BAB 1 PENDAHULUAN. Identifikasi faktor-faktor..., Mohammad Mufti, FT UI, 2008

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keberhasilan suatu proyek konstruksi dapat dicapai ketika

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

SKRIPSI. Oleh FIRMANSYAH SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN PERSYARATAN MENJADI SARJANA TEKNIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan dan membiayai pembangunan sendiri. Bagi negara, pajak adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat didalamnya yaitu owner, engineer, dan kontraktor. Pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul dalam setiap proyek konstruksi, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun Dengan

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi yakni proyek

BAB I PENDAHULUAN. 2008, dari: 1 Mengurai Kemacetan Lalu Lintas Ibu Kota, Kompas, 16 Desember 2004.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila.

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era sekarang ini, keberhasilan suatu negara bisa diukur dari tingkat

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEMINAR NASIONAL NOVEMBER MANAJEMEN KLAIM PROYEK KONSTRUKSI Construction Claim Management

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONTRAK DAN PENYELESAIANNYA PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

Owner (Pemilik Proyek)

dibutuhkan di suatu negara, adalah pembangunan infrastruktur. Dengan Namun demikian, dalam pemenuhan kebutuhan pembangunan infrastruktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Kampus Terpadu UII unit VII

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan juga akan semakin komplek. Untuk mengatur dan

BAB II STUDI LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

IDENTIFIKASI RISIKO DALAM ASPEK PRASARANA LINGKUNGAN PERUMAHAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA DEVELOPER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

MASALAH SENGKETA DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Sumber daya merupakan faktor penentu dalam keberhasilan suatu

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Dunia konstruksi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.. kegiatan ini harus direncanakan dan dikendalikan dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. semakin mahalnya biaya pembuatan suatu proyek konstruksi. Apalagi bila

Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN

PSAP NO 08 AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

PERAN MANAJEMEN KONSTRUKSI TERHADAP PRESTASI KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI BERSKALA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh setiap mahasiswanya. Program tersebut adalah Kerja Praktik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu

BAB I PENDAHULUAN. suatu proyek konstruksi biasanya pihak pemberi tugas atau Owner akan membagibagikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR

BAB I PENDAHULUAN. 2007,segmen INFORMASI, hal A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide) Third Edition 2004

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

TUGAS AKHIR. Ditulis sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana Sains Terapan. Oleh: TUA M. LBN. TORUAN NIM :

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional, industri jasa konstruksi mempunyai peran

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam

LAMPIRAN KUESIONER PAKAR & PROYEK. Faktor-faktor yang mempengaruhi.., Fitroh Hayati, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR FAKTOR PENYABAB PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN ROKAN HULU BERDASARKAN PERSEPSI KONTRAKTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek

Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam penyelenggaraan proyek, kesepakatan yang dicapai dari hasil negosiasi maupun perundingan antara pemilik proyek dan kontraktor dinyatakan dalam suatu dokumen kontrak. Dokumen kontrak memuat kriteria, spesifikasi, gambar-gambar, dan hal-hal lainnya yang selanjutnya akan mengikat pada penandatanganan kontrak. Dokumen kontrak ini menjadi landasan pokok yang memuat peraturan tentang hubungan kerja, hak, kewajiban, dan tanggungjawab masing-masing pihak, beserta penjelasan-penjelasan perihal lingkup pekerjaan dan syarat-syarat lainnya yang berkaitan dengan implementasi proyek. Pelaksana konstruksi biasanya berasumsi bahwa seluruh informasi yang berada dalam dokumen kontrak sesuai dengan kondisi aktual. Namun kondisi proyek yang diketahui selama masa pelaksanaan seringkali tidak sesuai dengan asumsi tersebut. Selain itu, juga mungkin terjadi perubahan-perubahan yang terjadi selama pelaksanaan proyek yang oleh salah satu pihak. Pihak kontraktor dapat mengajukan klaim (requested demand), yakni kompensasi atas biaya dan atau waktu karena adanya perubahan ataupun perbedaan antara disetujui/dijanjikan dalam kontrak dengan apa yang kenyataannya terjadi selama masa pelaksanaan. Contohnya ialah seputar masalah pembayaran termin, perubahan ruang lingkup dan desain, penundaan yang diperintah pemilik proyek, serta perbedaan antara yang tertera digambar dengan kenyataan yang menyulitkan ketika ditemui dilapangan (terutama pekerjaan tanah). Klaim berhubungan erat dengan pemilik bangunan dan kontraktor, karena keduanya sangat berkepentingan terhadap adanya klaim. Dari penelitian Deddy Marsudiwibowo dan Astawa Gde (Fakultas Teknik UI, Januari 2000), diketahui bahwa klaim mempunyai dampak yang negatif terhadap kinerja biaya dan waktu proyek gedung bertingkat di Jakarta. Jika tidak diselesaikan sedini mungkin, klaim ini mempunyai kecenderungan menjadi perselisihan dan berakibat pada penurunan kinerja terhadap biaya ataupun waktu 1

