PENERAPAN METODE PERCOBAAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 03 KAWAN KECAMATAN SUNGAI BETUNG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh AJUNG NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN IMACULATA NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Joyful Learning Journal

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

Joyful Learning Journal

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SLARANG 05 TAHUN AJARAN 2013/2014

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENGGUNAAN TEROPONG PECAHAN DALAM PEMBELAJARAN PENGURANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CERITA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE INQUIRY ARTIKEL. Oleh MARIYATI TELUMA F

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE SAS PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Keywords: Learning Results, Discussion Methods, Social Learning

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISKUSI KELAS DENGAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE PADA IPS SD ARTIKEL PUJIYATUN NIM F

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

Transkripsi:

PENERAPAN METODE PERCOBAAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PENELITIAN OLEH NICKE HAYATI NIM F34212004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

PENERAPAN METODE PERCOBAAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Nicke Hayati, Siti Halidjah, Rosnita PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email : nicke.hayati@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI Sekolah Dasar Negeri 6 Selobat Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas dengan menggunakan metode percobaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas dan bersifat kolaboratif. Subyek dalam penelitian ini adalah guru selaku peneliti dan siswa kelas VI yang berjumlah 15 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung. Alat pengumpul data yang digunakan IPKG I dan IPKG II, serta lembar observasi siswa.berdasarkan analisis data, kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran rata-rata 3,84, sedangkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran rata-rata 3,71. Untuk aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada data awal penelitian sebesar 27% dan pada siklus II diperoleh 87%, sehingga terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 60%. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa penerapan metode percobaan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kata Kunci: metode percobaan, aktivitas belajar, pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Abstract: The purpose of this research is to describe of the sixth class student activities of elementary school no. 6 Selobat the District of East Selakau the regency of Sambas. This research used descriptive method with collaborative and action class research. The research subject was the teacher as a researcher to the fifteen sixth class of student. Data collection techniques were used observation sheets, IPKG I and IPKG II. Based on data analysis, the teachers ability in learning to arrange average 3,84 and to implement average 3,7. And students activities in science for the begining data 27% after that 87% in the second stage. So the students activity promote 60%. From the analysis was concluded that the emplementation of experiment method in learning is able to promote students learning activities. Keywords:experimental methods, learning activities, science learning. P endidikan Ilmu Pengetahuan Alam menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Dalam hal ini pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memiliki tiga komponen yaitu, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses, prosedur dan produk.

Wardani, dkk (2009:8.16) menyatakan bahwa dalam menerapkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hendaknya mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami dan menyadari gejala alam di lingkungannya yang bertujuan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah (problem solving) yang merupakan inti metode ilmiah (scientific methods). Namun, dalam kenyataan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih banyak ditemukan pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru cenderung menggunakan metode ceramah dengan menanamkan konsep yang sudah ada pada buku teks dan tidak mengembangkan proses penemuan ilmiah. Akibatnya aktivitas belajar siswa menjadi minim dan pasif. Data awal penelitian menunjukkan tingkat keaktifan siswa kelas VI hanya 27%. Hal ini terjadi karena beberapa faktor penyebab, salah satunya adalah penggunaan metode yang tidak tepat dengan materi yang diajarkan dan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Untuk mengatasi permasalahan ini, guru sebagai peneliti berupaya untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan metode percobaan.berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti berupaya untuk memperbaiki keaktifan siswa dalam belajar melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan metode percobaan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI SDN 6 Selobat Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI SDN 6 Selobat Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas dengan menggunakan metode percobaan. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan langkahlangkah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan metode percobaan pada materi konduktor isolator; 2) Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode percobaan di kelas VI SDN 6 Selobat Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas melalui materi konduktor isolator. Metode Percobaan adalah metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau masalah yang dipelajari (Sobri Sutikno, 2014 : 51).Amalia Sapriati (2011: 3.31) yang mengatakan bahwa pengguanaan metode percobaan mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat dilatih dalam cara berpikir ilmiah (scientific thingking. Sedangkan menurut Soli Abimanyu (2008:7-17) tujuan penggunaan metode percobaan dalam pembelajaran adalah agar siswa mampu menyimpulkan faktafakta, informasi atau data yang diperoleh,merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaannya, dengan menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan, berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi.pada setiap metode pembelajaran terdapat kelebihan dan kekurangan, begitu pula pada metode percobaan. Menurut Sri Anitah (2010:5.28-29), kelebihan metode percobaan antara lain dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa, membangkitkan sikap ilmiah siswa, membuat pembelajaran bersifat aktual,

membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu.sementara kekurangan metode percobaan antara lain: memerlukan alat dan biaya, memerlukan waktu relatif lama, sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas percobaan, guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan percobaan. Sedangkan menurut Amalia Sapriati (2010: 3.13), kelebihan metode percobaan: fakta atau data yang diperoleh siswa secara langsung mudah diingat, guru dapat berkeliling kelas sambil melakukan penilaian terhadap sikap dan psikomotorik, melatih kerjasama pada diri siswa karena metode percobaan disekolah biasanya dilakukan secara berkelompok. Sementara kekurangan metode percobaan adalah: memerlukan alat dan bahan praktik yang banyak, jika siswa tidak diawasi dengan baik, terkadang ada yang bermain dalam kelompoknya, Memerlukan waktu belajar yang lebih lama daripada metode demontrasi. Langkah-langkah penggunaan metode percobaan menurut Soli Abimanyu (2008:7-19) adalah: Kegiatan Persiapan: (a) merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan metode percobaan; (b) menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui percobaan; (c) menyiapkan alat, sarana dan bahan yang diperlukan dalam percobaan; (d) menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan percobaan, termasuk Lembar Kerja Siswa (LKS).Kegiatan Pelaksanaan PercobaanKegiatan pembukaan: guru melakukan apersepsi, memotivasi siswa dengan mengemukakan apersepsi yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan, mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan prosedur percobaan yang akan dilakukan.kegiatan Inti: Siswa diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam percobaan, siswa melaksanakan percobaan berdasarkan panduan dan LKS yang telah disiapkan guru. Guru memonitor dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Pelaporan hasil percobaan dan diskusi di depan kelas.kegiatan penutup: Guru meminta siswa untuk merangkum hasil percobaan, mengadakan evaluasi hasil dan proses percobaan Melakukan tindak lanjut yaitu meminta siswa yang belum menguasai materi percobaan untuk mengulangi lagi percobaannya, dan bagi yang sudah menguasai diberi tugas untuk pendalaman. Sementara aktivitas belajar siswa adalah merupakan peran aktif siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang mana siswa akan mengalami pengalaman belajar baik dalam bentuk sikap maupun pikiran dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.keaktifan siswa dapat didorong oleh peran guru yang memberi kesempatan kepada siswa untuk secara aktif mencari, memproses, dan mengelola perolehan belajarnya baik secara individu maupun berkelompok dengan melakukan pembelajaran melalui metode yang sesuai, salah satunya adalah metode percobaan. Melalui metode ini, aktivitas atau keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, dan emosionalnya bekerja secara optimal yang tentunya berdampak pada hasil belajar siswa. Menurut Piaget dalam Rudi Hartono (2014: 64) aktivitas yang berhubungan dengan orang lain, berinteraksi dengan orang lain mempunyai pengaruh bagi perkembangan mental anak. Menurut Sobry Sutikno (2014:154) belajar akan lebih bermakna jika peserta didik mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera dari pada hanya mendengarkan guru menjelaskan.

Adapun manfaat dari aktivitas yang dilakukan dalam belajar adalah siswa menjadi aktif dalam belajar, terciptanya interaksi belajar mengajar yang menyenangkan baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat dalam menemukan dan memproses hasil belajarnya. Indikator yang dipakai untuk mengukur aktivitas belajar siswa dengan metode percobaan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam antara lain aktivitas siswa dalam melakukan percobaan, aktivitas siswa dalam mengumpulkan dan mencatat data dalam tabel, aktivitas siswa dalam menyimpulkan data yang didapat, aktivitas siswa dalam mengkomunikasikan hasil belajar. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sumanto (2014:14), metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk menggambarkan atau penegasan suatu konsep atau gejala, menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan subjek penelitian pada saat itu berdasarkan fakta-fakta yang tampak.bentuk penelitian pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, karena peneliti ini mengidentifikasi kelemahan yang terjadi pada siswa kemudian peneliti melakukan refleksi diri, untuk mencari kekurangan yang ada pada guru saat pembelajaran berlangsung sehingga hasil yang didapat oleh siswa tidak sempurna atau tujuan pembelajaran belum tercapai. Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2014:106-107), tujuan penelitian tindakan kelas adalah merupakan salah satu cara strategis bagi pendidik untuk meningkatkan dan/ atau memperbaiki pembelajaran di kelas.dengan melakukan penelitian tindakan kelas diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran semakin meningkat kualitasnya hal ini sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan serta profesi pendidik atau tenaga kependidikan. Penelitian tindakan kelas inibersifat kolaboratif.subjek penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa kelas VI yang berjumlah 15 orang, dengan rincian 5 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Tempat penelitian diadakandi Sekolah Dasar Negeri 6 Selobat Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, yang mana penelitian ini diadakan mulai 12 Agustus s.d. 28 Agustus 2014. Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2014: 16-20), prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.secara visual langkah-langkah pada siklus dapat digambarkan seperti dibawah ini. Gambar 1.Model Penelitian Tindakan (Diadopsi dari Suharsimi Arikunto, dkk. 2014:16)

