KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL. Bab 3

perdagangan, industri, pertania

Kerja sama ekonomi internasional

Dhiani Dyahjatmatmayanti, S.TP., M.B.A.

URAIAN MATERI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN DAMPAKNYA

Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi Internasional

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 16 KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL. Kata Kunci

PEMASARAN INTERNASIONAL

Universitas Bina Darma

ii Ekonomi Internasional

BISNIS INTERNASIONAL. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan ke 14 Pengantar Bisnis

EKONOMI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

Materi Minggu 9. Neraca Pembayaran Internasional

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ekonomi Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR a. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

Sessi. Dosen Pembina:

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017

BADAN-BADAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

Transaksi NPI terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal dan finansial.

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

STIE DEWANTARA Lembaga Keuangan Internasional

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL. World Bank, IMF, ADB, Eurobank

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 123/PMK.04/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan

TUJUAN PEMBAHASAN BAGAIMANA CARA KERJA SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BISNIS INTERNASIONAL

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

: Determinan Intra-Industry Trade Komoditi Kosmetik Indonesia dengan Mitra Dagang Negara ASEAN-5 : I Putu Kurniawan

Neraca Perdagangan Beberapa Negara (juta US$),

Ulangan Formatif Ketiga

PENDAHULUAN Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016


BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi adalah suatu fenomena yang tidak bisa dielakkan. Globalisasi

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

KERJASAMA INTERNASIONAL.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

V. EKONOMI GULA. dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula.

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014*

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

PENGEMBANGAN NEGARA MAJU DAN

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD)

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014*

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 148/PMK.07/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

ANALISIS PELUANG DI PASAR GLOBAL. Pokok Bahasan

Susu : Komoditi Potensial Yang Terabaikan

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

NERACA PEMBAYARAN ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah. mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai

A. PERKEMBANGAN EKSPOR

Tabel 1 Neraca Pembayaran Indonesia: Ringkasan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang saling membutuhkan satu sama lain. Kegiatan ini diperlukan oleh

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

DPR TOLAK PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA IMF

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEKULERISASI EKONOMI PASAR BEBAS

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Transkripsi:

ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 02 Sesi KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Kalimantan Barat, Oesman Sapta Odang menilai Indonesia belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015. Kenapa Indonesia harus pikir (masyarakat) ekonomi Asean kita belum siap, ujar pria yang akrab disapa Oso ini di Pontianak, Kalimantan Barat, seperti ditulis Selasa (14/7/2015). Lebih lanjut ia mengatakan, Masyarakat Ekonomi ASEAN belum menguntungkan. Karena itu, Indonesia harus menguasai terlebih dahulu pasar di dalam negeri kemudian rambah pasar regional. Jadi jangan sok mau ikut ekonomi ASEAN, kata dia. Oesman mengatakan, ketidaksiapan Indonesia menghadapi MEA begitu terlihat di daerah-daerah. Bahkan ia mengingatkan jika Indonesia tetap ngotot terjun ke MEA maka unit-unit ekonomi lokal di daerah akan tergerus. Yang harus kita perhitungkan pasarpasar daerah, dengan masuknya barang impor itu membunuh UKM-UKM daerah, kata Oesman. Oesman mendorong agar setiap pemangku kepentingan menghidupkan pasar daerah. Tak hanya itu, hal tersebut bisa memproteksi ekonomi daerah dari serangan luar negeri. Jad harus betul-betul dihitung. Kesepakatan internasional atau ASEAN harus menguntungkan kesepakatan nasional, ujar dia. (Andreas G/Ahm) http://bisnis.liputan6.com/read/2272555/oesman-sapta-pelaksanaan-mea-ancam-ukm-di-daerah 1

