I. PENDAHULUAN. manusia, Oleh karena itu pembangunan pendidikan nasional harus mampu. mengandalkan sistem pendidikan formal saja.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. lebih baik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang semaksimal mungkin. Volume penjualan adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perbatasan antar negara seakan tidak terlalu berarti. Terlebih lagi saat ini, dimana

I. PENDAHULUAN. sebaliknya persaingan menjadi semakin ketat dan sulit diprediksikan. Kondisi ini

I. PENDAHULUAN. Untuk menghadapi era pengglobalan ini banyak orang yang mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. Era globaisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. TOEFL adalah singkatan dari Test of English as a Foreign Language yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB l PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

1. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan pada suatu lembaga swasta sebagai salah satu pendukung sistem

I. Pendahuluan. Lembaga bimbingan belajar adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan informasi yang melayani masyarakat dengan berbagai jenis pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2007:67) prestasi kerja (job performance) merupakan

I. PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini disebabkan melalui jasa pendidikan, akan dapat dihasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa melalui berbagai produknya. Banyaknya bank yang berdiri,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB 1 PENDAHLUAN. menjadi target market dari setiap jenis usaha yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Terhadap Objek Studi Penelitian English First (EF)

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pengangguran saat ini masih harus tetap memperoleh perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama)

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan

BAB I PENDAHULUAN. awal untuk meningkatkan sumber daya manusia. adalah satu bidang yang tidak mungkin bisa lepas dari kemajuan IPTEK, maka

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin bersaing akibat perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh manusia adalah akan kebutuhan hidupnya. tertarik dan terdorong untuk dapat menukar (menjual) mobilnya dan

PENDAHULUAN. penulisan. Pada latar belakang dibahas mengenai isu-isu yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna menghadapi tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. metode efektif, dan persiapan yang lebih singkat. E-Learning merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Dengan semakin berkembangnya sistem

KONSEP DASAR EKONOMI INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha begitu pesatnya menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi (iptek) menuntut setiap individu dan masyarakat untuk memiliki

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan bebas ini, masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1 yang dimaksud Perguruan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tajam dalam pasar global merupakan suatu tantangan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dan mampu memberikan yang terbaik kepada perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Terkait

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara lebih memuaskan konsumen dari pada yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah. muncul dan berkembang secara pesat menyebabkan banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh keadaan politik dan stabilitas yang tidak menentu ditambah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini. persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis produk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar dalam dunia perbankan, tujuan umum deregulasi: penyederhanaan proses

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Usaha Kecil, mikro dan Menengah. perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global

PENGARUH PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA DEALER SAKAT MOTOR WONOGIRI SKRIPSI SKRIPSI

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Rivegamora Medan Gambar 3.1 Skema Jalur Distribusi PT. Rivegamora Medan...

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa. Karena situasi yang berubah sangat cepat inilah suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan itu disebabkan karena kebutuhan manusia yang semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis baik itu dari dalam maupun luar

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala global, regional maupun nasional adalah industri jasa perbankan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan pula kebutuhan konsumsi

I. PENDAHULUAN. daya alam maupun sumberdaya manusia sehingga akan meningkatkan. Sejak krisis ekonomi tahun , industri manufaktur Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia. Salah satu diantaranya adalah sebagai air mineral ataupun air

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. dengan Motto Narada School: Bahusacca Sippa Sila (Ilmu Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

Jumlah Lembaga Kursus B. Inggris

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat melalui sumber-sumber informasi yang kini semakin banyak

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas manusia, Oleh karena itu pembangunan pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Dalam masyarakat dengan ekonomi industri saat ini, peningkatan kualitas angkatan kerja secara terus menerus merupakan suatu keharusan. Ini tidak mungkin dilakukan hanya dengan mengandalkan sistem pendidikan formal saja. Pendidikan non formal diharapkan berfungsi baik sebagai transisi dari dunia sekolah ke dunia kerja (transition from school to work) maupun sebagai bentuk pendidikan sepanjang hayat dan diarahkan terutama untuk meningkatkan kecakapan hidup dan pembinaan profesionalisme serta kompetensi masyarakat secara luas. Perkembangan informasi dan teknologi yang demikian pesat memaksa perubahan dalam segala bidang termasuk bidang pendidikan, diantaranya pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sejak tahun 2004. Tujuan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan mendorong siswa bukan hanya menghapal, mengingat, dan mengerti teori, tetapi sungguh menguasai bidang yang dipelajari.

