BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia mulai. mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama dalam bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pembangunan ekonomi akan berdampak semakin

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen perusahaan berkewajiban untuk mengendalikan seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kegiatan operasional perusahaannya dengan berbagai cara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai pula oleh adanya perkembangan dalam

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perusahaan dan terbatasnya kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia, ditandai dengan banyak berdirinya perusahaanperusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi permasalahan yang semakin kompleks. Salah satunya adalah kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan industri,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui bersama, air merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan maka untuk mengelola faktor - faktor produksi tersebut di atas haruslah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang cepat membawa dampak persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Industri kain interior kini sedang mengalami penurunan penjualan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu badan usaha yang keberadaannya sangat relevan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui bersama, air merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini semakin pesat dengan diiringi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia perdagangan membuat perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui sejak dikenalkan dan digunakannya peralatan komputer dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi yang demikian pesat, membuat orang-orang mulai beranggapan

BAB I PENDAHULUAN. penurunan yang cukup signifikan, hal ini ditandai dengan ditemuinya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Bab 1. Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghasilkan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-undang No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin semakin berkembangnya dan semakin meningkatnya persaingan di dunia usaha, maka setiap perusahaan semakin dituntut untuk dapat memilih dan melaksanakan strategi yang tepat dan efektif, agar dapat terus bertahan. Dan untuk dapat terus bertahan, suatu perusahaan membutuhkan suatu penghasilan. Salah satu sumber pokok penghasilan adalah melalui penjualan produk atau jasanya. Manajemen perusahaan berkewajiban mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan. Adapun salah satu kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan konsumen adalah penjualan. Penjualan adalah salah satu transaksi yang menyangkut pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli, termasuk pula risiko-risiko yang timbul akibat pemilikan tersebut. Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah memperoleh laba yang sebesar-besarnya dengan biaya yang wajar sesuai pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, perusahaan memanfaatkan pasar sebagai sarana untuk menjual produk dan jasa yang dihasilkan. Perusahaan-perusahaan itu sendiri harus bersaing dengan ketat agar dapat merebut konsumen. Dalam hal ini penanganan dari barang produksi yang siap untuk dijual harus benar-benar mendapat perhatian yang memadai dari manajemen perusahaan. Penjualan penting karena merupakan kegiatan perusahaan yang langsung berkaitan dengan realisasi hasil pendapatan dan berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan. Dengan demikian penjualan merupakan faktor yang sangat penting untuk diawasi melalui pengendalian manajemen yang memadai. Terdapat dua hal penting dalam aktivitas penjualan yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Penjualan merupakan aktivitas yang mempunyai resiko tinggi oleh terjadinya penyelewengan. 2. Penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan.

2 Kurangnya pengelolaan dan pengendalian aktivitas penjualan dengan baik secara langsung akan merugikan perusahaan, disebabkan selain sasaran penjualan tidak tercapai, juga pendapatan akan berkurang. Dalam perusahaan yang cukup besar, manajemen tidak dapat mengawasi secara langsung kegiatan penjualan. Dalam hal ini, manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya adalah menyampaikan informasiinformasi, baik yang menyangkut data finansial maupun data nonfinansial. Agar informasi tersebut dapat benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan maksudnya maka harus ada interpretasi atas informasi-informasi tersebut sebelum diterapkan dalam operasi penjualan dimasa yang akan datang. Salah satu alat utama bagi pimpinan dalam membuat usaha produktif adalah dengan cara penyelenggaraan sistem akuntansi modern. Langkah pertama yang dilakukan oleh pimpinan, dalam hal ini manajemen yaitu menempatkan sumber daya manusia yang menetapkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, yakni proses pengendalian jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajer yang sukses harus mengetahui dan menggunakan alat-alat pedoman dan pengendalian yang dikuasainya. Penggunaan sistem akuntansi modern dan data statistik merupakan alat bagi pemimpin dalam menjalankan dan mengendalikan opersi-operasi yang melampaui pengamatan dan pengawasannya. Pimpinan yang mendapat informasi yang sebaik-baiknya mengenai operasioperasi dapat mengambil tindakan-tindakan yang positif yang dapat membantu dalam mengelola perusahaan secara menguntungkan. Hal ini dapat dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar mengerti tentang keadaan perusahaan, cakap, mempunyai pengetahuan dan pandangan luas yang disebut controller. Controller selaku kepala bagian akutansi yang menyediakan informasi yang cepat dan cermat dengan segera agar bila terjadi penyimpangan dari rencana semula dapat segera diketahui dan kemudian diambil suatu tindakan untuk mengatasinya. Controller harus memiliki kesanggupan untuk melihat kedepan dan memberi penilaian terhadap masa yang akan datang. Dalam akuntansi, contoller merupakan sumber informasi serta dapat mengkomunikasikannya dengan baik