A. GLOBALISASI EKONOMI Bagi Anda yang sering menggunakan internet, tentu tidak akan mengalami kesulitan untuk memperoleh informasi dari seluruh dunia. Hal ini menunjukkan adanya globalisasi dalam teknologi informasi yang mengakibatkan terjadinya globalisasi di bidang ekonomi. Globalisasi ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas teritorial (kewilayahan) antara negara satu dengan negara lainnya. Globalisasi ekonomi menandakan dunia sebagai suatu kesatuan. Globalisasi ekonomi juga berdampak pada negara Indonesia. Berdasarkan artikel yang dapat Anda baca di halaman sebelumnya, Indonesia akan memasuki babak baru di kancah kerjasama ekonomi internasional dengan terlibat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kerjasama tersebut merupakan dampak dari terjadinya globalisasi ekonomi dewasa ini. a. Penyebab Globalisasi Ekonomi Adapun sebab-sebab terjadinya globalisasi ekonomi, di antaranya: 1. Globalisasi di bidang informasi dan komunikasi antara bangsa-bangsa di dunia. 2. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang komunikasi dan transportasi. 3. Kemajuan kerjasama internasional. Globalisasi di bidang ekonomi tidak dapat dihindari oleh negara manapun, termasuk Indonesia. Globalisasi menyeret semua negara untuk menjadi pemain (tidak hanya penonton) sehingga semua penduduk menerima kehadiran globalisasi ekonomi baik secara sukarela maupun terpaksa. Oleh karena itu, semua pihak harus siap menerima pengaruh globalisasi ekonomi sebagai bagian dari kehidupan berbangsa. b. Dampak Globalisasi Ekonomi Globalisasi ekonomi dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif. 1. Dampak Positif Dampak positif dari globalisasi ekonomi ialah: Mendorong setiap negara untuk memproduksi barang dengan mutu (kualitas) yang baik sehingga meningkatkan daya saing produksi dalam negeri di pasar internasional. Mendorong para pengusaha meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi. 2

Meningkatkan kesempatan kerja. Meningkatkan devisa negara. 2. Dampak Negatif Dampak negatif yang dapat terjadi akibat globalisasi ekonomi ialah: Mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin besar antara yang kaya dan yang miskin. Meningkatkan volume barang-barang impor yang masuk ke pasar dalam negeri secara besar-besaran. Jika negara tidak siap, maka penduduknya akan cenderung menjadi penonton dalam kancah kerjasama internasional sehingga meningkatkan jiwa konsumtif. B. NERACA PEMBAYARAN Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai transaksi-transaksi internasional antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainnya pada periode tertentu. Transaksi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang dapat menimbulkan bertambahnya kewajiban negara untuk melakukan pembayaran kepada negara lain. 2. Transaksi kredit, yaitu transaksi yang mengakibatkan bertambahnya hak suatu negara untuk menerima pembayaran dari negara lain Selain itu, ada pula komponen neraca pembayaran yang memberikan informasi mengenai transaksi apa saja yang terjadi dalam suatu negara. a. Komponen Neraca Perdagangan Internasional Komponen neraca perdagangan internasional terdiri atas: 1. Neraca Barang Neraca ini merupakan catatan atau ikhtisar yang memuat semua transaksi ekspor dan impor barang. Ekspor barang dicatat dalam pos kredit sementara impor barang dicatat dalam pos debit. 2. Neraca Jasa Neraca ini merupakan neraca yang memuat transaksi di bidang jasa seperti ongkos pengangkutan, asuransi, perjalanan ke luar negeri, pengiriman TKI, dan layanan jasa lainnya. 3

3. Neraca Hasil Modal Neraca ini merupakan catatan yang memuat transaksi pendapatan yang diperoleh dari hasil penanaman modal seperti bunga dan dividen. 4. Neraca Arus/Lalu Lintas Modal Neraca ini adalah suatu catatan yang memuat transaksi modal yang memberikan gambaran terjadinya perubahan aset negara di luar negeri dan aset asing di negara tersebut. Perubahan aset dapat terjadi akibat adanya investasi asing, pembelian atau penjualan surat berharga, serta utang dan piutang suatu negara. 5. Neraca Moneter Neraca ini adalah neraca yang mencatat transaksi moneter, yaitu perubahanperubahan yang terjadi terhadap cadangan devisa suatu negara (emas atau valuta asing). b. Kondisi Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran internasional juga dapat mengalami kondisi tertentu. Kondisi tersebut dapat terjadi akibat dari adanya transaksi yang dilakukan antara negara satu dengan negara lainnya. Kondisi-kondisi yang dimaksud ialah sebagai berikut: 1. Defisit Neraca pembayaran defisit yang menunjukkan transaksi pembayaran luar negeri (debit) lebih besar dibandingkan transaksi penerimaan dari luar negeri (kredit). 2. Surplus Neraca pembayaran surplus yang menunjukkan transaksi debit lebih kecil dari transaksi kredit. 3. Seimbang Neraca pembayaran seimbang (balance) menunjukkan transaksi debit sama dengan transaksi kredit. C. BENTUK-BENTUK KERJASAMA INTERNASIONAL Jika kita perhatikan dengan saksama, tidak ada satupun negara yang dapat hidup sendiri. Artinya, suatu negara tetap memerlukan negara lain sebagai bagian dari masyarakat dunia. Contohnya Indonesia yang banyak melakukan kerjasama dengan negara lain, termasuk di bidang ekonomi. Di lingkup ASEAN, Indonesia terlibat dalam MEA seperti artikel yang sudah kita perhatikan bersama. 4