2 Misalnya belajar Bahasa Inggris, siswa diharapkan sungguh menjadi kompeten untuk dapat berbicara dan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Menyadari pentingnya fungsi Bahasa Inggris ini, maka pemerintah telah menjadikan pendidikan Bahasa Inggris menjadi salah satu kurikulum wajib dalam setiap jenjang pendidikan. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Bab XV mengenai Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan, untuk membantu program pemerintah maka dunia pendidikan swasta sebagai salah satu pendukung Sistem Pendidikan Nasional, menyelenggarakan pendidikan non formal dalam bentuk pendidikan Bahasa Inggris. Industri jasa kursus Bahasa Inggris ini ditujukan untuk menambah pengetahuan serta kemampuan berbahasa Inggris kepada masyarakat dengan berbagai program kursus jasa yang ditawarkan. Kemampuan berbahasa Inggris merupakan salah satu kemampuan yang sangat menentukan dalam memperoleh lapangan kerja akhir-akhir ini. Fenomena inilah yang mendasari munculnya berbagai macam kursus Bahasa Inggris di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di Propinsi Lampung khususnya Kota Bandar Lampung. Menjamurnya kursus-kursus Bahasa Inggris ini tak terjadi bila hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah ternyata memuaskan. Jika demikian halnya, maka kursus Bahasa Inggris yang ada hanyalah yang ditujukan untuk kepentingan-kepentingan khusus seperti untuk memperoleh sertifikat TOEFL (Test of English as a Foreign Language) dan lain-lain serta bukan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Tapi kenyataannya, mayoritas kursus Bahasa Inggris yang ada adalah yang

3 ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, bukan untuk tujuan-tujuan lain. Tabel 1. Nama Perusahaan Jasa Kursus Bahasa Inggris dan Jumlah Kantor Agen di Bandar Lampung Tahun 2012 No Kursus Bahasa Inggris Kantor Agen 1 IEC (Intensive English Course) 2 2 Standard Gandhi 2 3 Language Exchange 1 4 PIA (Philippines Indonesia America) 1 5 English First 1 6 Delima Pratama 1 7 LIA (Lembaga Indonesia Amerika) 2 Jumlah 10 Sumber : Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Bandar Lampung, 2013 Industri jasa kursus Bahasa Inggris di Kota Bandar Lampung terdiri dari tujuh perusahaan pada tahun 2012. Sebagaian besar perusahaan kursus Bahasa Inggris tersebut berada di pusat kota. Selain mudah dijangkau, juga berdekatan dengan sekolah-sekolah yang merupakan pangsa pasar dari perusahaan kursus Bahasa Inggris. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan jasa, perusahaan-perusahaan pada industri jasa kursus Bahasa Inggris membuka kantor agen di berbagai lokasi di Kota Bandar Lampung. Kantor agen ini bertanggung jawab di bawah kantor cabang utama. Pada Tabel 1 terdapat 10 kantor agen di Kota Bandar Lampung. Ada tiga perusahaan kursus Bahasa Inggris yang mempunyai kantor agen sebanyak dua buah. Yaitu, LIA, Standard Gandhi dan IEC yang juga mempunyai lima kantor agen/cabang yang tersebar di Provinsi Lampung.

4 Ada beberapa hal yang mendorong usaha jasa kursus Bahasa Inggris membuka agen di wilayah Bandar Lampung, antara lain : 1. Bandar Lampung merupakan salah satu daerah yang mempunyai kedudukan penting diantara daerah lainnya, karena merupakan pusat pemerintahan Propinsi Lampung. Dengan demikian mempunyai keadaan yang relatif lebih maju, kepadatan penduduk yang tinggi, sarana dan prasarana pendidikan yang lebih lengkap dan keanekaragaman kegiatan yang lebih banyak. 2. Majunya perekonomian masyarakat Bandar Lampung sehingga pelayanan jasa pendidikan menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia. Tabel 2 berikut ini menyajikan jumlah konsumen dan pangsa pasar perusahaan pada tahun 2012 pada industri jasa kursus Bahasa Inggris di Bandar Lampung. Tabel 2. Jumlah Konsumen Industri Jasa Kursus Bahasa Inggris di Bandar Lampung Tahun 2012 No Perusahaan Konsumen (Siswa) Pangsa Pasar (%) 1 LIA 1580 31 2 IEC 975 19 3 Language Excahange 858 17 4 English First 623 12 5 Standard Gandhi 575 11 6 Delima Pratama 283 6 7 PIA 211 4 Jumlah 5105 100 Sumber : Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Bandar Lampung, 2013

5 Penentu keberhasilan perusahaan pada industri jasa kursus Bahasa Inggris adalah jumlah konsumen pada jasa perusahaan, semakin banyak jumlah konsumen maka semakin banyak berkembang usaha jasa kursus Bahasa Inggris. Jumlah konsumen jasa kursus Bahasa Inggris di Kota Bandar Lampung pada Tahun 2012berjumlah 5105 siswa. Lembaga kursus LIA mempunyai pangsa pasar tertinggi yaitu 31%, selanjutnya pangsa pasar tertinggi kedua perusahaan IEC sebanyak 19%. Pangsa pasar terkecil sebesar 4% yaitu perusahaan PIA, hal ini terjadi karena PIA baru berdiri selama setahun. Pada industri ini pasar didominasi oleh LIA, IEC, Language Exchange dan English First yang mengusai pasar sebesar 79%. Penggabungan empat perusahaan terbesar yang memiliki lebih dari 60% - 100% pangsa pasar berarti struktur pasarnya tergolong oligopoli ketat. Dalam kondisi struktur ini keputusan perilaku perusahaan satu akan memiliki pengaruh pada keputusan perilaku perusahaan lain dalam satu industri. Tarif jasa kursus Bahasa Inggris yang ditawarkan pada pasar sangat berpengaruh pada kuantitas penjualan jasa kursus Bahasa Inggris, sehingga tarif jasa kursus Bahasa Inggris antara perusahaan satu dengan perusahaan lain berbeda. Penetapan tarif perusahaan-perusahaan pada industri ini bervariasi, sebagian perusahaan memiliki tarif yang lebih tinggi dari perusahaan lain. English First memiliki rata rata tarif berbagai program yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan tarif perusahaan lainnya, selanjutnya LIA memiliki rata rata tarif tertinggi kedua. Ditinjau dari pangsa pasar English First dan LIA termasuk dalam empat perusahaan terbesar yang menguasai pangsa pasar.

6 Hal ini memperlihatkan ketidaksesuaian dengan hukum permintaan yang menerangkan sifat permintaan pembeli keatas barang atau jasa, bahwa semakin tinggi harga maka kuantitas barang yang diminta semakin menurun dengan asumsi cateris paribus. Dalam industri ini kemungkinan motivasi konsumen menggunakan jasa ini tidak hanya didasarkan pada faktor ekonomis saja, tetapi juga dari sudut pandang lain seperti kualitas dan pandangan masyarakat tentang perusahaan tersebut. Ketika Kursus kursus membuka tawaran dan mampu menggaransi mutu, pilihan pilihan masyarakat akan makin banyak. Kesadaran mereka membayar biaya tidak lagi ditentukan oleh berapa besar yang harus disetor, melainkan berapa baik mutu produk dan variasi kebutuhan masyarakat. Perusahaan perusahan pada industri jasa kursus Bahasa Inggris harus tampil secara diferensiatif, dalam makna mampu berbeda dan unggul dibanding perusahaan sejenis. Keunggulan keunggulan dimaksud menyangkut satu atau beberapa bidang, seperti akademis, tenaga pengajar, bangunan fisik, beasiswa dan sebagainya. Tiaptiap perusahaan memiliki berbagai program kursus yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, namun pada dasarnya programprogram yang ditawarkan satu sama lain tidak jauh berbeda. Untuk menarik sejumlah peminat, maka perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada industri jasa kursus Bahasa Inggris jumlah produk yang terjual sama dengan jumlah konsumen yang membeli produk tersebut, oleh sebab itu maka perusahaan dalam usahanya merebut pangsa pasar

7 mengenal berbagai macam perilaku sebagai strategi dalam pengelolaan usahanya yang antara lain adalah strategi tarif, pelayanan dan promosi. 1.2 Perumusan Masalah Strategi pelaku usaha dalam meningkatkan pangsa pasar tergantung pada perilaku dan kinerja usaha yang dilakukan pelaku usaha dalam mengelola usaha sesuai dengan struktur pasar yang dihadapi. Pada struktur pasar oligopoli tindakan satu perusahaan akan mempunyai pengaruh penting bagi perusahaan lainnya, sehingga perubahan perilaku satu perusahaan lembaga pendidikan Bahasa Inggris akan mempunyai akibat bagi perusahaan lain. Perilaku perusahaan kursus Bahasa Inggris yang menyangkut strategi usaha dalam merebut pangsa pasar yang dilakukan antara lain adalah perilaku pelayanan, perilaku tarif dan promosi. Perilaku strategi tersebut merupakan upaya perusahaan dalam meningkatkan kinerja usaha. Berdasarkan latar belakang dan penjelasan tersebut di atas, maka permasalahan pada tulisan skripsi ini adalah Apakah perilaku perusahaan mempunyai hubungan dengan kinerja usaha pada industri jasa kursus Bahasa Inggris di Kota Bandar Lampung. 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan uraian masalah diatas maka tujuan dari penulisan ini adalah: Ingin mengetahui hubungan perilaku perusahaan terhadap kinerja usaha pada industri jasa kursus Bahasa Inggris di Kota Bandar Lampung.

8 1.4 Kegunaan Penulisan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola usaha jasa kursus Bahasa Inggris di Kota Bandar Lampung, terutama dalam mengembangkan kegiatan pemasaran. 1.5 Kerangka Pemikiran Dalam teori ekonomi, industri dapat diartikan dalam berbagai arti. Menurut Hasibuan (2004:12) secara makro industri adalah segala kegiatan ekonomi yang dapat menghasilkan nilai tambah. Sedangkan secara mikro industri didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi produk homogen atau kumpulan perusahaan yang memproduksi barang substitusi dekat (close substitutes). Ada tiga aspek yang menjadi kajian dalam ekonomi industri, yaitu struktur pasar (market structure), perilaku perusahaan (conduct) dalam industri dan kinerja (performance) industri (Hasibuan, 2004:3). Struktur pasar adalah suatu karakteristik pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di pasar. Struktur pasar merupakan dasar yang membantu prilaku perusahaan yang selanjutnya perilaku perusahaan akan menentukan tingkat kinerja yang dicapai perusahaan dalam industri tersebut. Suatu industri melakukan penyesuaian dan memberikan tanggapan dalam pasar untuk mencapai tujuannya. Pola tanggapan dan penyesuaian inilah yang dimaksud dengan perilaku industri. Salah satu bentuk perilaku (conduct)

