BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, serta standar deviasi yang merupakan transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga lebih mudah untuk dipahami. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yang memenuhi kreteria selama 3 tahun (2011, 2012, 2013) yaitu sebanyak 22 sampel total sampel 66. Adapun hasil uji deskriptif statistik dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Sumber: data BEI periode 2011-2013, diolah dengan SPSS versi 21 43

44 Dari pengamatan tabel 4.1 Deskriptif Statistik dapat dijelaskan bahwa: a) Jumlah data yang digunakan dalam peneliti sebanyak 66 sampel yaitu pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia tahun 2011-2013. b) Variabel Keputusan Investasi yang diproksikan dengan Price Earnings Ratio (PER) memiliki nilai minimum 0,024 dan nilai maximum 1,455 dengan nilai rata rata 0,19198, nilai mean 0,19198 serta standar deviasi 0,230347. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam variabel keputusan investasi mempunyai sebaran besar karena standar deviasi lebih besar dari nilai meannya, sehingga simpangan data pada variable keputusan investasi ini dapat dikatakan variatif. c) Variabel Kebijakan Hutang yang diproksikan dengan Debt Equity Ratio (DER) memiliki nilai minimum 0,039 dan nilai maximum 5,063 dengan nilai rata rata 0,98914 nilai mean 0,98914 serta standar deviasi 1,017346. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam variabel kebijakan hutang mempunyai sebaran besar karena standar deviasi lebih besar dari nilai meannya, sehingga simpangan data pada variable kebijakan hutang ini dapat dikatakan variatif. d) Variabel Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE) memiliki nilai minimum 0,006 dan nilai maximum 0,423 dengan nilai rata rata 0,11623, nilai mean 0,11623 serta standar deviasi 0,080873. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam variabel profitabilitas mempunyai sebaran kecil karena standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-

45 nya, sehingga simpangan data pada variabel profitabilitas ini dapat dikatakan baik e) Variabel Ukuran Perusahaan yang diproksikan dengan Firm Size dengan nilai minimum 0,110 dengan nilai maximum 0,134 dengan nilai rata rata 0,12021, nilai mean sebesar 0,12021 serta standar deviasi 0,006158. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam variabel ukuran perusahaan mempunyai sebaran kecil karena standar deviasi lebih kecil dari nilai meannya, sehingga simpangan data pada variabel ukuran perusahaan ini dapat dikatakan baik f) Variabel Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan Price book Value (PBV) memiliki nilai minimum 0,341 dan nilai maximum 4,256 dengan nilai rata rata 1,30695, nilai mean sebesar 1,30695 serta standar deviasi 0,913007. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam variabel nilai perusahaan mempunyai sebaran kecil karena standar deviasi lebih kecil dari nilai meannya, sehingga simpangan data pada variabel nilai perusahaan ini dapat dikatakan baik B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji data dilakukan dengan

46 analisa One sampel Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut : Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan untuk menentukan data variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut : - Nilai Asym.sig ( 2-tailed ) > 0.05 maka data berdistribusi normal. - Nilai Asym.sig ( 2-tailed ) < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.2 Uji Normalitas Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa signifikansi ( sig. ) dari unstandardized residual tersebut adalah 0.174 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data penilaian ini berdistribusi dengan normal. Hal ini

47 menunjukkan Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti data berdistribusi normal. Pada diagram Normal P-P Plot yang terdapat pada Gambar 4.1 berikut ini secara nyata terlihat bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini adalahh normal, karena seluruh data penelitian berada pada garis diagonal Normal P- P Plot : Gambar 4.1: Hasil Uji Normalitas Sumber: data BEI periode 2011-2013, diolah dengan SPSS versi 21 2. Uji Multikolinearitas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi. Jika pada model regresi terjadi multukolinearitas, maka koefisien regresi tidak dapat ditaksir dan nilai standart eror menjadi tak terhingga. Untuk uji Multikolonieritas yaitu jika

48 Nilai variance Infaktor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,10 maka model di katakan terbebas dari multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitasdapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas Coefficients a Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Tolerance VIF PER,810 1,234 DER,913 1,095 ROE,864 1,157 FirmSize,891 1,122 a. Dependent Variable: NilaiPerusahaanPBV Sumber: data BEI periode 2011-2013, diolah dengan SPSS versi 21 Dari data pada tabel 4.3 dapat di simpulkan tidak terjadi gejala multikolinear antar variabel independen yang di indikasikan dari nilai tolerance setiap variabel independen lebih besar dari 0,10 yakni PER sebesar 0,810, DER sebesar 0,913, ROE sebesar 0,864, Size sebesar 0,891. Kemudian nilai variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10 yakni PER sebesar 1,234, DER sebesar 1,095, ROE sebesar 1,157, Size sebesar 1,122. Maka dapat di simpulkan analisis lebih lanjut dapat di lakukan.