Kerjasama ekonomi internasional merupakan kerjasama di bidang ekonomi yang terjalin antara suatu negara dengan negara lain. Kerjasama ini terwujud jika terdapat hubungan yang baik satu sama lain. Kerjasama ekonomi internasional bertujuan agar kedua belah pihak mendapatkan keuntungan tidak saja di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang lain seperti politik dan keamanan. Kerjasama di bidang ekonomi dapat berupa kerjasama bilateral, multilateral, regional, dan internasional. a. Kerjasama Bilateral Kerjasama ini merupakan bentuk kerjasama yang melibatkan dua negara yang terjadi karena beberapa alasan, misalnya kesamaan faktor nilai historis antarnegara ataupun kesamaan lainnya. Contohnya adalah kerjasama Indonesia dengan Jepang yang terjadi karena dahulu Jepang pernah menjajah Indonesia sebelum masa kemerdekaan. b. Kerjasama Multilateral Kerjasama ini merupakan kerjasama yang melibatkan lebih dari dua negara (banyak negara). Kerjasama ini bertujuan menjamin kepentingan negara-negara anggota. Contohnya adalah ASEAN, MEE, OPEC, dan APEC. c. Kerjasama Regional Kerjasama ini merupakan kerjasama antara negara-negara di kawasan tertentu. Hal ini terjadi dengan salah satu tujuan, yaitu memperkokoh kawasan tempat negara anggota berada. Contohnya adalah ASEAN yang terbentuk di kawasan Asia Tenggara dan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang merupakan kerjasama masyarakat di Eropa. d. Kerjasama Internasional Kerjasama internasional merupakan kerjasama yang tidak lagi dibatasi oleh teritorial negara. Kerjasama ini dapat berbentuk bilateral maupun multilateral seperti World Trade Organization (WTO). D. BIDANG-BIDANG KERJASAMA INTERNASIONAL Anda pasti pernah mendengar International Monetary Fund (IMF). IMF pernah memberikan bantuan keuangan dalam bentuk pinjaman atau utang luar negeri kepada Indonesia. Dalam hal ini, antara Indonesia dan IMF telah terjadi kerjasama ekonomi internasional di bidang keuangan. Selain bidang keuangan, kerjasama ekonomi internasional dapat terjadi juga di bidang lainnya. 5

a. Produksi Kerjasama di bidang produksi merupakan kerjasama negara-negara dalam produksi barang tertentu, baik pembatasan jumlah produk maupun standar dan kualitas produk. Hal ini bertujuan untuk stabilisasi harga barang di pasaran. Contoh organisasi kerjasama di bidang produksi adalah OPEC. b. Perdagangan dan Tarif Pembentukan kerjasama ini bertujuan untuk menjaga dan memperlancar arus distribusi barang dari suatu negara ke negara lainnya. Organisasi yang mengatur perdagangan dan tarif disebut World Trade Organization (WTO). Organisasi tersebut berdiri pada Januari 1995 yang sebelumnya bernama General Aggrement on Trade and Tariff (GATT). c. Keuangan Kerjasama di bidang keuangan bertujuan mengutamakan kepentingan negara-negara anggota di bidang keuangan. Contoh organisasi ini adalah IMF, Asian Development Bank (ADB), dan Consultative Group on Indonesia (CGI). d. Perburuhan Kerjasama ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan para pekerja. Isu mengenai ketenagakerjaan sudah menjadi isu internasional mengingat pekerja merupakan salah satu input penting dalam kegiatan produksi barang. Organisasi perburuhan berupaya untuk mengembalikan hak-hak yang memang seharusnya diterima oleh kaum buruh. Contoh organisasi kerjasama bidang perburuhan adalah International Labour Organization (ILO). E. BADAN-BADAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL Kerjasama yang dilakukan secara regional berada dalam suatu wadah/badan. Badan tersebut akan menampung aspirasi setiap anggotanya. Berikut adalah uraian mengenai organisasi regional di berbagai kawasan. a. Association of South East Asian Nation (ASEAN) ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 bersamaan dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok oleh lima menteri negara-negara Asia Tenggara. ASEAN didirikan dengan tujuan: 1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam rangka semangat persahabatan dan kebersamaan. 6

