BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

Manajemen Pelayanan di Puskesmas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 46

BAB I PENDAHULUAN. harapan masyarakat sebagai pemakai jasa kesehatan.

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam mewujudkan

PROVINSI KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG,

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS GOGAGOMAN. Jl. Inpres, Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat 95716

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

2016, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Da

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

KERANGKA ACUAN PERBAIKAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Sampang, Desember 2015 Tim Penyususn,

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekalipun berbagai hasil telah banyak dicapai, namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai masalah antara lain:

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK

KERANGKA ACUAN PROGRAM LANSIA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

BAB II KEBIJAKAN. Untuk mencapai visi tersebut, maka telah disepakati misi yang akan dijalankan, yaitu :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DONGI Alamat : Jl. Lattabe No 4 Dongi, Kec. Pitu Riawa.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

TENTANG STAN DAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS NON RAWAT INAP KOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas (quality improvement) pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan mutlak diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

BAB III OBYEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Keadaan Geografis Puskesmas Cimahi Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM TERMINAL BANDAR RAYA PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU. A. Sejarah dan Perkambangan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki

BAB I PENDAHULUAN 4.1. Latar Belakang

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pekanbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

PERLUKAH RAWAT INAP DI PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan terkendali mutu. Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia sehat 2010 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perubahan paradigma sehat yaitu upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa Indonesia agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya promotif dan preventif. Dalam penyelenggaraan program dan kegiatan di puskesmas harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas secara efektif dan efesien. Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan. B. Landasan Hukum - Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063); - Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676); - Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan; - Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);

- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perseorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122); BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

a. Keadaan Geografi UPTD Puskesmas Megang memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 10 kelurahan, terletak di jalan nangka lintas RT 01 kelurahan ponorogo kecamatan Lubuklinggau utara II berjarak +700m dari Jalan Raya Lintas. Daerah di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Megang adalah dataran rendah, dengan luas wilayah kerja +1236,12 Ha, terletak di pemukiman pusat kota sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Adapun batas-batas wilayah kerjanya adalah : Sebelah Utara : Lubuklinggau Utara I Sebelah Selatan : Lubuklinggau Selatan II Sebelah Timur : Lubuklinggau Timur Sebelah Barat : Lubuklinggau Barat II Daerah di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Megang adalah dataran rendah merupakan kawasan industri dan agraris, karena di beberapa desa terdapat sentra pertanian (sawah, kebun karet) dan sentra produksi seperti pengrajin rotan, industri sedang dan lain sebagainya. Sehingga mempunyai resiko terjadinya kecelakaan baik lalu lintas maupun kecelakaan akibat kerja, KLB atau penyebaran penyakit yang dapat diakibatkan dari faktor migrasi penduduk serta dapat juga disebabkan vektor serangga dan nyamuk. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Megang berubah terdiri dari 10 kelurahan yang berada dalam Kecamatan Lubuklinggau Utara II meliputi Kelurahan Ponorogo, Megang, Puncak Kemuning, Kelurahan Jogoboyo, Kelurahan Kali Serayu, Kelurahan Batu Urip, Kelurahan Senalang, Kelurahan Kenanga, Kelurahan Pasar Satelit dan Kelurahan Ulak Surung. BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN PUSKESMAS A. Visi :

Visi UPTD Puskesmas Megang adalah tercapainya Puskesmas Megang sebagai pusat pelayanan kesehatan yang bermutu optimal dalam mendukung Kota Lubuklinggau Sehat. B. Misi : a. Meningkatkan profesionalitas seluruh petugas secara berkesinambungan berorientasi pada standar pelayanan kesehatan b. Pengadaan sarana dan prasarana kesehatan yang bermutu c. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal d. Meningkatkan kemitraan lintas program dan lintas sektoral C. Falsafah D. Nilai Anda Puas kami bangga. Nilai-nilai yang diterapkan di UPTD Puskesmas Megang adalah : Jujur Tanggung Jawab Disiplin Integritas 4. Tujuan Puskesmas Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya. BAB IV STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS UPTD Puskesmas Megang memiliki struktur sebagai berikut : KEPALA PUSKESMAS

Kasubag Tata Usaha ab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ab UKM Pengembangan ab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium Penanggungja wab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring fasilitas pelayanan

BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA Pelaksanaan manajemen puskesmas dilakukan dengan organisasi sebagai berikut : KEPALA PUSKESMAS Kasubag Tata Usaha ab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ab UKM Pengembangan ab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium Penanggungja wab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring fasilitas pelayanan

BAB VI

URAIAN JABATAN Uraian Jabatan adalah sebagai berikut : 1. Kepala Puskesmas Mengkoordinasikan penyusunan perencanan tingkat puskesmas Merumuskan kebijakan dalam bidang pelayanan kesehatan dalam UKP dan UKM Membagi dan memberikan tugas kepada staf sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan organisasi 2. Kepala Subag Tata Usaha Mengkoordinasikan kegiatan administrasi puskesmas Mengontrol kehadiran pegawai sesuai absensi. 3. ab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Mengkoordinasikan kegiatan UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat; Merencanakan kegiatan UKM Esensial Melakukan evaluasi kegiatan UKM esensial. 4. Penaggungjawab UKM Pengembangan Mengkoordinasikan kegiatan UKM Pengembangan;

Merencanakan kegiatan UKM Pengembangan ; Melakukan evaluasi kegoatan UKM Pengembangan; 5. ab UKP Kefarmasian dan Laboratorium Mengkoordinasikan kegiatan UKP Kefarmasian; Merencanakan kegiatan UKP Kefarmasian ; Melakukan evaluasi kegoatan UKP Kefarmasian; 6. ab Jaringan Pelayanan Puskesmas Mengkoordinasikan kegiatan jaringan pelyanan puskesmas; Merencanakan kegiatan pelayanan puskesmas ; Melakukan evaluasi kegiatan jaringan pelayanan puskesmas;

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA.. BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL BAB IX KEGIATAN OROENTASI BAB X PERTEMUAN / RAPAT. BAB XI PELAPORAN