BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penulisan Berita Sabtu, 08 November 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian tentang keterampilan menulis dengan menggunakan media

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB II KAJIAN TEORETIS. Penelitian tentang pembelajaran menulis teks berita pada siswa sudah pernah

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Dwi Sukmalanita, 2013 Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan yang dilakukan seseorang.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas bangsa itu sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Poster Pendidikan. Soal:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB II LANDASAN TEORI. Kelas VIII A SMP 10 November Binangun Dengan Pendekatan Kontekstual

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

BAB II LANDASAN TEORI. yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap muslim laki-laki dan perempuan. Sebagaimana Allah SWT mengutus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

KEMAMPUAN MEMBACAKAN BERITA SISWA KELAS XI SMA N 1 PAINAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL E- JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BERITA TELEVISI. Kuliah Jurnalistik Televisi oleh I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. 26 September 2013

Komunikasi Massa menurut bittner (Ardianto, 2007:3) adalah pesan yang

BAB II KAJIAN TEORI. tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) 1. meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

6 BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian tentang pembelajaran menulis dengan menggunakan media sudah banyak dilakukan. Meskipun demikian, penelitian ini tetap masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut. Penelitian yang menjadi kajian adalah penelitian Fendi Hermawan (2011). Penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Menggunakan Media Autentik Pada Siswa Kelas VIII C SMP N 7 Purwokerto Tahun Ajaran 2010 2011 menunjukan adanya peningkatan hasil tes. Dari hasil penelitian diperoleh data hasil nilai rata-rata pretest 61,68 pada siklus I rata-rata 68,11 dan dan siklus II 85,71. Dari kajian penelitian tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Jika pada penelitian sebelumnya menggunakan media karya wisata dan media autentik, pada kesempatan ini peneliti akan menggunakan media majalah dinding. Jadi, yang menjadi pembeda dalam penelitian ini adalah pada objek penelitian dan penggunaan media. B. Menulis 1. Pengertian Menulis Para ahli memberikan definisi yang berbeda tentang kegiatan menulis, tetapi pada dasarnya mereka mempunyai persamaan persepsi tentang menulis, yaitu 6

7 merupakan sebuah kegiatan menyampaikan ide kepada orang lain dalam bentuk lambang atau simbol grafik. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca dan memahami lambang-lambang grafik tersebut. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya melainkan harus banyak dilakukan melalui latihan dan praktik yang banyak secara teratur. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan 1994: 3). Menulis adalah bagian dari intelektualitas yang digunakan orang terpelajar untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan atau memberitahukan, dan mempengaruhi orang lain. Maksud dan tujuan tersebut akan tercapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengungkapkannya dengan jelas. Menulis adalah aktivitas aktif produktif, aktivitas menghasilkan bahasa. Dilihat dari pengertian secara umum, menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedang yang kedua gagasan (Nurgiantoro 2001: 298). Dari beberapa definisi menulis dan penjelasannya di atas, peneliti menyimpulkan bahwa menulis merupakan suatu komunikasi tidak langsung untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain dalam bentuk tertulis berupa lambang atau simbol grafis yang sudah disepakati pemakaiannya untuk menggambarkan suatu bahasa. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif.

