LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KULTIVASI MIKROBA

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

PENGERTIAN ISOLASI MIKROORGANISME

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

Teknik Isolasi Mikroorganisme

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri tetapi terdapat bersama-sama. Di laboratorium populasi campuran. morfologi, sifat biokimia dan lain sebagainya.

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Isolasi Mikroorganisme yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim :

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Mikrobiologi Isolasi dan Identifikasi Dasar Mikroba

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Teknik Isolasi Bakteri

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorik dengan

LAPORAN TETAP HYGIENE SANITASI DAN KEAMANAN INDUSTRI PANGAN UJI PENGARUH SANITASI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN TANGAN PEKERJA

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret april 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

Teknik Isolasi pada Mikroba

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS PASCASARJANA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

Uji Sanitasi Pekerja Pengolahan Pangan (Uji Rambut)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Tinjauan Praktikum. vii

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. BAHAN DAN METODE

BAB 2 METODE LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

Nova Nurfauziawati

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan media Mannitol Salt Agar (MSA). pada tenaga medis di ruang Perinatologi dan Obsgyn Rumah Sakit Umum

III. BAHAN DAN METODE

EFEKTIVITAS STERILISASI AUTOKLAF PADA PENGGUNAAN INSTRUMEN MEDIS DI DEPARTEMEN BEDAH MULUT FKG USU PERIODE JANUARI MARET 2015

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

METODELOGI PENELITIAN. Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dalam waktu 4

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR PERCOBAAN 2 DAN 4 MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN ISOLASI MIKROORGANISME OLEH : Ange Cindi Angriani ( )

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Mochamad Nurcholis. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metode Penelitian 3.1 Alat-alat

Uji Potensi Bakteri dan Resistensi terhadap Antibiotik

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER\

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Daya Kerja Antimikroba dan Oligodinamik yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Adit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

Gelas beker 3. Potato Dextrose Agar (PDA) 39 gr/l. Labu Erlenmeyer 4. Daging segar tanpa lemak 200 gr

Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Rancang Media. Rancang Media 3/3/2016. Nur Hidayat Materi Kuliah Mikrobiologi Industri

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN OLEH: NAMA : ANNISA DWI CAHYA NIM : J1E111052 KELOMPOK : 1 SHIFT 3 ASISTEN : RADEN DWI THRIWANTO KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI S-1 FARMASI BANJARBARU 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Pustaka Mikroba merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh secara bebas dan dapat berpindah dengan cepat. Medium biakan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganismeterbagi dalam bentuk padat, semi-padat dan cair. Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalamnya. Selain itu medium juga dapat dipergunakan pula untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroorganisme (Waluyo, 2008). Teknik aseptik sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme dari kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptis digunakan sepanjang kegiatan berlangsung, baik alat, bahan, lingkungan sekitar maupun praktikannya. Untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode sterilitas. Penguasaan teknik aseptik ini sangat diperlukan dalam keberhasilan laboratorium mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode permulaan yang dipelajari oleh ahli mikrobiologi (Oram, 2001). Golongan bakteri Coli, merupakan jasad di dalam substrat air, bahan makanan, dan sebagainya yang menjadi indikator untuk kehadiran jasad berbahaya, yang mempunyai persamaan sifat. Escherichia sebagai salah satu contoh yang terkenal mempunyai beberapa spesies hidup di dalam saluran pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah panas. Escherichia coli mula-mula diisolasi dari tinja bayi (Suriawiria, 2008). Penyelidikan spesies mikrobia selalu didsarkan atas sifat biakan murni spesies tersebut. Biakan murni (pure culture) adalah biakan yang hanya terdiri dari satu spesies

microba atau hanya hasil perbanyakan dari satu sel mikrobia. Oleh sebab itu diperlukan pemisahan atau pemeliharaan digunakan medium dan alat yang steril (Waluyo, 2008). Bakteri Coli dalam jumlah tertentu di dalam air, dapat digunakan sebagai indikator adanya jasad patogen. Jika di dalam 100 ml air minum terdapat 500 bakteri Coli, memungkinkan terjadinya penyakit gastroenteritis yang segera diikuti oleh demam tifus. Escherichia coli pada keadaan tertentu dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh sehingga dapat tinggal di dalam biader (cystitis), pelvis (ginjal), dan hati, yang dapat menyebabkan diare, peritonistis, meningitis, dan infeksi-infeksi lainnya (Suriawiria 2008). Dikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat diamati (Afrianto, 2004). Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi, fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies (Dwidjoseputro, 2005). Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Fungsi sterilisasi di antaranya : pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencemaran organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan asepsis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan desinfeksi yaitu proses mematikan semua mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan infeksi (Rachmawati & Shofiyatul, 2008).

