BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2011). Jenis penelitian ini digunakan untuk menyelidiki sejauh mana kaitan (koefisien korelasi) antara kecerdasan emosional dengan perilaku altruis. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih (Sugiono, 2007). 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011). Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan dua variabel yang akan diteliti, yaitu kecerdasan emosional sebagai variabel bebas, dan perilaku altruis sebagai variabel terikat, yang digambarkan sebagai berikut : 26
X (Kecerdasan Emosional) Y (Perilaku Altruis) Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) : Kecerdasan Emosional : Perilaku Altruis 3.3 Definisi Operasional 1. Kecerdasan Emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami perasaan dan emosi diri sendiri, mampu mengolah emosi diri sendiri, mampu memotivasi diri sendiri dan orang lain, serta mampu mengenali emosi orang lain serta memiliki rasa empati terhadap orang lain. Adapun aspek kecerdasan emosional meliputi kesadaran diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan membina hubungan. 2. Perilaku Altruis adalah suatu perilaku individu untuk selalu peduli dan mau menolong orang lain tanpa ada keinginan untuk mendapatkan balasan. Pertolongan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain. Aspek perilaku altruis meliputi perilaku memberi, empati, dan sukarela. 3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 27
2011). Pada dasarnya populasi sebagai kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga sebanyak 294 mahasiswa. 3.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2011). Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi yang dikembangkan dari Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan 1%, maka ditentukan jumlah sampel sebanyak 202 mahasiswa. 3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala sikap. Pengukuran data untuk variabel kecerdasan emosional menggunakan skala sikap yang disusun berdasarkan teori kecerdasan emosional Salovey (Goleman, 2001; 2005) yaitu meliputi faktor kecerdasan emosional : kesadaran diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan membina hubungan. Sedangkan untuk variabel perilaku altruis, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala altruis yang berbentuk skala Likert yang disusun berdasarkan aspek-aspek 2
perilaku altruis menurut Cohen (Staub, 197) meliputi : perilaku memberi, empati, dan sukarela. 3.5.1 Skala Kecerdasan Emosional Dalam penelitian ini, skala kecerdasan emosional disusun berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosional Salovey (Goleman, 2001; 2005), mengungkapkan lima aspek dalam kecerdasan emosional yang meliputi kesadaran diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan membina hubungan. Skala Kecerdasan Emosional ini terdiri atas pernyataan favourable dan unfavourable, dengan empat kategori jawaban dan skoring didasarkan pada alternatif pilihan jawaban. Sistem penilaian skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Item Favourable Sangat Setuju skor (4), Setuju skor (3), Tidak Setuju skor (2), Sangat Tidak Setuju skor (1) b. Item Unfavourable Sangat Setuju skor (1), Setuju skor (2), Tidak Setuju skor (3), Sangat Tidak Setuju skor (4). Adapun kisi-kisi skala kecerdasan emosional ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kecerdasan Emosional Aspek Indikator No Item Jumlah Favorable Unfavorable Item Kesadaran Diri a) Mengenali perasaan saat perasaan terjadi b) Menyadari seluruh pikirannya c) Mengetahui kemampuan diri 1 2 11 12 21 22 31 32 29
Mengelola Emosi Memotivasi diri sendiri Mengenali Emosi Orang lain (Empati) Membina Hubungan a) Mengungkapkan perasaan dengan tepat b) Mampu mengelola, mengatur dan menyeimbangkan emosi c) Kemampuan untuk bangkit dari perasaan yang menekan a) Mampu mengambil inisiatif, keputusan atau gagasan b) Mampu bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi c) Memiliki rasa optimis yang tinggi dalam mencapai tujuan a) Mampu memahami perasaan orang lain b) Mampu menerima sudut pandang orang lain a) Mampu membaca situasi b) Terampil dalam berkomunikasi dengan orang lain c) Mampu bekerjasama dengan orang lain TOTAL 20 20 40 3 4 13 14 5 6 15 16 7 17 1 9 10 19 20 23 24 33 34 25 26 35 36 27 2 37 3 29 30 39 40 3.5.2 Skala Perilaku Altruis Dalam penelitian ini, skala perilaku altruis disusun berdasarkan aspekaspek perilaku altruis oleh Cohen (Staub, 197) yang meliputi perilaku memberi, empati, dan sukarela. Skala Perilaku Altruis ini terdiri atas pernyataan favourable dan unfavourable, dengan empat kategori jawaban dan skoring didasarkan pada alternatif pilihan jawaban. Sistem penilaian skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : c. Item Favourable Sangat Setuju skor (4), Setuju skor (3), Tidak Setuju skor (2), Sangat Tidak Setuju skor (1) 30