8 2. Tujuan Menulis Pada dasarnya tujuan menulis adalah untuk mengekspresikan segala sesuatu yang dipikirkan oleh seorang penulis. Seseorang yang ingin menulis sebaiknya memilih materi atau topik pembicaraan yang tepat dan harus menyesuaikan isi tulisan dengan kondisi pembaca. Menurut Hugo Hartig (Tarigan, 1986: 24-25) bahwa tujuan menulis adalah (1) untuk penugasan bukan karena kemauan sendiri, (2) altruistik, yaitu untuk menyenangkan pembaca, (3) persuasif, yaitu untuk meyakinkan dan mempengaruhi pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, (4) informasional, yaitu untuk memberi informasi, (5) pernyataan diri, yaitu untuk memperkenalkan diri sebagai pengarang kepada pembaca, (6) kreativitas, yaitu untuk mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian, dan (7) pemecahan masalah, yaitu untuk mencerminkan atau menjelajahi pikiran-pikiran agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca. 3. Manfaat Menulis Kegiatan menulis mempunyai beberapa manfaat, terutama bagi penulis itu sendiri, antara lain: (1) untuk mengetahui kemampuan dan potensi diri penulis, (2) untuk mengembangkan berbagai gagasan, (3) penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menginformasikan mengenai topik yang ditulis, (4) penulis akan terlatih dalam mengorganisasikan kata dan kalimat secara sistematis serta mengekspresikannya secara tersurat, (5) penulis dapat meninjau dan menilai sendiri gagasannya secara objektif, (6) penulis akan mudah memecahkan masalah, (7) penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif, dan (8) penulis menjadi terbiasa berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.

9 C. Berita 1. Pengertian Berita Berita berasal dari bahasa Sansekerta "Vrit" yang dalam bahasa Inggris disebut "Write" yang arti sebenarnya adalah "Ada" atau "Terjadi".Ada juga yang menyebut dengan "Vritta" artinya "kejadian" atau "Yang Telah Terjadi". Berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet (Depdiknas, 2008:179). Menurut Dja far (http://kries07.blogspot.com/2009/02/pengertian-berita.html) berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa (baru), yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan. Selain itu menurut Juyoto (1985:25) Berita adalah laporan tentang fakta atau ide terbaru dalam bentuk tertulis atau suatu kabar yang disiapkan bernilai positif berguna bagi masyarakat luas. Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa berita memiliki beberapa unsur penting yang harus diperhatikan,yaitu laporan kejadian atau peristiwa atau pendapat yang menarik dan penting disajikan secepat mungkin kepada khalayak luas. 2. Unsur-Unsur Berita Dalam Berita Harus terdapat unsur-unsur 5W + 1H yaitu: 1) What atau apa yang terjadi. Faktor utama sebuah berita adalah peristiwa atau keadaan. Misalnya, peristiwa kriminal seperti perampokan, pencurian, penipuan, pembunuhan dan tindak kekerasan yang lain. Bukan hanya peristiwa, misalnya keadaan seperti seorang tokoh yang berbicara mengenai sesuatu masalah.

10 2) Where atau tempat kejadian atau dalam istilah kriminal disebut TKP (Tempat Kejadian Perkara) yaitu tempat peristiwa atau keadaan. 3) When atau waktu sebuah peristiwa atau keadaan terjadi. Bisa disebut dengan pagi, siang, sore atau malam. Atau kalau mau lebih rinci bisa disebutkan dengan hitungan jam, menit sampai detik. 4) Who atau tokoh yang menjadi pemeran utama dalam berita. Tokoh dalam berita adalah orang yang paling tahu dan berperan penting dalam peristiwa. 5) Why atau pertanyaan untuk menguak mengapa sebuah peristiwa bisa terjadi. Pertanyaan ini bisa dikembangkan bahan berita selanjutnya. Sebab dari penyebab ini akan diketahui banyak hal di balik kejadian tersebut. 6) How adalah pertanyaan untuk mengetahui keadaan bagaimana sebuah peristiwa terjadi, termasuk akibat yang ditimbulkan. 3. Jenis-jenis Berita Menurut Dja far (http://kries07.blogspot.com/2009/02/pengertian-berita.html) jenis-jenis berita terbagi menjadi 5, yaitu: 1) Staraihgt Newsadalah berita langsung apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar surat kabar berisi berita jenis ini. Jenis berita Straight News dipilih lagi menjadi dua macam : a) Hard News adalah berita yang memiliki nilai lebih dari aktivitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Berisi peristiwa khusus yang terjadi secara tiba-tiba. b) Soft News adalah nilai berita dibawah hard news dan lebih merupakan sebgai pendukung.

11 2) Depth Newsadalah berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan. 3) Investigation Newsadalah berita yang dikembangkan berdasarkan peneliti atau penyelidik dari berbagai sumber. 4) Interpretative Newsadalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya atau reporter. 5) Opinion Newsadalah berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya. D. Media 1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau penghantar (Djamarah, 2006:120). Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Sadiman 2008: 6) media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah perangkat yang dapat merangsang siswa agar efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar menjadi lebih maksimal. 2. Macam-Macam Media Djamarah (2006: 124) mengklasifisikan media menjadi tiga yaitu: pertama, dilihat dari jenisnya, meliputi media auditif, media visual dan media audio visual. Kedua daya liputnya, meliputi media dengan daya liput luas dan lengkap, media

12 dengan daya lingkup yang terbatas oleh ruang dan tempat dan media untuk pengajaran individual. Ketiga cara pembuatannya meliputi media sederhana dan media kompleks. 3. Manfaat Media Pembelajaran Sudjana dan Rivai (Arsyad 2007:24-25) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu: a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi variabel melalui penuturan kata-kata guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar disetiap jam pelajaran. d. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian tugas, seperti juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. E. Majalah Dinding 1. Pengertian Majalah Dinding Nursisto (1999: 1) menyebutkan bahwa majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi mading adalah salah satu media komunikasi tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena dalam penyajian biasanya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya. Penyajian majalah dinding biasanya berwujud tulisan, gambar, atau kombinasi dari keduanya. Dengan prinsip dasar bentuk kolom-kolom, bermacam-macam hasil

13 karya dapat disusun secara variatif. Semua materi disusun secara harmonis sehingga keseluruhan perwajahan mading tampak menarik. Bentuk fisik mading biasanya berwujud lembaran triplek, karton, atau bahan lain dengan ukuran yang beraneka ragam. Ukuran yang tergolong relatif besar adalah 120 cm x 240 cm, sedang yang lebih kecil lagi disesuaikan dengan kondisinya. 2. Manfaat Majalah Dinding Mading memiliki banyakmanfaat, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut : a. Media Komunikasi Mading adalah media komunikasi termurah untuk menciptakan komunikasi antarpihak dalam lingkup tertentu. Mading yang dipasang di tempat umum, seperti balai desa, sekolah, tempat ibadah, dan tempat umum lainnya membuktikan bahwa pemasangan dengan cara itu membuat komunikasi dapat dijalin dengan praktis. Dikatakan demikian karena bahan dan volume tulisan dapat diatur secara elastis, disesuaikan dengan tema dan keperluan yang aktual. Bermacam informasi dapat disampaikan melalui mading dengan mudah ke seluruh wilayah sesuai dengan lingkup yang direncanakan. Dengan membaca mading, banyak hal baru yang menjadi perbendaharaan pengetahuan, baik yang bersifat praktis maupun yang perlu perenungan. b. Wadah Kreativitas Menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas siswa adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh kalangan pendidik. Pendidikan tidak cukup

14 hanya dengan pengetahuan saja, tetapi perlu ditunjang dengan usaha-usaha untuk menumbuhkan kemampuan siswa. Pada umumnya siswa memiliki kreativitas dalam berbagai kegiatan, misalnya olahraga, kesenian, keterampilan, permainan, dan juga aktivitas ekspresi tulis. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus menyediakan sarana untuk menyalurkan bakat dan kreativitas siswa agar lebih berkembang. Salah satu sarana untuk itu adalah diterbitkannya media massa, misalnya majalah sekolah atau majalah dinding (mading). c. Menanamkan Kebiasaan Membaca Kebiasaan membaca akan mendukung siswa dalam berimajinasi karena pengetahuan mereka pun bertambah. Untuk itu, kegemaran membaca harus ditanamkan. Dalam hal ini mading mempunyai peran yang cukup besar. Mading dapat diterbitkan oleh siapa saja dalam jangka waktu yang relatif bebas tergantung pembacanya. Apabila pembaca menghendaki, mading dapat ditampilkan setiap hari dengan materi tulisan yang bersifat aktual sesuai lingkungan di sekitar pembaca. d. Pengisi Waktu Di sekolah, siswa dapat mengisi waktu luangnya untuk membaca mading, dan kemudian berlatih menulis. Apabila hasil tulisan siswa ditampilkan dalam mading, tentu akan bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan jiwanya. Di samping itu juga bermanfaat bagi pihak lain (pembaca). e. Melatih Kecerdasan Berpikir Sangat mungkin sajian-sajian mading belum seutuhnya dapat memenuhi selera pembaca. Hal ini akan menjadikan mading sebagai perangsang bagi pembacanya