Keempat tahapan pada penelitian tindakan kelas ini yang akan dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: Tahap Perencanaan Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah: (1) Menganalisis kurikulum untuk melihat standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator sebagai dasar acuan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran; (2) Menyusun rencanapembelajaran, meliputi skenario, alokasi waktu;(3) menyiapkan peralatan untuk melakukan percobaan;(4) membuat petunjuk kerja berupa lembar kerja siswa (LKS) dan menyiapkan soal tes; (5) membuat lembar observasi siswa dan lembar IPKG I dan IPKG II sebagai acuan untuk menilai bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika pelaksanaan pembelajaran dilakukan. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklusnya dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali pertemuan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini meliputi: (1) Melaksanakan pembelajaran tentang tujuan dan cara menggunakan metode percobaan; (2) Membagi siswa kedalam beberapa kelompok untuk melakukan percobaan; (3) Memberi penjelasan tentang tujuan dan cara menggunakan alatalat/ bahan dalam percobaan dan cara menggunakan LKS, membagikan LKS sebagai petunjuk kerja yang harus dilakukan setiap kelompok; (4) Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk yang diberikan dan menulis hasil dari percobaan pada LKS; (5) Tiap kelompok melaporkan atau mempersentasikan hasil percobaannya didepan kelas;(6) Menyimpulkan hasil pembelajaran secara bersama-sama dan menutup pembelajaran dan memberikan soal tes kepada siswa. Tahap Observasi Selama berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, kolaborator mengadakan pengamatan dan penilaian terhadap guru dalam merencanakan pembelajaran menggunakan skor rata-rata IPKG I = Skor total/5 = N,dan kemampuan guru melaksanakan pembelajaranmenggunakan skor rata-rata IPKG II = Skor total/4 = N.Untuk siswa menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dengan rumus: Presentase = Jumlah Indikator yang tampak X 100% Jumlah seluruh siswa Tahap Refleksi Dari hasil observasi yang diperoleh, dilakukan refleksi yang membahas tentang temuan masalah-masalah yang dialami oleh guru selama pembelajaran berlangsung. Hasil analisa proses dan data yang dilaksanakan pada tahap ini akan dijadikan acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dalam setiap siklusnya yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali pertemuan. Kemudian nilai IPKG setiap pertemuan tersebut dihitung kembali dengan menggunakan rumus rata-rata tidak berkelompok (Muhammad Farhan Oudratullah,dkk : 40) n X = x 1 + x 2 +. + x n = i = 1 x i n n Tabel 1 Penilaian Kemampuan Guru dalam Merencanakan Pembelajaran No Aspek yang diamati Siklus I Nilai pertemuan 1 2 3 A. Perumusan tujuan masalah 3,33 3,33 3,00 B. Pemilihan materi ajar 3,75 3,75 3,25 C. Pemilihan sumber/media pembelajaran 3,33 3,66 3,00 D. Kegiatan pembelajaran 3,75 3,75 3,75 E. Penilaian hasil belajar 2,66 2,66 3,00 Jumlah skor perolehan X = A+B+C+D+E Rata-rata skor perolehan X= A+B+C+D+E 5 16,82 17,15 16,00 3,36 3,43 3,20 X = 3,36 + 3,43 + 3,20 = 9,99 = 3,33 3 3 Sehingga diperoleh rata-rata kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran siklus I adalah 3,33 atau 67%.Sementara untuk kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I tersaji pada tabel berikut ini. Tabel 2 Penilaian Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Siklus I No Aspek yang diamati Nilai pertemuan 1 2 3 I. Prapembelajaran 3,00 3,50 3,00 II. Membuka Pelajaran 3,00 3,50 3,00 III. Kegiatan Inti 3,33 3,58 3,41 IV. Kegiatan Penutup 2,50 3,00 3,00 Jumlah skor perolehan X = I + II + III + IV 11,83 13,58 12,41

Rata-rata skor perolehan X= I+II+III+IV 4 2,95 3,39 3,10 N o X = 2,95 + 3,39 + 3,10 = 9,44 = 3,14 3 3 Jadi diperoleh rata-rata kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus I adalah 3,14 atau 79%. Sedangkan untuk aktivitas siswa dalam belajar diperoleh rata-rata pada siklus I tersaji pada tabel 3. Tabel 3 Aktivitas Siswa dalam Melakukan Percobaan Pada Siklus I Pertemuan Jumlah Indikator 1 2 3 skor Skor Skor Skor Ratarata X = : n A Melakukan percobaan 39 40 42 121 40,33 B Mengumpulkan data 36 36 40 112 37,33 C Menyimpulkan data 38 40 41 119 39,66 D Mengkomunikasi kan data 32 31 34 97 32,33 Jumlah 145 147 157 449 149,65 Rata-rata 9,66 9,80 10,46 29,93 9,97 Persentase (%) 64,44% 65,33% 69,73% 199,53% 66,49% Dari tabel diatas diperoleh tingkat keaktifan siswa pada siklus I adalah 66,49% Pada siklus II kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4 Penilaian Kemampuan Guru dalam Merencanakan Pembelajaran No Aspek yang diamati Siklus II Nilai pertemuan 1 2 3 A. Perumusan tujuan masalah 3,66 3,66 4,00 B. Pemilihan materi ajar 3,75 4,00 3,75 C. Pemilihan sumber/media pembelajaran 4,00 4,00 4,00 D. Kegiatan pembelajaran 3,75 4,00 3,75 E. Penilaian hasil belajar 3,66 3,66 4,00 Jumlah skor perolehan 18,82 19,32 19,50

Rata-rata skor perolehan 3,76 3,86 3,90 X = 3,76 + 3,86 + 3,90 = 11,52 = 3,84 3 3 Sehingga diperoleh rata-rata kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran siklus II adalah 3,84 atau 79%.Sementara untuk kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus II tersaji pada tabel berikut ini. Tabel 5 Penilaian Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Siklus II No Aspek yang diamati Nilai pertemuan 1 2 3 I. Prapembelajaran 4,00 4,00 4,00 II. Membuka Pelajaran 3,50 3,50 4,00 III. Kegiatan Inti 3,66 3,92 3,92 IV. Kegiatan Penutup 3,00 3,50 3,50 Jumlah skor perolehan X = I + II + III + IV 14,16 14,92 15,42 Rata-rata skor perolehan X= I+II+III+IV 4 3,54 3,73 3,85 X = 3,54 + 3,73 + 3,85 = 11,12 = 3,71 3 3 Jadi diperoleh rata-rata kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus II adalah 3,71 atau 93%. Untuk aktivitas siswa dalam belajar pada siklus II tersaji pada tabel berikut ini. Tabel 6 Aktivitas Siswa dalam Melakukan Percobaan pada Siklus II No Pertemuan Jumlah Ratarata Indikator 1 2 3 skor Skor Skor Skor X = : n A Melakukan percobaan 49 56 57 162 54,00 B Mengumpulkan data 47 47 48 142 47,33 C Menyimpulkan data 46 54 54 154 51,33 D Mengkomunikasi kan data 40 46 46 132 44,00 Jumlah 182 203 205 590 196,66 Rata-rata 12,13 13,53 13,66 39,32 13,11 Persentase (%) 80,88% 90,22% 91,11% 262,21% 87,40% Dari tabel diatas diperoleh tingkat keaktifan siswa pada siklus II adalah 87,40%