Di laboratorium mikrobiologi, sterilisasi merupakan bagian yang sangat penting atau merupakan keharusan, baik pada alat maupun media. Hal ini penting karena jika alat atau media tidak steril, kita akan sulit menentukan apakah isolat kuman berasal dari spesimen pasien yang diperiksa atau kontaminan. Bekerja di laboratorium mikrobiologi mengandung risiko yang tidak kecil. Setiap saat harus selalu berasumsi bahwa setiap mikroorganisme adalah potensial patogen dan kita harus berhati-hati agar tidak terinfeksi oleh kuman yang akan diperiksa (Rachmawati & Shofiyatul, 2008). Sterilisasi alat dan bahan dapat mempengaruhi hasil penelitian karena terkontaminasinya peralatan atau bahan dengan bakteri yang ada diluar hasil penelitian. Hal ini dikendalikan dengan melapisi alat dan sampel atau bahan penelitian dengan aluminium foil serta melakukan sterilisasi basah dan kering pada semua purulen yang digunakan pada pengambilan dan penyimpanan sampel. Sterilisasi basah dilakukan dengan menggunakan autoklaf yang diulaskan pada suhu 121 0 C selama 15 menit. Sterilisasi kering dilakukan dengan menggunakan lampu Bunsen atau oven. Pencegahan kontaminasi selama isolasi, penanaman dan pemeriksaan dilakukan dengan cara bekerja dimeja Laminary Flow (Budiarti, 2007). Sebagai pendahuluan dilakukan seleksi kapang dengan metode gores langsung pada media agar miring dan dilanjutkan dengan metode tuang (plating). Seleksi kapang dengan metode gores langsung dilakukan sebagai berikut: Media RB dan media G18 disiapkan dan masing-masing dituangkan kira-kira sebanyak 10 ml ke dalam tabung reaksi bertutup, lalu di sterilisasi dan didinginkan dalam posisi miring sampai media membeku. Spora kapang dari kultur stok diambil secara aseptis (menggunakan ose) dan digoreskan secara zig zag pada permukaan media agar miring kemudian Kemapuan Rhamnosidase dari Isolat Kapang untuk Hidrolisis Naringin Jeruk Siam 43 diinkubasi pada suhu kamar selama dua hari. Kapang yang mampu tumbuh dalam media ini diduga merupakan kapang yang memiliki enzim rhamnosidase (Sukasih, 2008).

1.2 Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah dapat melakukan teknik dasar mikrobiologi dengan penggunan ose dan teknik plating, mampu memindahkan biakan dari satu media ke media yang lain serta melakukan kerja aseptis.

BAB II METODE PRAKTIKUM 2.1. Waktu dan tempat Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 8 Maret 2013 bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. 2.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah lampu spiritus dan ose bulat. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah nutrient agar miring, sampel E.coli, dan kultur dalam agar miring. 2.3. Prosedur Kerja Pemindah biakan dari media padat ke media padat 1. Ose dipanaskan hingga membara. 2. Tabung berisi kultur yang akan dipindahkan di buka, dipanasi mulut tabung pada nyala api. 3. Ose dimasukkan ke dalam biakkan dekat dinding tabung dan dicelupkan dalam biakkan. 4. Ose dikeluarkan kemudian dipanasi mulut tabung dan tutup kembali. 5. Tutup petri dish dibuka sebagian, mulut tabung dipanasi dengan nyala api. 6. Ose digoreskan pada media nutrient agar miring. 7. Mulut tabung dipanasi kembali, kemudian ditutup. 8. Di inkubasi 37 0 C selama semalam. 9. Dilakukan dengan teknik yang sama pada pemindahbiakkan dari satu tabung ke tabung yang lain.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Hasil dari praktikum kali ini adalah Tabel 1. Hasil Pengamatan Dari Teknik Plating No. Bakteri Gambar Keterangan 1 E. coli Cawan petri 1 (gradien 3) Kondisi umum : -warna mikroba krim -mikroba tumbuh sesuai goresan -tidak ada kontaminan (mikroba tumbuh dengan baik) -merupakan biakan murni -bentuk goresan sesuai dengan gradien, walaupun hanya gradien 1 2 E. coli Cawan petri 2 (gradien 3) Kondisi umum : -warna mikroba krim -mikroba tumbuh tidak sesuai goresan -tidak ada kontaminan (mikroba tumbuh dengan baik) -merupakan biakan murni -bentuk goresan tidak teratur (menggumpal)

