PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 2 TAHUN 1977 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 19 Tahun1981 Seri D Nomor 19

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA. No : 25 TAHUN 1977

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1978

LEMBARAN DAERAH JAWA TENGAH Seri C 1973 Nr 63

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TINGKAT II BANJAR NOMOR : 1 TAHUN 1981 TENTANG : KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 1981 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 7 TAHUN 1997 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 15 TAHUN : 1982 SERI : D NOMOR : 15 SALINAN

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 25 TAHUN 1976 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 1990

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 13 TAHUN : 1982 SERI : D NOMOR : 13 SALINAN

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 14 TAHUN 1976 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 1976/1977

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 5 TAHUN : 1991 Seri : D. 5.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 138 Th Nopember 1972.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 2 Tahun1981 Seri D Nomor 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 5 Tanggal : Seri : D Nomor : 2

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 1996

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 1 TAHUN 1978 TENTANG

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2002

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 16 Tahun1982 Seri D Nomor :16

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 20 TAHUN 1997 SERI D.2

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 1990

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 13 TAHUN 1976 TENTANG PENERBITAN LEMBARAN DAERAH DAN TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 14 TAHUN : 1982 SERI : D NOMOR : 14 SALINAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 30 Tahun1987 Seri D Nomor 28

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor 14 Tahun 1985 Seri D

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1985 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 6 TAHUN 1985 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 7 TAHUN 1985 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 1998 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

-1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 2 Tahun1982 Seri A Nomor 2

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan peraturan tentang kedudukan keuangan Ketua, Wakil Ketua dan anggota M.P.R.S.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 5/PERDA/1976 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 14 Tahun 1986 Seri D Pada Tanggal 24 Juni 1986 SALINAN

BUPATI LOMBOK TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 1 TAHUN 1991

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 10 TAHUN 1976 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 1 TAHUN 1990 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 51 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 16 TAHUN 1994

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 6 Tanggal SERI D NOMOR : 6

L E M B A R A N D A E R A H

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 2 Tahun1982 Seri A Nomor 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 01 TAHUN 2007

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGAN PENINGKATAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 9 TAHUN 1994 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 11 TAHUN 1976 TENTANG PAJAK KENDARAAN TIDAK BERMOTOR DAERAH TINGKAT II BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1991 TENTANG TERMINAL KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 10 TAHUN 1990 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================

Nomor : 159 Tahun 2004 Seri : D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN TUNJANGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG : KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PERJALANAN DINAS

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU Nomor : 11 Tahun 1997

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2000

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Mengingat : Pasal-pasal 73, 89 dan 90 ayat 1 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

Mengingat: pasal 7 Penetapan Presiden No. 3 tahun 1959 tentang Dewan Pertimbangan Agung Sementara;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207 TAHUN 1961 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN MENTERI PERTAMA, WAKIL MENTERI PERTAMA DAN MENTERI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 3 Tahun 1985 Seri B No. 2 Pada tanggal 21 Januari 1985 S A L I N A N

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 2 TAHUN 1977 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG Menimbang : a. bahwa dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1976 tentang Pedoman mengenai Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah maka dalam batas Tingkat II Badung dianggap perlu untuk menyesuaikan semua perolehan yang diberikan kepada Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung berdasarkan Perda. No. 43/DPRD/1972 tanggal 31 Agustus 1972 yang berpedoman pada Peraturan Dalam Negeri No. 4 Tahun 1972 yo Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 57 a Tahun 1974 tanggal 1 April 1974. b. bahwa berdasarkan Pasal 18 ayat (1), Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1976 tersebut penyesuaian dimaksud pada angka satu diatas, ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang pembentukan Daerah Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. 2. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok Pokok Pemerintahan di Daerah.

2 3. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan Pertanggung jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1976 tentang Pedoman mengenai kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan kawat kilat / Telex Menteri Dalam Negeri tanggal 15 April 1977 Nomor Pan 7/2/33. Menetapkan : Musyawarah Sidang Pleno Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung tanggal 24 Mei 1977. Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. DPR : Musyawarah Sidang Pleno Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung b. Kepala Daerah : ialah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung. c. Uang Paket : ialah uang yang dibayarkan kepada Anggota DPRD untuk setiap hari menghadiri rapat rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang sah, dalam mana telah termasuk uang sidang, uang pengangkutan lokal dalam kota, uang penginapan dan uang makan.