Pembahasan Analisis hasil penelitian pada siklus I dan siklus II mengenai kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan metode percobaan dapat disajikan pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Rata-rata Nilai Kemampuan Guru dalam Merencanakan Pembelajaran Aspek Yang Diamati Skor Siklus I Skor Siklus II A. Perumusan Tujuan 3,22 3,77 B. Pemilihan Materi Pelajaran 3,58 3,83 C. Pemilihan Sumber/Media Pelajaran 3,33 4,00 D. Kegiatan Pembelajaran 3,75 3,83 E. Penilaian Hasil Belajar 2,77 3,77 Jumlah Skor ( A+B+C+D+E ) 16,65 19,20 Rata-rata Skor (X= A+B+C+D+E ) 5 3,33 3,84 Dari tabel diatas, diperoleh peningkatan kemampuanguru dalam merencanakan pembelajaran sebesar3,84 3,33 = 0,51. Data tersebut disajikan dalam bentuk persentase sebagai berikut: Tabel 8 Persentase Kemampuan Guru dalam Merencanakan Pembelajaran Indikator Siklus I Siklus II Peningkatan Rata-rata Skor 3,33 3,84 0,51 Persentase (%) = X x 100% 5 67% 77% 10% Sementaramengenai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan menerapkan metode percobaan dapat disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 9 Rata-rata Nilai Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Aspek Yang Diamati Skor Siklus I Skor siklus II I. Prapembelajaran 3,16 4,00 II. Membuka Pelajaran 3,16 3,66 III. Kegiatan Inti 3,44 3,83 IV. Kegiatan Penutup 2,83 3,33 Jumlah skor perolehan 12,59 14,82 Rata-rata (X= I+II+III+IV ) 4 3,14 3,71

Dari tabel diatas diperoleh peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran sebesar 3,71 3,14= 0,57. Dalam bentuk persentase peningkatan hasil pelaksanaan pembelajaran dapat ditampilkan sebagai berikut: Tabel 10 Persentase Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Indikator Siklus I Siklus II Peningkatan Rata-rata Skor 3,14 3,71 0,57 Persentase (%) = X x 100% 4 79 % 93 % 14% Untuk aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan melakukan percobaan pada siklus I dan siklus II yang disajikan seperti pada tabel berikut ini Tabel 11 Aktivitas Siswa dalam Melakukan Percobaan Indikator Siklus I Siklus II Jumlah Skor 149,66 196,66 Rata-rata skor 9,97 13,11 Persentase (%) 66,49 % 87,40 % Dari hasil diatas, diperoleh persentase peningkatan aktivitas belajar siswa terhadap data awal seperti tersaji pada tabel berikut ini. Tabel 12 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Indikator Data Awal Siklus I Siklus II Rata-rata 4 9,97 13,11 Persentase 26,66 % 27 % 66,46% 66% 87,40% 87% Peningkatan terhadap data awal 0% 21% 60% Dari tabel di atas diperoleh peningkatan aktivitas belajar siswa tarhadap data awal adalah sebesar 87 % - 27 % = 60 %. Rata-rata peningkatan aktivitas belajar siswa dapat digambarkan melalui grafik batang berikut ini.

15 10 9,97 13,11 5 4 0 Rata-rata Data awal Siklus I Siklus II Gambar 2 Grafik Rata-Rata Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode percobaan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran mencapai nilai rata-rata 3,84 atau 77%. Sementara rata-rata guru dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan metode percobaan memperoleh nilai 3,71 atau 93%.Aktivitas belajar siswa setelah menerapan metode percobaan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mengalami peningkatan yakni sebesar 60%. Saran Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Alam, disarankan: (1) Guru dapat menyusun langkah-langkah pembelajaran yang berorientasi pada siswa dengan memilih metode yang sesuai dengan materi dan tujuan pelajaran, (2) dalam pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam, sebaiknya guru dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode percobaan. DAFTAR RUJUKAN Abimanyu, Soli. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Anitah, Sri.W., dkk. 2010. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi., dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Hartono, Rudi. 2014. Ragam Model mengajar yang mudah diterima Murid. Jogjakarta: DIVA Pressa.

Sapriati, Amalia, dkk. Terbuka. 2011. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian.Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service). Sutikno,Sobry,. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran. Lombok: Holistica. Qudaratullah, Muhamad Farhan., dkk. 2011. Statistika. Yogyakarta: SUKA- Press UIN Sunan Kalijaga. Wardani, IGAK.,dkk. 2009. Perspektif Pendidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka.