Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance pada sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

Jurnal Ekonomi Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. tata kelola yang baik diperlukan penguatan sistem dan kelembagaan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi, sosial dan politik adalah dengan mengembalikan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan otonomi daerah yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang tata kelola pemerintahan yang baik atau good government

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diraih melalui adanya otonomi daerah.indonesia memasuki era otonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Ulum, 2004). (Stanbury, 2003 dalam Mardiasmo, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Akuntanbilitas publik merupakan kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring

BAB I PENDAHULUAN. mendelegasikan sebagian wewenang untuk pengelolaan keuangan kepada daerah

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. governance) ditandai dengan diterbitkannya Undang undang Nomor 28 Tahun

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Menurut PP No 71 Tahun 2010 ttg SAP)

dalam pelaksanaan kebijakan otonomi daerah. Sejak diberlakukannya otonomi desantralisasi mendorong perlunya perbaikan dalam pengelolaan dan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata. kelola tersebut perlunya sistem pengelolaan keuangan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut dengan Good Governance. Pemerintahan yang baik merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Susilawati & Dwi Seftihani (2014) mengungkapkan bahwa perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masyarakat Indonesia semakin menuntut pemerintahan untuk

BAB II. Tinjauan Teori dan Studi Pustaka. penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP) TERHADAP TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD)

BAB I PENDAHULUAN. reformasi yang semakin luas dan menguat dalam satu dekade terakhir. Tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah menuntut pemerintah harus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan salah satu perkembangan yang terjadi ditiaptiap

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan penyelenggaraan operasional pemerintahan. Bentuk laporan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas yang terdiri

ABSTRAK. Kata kunci: good governance, pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah, kinerja pemerintah.

I. PENDAHULUAN. melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutukan, tidak saja untuk kebutuhan pihak

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang handal, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi semacam new product dari sebuah industri bernama pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (good governance government), telah mendorong pemerintah pusat dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah daerah (Udiyanti dan Darmawan, 2014). Permasalahan ini dibuktikan dengan diperolehnya opini dibeberapa

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance merupakan function of governing. Salah

BAB II DASAR TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. theory yaitu stewardship theory (Donaldson dan Davis, 1991), yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang dari dilakukan penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah masih menemukan fenomena penyimpangan informasi laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cukup substansial dalam sistem, prosedur, dan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik atau yang biasa disebut Good Government

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan tuntutan masyarakat terhadap terselenggaranya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. Good governace merupakan function of governing, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Indonesia mulai memasuki era reformasi, kondisi pemerintahan

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan single-entry. Sistem double-entry baru diterapkan pada 2005 seiring

BAB I PENDAHULUAN. laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan. Akuntansi sektor publik

BAB I PENDAHULUAN. menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 71

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara.tata kelola pemerintahan yang baik (Good

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bentuk negara. Awalnya, para pendiri Negara ini percaya bentuk terbaik untuk masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pergantian Pemerintahan dari orde baru ke orde reformasi yang. dimulai pertengahan tahun 1998 menuntut pelaksanaan otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi keuangan pemerintah yang dilaksanakan pada awal

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya prinsip transparansi dan akuntabilitas. Berdasarkan Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. maupun di daerah, unit-unit kerja pemerintah, departemen dan lembaga-lembaga

Transkripsi:

Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 ISSN PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Daerah Kabupaten Indramayu) Monika Khairunnisa Suwita Sendi Gusnandar Arnan Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Widyatama ABSTRAK Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Hal ini bersifat wajib baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan kualitas Laporan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Pemerintah Daerah (LKPD). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara penerapan standar akuntansi pemerintahan (PSAP No. 1 tentang Penyajian Laporan ) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan perhitungan korelasi pearson product moment diperoleh r sebesar 0,584 dan koefisien determinasi sebesar 34,1%. Dari statistik uji t dapat dilihat bahwat = 3,806 dan t = 2,048, sehingga t t yang berarti bahwa H ditolak dan H diterima, artinya penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Kata Kunci : Standar Akuntansi Pemerintahan, Kualitas Laporan Pemerintah Daerah. Pendahuluan Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance) merupakan isu aktual dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Praktik kepemerintahan yang baik dapat meningkatkan iklim keterbukaan, partisipasi, dan akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance pada sektor publik (Sari, 2013). Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintahan, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada pemerintah daerah. Selain itu, maraknya globalisasi yang menuntut daya saing di setiap pemerintah daerah, dimana daya saing pemerintah daerah ini diharapkan akan mampu tercapai melalui peningkatan kemandirian pemerintahan. Dengan bergulirnya Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan 289

ISSN Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan payung hukum pemerintah daerah yang antaraa lain adalah mengenai pola-pola aplikasi pertanggungjawaban keuangan daerah, yang sangat terkait dengan reformasi regulasi keuangan daerah (Juwita, 2013). Pola-pola lama penyelenggaraan pemerintahan tidak sesuai lagi dengan tatanan masyarakat saat ini, di masa lalu negara ataupun pemerintah sangat dominan, menjadikan masyarakat menjadi pihak yang sangat diabaikan dalam setiap proses pembangunan. Tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk mengelenggarakan pemerintahan yang baik merupakan hal yang wajar. Saat ini tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik, direspon dengan melakukan perubahan-perubahan yang dalam pelaksanaannya masih membutuhkan pembenahan (Sari, 2013). Beberapa Rancangan Peraturanan Pemerintah (RPP) juga sedang disiapkan. Semuanya dimaksudkan untuk memperjelas bahwa kita menginginkan pemerintah daerah yang efisien, efektif, akuntabel, transparan, dan responsif secara berkesinambungan. Arahan seperti itu adalah keharusan, karena dengann model pemerintah tersebut pembangunan bagi seluruh rakyat dapat terlaksanakan. Implementasi berbagai program pemerintah akan berjalan dengan baik (Mardiasmo, 2002). Undang-undang No. 17 tahun 2003 mengisyaratkan bahwa laporan pertanggungjawaban pemerintah atau laporan keuangan pemerintah pada gilirannya harus diaudit oleh Badan Pemeriksa (BPK) sebelum disampaikan kepada pihak legislatif sesuai dengan kewenangannya. Pemeriksaan BPK yang di maksud adalah dalam rangka pemberian pendapat (opini) sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang No. 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara. Dalam rangka menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas laporan keuangan harus memenuhi kriteria yang memadai yaitu memiliki relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Keempat kriteria tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi terciptanya kualitas laporan keuangan yang baik sebagai bukti pertanggungjawaban penggunaan anggaran dari pemerintah (Juwita, 2013). Permasalahan mengenai kualitas laporan keuangan kini semakin hangat untuk diperbincangkan, banyaknya kasus-kasus buruknya kualitas laporan keuangan pemerintah daerah masih menjadi isu hangat yang perlu dikaji lebih dalam. Hal ini merupakan bukti dari kurangnya pemahaman standar akuntansi pemerintahan. Permasalahan ini dibuktikan dengan diperolehnya opini disclaimer dibeberapa instansi pemerintah daerah. Opini disclaimer (tanpa memberikan pendapat) diberikan terhadap laporan keuangan karena BPK mengalami kesulitan dalam menerapkan prosedur audit pada beberapa pos yang disajikan. Rendahnya kualitas laporan keuangan secara umum disebabkan 290 Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 ISSN penyusunan laporan keuangann yang belum memenuhi standar akuntansi pemerintahan (Udiyanti dkk, 2014). Laporan keuangan yang berkualitas menununjukkan bahwa kepala daerah bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan kepadanya dalam pelaksanaan tanggung jawab mengelola organisasi. Kepala daerah dipercayakan untuk mengelola sumberbersangkutan dengannya, untuk dapat sumber daya publik yang menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya (Nurlaila, 2014). Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul Penelitian : Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (studi kasus pada Dinas n Daerah Kabupaten Indramayu). 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Standar Akuntansi Pemerintahan Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangann pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum (Nugraha, 2009). Standar akuntansi merupakan pedoman umum atau prinsip- akuntansi dalam penyusunan laporan prinsip yang mengatur perlakuan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktek khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar. Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan. Apabila tidak adaa standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan implikasi negatif berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan pengauditan (Sari, 2013). 2.2 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dengan diterapkannya standar akuntansi pemerintahan diharapkan akan adanya transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah guna mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance). Sehingga diperlukan langkah-langkah strategis yang perlu segera diupayakan dan diwujudkan bersama dalam rangka implementasi standar akuntansi pemerintahan. Sistem akuntansi pemerintahan pada pemerintah daerah diatur dengan peraturan gubernur/bupati/walikota, mengacu pada peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah (Nugraha, 2009). 2.3 Laporan Pemerintah Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan 291

ISSN Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 Laporan keuangan merupakan suatu pernyataan entitas pelaporan yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan, merupakan bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara/daerah selama suatu periode. Pernyataan dalam laporan keuangan daerah dapat bersifat implisit dan eksplisit mengenai: keberadaan, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian dan alokasi, penyajian dan pengungkapan dan ketaatan dan kepatuhan (Silviana, 2013). Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan. Berdasarkan PP No. 71 tahun 2010komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan berbasis akrual terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih 3. Neraca 4. Laporan Operasional 5. Laporan Arus Kas 6. Laporan Perubahan Ekuitas 7. Catatan atas Laporan 2.4 Kualitas Laporan Pemerintah Daerah Berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki: 1. Relevan 2. Andal 3. Dapat Dibandingkan 4. Dapat Dipahami 2.5 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya dengan melihat hasil analisis penelitian. Adapun hipotesis sementara yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah. H : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah. 3. Metode Penelitian 292 Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 ISSN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Dinas Daerah Kabupaten Indramayu. Metode pengambilan sampel yang diambil dari populasi menggunakan sampel Jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggotaa populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012). Berdasarkan pernyataan tersebut maka penulis menetapkan jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian Akuntansi dan Aset pada Dinas Daerah Kabupaten Indramayu dengan 30 anggota sampel. 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010) Kualitas Laporan (Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010) Tujuan Laporan Tanggungjawab Laporan PSAP No. 01 Penyajian Laporan Komponen Laporan Identifikasi Laporan Interval Periode Laporan Memiliki Manfaat Umpan Balik Relevan Memiliki Manfaat Prediktif Interval Tepat Waktu Lengkap Penyajian Jujur Andal Dapat Diverifikasi Interval Netralitas Dapat Dibandingkan Dapat Dibandingkan Interval Dapat Dipahami Dapat Dipahami Interval 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Setelah dilakukan uji validitas hasil pengujian atas item kuisioner menunjukkan nilai terendah adalah 0,462 dan nilai tertinggi 0,829, dengan demikian hasil perngujian lebih besar dari 0,30 maka item dari kuisioner tersebut dapat dikatakan valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua item pernyataan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penelitiann ini dapat dikatakan reliabel (nilai koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,60 yaitu 0,837 dan 0,901), dengan Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan 293

