konstruksi sebagai bagian dari perekonomian Indonesia, mendukung tumbuhnya

dokumen-dokumen yang mirip
keadaan ini mendukung persaingan di segala bidang semakin kompetitif. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

dari pihak pemsahaan adalah rata-rata sebesar 2600 m3 per bulan, dan dirasa

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. maju. Hal ini dikarenakan industri mempunyai kontribusi yang sangat besar

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

HALAMAN PENGESAHAN ;; INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

Pengelolaan Persediaan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

yangbersangkutan adalah sebesar m? per bulan, kemampuan produksi sebesar

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu resiko mengalami kendala beroperasi sehingga tidak bisa memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(Yoptmmm), jumlah cadangan penyangga (Buffer stock), titik pemesanan kembali

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Asmaul Khusna*), Kukuh Sulastyoko **) Kata Kunci :Pengendalian Kualitas, Pengendalian Mutu, Persediaan Pengaman, Peramalan, Forcasting, EOQ.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Persedian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

INVENTORY. (Manajemen Persediaan)

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang paling besar dalam harta perusahaan. Persediaan juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dari perhitungan persediaan dengan mengunakan metode EOQ (Economic. cadangan penyangga, titik pemesanan kembali dan siklus pemesanan untuk material

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BABI PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang industri,

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

BAB 1 PENDAHULUAN. persediaan, jumlah persediaan yang terlalu kecil akan menimbulkan stock out

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB II LANDASAN TEORI

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan

Manajemen Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

I. PENDAHULUAN. Inventory atau persediaan merupakan aset yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah krisis moneter mulai membaik, keadaan ini mendukung persaingan di segala bidang semakin kompetitif Dunia konstruksi sebagai bagian dari perekonomian Indonesia, mendukung tumbuhnya berbagai sarana dan prasarana dituntut pula untuk terus meningkatkan kualitasnya dalam segala hal. Selain itu, pemakian beton bukan lagi dibutuhkan dalam partai kecil yang dapat dibuat dilapangan, tetapi jugamemerlukan jumlah beton yang besar dengan kualitas yang tinggi danwaktu yang singkat dantepat. Industri beton ready mix merupakan terobosan dari pakar-pakar konstruksi dalam pengolahan beton yang mampu melayani kebutuhan beton yang diinginkan dewasa ini. Salah satu aspek penting dalam industri beton ready mix adalah persediaan barang (inventory). Karena masalah inventory mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan, dalam hal ini adanya penanaman investasi dalam inventory yang berupa pembelian material dan proses penyimpanan. Kesalahan dalam menetapkan besarnya investasi dalam inventory akan menimbulkan masalahmasalah antara lain (1) jumlah total sediaan naik lebih cepat daripada jumlah yang dibutuhkan; (2) terjadi kehabisan barang tertentu yang menyebabkan interupsi

produksi atau penundaan penyerahan barang kepada pelanggan; (3) terlalu banyak mala sediaan tertentu dan terlalu sedikit mata sediaan yang lain; (4) mata sediaan yang hilang atau salah taruh dan keusangan terlalu tinggi; (5) menekan keuntungan perusahaan. Yang perlu diperhatikan dalam aspek pengadaan material adalah pengendalian persediaan material. Dalam hal ini sering terjadi penumpukan material (over stok material) atau kekurangan material (tinder stok material), yang disebabkan oleh terbatasnya sumber daya yang ada antara lain: kapasitas tempat penyimpanan / gudang yang dimiliki, ketersediaan material yang dibutuhkan. Penumpukan material pada industri beton ini mengakibatkan beberapa kerugian. Bila dalam industri beton ready mix ini terjadi penumpukan material maka akan terjadi borosnya pemakian gudang, sehingga gudang ini haras diatur sedemikian rupa sehingga semua jenis material yang diperlukan (semen, pasir, kerikil, air) dapat ditempatkan Dengan penumpukan material juga dapat memperbesar beban bunga, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas. Selain terjadi penumpukan material, kekurangan material juga dapat mengakibatkan perusahaan menghadapi resiko keterlambatan atau kemacetan kegiatan, sehingga perusahaan kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan karena tidak dapat memenuhi pesanan. Berdasarkan hal diatas, maka perlu kiranya suatu manajemen persediaan material yang baik, sehingga diharapkan kebijaksanaan persediaan bahan baku/sistem persediaan dapat digunakan untuk menetapakan dan menjamin tersedianya bahan baku dalam kuantitas dan waktu yang tepat, sehingga kebutuhan bahan bakudapat selalu terpenuhi dengan biaya persediaan minimal.