49 3. Uji Heteroskedastisitas Untuk menentukan heterokedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik harus menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi heterokedastisitas dan model regresi layak digunakan. Hasil dari uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.2 (Scatterplot) di bawah ini: Gambar 4.2 : Scatter-Plot Heteroskedastisitas Sumber: data BEI periode 2011-2013, diolah dengan SPSS versi 21

50 Hasil Uji koefisien korelasi Spearman s rho Hasil pengujian juga di perkuat dengan hasil dari uji koefisien korelasi Spearman s rho yaitu mengkorelasikan variabel independen dengan nilai unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual di dapat signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

51 Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa nilai korelasi keempat variabel independent dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikasi lebih dari 0,05. Karna signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisistas pada model regresi.

52 4. Uji Autokorelasi Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian dengan uji Durbin-Waston (DW test). Dari pengujian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Autokorelasi

53 Sumber: data BEI periode 2011-2013, diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan tabel 4.5 menurut Singgih Santoso (2012:242) bahwa tidak terjadi autokorelasi nilai Durbin Watson adalah -2 sampai +2. Dari hasil pengujian regresi didapat nilai DW. 0,964 nilai ini diantara -2 sampai +2. Maka tidak terjadi autokorelasi. Uji Kesesuaian Model 1. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisa regresi yang dinyatakan dengan koefisien determinasi (R 2 ). R 2 = 1 berarti independent variable berpengaruh sempurna terhadap dependent variable. Sebaliknya jik R 2 = 0 berarti independent variable tidak berpengaruh terhadap dependent variable : Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sumber: data BEI periode 2011-2013, diolah dengan SPSS versi 21 Dari tabel 4.6 diketahui bahwa angka koefisien determinasi atau adjusted R Square adalah 0,460 atau (46,0%), artinya pengaruh Keputusan Investasi (PER), Kebijakan Hutang (DER), Return on equity (ROE) dan Firm size terhadap Nilai

54 Perusahaan (PBV) sebesar 46,0%. Sedangkan sisanya (100% - 46,0% = 54,0 %) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 2. Uji Statistik F Uji Statistik F digunakan untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Berikut ini merupakan hasil uji statistikl F. Tabel 4.7 Hasil Uji F Sumber: data BEI periode 2011-2013, diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan uji Anova (Analysis of Variance) pada tabel 4.7 dapat di lihat hasil uji Uji F. Hal dapat di lihat dari nilai Sig sebesar 0,000 jadi α < 0,05 ( Nilai sig 0,00 lebih kecil dari α 0,05 ) Maka Ha dapat diterima, Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel PER, DER, ROE dan FIRM SIZE secara simultan berpengaruh signifikan terhadap PBV pada perusahaan manufaktur Industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Uji Hipotesa 1. Uji Statistik t

55 Uji statistik t ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara individual terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel berikut ini. Model 1 (Constant) PER DER ROE Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Unstandardized Coefficients Std. B Error Standardize d Coefficients Beta t Sig. - 6,793 1,759-3,861,000 1,067,414,271 2,597,012 -,227,088,252-2,565,013 4,460 1,142,395 3,904,000 FirmSize 61,221 14,775,426 4,279,000 a. Dependent Variable: NilaiPerusahaanPBV Sumber: data BEI Periode 2011-2013, diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan output yang diperoleh pada tabel 4.8 maka dapat disimpulkan bahwa dari keempat variabel independet yang masuk kedalam perhitungan, diketahui variabel keputusan Investasi (PER) sebesar 0,012, kebijakan Hutang (DER) sebesar 0,013, Return on Equity sebesar 0,000 dan Size sebesar 0,000 memiliki nilai signifikasi dibawah 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan investasi (PER) Kebijakan Hutang (DER) Return on Equity (ROE) dan Firm Size mempunyai pengaruh signifikasi terhadap nilai perusahaan.

56 2. Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan pada tabel 4.10 di bawah, dapat dilihat koefisien untuk persamaan regresi dari penelitian ini, yang dapat disusun dalam persamaan regresi sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients a Standardize Unstandardized Coefficients d Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) - 6,793 1,759-3,861,000 PER 1,067,414,271 2,597,012 DER -,227,088,252-2,565,013 ROE 4,460 1,142,395 3,904,000 FirmSize 61,221 14,775,426 4,279,000 a. Dependent Variable: NilaiPerusahaanPBV Sumber: data BEI Periode 2011-2013, diolah dengan SPSS versi 21 Dari tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : PBV = - 6,793+ 1,067 PER + - 0,227 DER + 4,460 ROE + 61,221 SIZE Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut : Konstanta (a) : - 6,793 nilai konstanta bernilai negatif artinya jika nilai variabel independen Keputusan Investasi (PER), Kebijakan Hutang (DER), Retrun on Equity (ROE), Firm size, dianggap tidak ada atau sama dengan 0, maka Nilai Perusahaan akan semakin berkurang atau mengalami kenaikan Nilai Perusahaan negatif yaitu - 6,793

