Identifikas Cedera Sepakbola... (Wahyu Irsyad Kamal Faozan) 1

dokumen-dokumen yang mirip
OPINI PENYEBAB DAN PENANGANAN TERAPI MASASE PADA PASIEN CEDERA OTOT TUMIT DI PHYSICAL THERAPY CLINIC

Journal of Sport Sciences and Fitness

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan khususnya yaitu olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk

LAPORAN PENELITIAN DOSEN (Bidang Keahlian)

IDENTIFIKASI CEDERA PADA OLAHRAGA BULUTANGKIS USIA DINI-PEMULA di KOTA YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN ATLET TENTANG CEDERA ANKLE DAN TERAPI LATIHAN DI PERSATUAN SEPAKBOLA TELAGA UTAMA

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT WORKSHOP PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA Oleh: Ali Satia Graha, M.Kes.

IDENTIFIKASI MACAM, JENIS, DAN LOKASI CEDERA OLAHRAGA ATLET PANAHAN KONTINGEN KLATEN

Kata kunci: Penanganan Cedera, Olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dilihat dengan membagi aktivitas olahraga berdasarkan tujuan yang

Oleh: Agri Fera Endah Setiani dan Bambang Priyonoadi FIK UNY

KEEFEKTIFAN KOMBINASI TERAPI MASASE DENGAN KINESIO TAPING DALAM PEMULIHAN CEDERA PERGELANGAN KAKI DERAJAT 1 PADA PEMAIN SEPAK BOLA MERAPI PUTRA SLEMAN

CEDERA OLAHRAGA PADA SENAM DAN UPAYA P3K. Oleh: Dr. Sugeng Purwanto Dosen PJKR FIK UNY

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel

EFEKTIVITAS MASASE FRIRAGE DALAM MENGATASI GANGGUAN/PENURUNAN RANGE OF MOVEMENT PEMAIN BULUTANGKIS YANG MENGALAMI CEDERA PERGELANGAN TANGAN

Kata Kunci : efektivitas, checking yeop chagi, dollyo chagi, idan dollyo chagi, taekwondo

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan juga tuntutan lingkungan agar dapat melakukan aktifitas dengan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGETAHUAN CEDERA OLAHRAGA PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIMED. Nurhayati Simatupang,

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

Oleh: Satriya Wicaksana Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Abstrak

ANALISIS FAKTOR RISIKO SPORT INJURY PADA ATLET BULUTANGKIS ABSTRAK

ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 16 TAHUN

PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA BOLA BASKET PADA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) DI SMA NEGERI 2 NGAGLIK SLEMAN

TINGKAT KECAKAPAN BERMAIN SEPAKBOLA DAN TEKNIK SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA REAL MADRID FOUNDATION UNY USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang. masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan sehari-hari. Menurut World Health Organization (WHO)

PENGARUH LATIHAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) PASCA CEDERA BAHU TERHADAP PERBAIKAN RANGE OF MOTION (ROM) E-JOURNAL

Journal of Sport Sciences and Fitness

IDENTIFIKASI STATISTIK PERTANDINGAN PERATURAN LIMA DAN ENAM PADA PARTAI SEMIFINAL BOLABASKET PORSENI SMP SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Universitas Negeri Yogyakarta terhadap manfaat sport massage sebelum

PENGARUH VARIASI LATIHAN KOORDINASI TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI SISWA SSO REAL MADRID UNY KELOMPOK UMUR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pengantar Cedera Olahraga

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

CEDERA OLAHRAGA PADA ATLET PELATDA PON XVIII DKI JAKARTA

Ranintya Meikahani dan Erwin Setyo Kriswanto Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Kolombo No.1, Karangmalang Yogyakarta

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. secara terstruktur dengan berpedoman pada aturan-aturan atau kaidah-kaidah. pengunaan energi/kalori oleh tubuh (Afriwardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. atlet. Prestasi yang diraih ditandai dengan keberhasilan atlet dalam

TINGKAT KEPUASAN PEMAIN BOLA BASKET TERHADAP KINERJA WASIT PADA PORDA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

GANGGUAN PERILAKU MAKAN DAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI PROTEIN TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PEMAIN SEPAK BOLA IKOR FIK UNESA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing cabang olahraga termasuk Cabang Bulu Tangkis atau

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGEMBANGAN BUKU MONITORING KEMAJUAN PEMBINAAN PRESTASI UNTUK SEKOLAH SEPAKBOLA E-JOURNAL

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN TIM SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA


BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016

Dede Irawan 1*, Sugiyanto 2 1 Ilmu Keolahragaan, Universitas Sebelas Maret.