2 pelaksanaan konstruksi secara keseluruhan. Oleh karena itu, merupakan suatu hal yang penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kontraktor mengajukan klaim ke pemilik proyek, mengetahui dampak, penyebab, serta tindakan korektif yang dilakukan saat menghadapi kejadian-kejadian tersebut. 1.2 Perumusan Masalah 1.2.1 Deskripsi Permasalahan Proyek-proyek pada masa kini lebih rumit dengan lingkup pekerjaannya lebih luas dan nilai kontrak yang besar, sehingga pelaksanaan dan kinerja pembangunan gedung-gedung dan pekerjaanpekerjaan konstruksi umum menimbulkan klaim dalam kontrak. Biasanya para kontraktor yang paling banyak mengajukan gugatan-gugatan dibanding dengan pemilik proyek. Klaim merupakan suatu hal yang sering terjadi pada proyek konstruksi dengan berbagai faktor penyebab yang amat beragam. Dari penelitian Janney, Vince, & Madsen (1996), diperoleh kesimpulan bahwa klaim yang sering terjadi di dunia konstruksi didominasi oleh sektor perumahan dan kondominium, gedung perkantoran, serta fasilitas pemerintah. Hal ini disebabkan karena pembangunan pada sektor-sektor ini dominan/paling sering dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan untuk pembangunan gedung bertingkat, klaim berdampak signifikan karena ketergantungan tahapan dan urutan pekerjaan masing-masing pekerjaan sangat tinggi. 1.2.2 Signifikansi Masalah Dari penelitian-penelitian Deddy Marsudiwibowo dan Astawa Gde (Fakultas Teknik UI, Januari 2000), diketahui bahwa klaim mempunyai dampak yang negatif terhadap kinerja biaya dan atau waktu proyek gedung bertingkat di Jakarta. Jika tidak diselesaikan sedini mungkin, klaim ini mempunyai kecenderungan menjadi perselisihan dan berakibat pada penurunan kinerja terhadap biaya ataupun waktu pelaksanaan konstruksi secara keseluruhan. Oleh karena itu, merupakan suatu hal yang penting kontraktor maupun pemilik proyek untuk mengidentifikasi faktor-faktor

3 apa saja yang menyebabkan kontraktor mengajukan klaim ke pemilik proyek, mengetahui penyebab, serta tindakan korektif yang diambil. 1.2.3 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada deskripsi dan signifikansi masalah, maka diperoleh pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut: Faktor-faktor/kejadian apa saja yang menyebabkan kontraktor mengajukan klaim biaya ke pemilik proyek pada proyek gedung bertingkat? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor/kejadian yang menyebabkan kontraktor mengajukan klaim biaya ke ke pemilik proyek pada proyek gedung bertingkat di Jakarta. 1.4 Batasan Penelitian Penyusunan skripsi ini dibatasi pada 3 (tiga) hal. Agar penelitian ini lebih fokus, maka yang menjadi batasan dari penelitian ini ialah: 1. Proyek yang diamati ialah proyek bangunan bertingkat di Jakarta. 2. Tahapan manajemen klaim yang ditinjau ialah tahap identifikasi klaim. 3. Klaim yang ditinjau ialah klaim biaya dari sisi kontraktor. 1.5 Manfaat Penelitian Dari tujuan diatas diharapkan penelitian ini dapat memiliki manfaat untuk: 1. Untuk penulis Berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai keadaan-keadaan yang terjadi selama pelaksanaan proyek, di mana penulis belum berpengalaman terlibat secara langsung di proyek selain pada mata kuliah kerja praktek. 2. Untuk akademisi Sebagai tambahan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai klaim konstruksi dan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya.

4 3. Untuk para pelaku konstruksi Terutama untuk kontraktor, agar dapat mengetahui kejadiankejadian dimana kontraktor berhak mengajukan klaim biaya. Selanjutnya diharapkan juga dapat masukan untuk melakukan tindakan korektif dalam menghadapi kejadian-kejadian tersebut. 1.6 Keaslian Penelitian Penelitian-penelitian yang relevan dengan pembahasan pada penelitian ini antara lain: : 1. Tesis dengan judul Pengaruh Klaim Terhadap Kinerja Waktu Pada Proyek Bangunan Gedung Bertingkat. Astawa Gde. Fakultas Teknik UI, 2000. Tujuan penelitian Untuk mengetahui besar tingkat korelasi/keeratan yang berpengaruh nyata antara klaim dengan kinerja waktu proyek untuk konstruksi gedung bertingkat di wilayah penelitian dengan selang kepercayaan tertentu. Hasil penelitian Menggunakan analisis statistik diperoleh bahwa adanya klaim dengan variabel-variabel tertentu yang mewakili variabel lainnya memiliki tingkat korelasi 81,2 % terhadap kinerja waktu dengan model persamaan linier. Terdapat 3 (tiga) faktor penentu, yakni klaim terhadap kelancartan pembayaran kepada sub-kontraktor tata udara, sub-kontraktor arsitektur, dan sub-kontraktor interior. 2. Tesis dengan judul Pengaruh Klaim Terhadap Kinerja Biaya Kontraktor Pada Proyek Bangunan Bertingkat Di Jabodetabek. Deddy Marsudiwibowo. Fakultas Teknik UI, 2000. Tujuan penelitian Mengetahui seberapa besar pengaruh klaim terhadap kinerja biaya kontraktor untuk proyek-proyek bangunan bertingkat di wilayah Jabodetabek.

5 Hasil penelitian Terdapat korelasi negatif antara klaim dan kinerja biaya, yang bersifat non-linier. Faktor-faktor yang menentukan terhadap kinerja biaya kontraktor ialah terhadap kualitas proses pekerjaan pondasi, dan klaim terhadap keterlambatan kontraktor dalam penyelesaian suatu pekerjaan. 3. Tesis dengan judul Pengaruh Terjadinya Klaim Terhadap Kinerja Waktu Kontraktor pada Proyek Konstruksi Bangunan Bertingkat di Wilayah Jabodetabek. Astawa Gde. Fakultas Teknik UI, 2002. Tujuan penelitian Untuk mengetahui besar tingkat pengaruh nyata antara klaim terhadap kinerja waktu proyek untuk konstruksi gedung bertingkat di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Hasil penelitian Menggunakan analisis statistik diperoleh bahwa adanya klaim dengan variabel-variabel tertentu yang mewakili variabel lainnya memeliki tongkat korelasi 84,4 % terhadap kinerja waktu dengan model persamaan linier. Terdapat 2 (dua) faktor penentu, yakni pembayaran termin yang terlambat, dan perhitungan struktur dan desain bangunan yang tidak tepat. 4. Tesis dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengajuan Kompensasi Biaya Akibat Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Proyek. Pangrukti Pinilih. Fakultas Teknik UI, 2008. Tujuan penelitian Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengajuan kompensasi biaya akibat perpanjangan waktu pelaksanaan proyek.