Tabel 2. Hasil Pengamatan Dari Teknik Aseptis (Pemindahbiakan) No. Bakteri Gambar Keterangan 1 E. coli Tabung reaksi 1 Kondisi umum : -warna mikroba krim -mikroba tumbuh tidak sesuai goresan -tidak ada kontaminan sehingga mikroba tumbuh dengan baik -merupakan biakan murni -bentuk goresan tidak teratur 2 E. coli Tabung reaksi 2 Kondisi umum : -warna mikroba krim -mikroba tumbuh tidak sesuai goresan -tidak ada kontaminan sehingga mikroba tumbuh dengan baik -merupakan biakan murni -bentuk goresan tidak teratur 3.2. Pembahasan Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Identifikasi biakan mikroorganisme sering kali memerlukan penanambiakan segar tanpa terjadi pencemaran pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama peminahan berulang kali. Teknik aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekerja (praktek) yang menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan.

Pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan ini dapat mempengaruhi atau mengganggu hasil dari suatu percobaan. Di alam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas dari spesies lain. Biakan murni adalah biakan yang terdiri atas satu spesies bakteri yang ditumbuhkan dalam medium buatan. Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar atau disebut kontaminasi. Medium untuk membiakkan mikroba haruslah steril sebelum digunakan. Pada praktikum ini misalnya, di lakukan pemindahbiakan dengan laminar air flow serta ose yang disterilkan. Saat memindahkan bakteri dari kultur ke media baru harus dilakukan secara cepat dan efisien. Hal ini dimaksudkan agar meminimalisir potensi kontaminan dimana sebelum bakteri dipindahkan terlebih dahulu ose dipanaskan sehingga tidak terjadi kontaminan pada ose yang digunakan untuk mengambil dan mengisolasi bakteri. Ketika akan mengambil bakteri dari tabung tempat bakteri di kultur, mulut tabung harus dipanaskan terlebih dahulu dimana hal ini dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme yang berada disekitar mulut tabung sehingga tidak terjadi kontaminan pada tabung kultur. Ose di celupkan dalam alkohol, kemudian dipanaskan sampai membara. Sterilisasi ini dilakukan sebanyak 3 kali untuk mencegah masih adanya kontaminan yang tertinggal. Ose yang telah membara sebelum digunakan untuk mengambil bakteri, harus didinginkan terlebih dahulu sehingga ketika akan mengisolasi bakteri, aga bakteri yang diinginkan tidak mati karena terkena panas. Perlu diketahui ketika tabung kultur bakteri telah selesai digunakan untuk mengambil bakteri, mulut tabung kembali harus dipanaskan sebelum ditutup dengan sumbat kapas. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kontaminasi pada mulut tabung kultur.

Sebelum proses pemindahan bakteri dari ose kedalam media baru (cawan petri dan tabung) akan dilakukan, mulut tabung atau penutup petri harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum dan sesudah proses pemindah biakkan bakteri dengan tujuan untuk membunuh bakteri yang berpotensi untuk mengkontaminasi. Pemindahbiakkan bakteri dari ose ke media baru dapat dilakukan dengan menggoreskan ose pada media yang terdapat dalam tabung atau petri dengan menggunakan beberapa macam teknik goresan dengan tujuan untuk memudahkan proses pengamatan hasil biakkan bakteri. Pada proses berikutnya, ose kemudian dipanaskan kembali hingga membara dengan tujuan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme lain yang tertinggal pada ose. Pemindahbiakkan dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu dari media dalam tabung ke cawan petri dan media tabung ke media tabung yang lainnya. Pemindahbiakkan dari tabung ke cawan petri dilakukan dengan menggunakan 3 gradien, dimana dilakukan penggoresan di 3 sisi berbeda pada cawan petri. Diharapkan didapat koloni yang saling terpisah dan baik. Pemindahbiakkan kedalam tabung reaksi dilakukan dengan menggoreskan secara pada permukaan media agar dengan zig-zag. E. coli yang telah berhasil dipindahkan ke berbagai macam media yang baru kemudian dimasukkan dalam inkubator yang sudah diatur suhunya pada 37 0 C. Hal ini ditujukan untuk menjaga suhu optimum untuk bakteri dapat tumbuh dengan baik. Pengamatan hasil dilakukan sehari sesudah bakteri dibiakkan atau setelah dilakukan inkubasi 24 jam. Dari hasil yang didapat, pada cawan petri pertama, warna mikroba adalah cokelat muda dan terdapat di gradient 1 saja. Hasil mikroba tumbuh sesuai goresan dan tidak ada kontaminan, sehingga dapat disimpulkan mikroba yang tumbuh merupakan biakan murni. Kemudian pada cawan petri kedua, hasil serupa dengan cawan petri pertama, yaitu tidak terdapat kontaminan dan mikroba yang tumbuh merupakan biakan