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan menghormati keadilan dan ketertiban hukum antarnegara. 3. Bekerjasama dengan lebih efektif untuk meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri serta memperluas akses perdagangan dan pengkajian komoditas internasional. b. ASEAN Free Trade Area (AFTA) AFTA merupakan organisasi kerjasama perdagangan bebas Asia Tenggara yang beranggotakan Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Brunai Darussalam, dan Vietnam. Organisasi ini bertujuan menciptakan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara, yaitu bebas kuota, proteksi, tarif, dan bea masuk. c. North American Free Trade Agreement (NAFTA) NAFTA merupakan persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara yang beranggotakan Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Tujuan NAFTA, yaitu: 1. Pencapaian persetujuan perjanjian perdagangan internasional meliputi sektor perbankan dan sektor keamanan. 2. Pemberian izin kepada tiga negara anggota untuk menyelenggarakan perdagangan bebas dan menghilangkan permbatasan kepemilikan bank dan lembaga keuangan lainnya. d. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) APEC merupakan organisasi kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang dibentuk pada tahun 1989 di Canberra, Australia. Organisasi ini beranggotakan Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Cili, Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Republik Rakyat Cina, Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Papua Nugini, Asutralia, dan Selandia Baru. e. European Economic Community (EEC) EEC merupakan kerjasama yang terjadi dalam pasar bersama Eropa. Organisasi ini dibentuk pada Maret 1957 di Roma dengan tujuan menghilangkan hambatan perdagangan secara bertahap di negara-negara Eropa, khususnya di sekitar wilayah negara anggota. Pendirian EEC diprakarsai oleh negara-negara Eropa Barat. Oleh karena itu, keanggotaan EEC hampir seluruhnya negara-negara Eropa Barat seperti Jerman, Italia, Perancis, Belgia, Belanda, Luksemburg, Inggris, Irlandia, Denmark, dan Yunani. 7

F. BADAN-BADAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL Selain badan kerjasama ekonomi regional terdapat pula badan kerjasama ekonomi internasional yang tidak melihat batas atau wilayah teritorial negara. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. a. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) OPEC merupakan organisasi negara pengekspor minyak yang didirikan pada tahun 1960 atas prakarsa lima negara produsen minyak terbesar, yaitu Irak, Iran, Arab Saudi, Kuwait, dan Venezuela. OPEC didirikan dengan tujuan menjaga stabilitas harga minyak di pasar internasional, menghindarkan persaingan tidak sehat antara negara-negara anggota OPEC, dan mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia. b. World Trade Organization (WTO) WTO didirikan pada Januari 1995 sebagai pengganti dari General Agreement on Trade and Tariff (GATT) yang bertujuan mengatur masalah tarif dan perdagangan dunia serta menghilangkan rintangan yang mungkin terjadi dalam kegiatan perdagangan dunia. c. International Monetary Fund (IMF) IMF didirikan dengan tujuan memajukan kerjasama moneter internasional, mengusahakan kestabilan kurs, membantu mengatasi ketidakseimbangan neraca pembayaran negara anggota, serta memberikan bantuan kepada negara anggota untuk mengurangi kesulitan pembayaran luar negeri. d. World Bank Bank Dunia atau World Bank sebelumnya dikenal sebagai International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), merupakan badan keuangan internasional yang memberikan bantuan kepada setiap negara, terutama negara berkembang untuk meningkatkan kemajuan di bidang sosial dan ekonomi seperti bidang pertanian, industri, perhubungan, dan pendidikan. Bank Dunia pada mulanya memiliki tujuan membantu perekonomian negara-negara yang hancur akibat Perang Dunia II. e. United Nation Development Programme (UNDP) Organisasi ini merupakan organisasi PBB yang memberikan bantuan berupa proyek pembangunan. Tujuan pembentukan UNDP adalah menyelesaikan proyek dana bantuan dan mendistribusikan dana tersebut kepada pihak yang membutuhkan. Badan ini memperoleh bantuan langsung dari negara anggota, selain dana dari iuran anggota PBB. 8

f. Consultative Group on Indonesia (CGI) CGI merupakan organisasi negara-negara pemberi bantuan kepada Indonesia. CGI merupakan lembaga pengganti Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI) yang dibentuk pada tahun 1967. Negara-negara yang tergabung dalam CGI, yaitu Belanda, Jepang, Perancis, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Inggris, Denmark, Swiss, Belgia, Korea Selatan, Australia, Selandia baru, dan Finlandia. Tujuan pembentukan organisasi ini, yakni memantapkan serta ikut memajukan ekonomi Indonesia melalui pinjaman pemerintah dan swasta sebagai realisasi dukungan dan kepercayaan yang mantap terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. 9