6 Hasil Penelitian Kelengkapan bukti yang akurat disertai formalitas untuk para pihak yang berpartisipasi dalam konstruksi, yaitu owner, kontraktor, konsultan merupakan faktor paling menentukan keberhasilan dalam pengajuan kompensasi. Sementara kemampuan negosiasi dan pemenuhan kepuasan pelanggan merupakan faktor pendukung yang kuat dalam memperoleh hak untuk mendapatkan kompensasi biaya akibat perpanjangan waktu pelaksanaan. 5. Skripsi dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengajuan Klaim Dari Kontraktor Ke Owner; Studi Kasus: Proyek GRAND INDONESIA. Fitroh Hayati. Fakultas Teknik UI, 2008. Tujuan Penelitian Melakukan kajian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengajuan klaim konstruksi yang dilihat dari sudut waktu dan biaya. Hasil Penelitian Dari tahap identifikasi klaim, ketetapan klaim, pengukuran klaim, diperoleh bahwa faktor yang dominan ialah dokumen kontrak. Sedangkan pada tahapan penyelesaian klaim, yang paling dominan ialah acuan hukum yang jelas. 6. Dimensi Teknik Sipil dengan judul Studi Tentang Pengajuan Klaim Konstruksi Dari Kontraktor Ke Pemilik Bangunan. Eillen C Tunardih, Imelda Soetiono. Fakultas Teknik Universitas Kristen Petra, September 2005. Tujuan Penelitian Mempelajari metode metode yang digunakan untuk pengajuan klaim konstruksi dari kontraktor ke pemilik bangunan. Mengetahui metode apa yang paling sering digunakan dalam penyelesaian sengketa.

7 Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama klaim adalah perubahan desain dan pekerjaan tambah yang dilakukan pemilik bangunan. Sedangkan klaim kontraktor sering berupa penambahan biaya. Proses pengajuan klaim dengan menyertakan penjelasan terhadap penyebab klaim, dan metode penyelesaian klaim yang sering digunakan oleh para pihak adalah engineering judgment. 7. Makalah dengan judul Sengketa Dalam Penyelenggaran Konstruksi Di Indonesia: Penyebab dan Penyelesaiannya. Purnomo Soekirno, Reini D. Wirahadikusumah dan Muhamad Abduh. Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung, Agustus 2005. Tujuan Penelitian: Mempelajari bagaimana menyajikan penyelesaian dalam tahap pelaksanaan konstruksi. Mengkaji pengembangan sistem alternatif penyelesaian sengketa dalam jasa konstruksi. Hasil Penelitian ini adalah : Sengketa konstruksi di Indonesia jarang terjadi karena diselesaikan secara kekeluargaan. Acuan Hukum di Indonesia perlu diperjelas lagi agar lebih mengikat. Dari beberapa penelitian yang relevan diatas, penelitian ini ingin mendalami faktor-faktor yang menyebabkan kontraktor mengajukan klaim biaya ke pemilik proyek pada proyek gedung bertingkat di Jakarta. Dari hasil penelitianpenelitian yang relevan diatas, penyebab terjadinya klaim berasal dari pemilik proyek, perbedaan kondisi lapangan, maupun informasi yang beada dalam dokumen kontrak. Untuk kondisi saat ini, kebijakan pemerintah di bidang moneter yang menaikkan harga bakar minyak (BBM) bersubsidi pada bulan Mei 2008, juga termasuk sebagai faktor penyebab utama klaim dari kontraktor ke pemilik proyek pada penelitian ini.

8 Berdasarkan beberapa karya tulis diatas, maka sejauh yang penulis ketahui bahwa penelitian ini bukan merupakan tiruan ataupun publikasi dari karya tulis yang sudah pernah dipublikasikan dan atau penuh dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan teknik maupun di Perguruan Tinggi atau Instansi manapun, kecuali pada bagian sumber informasi yang penulis cantumkan sebagaimana mestinya.