15 untuk mencari bahan bacaan lain yang lebih lengkap. Kebiasaan membaca akan menambah pengetahuan seseorang dalam berbagai bidang. Secara tidak langsung hal itu akan menjadi pendorong bertambahnya kecerdasan. Mading menjembatani lahirnya pengetahuan, ketangkasan berpikir dan terbentuknya kecerdasan. f. Melatih Berorganisasi Mading merupakan hasil kerja tim atau kerja kelompok yang menuntun semua pihak di dalamnya untuk berorganisasi. Untuk itu perlu saling mematuhi kesepakatan, aturan yang telah ditetapkan, kedisiplinan diri, dan kesungguhan bekerja. Dengan menyiapkan mading, secara otomatis siapa saja akan memahami arti organisasi dan langsung terkait dengan aktivitas di dalamnya. Dalam penerbitan mading, penyelenggara harus menyiapkan perencanaanperencanaan yang matang dan harus ada kerja sama dalam pengelolaannya. Kerja sama yang baik antara berbagai pihak yang terkait diharapkan dapat menghasilkan sajian mading yang berkualitas. Dengan demikian, secara langsung atau tidak, mading menempatkan kekompakan kerja sebagai modal dasar setiap tumbuhnya organisasi. g. Sebagai media untuk meningkatkan keterampilan menulis Melalui majalah dinding, setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk melatih diri dalam membuat tulisan. Kebiasaan dan keterampilan menulis tidak terjadi dalam seketika atau secara otomatis, melainkan terjadi melalui proses pembelajaran dan latihan. Siswa yang memiliki kebiasaan dan keterampilan menulis, cenderung memiliki wawasan dan cara berpikir kritis.

16 F. HubunganPembelajaran Keterampilan Menulis dengan Media Majalah Dinding 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran yang diidentikan dengan kata mengajar berasal dari kata dasar ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (dituruti) ditambah dengan awalan pe dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar (Hamzah dan Nurdin, 2011: 142). Keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara seorang guru dalam melaksanaan pembelajaran. Kecenderungan pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah. Di samping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kering dan kurang bermakna. Akibatnya bagi guru melakukan pembelajaran tidak lebih hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Asal tugasnya sebagai guru dalam melakukan perintah yang terjadwal sesuai dengan waktu yang telah dilaksanakan tanpa peduli apa yang telah diajakan itu bisa dimengerti atau tidak (Hamzah dan Nurdin, 2011: 75). Pembelajaran menjadi aktif tidak tercipta begitu saja. Harus ada rancangan yang dibuat.ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru. Yakni (1) membuat rencana secara hati-hati dengan memperhatikan detail berdasarkan atas sejumlah tujuan yang jelas yang dapat dicapai, (2) memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajarsecara aktif dan mengaplikasikan pembelajaran mereka dengan metode yang beragam sesuai dengan konteks kehidupan nyata siswa, (3) secara aktif mengelola lingkungan belajar agar tercapai suasana yang nyaman, tidak bersifat mengancam, berfokus pada pembelajaran serta dapat membangkitkan ide yang pada gilirannya dapat memaksimalkan waktu, sumber-sumber yang menjamin pembelajaran aktif berjalan, serta (4) menilai siswa dengan cara-cara yang dapat mendorong siswa untuk menggunakan apa yang telah mereka pelajaridari kehidupan nyata.