murni. Yang membedakan adalah goresan pada cawan petri pertama lebih teratur daripada cawan petri kedua. Hasil dari pemindahbiakkan dari tabung ke tabung yang lain adalah didapatkan hasil warna mikroba berwarna cokelat muda. Mikroba yang tumbuh tidak sesuai dengan goresan. Tidak ada kontaminan sehingga mikroba tumbuh dengan baik dan didapatkan biakkan murni. Tetapi bentuk goresan yang didapat tidak teratur. Hasil yang serupa didapatkan juga pada tabung replikasi kedua. Dari hasil melalui pemindahbiakkan dari tabung ke tabung lain dan dari tabung ke cawan petri didapatkan biakan murni yang tidak terdapat kontaminasi. Hanya saja goresan asih belum rapid an tidak teratur. Tanda kontaminasi adalah bila adanya biakkan lain yang tumbuh didalamnya tetapi tidak serupa dengan koloni yang diharapkan, misalnya adanya koloni lain yang berbeda warna dari biakkan yang diinginkan.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan dan praktikum ini adalah: 1. Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian dan sterilitas tinggi. 2. Teknik aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekerja yang menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan. 3. Sterilisasi ose dilakukan dengan celupkan mencelupkan ose dalam alkohol, kemudian dipanaskan sampai membara. 4. Ose, mulut tabung, dan cawan petri harus dipanaskan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kontaminasi. 5. Pemindahbiakkan dengan 2 buah tabung reaksi didapatkan hasil warna mikroba adalah cokelat muda, mikroba tumbuh tidak sesuai goresan. Tidak ada kontaminan sehingga mikroba tumbuh dengan baik dan didapatkan biakkan murni. Bentuk goresan yang didapat tidak teratur. 6. Pemindahbiakkan pada cawan petri pertama, hasil mikroba tumbuh sesuai goresan dan tidak ada kontaminan, serta mikroba yang tumbuh merupakan biakan murni. Cawan petri kedua, tidak terdapat kontaminan dan mikroba yang tumbuh merupakan biakan murni, tetapi goresan pada cawan petri kedua tidak teratur. 4.2. Saran Saran untuk praktikum selanjutnya agar penjelasan mengenai langkah kerja dijelaskan lebih spesifik.

DAFTAR PUSTAKA Afrianto, L., 2004. Menghitung Mikroba Pada Bahan Makanan Cakrawala (Suplemen pikiran rakyat untuk iptek). Farmasi FMIPA ITB. Bandung. Budiarti, L.Y., et al. 2007. Jenis Bakteri Dan Jamur Kontaminan Udara Di Ruang Perawatan Sub Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Banjarbaru. Jurnal Kedokteran Yarsi 15 (1) : 04 J -048 (2007) Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta Oram, R.F. S., et al. 2001. Biology Living System. Glencoe Division Mc Millan Company. Waterville. Rachmawati, F. J. & Y. M. Shofiyatul. 2008. Perbandingan Angka Kuman Pada Cuci Tangan Dengan Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja Di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Jurnal Logika. Volume 5-Nomor 1-Agustus 2008 Sukasih, E. et al. 2008. Kemampuan Rhamnosidase Dari Isolat Kapang Untuk Hidrolisis Naringin Jeruk Siam. Jurnal Pascapanen 5(1) 2008: 41-50. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Suriawiria, U. 2008. Mikrobiologi Air. PT. Alumni. Bandung Waluyo, L.2008. Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. UMM Press. Malang