I. PENDAHULUAN. Dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun-daun yang muda untuk kemudian

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

I.PENDAHULUAN. tingkat keparahan luka yang dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sasaran utama toksikasi (Diaz, 2006). Hati merupakan organ

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Rifampisin (RFP) dan isoniazid (INH) merupakan obat lini pertama untuk

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

I. PENDAHULUAN. Di zaman yang modern sekarang ini radikal bebas tersebar di mana mana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. banyak dilakukan oleh kelompok umur lansia (Supardi dan Susyanty, 2010).

2007, prevalensi minum alkohol di Indonesia pada laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014),

BAB I PENDAHULUAN. imunologi. Sel sel hati atau hepatosit mempunyai regenarasi yang cepat. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tingkat gen akan kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. imunologi sel. Sel hati (hepatosit) mempunyai kemampuan regenerasi yang cepat,

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi

I. PENDAHULUAN. Rifampisin adalah terapi lini pertama dari TBC, terutama dalam kombinasi

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru,

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat

I. PENDAHULUAN. mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru,

I. PENDAHULUAN. dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker terus meningkat. etnik, paling sering menyebabkan kematian pada wanita Hispanik dan

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah satu gaya hidup masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia (global epidemic). World

BAB I PENDAHULUAN. Deksametason merupakan salah satu obat golongan glukokortikoid sintetik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit perlemakan hati non alkohol atau non alcoholic fatty liver

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

I. PENDAHULUAN. (Nurdiana dkk., 2008). Luka bakar merupakan cedera yang mengakibatkan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Mukosa mulut memiliki salah satu fungsi sebagai pelindung atau

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun dan saat ini Indonesia merupakan negara nomor 3 (tiga) dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dengan Per Mortality Rate (PMR) 13 %. Di negara-negara maju seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh mempunyai nama latin Camellia sinensis. Teh merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

I. PENDAHULUAN. maupun pelarut dan reagensia (Syabatini, 2008). Dalam dunia kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit ulkus peptikum (tukak peptik) terdiri dari ulkus gaster dan ulkus

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada tahun 2004 (WHO, 2009). Berdasarkan data dari Globocan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian parasetamol sangat luas di dunia kedokteran karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak. yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini kehidupan mulai beranjak kembali kepada obat-obatan

A. Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan sel, dan menjadi penyebab dari berbagai keadaan patologik. Oksidan

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma sel hati merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

Agaric. (Jamur Dewa/Agaricus Blazei Murill)

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengeradikasi bakteri gram positif dan gram negatif. Amoksisilin juga

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan pemulihan (Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam (makanan, dibuang melalui urin atau asam empedu.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

I. PENDAHULUAN. kadar kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti

I. PENDAHULUAN. Luka bakar merupakan penyebab kematian ke-2 di dunia yang bukan

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

I. PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol serum

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan telepon seluler atau biasa disebut handphone hampir

I. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. sehat. Hiperkolesterolemia dapat terjadi akibat konsumsi makanan tinggi lemak

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propolis atau lem lebah adalah suatu zat yang dihasilkan oleh lebah madu. Dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun-daun yang muda untuk kemudian dicampur dengan air liurnya digunakan untuk menambal dan mensterilkan sarang (Anonim, 2010). Propolis atau lem lebah merupakan produk alami dari lebah madu yang mempunyai potensi antioksidan yang tinggi (Gheldof et al, 2002). Propolis mempunyai aktivitas antioksidan yang paling kuat dalam melawan oksidan dan radikal bebas dibandingkan dengan hasil produk lebah lainnya (Nakajima et al, 2009). Kandungan flavonoid di dalamnya dapat meredam efek buruk radikal bebas (Mot et al, 2009). Komponen utama dari propolis adalah flavanoid dan asam fenolat, termasuk Caffeic acid phenetyl ester (CAPE) yang kandungan nya hampir 50% dari seluruh komposisi. Flavanoid hampir terdapat di spesies bunga. Flavanoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar. Golongan flavonoid mencakup banyak pigmen yang paling umum dan terdapat pada seluruh tumbuhan (Franz, 2008).

2 Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa kandungan Caffeic acid yang ada didalam propolis mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi, yang dapat meningkatkan ekspresi glucose-6-phospate dehydrogenase (G6PD) yang didapat dari ekspresi gen antioksidan, lebih kuat dibandingkan vitamin E. Caffeic acid mempunyai aktivitas antioksidan 4-6 kali lebih kuat terhadap oksidan dan H 2 O 2 dan radikal bebas O 2, dibandingkan vitamin C dan N-acetyl-cystein (NAC) (Nakajima et al, 2009). Manfaat propolis selain sebagai antioksidan adalah antibakteri, antiinflamasi, antiviral, hepatoprotektif, antitumor, mencegah terjadinya ulkus dan vasodilator (Viuda et al, 2008; Nakajima et al, 2009). Salah satu oksidan yang dapat menimbulkan stres oksidatif adalah etanol. Etanol dipilih sebagai oksidan mengingat penyalahgunaan etanol telah menjadi permasalahan sosial di seluruh dunia (Brunton et al, 2008). Jumlah total kematian akibat konsumsi etanol di dunia diperkirakan sekitar 2,25 juta pada tahun 2004. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan jumlah kematian akibat HIV/AIDS dan TBC. Secara umum, 6,2% dari semua kematian pada pria berhubungan dengan etanol, sedangkan pada wanita etanol menyebabkan kematian sebesar 1,1% (WHO, 2011). Pada peminum alkohol kronis terjadi peningkatan radikal bebas. Menurut Kono, et al (2001), diperkirakan sumber dari radikal bebas tersebut adalah xanthin oxidase dan NADPH sebab penghambatan enzim tersebut dapat menurunkan produksi radikal bebas pada tikus yang diberikan etanol. Pada penelitian lain juga

