PEMERINTAH KOTA BITUNG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Rapat Koordinasi Nasional Pendampingan Penyusunan RANPERDA Crown Plaza Hotel,Jakarta 18 Februari 2016
LETAK GEOGRAFIS Kota Bitung adalah salah satu Kota di Provinsi Sulawesi Utara dengan posisi geografis 1 23'23" - 1 35'39" LU dan 125 1'43" -125 18'13" BT BATAS WILAYAH Batas Utara : Kabupaten Minahasa Utara Batas Selatan : Laut Maluku Batas Timur : Laut Maluku & Samudera Pasifik Batas Barat : Kabupaten Minahasa Utara
TOPOGRAFI Dataran berbukit 45,06 % Bergunung 32,73 % Hanya 4,18 % merupakan dataran landai serta Sisanya 18,03 % berombak. I K L I M Jumlah curah hujan di Kota Bitung cukup beragam menurut bulan rata-rata berkisar 30 305 mm/tahun. Sebagai daerah tropis Bitung mempunyai kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata per bulan pada tahun 2010 berkisar antara 74 sampai dengan 82 persen. LUAS WILAYAH 31.350,35 ha atau 313 Km 2
241.779 jiwa (April 2015) 757,19 Jiwa / Km 2 3,14% PERTAHUN 7,92% (2013) 8 Kecamatan, 69 Kelurahan
Pembagian Wilayah Dengan luas wilayah sebesar 31.350,35 ha sebagian merupakan kawasan lindung yaitu sebesar 13.378 ha (42,67%) yang terdiri dari hutan lindung, cagar alam, taman wisata alam dan hutan wisata. Selebihnya yaitu 17.972 ha (57,33%) diperuntukkan untuk kawasan budidaya.
Presentase Rumah Kumuh per Kecamatan MATUARI 22% RANOWULU 19% MAESA 5% AERTEMBAGA 12% GIRIAN 8% LEMBEH SELATAN 8% MADIDIR 10% LEMBEH UTARA 16%
Strategi Penanganan Kawasan Kumuh 1. PENYULUHAN KESEHATAN LINGKUNGAN Penyuluhan kesehatan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya upaya menjaga kesehatan lingkungan dengan menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya menciptakan masyarakat yang sehat.
Strategi Penanganan Kawasan Kumuh 2. PEMBINAAN MASYARAKAT SADAR LINGKUNGAN Kegiatan ini berbentuk kegiatan yang terpogram dan mengarah kepada terwujudnya masyarakat yang sadar lingkungan. Hasil dari kegiatan ini diharapkan masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi tentang arti penting lingkungan hidup yang baik dan mayarakat mampu secara mandiri mewujudkan lingkungan desa yang sehat dan lestari.
Strategi Penanganan Kawasan Kumuh 3. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUBLIK Keterbatasan sarana dan sanitasi lingkungan di Kawasan Kumuh perlu diatasi dengan pengadaan infrastruktur sanitasi lingkungan. Infrastruktur yang dibangun meliputi MCK Umum, Sumur Air bersih, jalan lingkungan, drainase, dan bak-bak sampah.
Strategi Penanganan Kawasan Kumuh 4. PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT Pemberdayaan ekonomi masyarakat dilakukan dengan pengadaan program-program pemberdayaan sesuai dengan potensi karakteristik daerah. Secara riil program ini berbentuk pengembangan potensi yang dimiliki masyarakat. Dengan demikian program ini diarahkan untuk membangun UKM berbasis masyarakat yang kuat sehingga mampu meningkatkan taraf ekonomi.
Strategi Penanganan Kawasan Kumuh 5. PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN MASYARAKAT Upaya mengatasi rendahnya tingkat pendidikan yang menjadi faktor pendorong munculnya kawasan kumuh perlu diatasi dengan melakukan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat.
Strategi Penanganan Kawasan Kumuh 6. PENGELOLAAN KAWASAN BANTARAN/ SEMPADAN Kegiatan ini diarahkan untuk mengatasi permasalahan rumah liar (squatter) di daerah Bantaran / Sempadan.
Strategi Penanganan Kawasan Kumuh 7. PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT Keterbatasan sarana kesehatan dan tenaga medis di beberapa kawasan kumuh perlu diatasi dengan peningkatan sarana kesehatan dan tenaga medis.
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Rapat Koordinasi Nasional Pendampingan Penyusunan RANPERDA Pemukiman Kumuh, Hotel Ambhara Jakarta tanggal 3-5 Juni 2015
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Pernyataan Minat Melaksanakan Kegiatan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Penetapan lokasi lingkungan perumahan dan pemukiman kumuh di kota bitung telah diatur didalam SURAT KEPUTUSAN WALIKOTA BITUNG NOMOR 188.45/HKM/SK/201/2015
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Profil Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Kota Bitung
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Dalam SURAT KEPUTUSAN WALIKOTA BITUNG NOMOR 188.45/HKM/SK/201/2015 telah ditetapkan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Kumuh yaitu : NO. KECAMATAN LUAS (Ha) 1. Matuari 2,00 2. Girian 10,78 3. Madidir 1,73 4. Madidir & Girian 47.72 5. Maesa 24,00 6. Aertembaga 3,54 7. Ranowulu 34,34 TOTAL LUAS PEMUKIMAN KUMUH : 123,76 Ha
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan dan Permukiman Kumuh Di Kota Bitung SURAT KEPUTUSAN WALIKOTA BITUNG NOMOR 188.45/HKM/SK/136/2015 tanggal 3 Agustus 2015
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Rapat Koordinasi Awal di Bitung 7 Juli 2015, tindak lanjut Berita Acara Rapat Koordinasi Pusat
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Rapat Pembahasan Awal di Bitung 7 Agustus 2015, tindak lanjut Berita Acara Rapat Koordinasi Awal, Draft awal Ranperda dan Draf Awal NA
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Rapat Pembahasan Tengah di Bitung 3 September 2015, Masukan Perbaikan Draft Ranperda dan Draft Naskah Akademis (NA)
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Rapat Pra Konsensus di Bitung 16 Oktober 2015, Masukan Perbaikan Draft Final Ranperda dan Draft Final Naskah Akademis (NA)
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA KUMUH KOTA BITUNG Rapat Konsensus di Bitung 5 November 2015
NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG TENTANG PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH TAHUN 2015