9 perusahaan adalah berupa kebijaksanaan harga yaitu bagaimana perusahaan menetapkan harga, apakah secara independen atau dengan cara berkolusi dengan perusahaan lain dalam industri tersebut. Tujuan perusahaan dalam teori klasik adalah memaksimumkan keuntungan. Dalam teori-teori keluwesan manajerial bahwa perusahaan mempunyai tujuan lain yang antara lain: optimalisasi staf, optimalisasi penjualan dan optimalisasi pertumbuhan. Tujuan perusahaan merupakan sasaran yang diinginkan perusahaan. Seberapa besar tujuan perusahaan ini tercapai dapat dinilai melalui kinerja usaha. Kinerja merupakan prestasi atau hasil tujuan yang dicapai, meliputi : profitabilitas, pertumbuhan aset usaha, efisiensi, kualitas produk dan keseimbangan dalam pendistribusian. Setiap perilaku perusahaan akan berpengaruh pada tingkat kinerja yang dicapai oleh perusahaan tersebut, termasuk perilakunya dalam menetapkan harga, perilaku pelayanan dan perilaku promosi, ketiga perilaku tersebut memperlihatkan interaksi strategis diantara perusahaan perusahaan yang ada dalam industri. Perilaku pelayanan sebagai strategi pada industri jasa ini meliputi strategi perusahaan dalam meningkatkan mutu pelayanan yang antara lain : pelayanan belajar, pelayanan sarana fisik, kualifikasi pengajar, serta strategi eksternal perusahaan dalam menghadapi perusahaan saingannya. Perilaku pelayanan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam mencapai tujuan usahanya. Perilakupromosisebagaistrategi pada industrimeliputiduasifatpromosi, antara lainpromosiinformasional dan promosipersuasif.

10 Promosiinformasiinformasionalyaknimemberikaninformasitentangprodukbarang dan jasa untukmenambahpengetahuankonsumententangapa saja yang tersedia dan kegunaannya, sedangkanpromosipersuasifyaknidenganberusahamengubahprefensikonsumenden ganmempromosikankeunggulanproduknyadariprodukperusahaanpesaingnya. Perilakupromosisebagaistrategi yang dilakukan pada industri jasa kursusbahasainggris antara lainmengkomunikasikan jasa melalui media promosiseperti : media televisi, radio, media massa, melakukanevent event dan kunjungankesekolah sekolah. Strategipromosimerupakanupayaperusahaandalammencapaitujuannya. Perilakutarifsebagaistrategi pada industri jasa kursusinimeliputipenetapantarif yang didasarkan pada persainganusahayaitupenetapantarif yang dapatmemotivasikonsumenuntukmembeli jasa dan strategipenetapantarif yang didasarkan atas biaya. MenurutVaizeydalamMadePidarta (2007), dalammenentukanbiaya pada setiapkegiatankhususnyabidangpendidikanharuslahmemperhatikan: 1. Perubahan harga di pasar. 2. Perubahan jumlah barang yang diperlukan. 3. Pertambahan jumlah siswa. 4. Peningkatan standar pendidikan. 5. Tingkat umur siswa didik.

11 Dengan demikian biaya-biaya ini harus ditinjau setiap tahun. Sehingga biayabiaya ini mungkin tetap nilainya, bertambah besar atau semakin kecil. Kinerja merupakan suatu penilaian seberapa jauh perusahaan menyimpang dari tujuan utamanya. Kinerja inilah yang dijadikan sebagai dasar penilaian atas baik buruknya suatu industri. Berdasarkan uraian tersebut, maka terlihat gambar kerangka pemikiran sebagai berikut. Gambar 1 Kerangka Pemikiran 1. Jasa Layanan Pendidikan 2. Tanggapan tentang Promosi Kinerja Usaha 3. Tanggapan tentang Tarif

12 1.6 Hipotesis Hipotesis yang dirumuskan berdasarkan latar belakang, permasalahan dan kerangka pemikiran di atas adalah sebagai berikut: Perilaku perusahaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kinerja usaha pada industri jasa kursus Bahasa Inggris di Bandar Lampung.