3 d. Uang Representatif : ialah tunjangan bulanan tetap berupa uang yang diberikan kepada Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat daerah berhubung dengan kedudukannya. e. Uang Kehormatan : ialah tunjangan bulanan tetap berupa uang yang diberikan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berhubung dengan jabatannya sebagai Ketua, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. f. Diluar Kota : ialah bertempat tinggal dan nyata nyata berdomisili diluar Wilayah Kecamatan yang berbatasan dengan Kota yang bersangkutan. Pasal 2 (1) Tanggal mulai memangku jabatan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ialah tanggal mereka mengangkat sumpah atau mengucapkan janji pada pelantikannya sebagai Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. (2) Saat berhenti memangku jabatan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ialah tanggal mereka menyatakan berhenti, diberhentikan atau meninggal dunia. BAB II UANG PAKET Pasal 3 (1) Uang Paket : a. Bertempat didalam kota Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) sehari. b. Bertempat tinggal diluar kota Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) sehari.

4 (2) Uang paket dibayarkan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menghadiri rapat rapat DPRD yang sah dengan ketentuan : a. Untuk rapat satu hari satu malam hanya dibayarkan satu kali uang paket. b. Selain dari uang paket tidak dibayarkan lagi uang Sidang Uang Pengangkutan lokal, Uang penginapan dan Uang makan. Pasal 4 Kepada Ketua dan Wakil Ketua Dewan PerwakilanRakyat Daerah tidak diberikan Uang Paket untuk rapat rapat yang dipimpinnya atau dihadirinya. Pasal 5 Rapat rapat yang sah dari Komisi, Panitia dan lain sebagainya yang dibentuk oleh DPRD dipanjang sebagai rapat rapat Dewan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan terhadapnya berlaku ketentuan ketentuan dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah ini. BAB III UANG KEHORMATAN Pasal 6 (1) Uang kehormatan ditetapkan : a. Ketua DPRD sebanyak Rp. 90.000,- (Sembilan puluh ribu rupiah) b. Wakil Ketua DPRD sebanyak Rp. 80.000,- (Delapan puluh ribu rupiah). (2) Diatas jumlah yang ditetapkan pada ayat (1) diatas kepada Ketua dan Wakil Ketua DPRD diberikan tunjangan keluarga dan tunjangan lainnya menurut Peraturan yang ditetapkan berlaku bagi Pegawai Negeri/Daerah.

5 BAB IV UANG REPRESENTASI Pasal 7 Disamping penghasilan dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah ini tiap tiap bulan diberikan Uang Representasi sebagai berikut : a. Ketua DPRD sebesar Rp. Rp. 15.000,- (Lima belas ribu rupiah). b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah). Pasal 8 Pegawai Negeri, Pegwai Daerah dan Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang diangkat sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tidak dibenarkan menerima penghasilan rangkap (double). Pasal 9 Apabila Uang Kehormatan sebagai Ketua, Wakil Ketua DPRD kurang dari gaji pada waktu yang bersangkutan aktif sebagai Pegawai Negeri, Pegawai Daerah atau Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maka ia menerima tambahan berupa selisih dari kedua penghasilan itu. BAB V RUMAH JABATAN DAN MOBIL ATAS ALAT PENGANGKUTAN DINAS LAINNYA Pasal 10 (1) Untuk Ketua dan Wakil Ketua DPRD selama mereka dalam Jabatan tersebut dan bilamana keuangan Daerah memungkinkan, dapat disediakan sebuah rumah jabatan dengan ketentuan, bahwa biaya pemeliharaan, pemakaian air, penerangan dan gas untuk rumah itu ditanggung oleh Pemerintah Daerah yang harus ditinggalkan dan

6 dikembalikan kepada Daerah tanpa sesuatu kewajiban dari pihak Daerah pada waktu yang bersangkutan berhenti sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. (2) Untuk Ketua dan Wakil Ketua DPRD selama mereka dalam jabatan tersebut dan bilamana Keuangan Daerah memungkinkan, dapat disediakan sebuah mobil atau alat pengangkutan lain untuk keperluan dinas serta pengemudinya, dengan ketentuan bahwa biaya pemakaian dan pemeliharaan mobil atau alat pengangkutan lain tersebut di tanggung oleh Pemerintah Daerah yang harus dikembalikan dalam keadaan wajar kepada Daerah tanpa suatu kewajiban dari pihak Daerah pada waktu yang bersangkutan berhenti sebagai Ketua atau Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat daerah. BAB VI UANG JALAN, UANG PENGINAPAN, DAN PERJALANAN DINAS Pasal 11 (1) Kepada anggota DPRD yang melakukan perjalanan dinas diberikan Uang Perjalanan dan uang Penginapan menurut golongan II sesuai dengan Peraturan yang berlaku bagi Pegawai Daerah dan harus pula dipertanggung jawabkan sesuai dengan Peraturan yang berlaku bagi Pegawai Negeri/Daerah tersebut. (2) Uang perjalanan pindah diberikan untuk perjalanan pindah dari kediaman semula ketempat kedudukan DPRD yang bersangkutan dan sebaliknya. BAB VII UANG PENGGANTI BIAYA BEROBAT Pasal 12 Kepada Ketua dan Wakil Ketua DPRD dan Anggota bukan Pegawai Negeri/Daerah dan Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia serta keluarganya diberikan penggantian biaya pemeriksaan, pengobatan dan perawatan dokter sesuai dengan Peraturan yang ditetapkan berlaku bagi Pegawai Negeri/Daerah.