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN JUGGLING FREESTYLE SOCCER

GAMBARAN ASUPAN NUTRISI SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA SEJATI PRATAMA MEDAN SAAT PERTANDINGAN TAHUN 2014 OLEH: M. IBNU KHALDUN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGEMBANGAN ALAT PELONTAR BOLA MULTIFUNGSI

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

TINGKAT PENGETAHUAN PEMAIN DI UKM FUTSAL UNY TENTANG PENANGANAN DINI CEDERA DENGAN METODE RICE

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Daya

ANALISIS BIOMEKANIKA FO OREHAND GROUNDSTROKE

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Abstrak. Kata kunci : Cedera perenang, rehabilitasi

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) FITA PEROL KU TAHUN KECAMATAN GANTUNG KABUPATEN BELITUNG TIMUR

MANFAAT TERAPI MASASE FRIRAGE DAN STRETCHING DALAM PENANGANAN CEDERA PADA ATLET OLAHRAGA BELADIRI

Journal of Sport Sciences and Fitness

TINGKAT KECEMASAN ATLET AEROMODELLING

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

PEMAHAMAN PELATIH TENTANG PRINSIP-PRINSIP DASAR LATIHAN SEPAKBOLA DI KABUPATEN BANTUL

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB 1 PENDAHULUAN dan sejak itu menjadi olahraga dalam ruangan yang popular diseluruh dunia.

KEEFEKTIFAN HADIAH FAIR PLAY TERHADAP SPORTIVITAS, FAIR PLAY DAN KARAKTER PERMAINAN SEPAK BOLA U12

Profil Kondisi fisik..(bakhrudin Al Ayubi) 1

SURVEY CEDERA OLAHRAGA PADA ATLET CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET DI CLUB XYZ JUNIOR MEDAN LABUHAN. Miftahul Ihsan *

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Sport Sciences and Fitness

ANALISIS CEDERA OLAHRAGA DAN PERTOLONGAN PERTAMA PEMAIN SEPAK BOLA. Erwan Nur Arinda

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA KAKI DENGAN AKURASI SHOOTING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA BALAI BARU PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik, melalui cabang-cabang olahraga ataupun olahraga tradisional, yang

SURVEI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTERA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SIRAMAN, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN

Transkripsi:

Identifikas Cedera Sepakbola... (Wahyu Irsyad Kamal Faozan) 1 IDENTIFIKASI CEDERA SEPAKBOLA USIA 12 TAHUN DALAM PENGARUH PERMAINAN DILIHAT DARI BODY CONTACT DAN NON BODY CONTACT IDENTIFICATION OF FOOTBALL INJURY AGE 12 YEARS INFLUENCE GAME VIEWS FROM THE BODY BODY CONTACT AND NON-CONTACT Oleh: Wahyu Irsyad Kamal Faozan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta. wahyuirsyadk12@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan observasi awal di SSB Real Madrid tanggal 12 Oktober 2014 banyak terjadi cedera seperti cedera sprain pada ligamen, cedera strain pada otot, lecet, pendarahan terbuka dan tertutup, memar, dan dislokasi. Permasalahan di atas disebabkan baik akibat dari kesalahan pemain itu sendiri, non body contact atau body contact. Karena banyaknya kasus cedera peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut pada event kejuaraan piala rektor Universitas Negeri Yogyakarta Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif, dengan metode survei dan teknik pengumpulan data dengan pengamatan. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet sepak bola usia 12 tahun dalam kejuaraan nasional piala rektor universitas negeri yogyakarta yang berjumlah sebanyak 54 atlet pada semifinal dan pada final berjulah 26 atlet. Sampel pada penelitian ini didapat sesuai dengan kriteria peneliti yang didpatkan dari hasil pengamatan selama bertanding. Hasil pada penelitian ini, atlet sepak bola usia 12 tahun dalam kejuaraan nasional Piala Rektor UNY berdasarkan pertandingan semifinal 1 dan 2 cedera body contat sebanyak 41 kasus. Cedera body contact tertinggi terjadi pada pergelangan sebesar (29,26 %). Sedangkan Cedera non body contact sebanyak 15 kasus, cedera tertinggi pergelangan (53,33 %). Hasil pada pertandingan final cedera body contact sebanyak 15 kasus. Cedera tertinggi pada cedera pergelangan sebesar (33,33%). Sedangkan cedera non body contact sebanyak 8 kasus. Cedera tertinggi adalah cedera pergelangan (62,2 %). Identifikasi cedera body contact dan non body contact pada semifinal 1 dan 2 cedera body contact lebih tinggi daripada non body contact. Identifikasi cedera body contact dan non body contact pada pertandingan final cedera body contact lebih tinggi daripada cedera non body contact. Kata kunci : Identifikasi Cedera, body contact dan non body contact sepak bola ABSTRACT Based on preliminary observations in SSB Real Madrid on October 12, 2014 many such injuries occur sprain injury to the ligaments, muscle strain injuries, abrasions, open and closed bleeding, bruises and dislocations. The above problem is caused either as a result of player's fault, non-body contact or body contact. Since the number of cases of injury researchers interested in conducting such research in the championship cup event rector of University of Yogyakarta This research is quantitative descriptive, with a survey and data collection techniques by observation. The population in this study were soccer athletes aged 12 years in the national championship trophy Yogyakarta state university rector numbering as many as 54 athletes in the semifinals and the final berjulah 26 athletes. Samples in this study obtained in accordance with the criteria researchers available of observations during the match. The results of this research, soccer athletes ages 12 Years In UNY Rector Cup National Championship semifinal game 1 and 2 body contat injury were 41 cases. Injury highest body contact occurs at the ankle by (29.26%). While the injury is non-body contact as many as 15 cases, the highest ankle injury (53.33%). The result of the final match injured body contact as many as 15 cases. The highest injury on the ankle injury of (33.33%). While the injury non body contact as much as 8 cases. The highest injury is an injury to the ankle (62.2%). Identification injured body contact and non-body contact in the semi-finals 1 and 2 injured body contact is higher than the non-body contact. Identification injured body contact and non-body contact in the final match injured body contact is higher than the non-body contact injury. Keywords: Identification of Injuries, body contact and non-body contact football