3 sehingga pihak manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat untuk menjalankan operasinya. Controller pun selayaknya memperluas fungsi akuntansi kepada aplikasi manajemennya, karena itu controller dapat membantu pimpinan atau manajemen dalam menganalisis data dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penjualan untuk tujuan perencanaan-perencanaan pengandalian. Controller tidak dapat memaksakan tindakan tertentu, tetapi dapat memperolehnya dengan menyampaikan hal-hal penting kepada pimpinan atau manajemen sampai diambil tindakan. Melihat kemampuan yang demikian, controller berada dalam posisi yang sangat baik untuk memberikan jasa perencanaan dan pengendalian. Sehubungan dengan hal ini, informasi sangat berpengaruh terhadap fungsi manajemen dalam melakukan pengendalian penjualan, karena laporan-laporan yang dihasilkan oleh controller akan disajikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat sesuai dengan tujuan perusahaan. Jadi disini terlihat betapa luas dan berpengaruhnya seorang controller dalam pengendalian suatu perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut diatas peranan controller dalam pengendalian penjualan penting apalagi untuk perusahaan besar seperti PT.PLN (Persero) agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan, penulis tertarik untuk meneliti peranan controller pada perusahaan ini khususnya menyangkut pengendalian penjualan yang mempengaruhi efektivitas penjualan. Oleh karena itu dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk mengambil judul: Peranan Controler dalam Pengendalian Penjualan untuk Menunjang Efektivitas Penjualan pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung.

4 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarakan judul serta penjelasan yang telah penulis uraikan dalam latar belakang penelitian, maka pembahasan akan dititikberatkan pada masalah pokok yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Apakah efektivitas penjualan pada PT. PLN (Persero) APJ Bandung telah tercapai. 2. Bagaimana Peranan controller dalam Pengendalian Penjualan untuk menunjang Efektivitas Penjualan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan penulis tentunya tidak terlepas dari masalah-masalah yang diidentifikasi tersebut diatas, yaitu: 1. Untuk mengetahui efektivitas penjualan yang dilakukan pada PT. PLN (Persero) APJ Bandung. 2. Untuk mengetahui peranan controller dalam pengendalian penjualan untuk menunjang efektivitas penjualan pada PT. PLN (Persero) APJ Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi: 1. Perusahaan a. Menambah pemahaman serta pengetahuan mengenai peranan controller dalam menunjang efektivitas pengendalian penjualan yang meliputi perencanaan dan pengendalian penjualan. b. Sebagai masukan bagi manajemen perusahaan agar semakin menyadari pentingnya peranan pengendalian penjualan. 2. Lingkungan Perguruan tinggi Dengan hasil penelitian yang terbatas ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai peranan controller dalam menunjang efektivitas penjualan

5 3. Penulis a. Mengembangkan wawasan dan daya banding bagi penulis atas teoriteori yang diperoleh selama masa perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya. b. Sebagai syarat menempuh ujian sidang sarjana lengkap Jurusan Akuntansi Program S1, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama. 1.5 Kerangka Pemikiran Aktivitas penjualan yang efektif adalah hal utama yang harus dilaksanakan suatu perusahaan dalam upaya mendapatkan pendapatan yang optimal. Hal ini dikarenakan penjualan terpusat pada sebagian besar aktivitas perusahaan. Aktivitas penjualan banyak sekali menyerap beban, misalnya beban pemasaran, adverteising dan lain-lain. Oleh karenanya aktivitas penjualan harus direncanakan dan dikendalikan. Guna mencapai keadaan diatas, maka perlu dilakukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penjualan itu sendiri secara efektif dan efisien, dan sebagai dasar pengambilan keputusan tersebut diperlukan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan dengan masalah penjualan yang ada di dalam perusahaan tersebut. Karena terbatasnya waktu yang dimiliki oleh pimpinan manajemen penjualan, maka ia perlu mendelegasikan wewenangnya pada orangorang yang mampu menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkannya. Dan yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi-informasi tersebut adalah controller. Menurut Usry and Carter (2004,9), yang diterjemahkan oleh Krista mengemukakan definisi controller adalah: Controller adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi akuntansi, controller mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian dari pencapaian tujuan, dalam menentukan efektivitas dari kebijakan dan dalam menciptakan struktur organisasi dan proses. Controller juga bertanggung jawab untuk melakukan observasi atas metode perencanaan dan pengendalian diseluruh perusahaan dan mengusulkan untuk melakukan perbaikan atas metode-metode tersebut.