d. Item Unfavourable Sangat Setuju skor (1), Setuju skor (2), Tidak Setuju skor (3), Sangat Tidak Setuju skor (4). Kisi-kisi skala perilaku altruis ditunjukkan pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Perilaku Altruis No. Aspek Indikator No. Item Jumlah Favorable Unfavorable Item 1. Perilaku Memberi 7,,19,20,31 13 a) Meguntungkan orang lain b) Bertujuan memenuhi kebutuhan orang lain c) Bertujuan memenuhi keinginan orang lain 2. Empati a) Mampu mengetahui perasaan orang lain b) Memiliki minat aktif dalam memahami orang lain c) Kesadaran terhadap kepentingan orang lain 3. Sukarela a) Tanpa pamrih b) Motivasi dasar untuk kepentingan orang lain 1,2,13,14, 25,26,37, 3 9, 10,21, 22,32,33, 34 5,6,17,1, 29,30 3,4,15,16, 27,2,39 11,12,23,24,3 5,36,40 Total 21 19 40 14 13 3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian Uji coba instrumen dilaksanakan pada hari Senin, 25 Februari 2013 kepada 30 mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2011. 3.6.1. Validitas Validitas suatu alat test adalah tingkat ketepatan yang dimiliki alat tersebut untuk mentest sesuatu terhadap suatu kelompok tertentu (Ali, 197). Dalam penelitian ini untuk menentukan validitas item digunakan kriteria yang menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid jika koefesien item teruji 31
batas bawah sama dengan 0,20. Ali (197) menyatakan kriteria untuk menentukan validitas item instrumen sebagai berikut: 0,00 s/ d 0,20 = Alat test tidak valid 0,21 s/ d 0,40 = Validitas rendah 0,41 s/ d 0,60 = Validitas sedang 0,61 s/ d 0,0 = Validitas tinggi 0,1 s/d 1,00 = Validitas sempurna Berdasarkan hasil uji validitas item untuk skala kecerdasan emosional dan item skala perilaku altruistik, diperoleh item-item yang telah valid dan dinyatakan dalam Tabel 3.3 dan Tabel 3.4. Tabel 3.3 Jumlah Item Valid untuk Skala Kecerdasan Emosional Aspek Indikator No Item Jumlah Favorable Unfavorable Item Kesadaran Diri Mengelola Emosi Memotivasi diri sendiri Mengenali Emosi Orang lain (Empati) Membina Hubungan a) Mengenali perasaan saat perasaan terjadi b) Menyadari seluruh pikirannya c) Mengetahui kemampuan diri a) Mengungkapkan perasaan dengan tepat b) Mampu mengelola, mengatur dan menyeimbangkan emosi c) Kemampuan untuk bangkit dari perasaan yang menekan a) Mampu mengambil inisiatif, keputusan atau gagasan b) Mampu bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi c) Memiliki rasa optimis yang tinggi dalam mencapai tujuan a) Mampu memahami perasaan orang lain b) Mampu menerima sudut pandang orang lain a) Mampu membaca situasi b) Terampil dalam berkomunikasi dengan orang 1 5 2 6 3 7 4 9 11 12 20 21 13 22 14 15 23 24 16 17 25 26 1 19 27 4 4 6 7 7 32
lain c) Mampu bekerjasama dengan orang lain 10 2 TOTAL 10 1 2 Tabel 3.4 Jumlah Item Valid untuk Skala Perilaku Altruis No. Aspek Indikator No. Item Jumlah Favorable Unfavorable Item 1. Perilaku Memberi a) Meguntungkan orang lain b) Bertujuan memenuhi kebutuhan orang lain c) Bertujuan memenuhi 1,,9,16, 17,2 4,14,22 9 keinginan orang lain 2. Empati a) Mampu mengetahui perasaan orang lain b) Memiliki minat aktif dalam memahami orang lain c) Kesadaran terhadap kepentingan orang lain 3. Sukarela a) Tanpa pamrih b) Motivasi dasar untuk kepentingan orang lain 3.6.2. Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2000). Uji reliabilitas mengikuti standar (Azwar, 2000), dikatakan reliabel apabila Alpha Cronbach > 0,7. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sedangkan, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti reliabilitas semakin rendah. Untuk melihat apakah reliabel, maka peneliti menggunakan standar reliabel menurut Azwar (2000) sebagai berikut : 5,6,23,24, 25 3,12,13, 20,21 2,10,11,1, 19,29 7,15,26, 27,30 Total 16 14 30 11 10 33
α < 0,7 : Tidak Reliabel 0,7 α < 0, : Cukup 0, α < 0,9 : Baik 0,9 α < 1,0 : Sangat Baik Berdasarkan hasil uji coba intrumen, Skala Kecerdasan Emosional dan Skala Perilaku Altruis memiliki nilai reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.5 Reliabilitas Skala Kecerdasan Emosional Cronbach's Alpha N of Items.903 2 Tabel 3.6 Reliabilitas Skala Perilaku Altruis Cronbach's Alpha N of Items.69 30 Berdasarkan Tabel 3.5 dan Tabel 3.6, Skala Kecerdasan Emosional termasuk dalam kategori Sangat Baik karena 0,9 α < 1,0. Sedangkan Skala Perilaku Altruis termasuk dalam kategori Baik karena 0, α < 0,9. 3.7 Teknik Analisis Data Untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku altruis mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana dilakukan dengan menggunakan teknik Kendall Tau. Korelasi Kendal Tau digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variable atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal 34
atau ranking (Sugiono, 2007). Rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut : A - B τ = N (N 1) / 2 Keterangan : τ : Koefisien Kendall Tau ΣA : jumlah rangking kel. Atas ΣB : jumlah rangking kel. Bawah N : jumlah anggota sampel Untuk analisis hasil penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS Versi 16.0 for windows. 35