PENDAHULUAN Olahraga di Indonesia telah berkembang dengan adanya penerapan ilmu dan teknologi di bidang keolahragaan serta penerapan sport medicine yang mendukung prestasi olahraga tersebut. Sport medicine sangat berpengaruh dalam dunia olahraga untuk membantu pencegahan dan perawatan cedera yang teridentifikasi lebih awal sehingga atlet atau olahragawan dapat melakukan aktivitas latihan lebih cepat. Seperti halnya dalam olahraga prestasi baik di dunia internasional maupun dalam negeri sangat membutuhkan tenaga medis seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional pasal 20 yang berbunyiuntuk keselamatan dan kesehatan olahragawan pada tiap penyelenggaraan, penyelenggara wajib menyediakan tenaga medis dan/atau paramedis sesuai dengan teknis penyelenggaraan olahraga prestasi. Pernyataan di atas membuktikan sport medicine sangat penting dalam dunia olahraga, sama halnya yang diungkapkan oleh (A. Purba 2015: 2) bahwa sport medicine dapat membantu pencegahan cedera baik secara preventif maupun kuratif secara terukur dan berkesinambungan, sehingga dapat meningkatkan prestasi atlet. Cedera pada aktivitas olahraga banyak macamnya mulai dari cedera ringan, cedera sedang, dan cedera berat, seperti yang diungkapkan (Ali Satia Graha dan Bambang Prionoadi 2012: 36) cedera olahraga di klasifikasikan menjadi tiga antara lain cedera ringan sedang dan berat sesuai dengan jenis cedera pada cabang olahraga masing-masing. Jenis cedera olahraga antara lain, fraktur, sprain, strain dan lain-lain. Cedera olahraga pada setiap cabang olahraga memiliki ragam dan macam cedera yang berbeda-beda seperti pada cabang olahraga sepakbola. Cedera pada cabang olahraga sepakbola mulai dari usia dini sampai dengan dewasa, baik dari tingkat nasional hingga internasional yang sering terjadi yaitu cedera fraktur pada tulang, cedera sprain pada ligamen, cedera strain pada otot, lecet, pendarahan terbuka dan tertutup, memar, dislokasi, dan gagar otak. Seperti yang diungkapkan dalam hasil penelitian (Andri Hermawan 2015: 1) diperoleh kesimpulan cedera olahraga pada atlet sepakbola usia di bawah 12 tahun paling banyak adalah cedera pergelangan yaitu 19,4%. dari penelitian yang dikemukakan di atas hanya dilihat dari data setelah bertanding sedangkan dari pengamatan langsung pengaruh dari akibat body contact dan non body contact belum diketahui. Cedera olahraga akibat body contact dan non body contact dapat dijelaskan di bawah ini. Menurut (Sukadiyanto 2011: 4) Olahraga body contact adalah olah-raga yang selama dalam pertandingan (aktivitas) terjadi sentuhan fisik secara langsung di antara olahragawan. Dengan kata lain cedera body contact adalah cedera yang terjadi selama dalam pertandingan (aktivitas) terjadi sentuhan fisik secara langsung diantara olahragawan. Sebaliknya cedera non body contact adalah cedera yang tidak melibatkan atlet lain. Berdasarkan observasi awal di SSB Real Madrid tanggal 12 Oktober 2014 banyak terjadi cedera seperti cedera sprain pada ligamen, cedera strain pada otot, lecet, pendarahan terbuka dan tertutup, memar, dislokasi, dan lain-lain. Hal tersebut disebabkan baik karena kesalahan pemain itu sendiri atau non body contact maupun dikarenakan oleh atlet lain atau body contact. Karena banyaknya kasus cedera peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut pada event kejuaraan piala rektor Universitas Negeri Yoyakarta yang diselenggarakan pada tanggal 2-4 Januari 2015. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif dengan metode pengamatan pada Cedera body contact dan

non body contact pada saat pertandingan sepakbola Usia 12 tahun dalam Kompetisi antar SSB Tingkat Nasional Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas negeri Yogyakarta. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 dari awal kompetisi sampai kompetisi selesai di FIK UNY. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua atlet yang bertanding dalam kompetisi sepakbola antar SSB tingkat nasional yang berjumlah 480 atlet. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yang mana sampel berjumlah 54 atlet yang masuk semifinal dan 26 atlet pada pertandingan final. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah pengamatan untuk mengukur presentase banyakknya cedera body contact dan non body contact. Pengamatan dilakukan saat atlet sedang bertanding pada pertandingan semifinal dan final. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis data perhitungan statistik deskriptif persentase, yaitu dengan cara mengadakan persentase dan penyebaran serta memberikan penafsiran yang diperoleh atas dasar persentase tersebut. Teknik analisis ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % Keterangan: P: Presentase yang dicari F: Frekuensi N: Jumlah responden Hasil analisis prosetase cedera body contact dan non body contact pada semifinal 1 dan semifinal 2 seperti terlihat pada tabel 5 dan tabel 6 di bawah ini: Tabel 4.5:Presentase cedera Body Contact semifinal 1 dan 2 Sendi bahu 5 12,19 Sendi siku 5 12,19 Per tangan 4 9,75 Pinggang 4 9,75 Sendi lutut 9 21,95 Per 12 29,26 Jumlah 41 100,0 berjumlah 41 kasus cedera, memiliki presentase cedera pergelangan (29,26%), ceder lutur (21,95%,) cedera bahu (12,19%), cedera siku (12,19%), cedera pinggang (9,75%), cedera pergelangan (9,75%). Hasil prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa yang sering terjadi pada pemain sepakbola usia 12 tahun pada pertandingan piala rektor yaitu pergelangan dan cedera lutut, sedangkan yang paling sedikit cedera yaitu pergelangan tangan, dan cedera pinggang. Tabel 4.6: Presentase cedera Non Body Contact semifinal 1 dan 2 Sendi bahu 0 0 Sendi siku 0 0 Pinggang 0 0 Sendi lutut 7 46,66 Pergelangan 8 53,33 Jumlah 15 100,0