6 Dari pengertian diatas dapat diuraikan bahwa controller adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi akuntansi. Controller mengkoordinasikan keikutsertaan manajemen dalam menentukan keefektifan pelaksanaan kebijakan dalam menyusun struktur dan proses organisasi. Controller juga bertanggung jawab untuk mengawasi metode perencanaan dan pengendalian yang digunakan di seluruh perusahaan dan mengusulkan perbaikan-perbaikan dalam perencanaan dan pengendalian. Cara kerja controller tersebut adalah ia harus dapat mengantisipasi dan menetapkan kebutuhan-kebutuhan informasi kepada bagian-bagian yang membutuhkannya. Selain itu controller juga harus mengetahui fakta-fakta yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. Untuk melaksanakan tugasnya hendaknya controller mempunyai hubungan yang setara dengan pimpinan fungsional utama lainnya atau minimal setingkat lebih rendah agar efektif dalam mengumpulkan informasi yang diperlukan sesuai dengan pandangan dan pengetahuannya yang luas tentang perusahaan. Selama ini pengendalian penjualan sangatlah penting, karena apabila perusahaan tidak dapat mengendalikan penjualannya dengan baik secara otomatis akan mempengaruhi pendapatan dan laba perusahaan. Agar perusahaan dapat mengendalikan penjualannya dengan baik, diperlukan berbagai macam informasi yang tepat dan akurat. Informasi dari controller tersebut harus dapat dikomunikasikan sehingga mudah dimengerti dan mencapai sasaran. Seorang controller harus memiliki kesanggupan untuk menterjemahkan fakta-fakta dan data statistik ke dalam bentuk trend dan hubungannya, hal ini sangat diperlukan untuk mempertimbangkan tindakan yang akan diambil untuk masa yang akan datang. Hal ini tercermin di dalam fungsi perencanaan penjualan, seperti: penyusunan anggaran dan budget penjualan. Peranan controller atas penjualan dalam hal ini ditujukan untuk menjaga efektivitas perencanaan dan pengendalian atas penjualan meliputi produk, penetapan harga, saluran distribusi, ramalan penjualan, standar anggaran dan analisa penjualan.

7 Penjualan Menurut Kusnadi, dkk (2000,341) adalah: Bilamana terjadinya penjualan? Dari sudut pandang hukum, penjualan terjadi bilamana hak milik sudah dipindahtangankan dan timbulnya suatu claim atau tuntutan untuk pembayaran. Karena adanya teknis seperti tersebut dalam pemindahtanganan maka pada umumnya para akuntan mengakui bahwa penjualan terjadi pada saat dilakukan pengiriman barang kepada langganan. Disamping pengakuan seperti diatas, penjualan juga diakui pada saat barang secara fisik dipisahkan atau diberi tanda untuk langganan tertentu, sesudah langganan tersebut menyatakan kesediaannya untuk membeli. Berdasarkan pengertian diatas, penjualan dapat terjadi bilamana hak milik sudah dipindah tangankan dan timbulnya suatu claim atau tuntutan pembayaran, penjualan juga diakui ketika barang secara fisik dipisahkan untuk langganan tertentu sesudah pelanggan atau pembeli tersebut menyatakan kesediaannya untuk membeli. Pengertian efektivitas menurut Aren s and Randal (2003,738) adalah: Effektiveness refers to the accomplishment of objectives, where as effiiciency refers to the resources used to achieve these objectives. Dengan melihat definisi diatas, secara garis besar efektivitas dapat dirumuskan sebagai derajat keberhasilan suatu organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan. Dengan demikian jelaslah peranan controller sangat penting, khususnya dalam menyediakan informasi yang memadai bagi manajemen untuk pengambilan keputusan penjualan yang memadai, sehingga tercapainya penjualan yang efektif. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis: Controller berperan dalam pengendalian penjualan untuk menunjang efektivitas penjualan. 1.6 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas dari objek yang

8 diteliti. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk memperoleh data primer dan sekunder adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian yang dilakukan melalui peninjauan secara langsung ke perusahaan yang diteliti. Data yang diperoleh merupakan data primer yang penulis dapatkan melalui wawancara dengan pimpinan perusahaan, staf perusahaan dan personil lainnya yang berhubungan, observasi dan mengumpulkan serta meneliti dokumen-dokumen perusahaan yang diperlukan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu pencarian bahan-bahan degan cara mempelajari dan membaca bukubuku, literatur-literatur dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder. Data ini nantinya digunakan sebagai dasar pertimbangan/pembanding dalam penelitian ini. 1.7 Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penelitian dilakukan di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung yang berkedudukan di Jalan Soekarno Hatta No. 436 Bandung sejak Bulan Oktober 2006 sampai dengan Bulan Februari 2007.