggi, sedang dan kurang termotivasi sebesar 60% dan siswa tidak termotivasi 40%,pada siklus II siswa dengan kategori yang sama yaitu siswa termotivasi tinggi, sedang dan kurang termotivasi sebesar 75% dan siswa yang tidak termotivasi 25%. (2)Upaya yang dilakukan oleh guru bersama guru mitra untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VIIB SMP Negeri 2 Seponti Kayong Utara yaitu pertama membuat perencanaan, menyiapkan perangkat mengajar, dan menyiapkan pedoman observasi. Kedua, melaksanakan perencanaan yang telah dibuat dan didukung pula dengan kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran dan menerapkan model pembelajaran Example non Example ternyata motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dan aktivitas guru setelah diadakan penelitian pada sikus I dan Siklus II ada peningkatan yang lebih baik Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis ingin memberikan saran-saran untuk diperhatikan oleh para pembaca sebagai berikut : (1)Hendaknya guru mata pelajaran IPS Terpadu dalam menerapkan model pembelajaran Example non Example dapat memaksimalkan penyajian 7

materi, sehingga dapat memotivasi siswa untuk fokus terhadap materi yang dipelajari dan dapat membuat siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas. (2) Hendaknya guru mata pelajaran IPS Terpadu dapat lebih membimbing dan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang kurang termotivasi untuk mempelajari materi yang sedang dipelajari. (3)Hendaknya dalam poses pembelajaran guru dapat memilih suatu model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan. (4)Hendaknya guru dapat memilih model pembelajaran Example non Example sebagai alternatif dalam pembelajaran karena model pembelajaran Example non Example mampu meningkatkan motivas belajar siswa. (5)Hendaknya sekolah melengkapi buku-buku yang ada diperpustakaan sebagai sumber belajar siswa DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono, 2011, Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Aunurrahman, 2009, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Penerbit Alfabeta. Eko Budi Santoso, 2011, Model Pembelajaran Example Non Example. (www. Ras Eko Budi Santoso.Com diakses 12 Maret 2011). Hamzah B.Uno, 2006, Teori Motivasi dan Pengukurannya Jakarta: PT. Bumi Aksara. Miftahul Huda,2011,Cooperatif Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar Namik Rubiyanto dan Dany Haryanto,2010, Strategi Pmbelajaran Holistik di Sekolah, Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Sardiman A.M, 2011, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada. Suharsimi Arikunto,Suhardjono, Supardi,2008, Penelitian Tindakan Kelas (cetakan k-8), Jakarta: Bumi Aksara. Supriyadi, 2011, Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu Syaiful Sagala, 2011, Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta Bandung. Tim penyusun, 2007, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Pontianak: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura. Wijaya Kusumah, Dedi dwitagama,2009, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Indeks. Wina Sanjaya, 2011, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group. Wina Sanjaya, 2011, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Prenada Media Group. 8