3 menyebutkan, peningkatan radikal bebas akibat pemberian alkohol akan mengaktifkan nuclear factor yang akan meningkatkan tumor necrosis factor (TNF α) yang berperan terhadap nekrosis dan inflamasi pada hati (Nanji, 2003). Hati merupakan organ tubuh yang penting untuk mendetoksifikasi zat kimia yang tidak berguna/merugikan tubuh, termasuk alkohol/etanol. Proses detoksifikasi dari etanol di hepar terjadi di dalam peroxisome melalui proses reaksi peroxidative dengan bantuan enzim peroxisomal catalase dengan menggunakan H 2 O 2 ( Thannickal and Fanburg, 2000). Konsumsi alkohol (etanol) yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek samping. Namun, yang dampaknya besar adalah tiga bentuk penyakit hati yaitu: (1) steatosis hati (perlemakan hati), (2) hepatitis alkoholik, dan (3) sirosis, yang secara bersama-sama disebut sebagai penyakit hati alkoholik. Paling sedikit, 80% dari peminum berat mengalami perlemakan hati (steatosis), 10% hingga 15% mengalami hepatitis alkoholik dan sekitar 10% terjangkit sirosis (Robbins et al, 2007). Penelitian mengenai efek propolis melawan zat-zat yang menyebabkan stres oksidatif pada hepar masih jarang dilakukan di Indonesia. Melihat fakta tersebut dan mengingat penelitian mengenai pengaruh pemberian propolis terhadap gambaran histopatologi hepar tikus yang diinduksi etanol masih jarang dilakukan, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini.

4 B. Rumusan Masalah Apakah terdapat pengaruh pemberian propolis terhadap gambaran histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dewasa galur Sprague dawley yang diinduksi etanol 50%? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian propolis terhadap gambaran histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dewasa galur Sprague dawley yang diinduksi etanol 50%. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian untuk untuk melihat adanya pengaruh pemberian propolis terhadap perbaikan gambaran histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dewasa galur Sprague dawley yang diinduksi etanol 50%. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Peneliti dapat mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan sehingga dapat mengembangkan khasanah keilmuan peneliti terutama pengetahuan mengenai pengaruh pemberian propolis terhadap hepar.

5 2. Bagi Bidang Kedokteran Dapat memberikan informasi ilmiah mengenai pengaruh pemberian propolis terhadap gambaran histopatologi hepar. 3. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk mengkonsumsi propolis secara rutin demi menjaga kesehatan tubuh. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Memberikan gambaran kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang fokus serupa. E. Kerangka Penelitian 1. Kerangka Teori Pada peminum alkohol kronis terjadi peningkatan radikal bebas. Menurut Kono, et al (2001), diperkirakan sumber dari radikal bebas tersebut adalah xanthin oxidase dan NADPH sebab penghambatan enzim tersebut dapat menurunkan produksi radikal bebas pada tikus yang diberikan etanol. Pada penelitian lain juga menyebutkan, peningkatan radikal bebas akibat pemberian alkohol akan mengaktifkan nuclear factor yang akan meningkatkan tumor necrosis factor (TNF α) yang berperan terhadap nekrosis dan inflamasi pada hati (Nanji, 2003).

6 Propolis mempunyai aktivitas antioksidan yang paling kuat dalam melawan oksidan dan radikal bebas dibandingkan dengan hasil produk lebah lainnya (Nakajima et al, 2009). Kandungan flavonoid di dalamnya dapat meredam efek buruk radikal bebas (Mot et al, 2009). Salah satu ikatan fenol yang ada dalam propolis yaitu CAPE (Viuda et al, 2008). CAPE merupakan sisi aktif flavonoid yang bekerja untuk memaksimalkan aktivitas scavenger terhadap radikal bebas, dengan cara menurunkan aktivitas radikal hidroksil (OH) sehingga tidak terlalu reaktif lagi (Cadenas and Packer, 2002). Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa kandungan Caffeic acid yang ada didalam propolis mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi, yang dapat meningkatkan ekspresi glucose-6-phospate dehydrogenase (G6PD) yang didapat dari ekspresi gen antioksidan, lebih kuat dibandingkan vitamin E. Caffeic acid mempunyai aktivitas antioksidan 4-6 kali lebih kuat terhadap oksidan dan H2O2 dan radikal - bebaso2, dibandingkan vitamin C dan N- acetyl-cystein (NAC) (Nakajima et al, 2009).

7 Berikut ini adalah diagram kerangka teori pengaruh pemberian propolis terhadap gambaran histopatologi hepar alkohol propolis NADPH induksi mikrosom sitokrom p-450 TNF α (Tumor Nekrosis Faktor α CAPE (Caffeic Acid Phenetyl Ester) G6PD radikal bebas Nekrosis dan inflamasi Nekrosis dan inflamasi hati Keterangan: : Meningkatkan : Menyebabkan : Mengandung : Menghambat Gambar 1. kerangka teori

8 2. Kerangka Konsep Berikut ini adalah diagram kerangka konsep pengaruh pemberian propolis terhadap gambaran histopatologi hepar. Variabel bebas: Propolis Variabel terikat: Gambaran histopatologi hepar (degenerasi lemak yang terjadi pada hepatosit) Gambar 2.Diagram kerangka konsep pengaruh pemberian propolis terhadap gambaran histopatologi hepar