1.2. Pokok Masalah a Bagaimana pengendalian terhadap persediaan bahan baku yang baik untuk menjamin terdapatnya persediaan pada tingkat yang optimal, yang dapat memenuhi kebutuhan bahan baku dalamjumlah dan pada waktu yang tepat serta dengan biaya persediaan yang minimal. b. Berapa besarnya persediaan bahan baku pada waktu pemesanan kembali dilakukan dan berapa besarnya persediaan tambahan yang disediakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku (stock out). 1J. Tujuan Tujuan dari studi dalam penulisan tugas akhirini adalah sebagai berikut: a Penerapan model persediaan untuk mendapatkan jumlah pesanan optimal untuk material semen, pasir dan kerikil padapekerjaan beton ready mix. b. Menetapkan besarnya jumlah cadangan pengaman dari material semen, pasir dan kerikil untuk menjamin kelancaranproduksi pada industri beton ready mix. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaatyang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a Kebutuhan bahan baku untuk industri beton ready mix dapat selalu terpenuhi dengan biaya persediaan yangminimal, b. Harga beton untuk tiap unitnyadapat ditekan sehinggahasil produksi beton ready mix dapat bersaing dipasaran.

1.5 Pembatasan Bahasan Pembahasan yang dilakukan akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: a Material yang ditinjau hanya material semen, pasir dan split sebagai komponen beton. b. Penentuan distribusi material diperoleh dari data pemakaian material untuk mengasilkan beton dalamjangka waktu 3tahun, antarath 1997-1999. c. Ketersediaan material yang dibutuhkan diperhitungkan berdasarkan selang waktu antara pemesanan dengan pengiriman material atau material sampai digudang (lead time). d. Metode optimasi yang digunakan adalah metode optimasi jumlah / Kuantitas Pesanan Ekonomis (Economic Order Quantity). e. Data yang digunakan dari industri betonjadi (ready mix) PT. JayaReady mix Yogyakarta 1.6 Metode Penelitian Penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan terhadap PT. Jaya Ready Mix Yogyakarta untuk menentukan kuantitas pesanan optimum material, sehingga diperoleh biaya persediaan material yang minimal. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Operation Reasearch. Pengumpulan data diperoleh melalui informasi dari orang-orang yang berkaitan dengan industri betonjadi, dalam hal ini karyawan PT. Jaya Ready mix Yogyakarta, pengumpulan data ini terdiri dari: 1. DataPrimer: a Observasi yaitu pengamatan langsung kelapangan pada proyek yang diamati.

b. Wawancara yaitu dengan caratanyajawab secara langsung dilapangan 2. Data sekunder : a Kapasitas gudang yang tersedia b. Datamengenai pemakaian material selama tiga tahun, tli 1997-1999. c. Waktu pemesanan sampai material tiba dilokasi (lead time). d. Harga material. e. Jenis material. Data dianalisis dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk menetukan ; titik pemesanan kembali (reorder point), cadangan penyangga (buffer stock), siklus pemesanan dalam waktu yang direncanakan, dan jumiah pesanan optimum.

Mulai Pokok masalah Menetapkan Variabel yang akan menentukan Penerapan Modei Analis is Pengujian Model Ya /PerbaikanN \ Model Tidak (' Kesimpulan Gambar 1.1 Flow Chart Jalanva Penelitian