cedera Non Body Contact yang berjumlah 15 memiliki presentase cedera pergelangan (53,33%) cedera lutut (46,66%). Hasil prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa yang sering terjadi pada pemain sepakbola usia 12 tahun pada pertandingan piala rektor yaitu pergelangan. Hasil analisis prosetase cedera body contact dan non body contact pada final seperti terlihat pada tabel 7 dan tabel 8 di bawah ini: Tabel 4.7: Presentase cedera Body Contact Sendi bahu 1 6,66 Sendi siku 3 20 jari tangan 0 0 Pinggang 2 13,33 Sendi lutut 4 26,66 Pergelangan 5 33,33 Jumlah 15 100,0 cedera Body Contact yang berjumlah 15 memiliki presentase cedera pergelangan (33,33,%), ceder lutur (26,66%), cedera siku (20%), cedera pinggang (13,33%), dan cedera bahu (6,66%). Hasil prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa yang sering terjadi pada pemain sepakbola usia 12 tahun pada pertandingan piala rektor yaitu pergelangan dan cedera lutut, sedangkan yang paling sedikit cedera yaitu cedera pinggang, dan cedera bahu. Tabel 4.8:Presentase cedera Non Body Contact final Sendi bahu 0 0 Sendi siku 0 0 Pinggang 0 0 Sendi lutut 3 37,5 Pergelangan 5 62,5 Jumlah 8 100,0 Cedera Non Body Contact yang berjumlah 8 memiliki presentase cedera pergelangan (62,2%) cedera lutut (37,5%). Hasil prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa yang sering terjadi pada pemain sepakbola usia 12 tahun pada pertandingan piala rektor yaitu pergelangan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV, maka kesimpulan dalam penelitian cedera pada atlet sepakbola usia di bawah 12 tahun pada pertandingan semifinal, prosentase tertinggi adalah cedera body contact dibandingkan dengan cedera non body contact. Cedera pada atlet sepakbola usia di bawah 12 tahun pada pertandingan final, prosentase tertinggi adalah cedera body contact dibandingkan dengan cedera non body contact. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat diberikan bagi atlet sepakbola harus memperhatikan teknik yang baik saat bermain, sehingga dapat meminimalkan terjadinya cedera olahraga terutama cedera body contact dan mengikuti pengarahan yang diberikan oleh pelatih saat berlatih, bertanding maupun setelah pertandingan. Bagi pelatih melakukan tindakan preventif terhadap

cedera olahraga pada atlet sepakbola dengan memperhatikan teknik saat merebut, memotong, duel, dll sehingga meminimalisir cedera terutama cedera body contact. Melakukan penanganan yang cepat dan tepat saat atlet mengalami cedera olahraga, agar cedera dapat ditangani secara tepat. Bagi mahasiswa IKORA perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang prosedur penanganan cedera body contact yang banyak dialami oleh atlet sepakbola usia 12 tahun. DAFTAR PUSTAKA A Purba. (2014). Penerapan Faal Olahraga untuk Prestasi Atlet Asupan Gizi Atlet Penatalaksanaan Cedera Olahraga. Bekasi. KONI Jawa Barat. Ali Satia Graha dan Bambang Priyonoadi. (2012). Terapi Masase Frirage. Yogyakarta: FIK UNY. Andri Hermawan. (2015). Cedera Olahraga pada Atlet Sepakbola Usia Dibawah 12 Tahun dalam Kompetisi Sepakbola Antar SSB Tingkat Nasional. Skripsi. FIK UNY. Sukadiyanto. (2011). Perbedaan Reaksi Emosional Antara Olahraga Body Contact Dan Non Body Contact. Jurnal. Psikologi UGM.