17 2. Pembelajaran keterampilan Menulis Pembelajaran menulis termasuk salah satu komponen yang sengaja disiapkan dan dilaksanakan dalam pendidikan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku sesudah kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Adanya perubahan tingkah laku dalam pembelajaran menulis adalah hasil pengaruh kemampuan berpikir, berbuat, dan merasakan mengenai apa yang disampaikan sebagai bahan pembelajaran menulis. Hubungannya dengan pembelajaran bahasa adalah terciptanya kemampuan siswa dalam merangkai sejumlah kata menjadi kalimat yang baik dan sesuai dengan tata bahasa, kemudian menyusunnya menjadi tulisan yang rapi menurut penalaran yang tepat. Dengan demikian, pembelajaran menulis dapat dikatakan sebagai kegiatan belajar menulis berdasarkan kemampuan yang diperoleh melalui pengalamanpengalaman belajar dan latihan yang teratur. 3. Penggunaan Majalah dinding Majalah dinding dapat digunakan sebagai media pengembangan keterampilan menulis siswa. Dalam pembelajaran menulis berita, guru dapat menggunakan contoh berita dari surat kabar atau majalah kemudian dipasang di majalah dinding sekolah. Dari contoh tersebut, siswa dapat mengetahui secara langsung unsur-unsur pokok dalam sebuah berita sehingga masing-masing siswa dapat menulis berita dengan mudah. Hasil kreativitas siswa dalam aktivitas ekspresi tulis dapat disalurkan melalui penerbitan majalah dinding. G. Kerangka Berpikir Seperti telah dijelaskan sebelumnya, standar kompetensi Bahasa Indonesia di sekolah tidak ditekankan pada penguasaan sistemnya, melainkan pada kemampuan

18 menggunakan bahasa Indonesia secara benar sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar dan situasi tutur. Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk program studi bahasa terdiri atas empat aspek, yaitu keterampilan mendengarkan atau menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis. Menulis berita merupakan suatu keterampilan berbahasa yang diajarkan di tingkat Sekolah Menengah Pertama, dalam hal ini siswa dapat menuangkan gagasan, ide, pikiran dan perasaan mereka. Keterampilan menulis berita memerlukan proses dalam pelaksanaannya, artinya tidak dapat diperoleh begitu saja. Menulis dapat dipelajari dan perlu dilatih berkali-kali kepada siswa. Proses pembelajaran menulis tidak akan berjalan maksimal jika proses yang dilakukan masih bersifat teoritis saja, maka peneliti akan menggunakan majalah dinding sebagai media dalam metode pembelajaran menulis berita. Mediainiberfungsi sebagai faktor pendukung atau alat untuk memotivasi agar tumbuh minat belajar pada siswa. Alasan peneliti menggunakan media mading, antara lain: 1. Memberikan pengalaman baru yang menyenangkan dalam menulis berita. 2. Membantu mengembangkan kreativitas siswa dalam menulis berita. 3. Siswa mendapatkan stimulus dalam menuangkan pikiran mereka kedalam bentuk tulisan. Sehingga siswa merasa terbantu dalam meningkatkan kemampuan menulis berita. Di awal pembelajaran, siswa diberikan contoh-contoh berita yang telah dipasang di mading. Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk menentukan unsurunsur berita. Kegiatan tersebut akan membuat siswa berfikir dan berkembang. Dalam situasi seperti inilah siswa akan jauh lebih siap untuk menuangkan pikiran mereka dalam menulis berita.

19 H. Hipotesis Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan media majalah dinding dapat meningkatkan keterampilan menulis berita dan akan merubah perilaku siswa kelas VIIIA SMP Muhammadiyah 10 Tamansari Purbalingga.