57 Koefisien b 1 : Koefisien variabel Keputusan Investasi (PER) memiliki nilai sebesar 1,067 variabel PER memiliki nilai positif artinya apabila PER naik maka nilai perusahaan (PBV) akan mengalami kenaikan sebesar 1,067. Koefisien b 2 : Koefisien variabel Kebijakan Hutang (DER) memiliki nilai sebesar - 0,227 variabel DER memiliki nilai negatif artinya apabila DER naik, maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar - 0,227. Koefisien b 3 : Koefisien variabel Retrun on Equity (ROE) memiliki nilai sebesar 4,460 variabel ROE memiliki nilai positif artinya apabila ROE naik, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar - 4,460. Koefisien b 4 : Koefisien variabel Fim Size (Size) memiliki nilai sebesar 61,221 variabel SIZE memiliki nilai positif artinya apabila SIZE naik, maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 61,221 E. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis pengujian tentang pengaruh keputusan investasi, kebijakan hutang, profitabilitas dan firmsize terhadap nilai perusahaan, diperoleh hasih sebagai berikut: 1. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan Pada tabel 4.9 berdasarkan hasil uji t diketahui keputusan Investasi memiliki nilai koefisien 1,067, nilai t hitung untuk variabel keputusan investasi sebesar

58 2,597 dengan nilai signifikasi 0,012, dari hasil tersebut diketahui signifikasi variabel keputusan investasi lebih kecil dari tingkat signifikan (sig < 0,05), yang berarti variabel keputusan investasi (PER) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) sehingga H 1 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa jika investasi perusahaan bagus maka akan berpengaruh pada kinerja perusahaan, dan hal ini pun direspon positif oleh investor dengan membeli saham perusahaan tersebut sehingga harga saham naik. Begitu juga sebaliknya, jika investasi perusahaan tidak bagus maka kinerja perusahaan akan menurun sehingga akan direspon negatif oleh investor dan akhirnya akan menurunkan harga saham. Dalam hal ini berarti perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia telah mampu mengelola aset secara efisien sehingga dapat meningkatkan reaksi investor yang digambarkan dengan peningkatan harga saham dan nilai perusahaan yang ditunjukkan. Hasil penelitian ini konsisten yang dilakukan Wahyuni, Ernawati dan Murhadi (2013) 2. Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan Pada tabel 4.9 berdasarkan hasil uji t diketahui keputusan Pendanaan memiliki nilai koefisien - 0,227 nilai t hitung untuk variabel keputusan pendanaan sebesar -2,565 dengan nilai signifikasi 0,013, dari variabel kebijakan Hutang lebih kecil tingkat signifikan (sig > 0,05), yang berarti variabel keputusan pendanaan (DER) berpengaruh berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) sehingga H 2 diterima. Maka dapat disimpulkan besar kecilnya hutang yang dimiliki perusahaan tidak terlalu diperhatikan oleh investor, karena investor lebih melihat bagaimana

59 pihak manajemen perusahaan menggunakan dana tersebut dengan efektif dan efisien untuk mencapai nilai tambah bagi perusahaan, Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa apabila pendanaan didanai melalui hutang, maka peningkatan nilai perusahaan terjadi akibat efek tax deductible, yaitu perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak, yang dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham. Hasil ini konsisten dengan penelitian Wijaya dan Bandi (2010) yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Pada tabel 4.9 berdasarkan hasil uji t diketahui Profitabilitas memiliki nilai koefisien 4,460, nilai t hitung untuk variabel Profitabilitas (ROE) sebesar 3,904 dengan nilai signifikasi 0,000, dari variabel Profitabilitas lebih kecil tingkat signifikan (sig > 0,05) yang berarti variabel Profitabilitas (ROE) rpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) sehingga H 3 diterima. Artinya bahwa pada saat perusahaan mengalami kenaikan keuntungan maka harga saham perusahaan akan ikut naik sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. ROE menjadi sebuah tolok ukur bagi para investor akan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dengan efektif atau tidak. Semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam menggunakan modal kerja sendiri untuk menghasilkan laba yang ditanam oleh para investor kedalam perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian, Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011)., dan Alfredo Dkk (2012) dan penelitian ini konsisten

60 yang dilakukan Wahyuni, Ernawati dan Murhadi (2013) yang sama-sama menyimpulkan bahwa profitabilitas positif mempengaruhi nilai perusahaan. 4. Pengaruh Firm size terhadap Nilai Perusahaan Pada tabel 4.9 berdasarkan hasil uji t diketahui Firm size memiliki nilai koefisien 61,221 nilai t hitung untuk variabel Firm size sebesar 4,279 dengan nilai signifikasi 0,000, dari variabel keputusan pendanaan lebih kecil tingkat signifikan (sig < 0,05), yang berarti variabel firm size (Size) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) sehingga H 4 diterima. Maka dapat disimpulkan karena semakin besar ukuran perusahaan cenderung memberikan hasil oparasi lebih besar sehingga memiliki kemampuan memberikan imbal balik investasi lebih menguntungkan, sehingga investor yakin akan kemampuan perusahaan dalam memberikan tingkat pengembalian investasi dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil. Selain itu perusahaan yang berukuran besar akan lebih mudah mengakses pendanaan melalui pasar modal. Kemudahan ini merupakan informasi baik bagi pengambilan keputusan investasi, yang dapat mereflesikan nilai perusahaan di masa mendatang. Hasil ini konsisten dengan penelitian Sofyaningsih dan Hardiningsih 2011, Elva Nuraina (2012), Wahyuni, Ernawati dan Murhadi (2013).

61