7 BAB VIII TUNJANGAN KEMATIAN Pasal 13 Apabila Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meninggal dunia kepada ahli warisnya diberikan tunjangan kematian sebanyak 1 (satu) bulan uang kehormatan bersih dan apabila yang bersangkutan meninggal dunia didalam dan atau karena menjalankan tugas diberikan tunjangan kematian sebanyak 2 (dua) bulan Uang kehormatan bersih. Pasal 14 Pengangkatan Jenasah Ketua dan Wakil Ketua DPRD yang meninggal dunia dari tempat kedudukannya ketempat kediaman semula apabila dikehendaki oleh ahli warisnya ditanggung oleh Pemerintah Daerah. BAB IX TANDA PENGHASILAN Pasal 15 (1) Kepada Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD pada akhir masa jabatannya atau pada waktu diberhentikan dengan hormat dari jabatannya atau meninggal dunia diberikan Uang Tanda Penghargaan yaitu : a. Bagi Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat daerah untuk tiap 6 (enam) bulan memangku jabatannya sejumlah 1 (satu) kali uang kehormatan dengan sebanyak banyaknya 6 (enam) kali Uang Kehormatan bersih. b. Bagi Anggota DPRD sesuai ketentuan ayat (1) huruf a, akan tetapi besarnya uang kehormatan bersih bagi seorang anggota ditetapkan dengan surat Keputusan Kepala daerah dengan memperhatikan kemampuan Keuangan Daerah dengan

8 memperhatikan kemampuan Keuangan Daerah dengan sebanyak banyaknya 2/3 (dua pertiga) dari Uang Kehormatan bersih yang diterima oleh seorang Wakil Ketua. (2) Masa memangku jabatan kurang dari 6 (enam) bulan dibulatkan keatas menjadi 6 (enam) bulan penuh. (3) Dalam hal Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD meninggal dunia Uang Tanda, Penghargaan tersebut ayat (1) diberikan kepada ahli warisnya. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Segala akibat Keuangan karena ketentuan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini menjadi Keuangan Daerah. Pasal 17 Kesulitan kesulitan yang timbul dalam pelaksanaan Peraturan Daerah ini diselesaikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali. Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal 1 April 1977.

9 Pasal 19 Sejak berlakunya Peraturan Dearah ini maka Peraturan Daerah/Keputusan Pemerintah Daerah yang mengatur hal yang sama dengan Peraturan Daerah ini, tidak berlaku lagi. Denpasar, 24 Mei 1977 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung Ketua, t.t.d. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung t.t.d. (A.A.NGURAH MANIK PARASARA) (I D.G. OKA) DISAHKAN : Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali. Tanggal : 20 April 1978 Nomor : 20/HOT/I.c/1978 An. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Kepala Biro Hukum t.t.d. (I Gusti Nyoman Pacung SH) NIP. 010019140

10 Diundangkan Kedalam Lembaran Daerah Tingkat II Badung Tanggal : 20 Mei 1978. Nomor : 9 Seri D Nomor 9. An. Bupati Kepala Daerah Tingkat. II Badung. Sekretaris Wilayah/Daerah, t.t.d. (Drs. I Gusti Agung Mayun Eman) NIP. : 010026454

11 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1977 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG I. PENJELASAN UMUM : Sebagaimana diketahui dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1976 tentang pedoman mengenai Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung Nomor 43/DPRD/1972 tanggal 31 April 1972 yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1972, dianggap perlu adanya penyesuaian hal tersebut, mengingat pula kemampuan keuangan Daerah yang memungkinkan untuk itu, dimana hal tersebut sesuai dengan maksud dan jiwa dari pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1976. Adapun penyesuaian terhadap hal hal yang dimaksud ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini dan semua pembiayaan akibat dari ketentuan ketentuan yang diatur didalamnya telah dimuat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung tahun dinas 1977/1978. Dengan demikian diharapkan bahwa Peraturan Daerah ini akan berlaku mulai tanggal 1 April 1977 sesuai dengan tahun anggaran bersangkutan. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL : Pasal 1 : Cukup jelas. Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 : Cukup jelas. Pasal 4 : Cukup jelas. Pasal 5 : Cukup jelas. Pasal 6 : Cukup jelas. Pasal 7 : Cukup jelas.

12 Pasal 8 : Cukup jelas. Pasal 9 : Cukup jelas. Pasal 10 : Cukup jelas. Pasal 11 : Cukup jelas. Pasal 12 : Cukup jelas. Pasal 13 sampai 16 : Cukup jelas. Pasal 17 : Cukup jelas. Pasal 18 : Cukup jelas. Pasal 19 : Cukup jelas.