ISSN Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 demikian kuisioner yang digunakan sebagai instrumen dalam mengukur variabel sudah memberikan hasil yang konsisten. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai dari pengujian regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y = 2,067 + 0,552X. Berdasarkan korelasi koefisien pearson product moment diperoleh nilai sebesar 0,584, maka korelasi antara penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dapat dikatakan cukup. Berdasarkan koefisien determinasi diperoleh nilai R square sebesar 34,1%. Dari pengujian hipotesis menggunakan model statistik uji t, yaitu dengan membandingkan nilait dengan t. Dapat dilihat pada pengujian hipotesis diatas taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05. Menunjukkan nilai t sebesar 3,806 sedangkan untuk t sebesar 2,048. Hal ini mengandung arti bahwa H ditolak dan H diterima. 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Dinas Daerah Kabupaten Indramayu, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penerapan standar akuntansi pemerintahan (PSAP No. 01 tentang Penyajian Laporan ) di Dinas Daerah Kabupaten Indramayu termasuk dalam kategori baik. Hal itu terlihat dari tanggapan responden mengenai PSAP No. 01 tentang Penyajian Laporan berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dinas Daerah Kabupaten Indramayu telah menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dengan sangat baik sesuai dengan standar akuntansi pemerintahandalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas.hal ini tercermin dari rata-rata jawaban responden sebesar 4,31 yang beradaa pada interval 4,20 5,00 maka dikategorikan dalam kategori sangat baik. Secara keseluruhan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Dinas Daerah Kabupaten Indramayu termasuk dalam kategori sangat baik. Hal itu terlihat dari tanggapan responden mengenai kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yang terbagi dalam 4 dimensi berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dari hasil penyebaran kuisioner kepada responden, penerapan atas standar akuntansi pemerintahan didapatkan melalui kegiatan sosialisasi, pendidikan, pelatihan, ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan materi standar akuntansi pemerintahan seperti seminar mengenai buletin teknis yang digelar oleh komite standar akuntansi pemerintahan. Pemahaman yang dimiliki oleh karyawan Bagian Akuntansi dan Aset pada Dinas Daerah Kabupaten Indramayu diterapkan dalam pengelolaan keuangan sehari-hari berdasarkan standar akuntansi pemerintahan yang berlaku umum. 294 Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 ISSN SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Penerapan Standar Akuntansi Pemerinthan berhubungan terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah. Berdasarkan hasil pengujian menyimpulkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan yang baik akan meningkatkan kualitas laporan keuangan pada Dinas Daerah Kabupaten Indramayu. Standar akuntansi pemerintahan memiliki kontribusi yang kuat terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, terutama dalam proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dihasilkan. SARAN Kepada peneliti selanjutnya diharapkan judul tidak hanya fokus pada penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, karena masih banyak faktor lain yang ternyata mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan objek tidak terfokus hanya satu dinas dengan maksud agar terlihat penerapan standar akuntansi pemerintahan sudah secara merata diterapkan di seluruh SKPD atau hanya di SKPD-SKPD tertentu saja. DAFTAR PUSTAKA Juwita, Rukmi. 2013. Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan.Jurnal. Bandung: Politeknik Pos Indonesia. Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Daerah. Edisi 1. Yogyakarta: Andi. Nugraha, Wisnu. 2009. Pengaruh Pemahaman Atas Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Melalui Keefektifan Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi Sebagai Variabel Mediasi. Skripsi. Bandung: Universitas Padjajaran. Nurlaila. 2014. Pengaruh Efektivitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanudin. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Sari, Diana., 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan, Penyelsaian Temuan Audit Terhadapap Penerapan Prinsip-prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Simposium Nasional Akuntansi XVI. Manado: Universitas Nam Ratulangi. Silviana. 2013. Hubungan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah. Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan 295

ISSN Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 Procceding Call for Papers dan Seminar Nasional. Solo: Fakultas Ekonomi UNS. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kelima belas. Bandung: Alfabeta. Udiyanti, Atmadja, dan Darmawan. 2014. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompentensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah. E-Journal S1 Ak, Vol. 2. No. 1. Universitas Pendidikan Ganesha. 296 Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan