BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI KINERJA TERMINAL JOMBOR KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan keamanan, serta pembangunan nasional, harus diselenggarakan dengan tujuan

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring perkembangan kegiatan perekonomian Kota Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun jumlah penduduk Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

DAFTAR ISI. Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

BAB I PENDAHULUAN. dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah administrasi propinsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. dan rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan

DESAIN TERMINAL ANGKUTAN ( Studi Kasus Terminal Ponorogo, Jawa Timur ) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

Dr. Nindyo Cahyo Kresnanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terminal dibangun sebagai salah satu prasarana yang. sangat penting dalam sistem transportasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

BAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat kuno sampai pada masyarakat modern saat ini. Aktivitas yang

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : namun masih sering terjadi kemacetan di pintu masuk terminal terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi dan sosial politik di suatu tempat dan kota Yogyakarta

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 12 (Duabelas)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi yang semakin cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki wilayah yang cukup luas dan

EVALUASI KINERJA TERMINAL BIS HARJAMUKTI CIREBON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

EVALUASI PURNA HUNI SIRKULASI DAN FASILITAS TERMINAL KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era sekarang ini Salatiga banyak mengalami kemajuan pembanguan secara fisik.hal

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Untuk mendukung kelancaran pergerakan dan interaksi penduduk

fungsional, pendekatan kontekstual, pendekatan aspek pencitraan, pendekatan aspek teknis dan kinerja, serta pendekatan lokasi dan tapak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. memegang peranan penting dalam aspek kehidupan. Aspek-aspek kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang

BAB III METODOLOGI Langkah Kerja Kerangka dan prosedur pengerjaan tugas akhir diterangkan dalam diagram alir sebagai berikut : Mulai.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan pembangunan disegala bidang yang cukup

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II STUDI PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan ini merupakan pergerakan yang umum terjadi pada suatu kota. memberikan suatu transportasi yang aman, cepat, dan mudah.

BAB I PENDAHULUAN. Dishubkominfo DIY dalam hal ini UPTD Jogja Trans dalam penyelenggaraan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam

Pertemuan Kelima Prodi S1 TS DTSL FT UGM

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang. dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kemajuan pembangunan suatu daerah salah satunya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan

1. Mengendalikan atau mengatur lalu lintas angkutan. 3. Naik-turun penumpang dan/atau bongkar/muat barang/muatan.

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

TUGAS AKHIR. Oleh: RICO CANDRA L2D

WALIKOTA TASIKMALAYA

I. PENDAHULUAN. Persentasi Jumlah Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Tahun Bus 8% Gambar 1. Pembagian Moda (Dinas Perhubungan DKI Jakarta, 2004)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

TERMINAL BIS KOTA BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN TERMINAL BUS PENUMPANG DI JOMBOR, MLATI, SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi

TAHUN : 2006 NOMOR : 04

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

UKDW PENDAHULUAN BAB 1 1 UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI KABUPATEN PANDEGLANG ( Suatu Tinjauan Teknis )

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai

Transkripsi:

1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang muncul akibat permintaan atas komoditas lain. Permintaan untuk bekerja, bersekolah, berbelanja atau aktivitas-aktivitas lainnya menghasilkan mobilitas yang disebut transportasi. Transportasi terbentuk dari komponen sarana, prasarana dan manusia, seluruh yang ada dalam komponen tersebut harus tertata dengan baik untuk menciptakan sistem transportasi yang baik. Tingkat kebutuhan terhadap suatu sistem transportasi untuk setiap daerah di Indonesia berbeda, hal tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan perkembangan wilayah serta karakteristik kondisi fisik, demografis, sosial, ekonomi dan kultural yang berbeda pada tiap wilayah di Indonesia. Oleh karena itu pada titik-titik pertemuan perjalanan antara suatu daerah dengan daerah yang lain diperlukan suatu tempat yang dapat menjamin perpindahan tersebut menjadi lancar, yaitu terminal. Dalam Undang Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 33 disebutkan bahwa untuk menunjang kelancaraan perpindahan orang dan/atau barang serta keterpaduan intramoda dan antarmoda di tempat tertentu, dapat dibangun dan diselenggarakan terminal, dimana terminal yang dimaksud dapat berupa Terminal Penumpang ataupun Terminal Barang. Terminal merupakan pangkalan kendaraan bermotor umum digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan

2 (Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Nomor 40 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan) harus dapat bekerja secara optimal dan efesien, sehingga dapat mendukung mobilitas penduduk, ketertiban lalu lintas, disamping itu Terminal juga berfungsi sebagai sarana penunjang bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor restribusi. Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan perkembangan transportasi yang sangat cepat. Selain sebagai kota budaya, Yogyakarta juga merupakan kota pendidikan. Sehingga setiap tahun selalu mengalami pertambahan jumlah pergerakan yang dilakukan oleh mahasiswa. Salah satu gerbang masuk menuju Yogyakarta adalah Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman berada di sebelah utara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilalui bus Antar Kota Antar Propinsi, bus Antar Kota Dalam Propinsi, angkutan perkotaan dan angkutan pedesaan. Terminal Jombor merupakan satu-satunya terminal tipe B yang berada di Kabupaten Sleman. Secara umum tata letak terminal Jombor cukup strategis. Hal ini terlihat dari minat penumpang yang lebih memilih mencari bus di terminal Jombor dibandingkan terminal lainnya. Kondisi ini terjadi dikarenakan hampir semua jalur angkutan umum baik itu AKAP, AKDP, Angkudes, maupun Trans Jogja memasuki Terminal Jombor sehingga memudahkan pengguna angkutan umum untuk memilih moda yang sesuai dengan tujuan. Selain dipergunakan sebagai arus keluar masuk angkutan umum, Terminal Jombor juga dipergunakan sebagai tempat untuk menginap

3 angkutan umum khusus AKAP. Kondisi ini kemudian menyebabkan sirkulasi angkutan umum di terminal menjadi semakin sesak karena luas lahan terminal kurang dari satu hektar dan daya tampung terminal pada saat ini dianggap belum memadai, disamping itu pemisahan antar tipe angkutan umum juga belum terlihat jelas. Permasalahan lain yang terjadi di terminal adalah tidak adanya pembatasan ruang untuk parkir antara angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang dengan pengantar penumpang angkutan umum. Hal ini dirasakan oleh beberapa calon penumpang yang akan memarkir kendaraannya merasa kesulitan dikarenakan tidak ada informasi lokasi parkir kendaraan bagi pengantar. Kondisi ini memerlukan suatu penanganan sejak awal agar pada kesempatan mendatang kondisi Terminal Jombor juga semakin baik dan nyaman digunakan. Untuk menangani permasalahan yang terjadi di terminal Jombor, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman telah melakukan Perencanaan Pengembangan Terminal Jombor menjadi terminal tipe A. Agar perencanaan pengembangan terminal Jombor yang telah dilakukan Pemerintah Daerah tersebut layak dimanfaatkan, maka perlu dilakukan kajian baik dari tingkat pelayanan maupun kajian secara teknis pada terminal Jombor. Kajian pelayanan dilakukan berdasarkan Standar Pelayanan Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No 40 Tahun 2015 dan penilaian tingkat pelayanan berdasarkan persepsi serta harapan pengguna layanan terminal Jombor. Sedangkan kajian secara teknis dilakukan berdasarkan Studi

4 Standarisasi Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Perpindahan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan oleh Dirjenhubdat Tahun 1994. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah pelayanan penyelenggaraan terminal Jombor yang tersedia saat ini telah memenuhi Standar Pelayanan Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No 40 Tahun 2015? 2. Bagaimana tinjauan teknis terminal Jombor yang tersedia saat ini berdasarkan Studi Standarisasi Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Perpindahan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan oleh Dirjenhubdat Tahun 1994? 3. Bagaimana tinjauan teknis Perencanaan Pengembangan Terminal Jombor menjadi terminal tipe A yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, berdasarkan Studi Standarisasi Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Perpindahan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan oleh Dirjenhubdat Tahun 1994? 4. Bagaimana penilaian pelayanan terminal Jombor berdasarkan persepsi dan ekspektasi pengguna jasa terminal terhadap pelayanan yang diberikan?

5 1.3. Batasan Masalah Dengan mempertimbangkan luasnya permasalahan yang ada, maka ditetapkan batasan-batasan sehingga penelitian ini dapat terarah dan terfokus pada tujuan yang akan dicapai. Adapun batasan-batasan masalah yang akan ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Kajian dilakukan dilakukan terhadap Terminal Jombor, Kabupaten Sleman. 2. Pergerakan yang ditinjau adalah terhadap angkutan umum yang keluar masuk terminal tersebut antara lain angkutan umum antar Propinsi (AKAP), angkutan umum antar kota dalam propinsi (AKDP), Angkutan Kota (Angkot), dan Angkutan Pedesaan (Angkudes). 3. Pergerakan penumpang yang naik dan turun angkutan umum di terminal Jombor. 4. Identifikasi persepsi masyarakat dilakukan terhadap beberapa golongan masyarakat, yaitu: a. Pengguna angkutan umum, identifikasi terhadap pengguna angkutan umum dinilai perlu karena pengguna angkutan umum berpotensi untuk memasuki terminal, b. Operator angkutan umum (sopir dan kondektur), identifikasi terhadap operator angkutan umum jelas sangat diperlukan karena angkutan umum mempunyai peranan yang sangat penting terhadap operasional sebuah terminal,

6 c. Pengusaha (pedagang kaki lima) di sekitar lokasi, identifikasi terhadap golongan pengusaha dinilai perlu karena perlu adanya kesepahaman antara kalangan pengusaha dengan pemerintah daerah mengenai pengoperasian Terminal Jombor. 1.4. Keasilan Penelitian Pada penelitian sebelumnya topik yang berkaitan dengan masalah terminal Jombor telah diangkat menjadi Tugas Akhir. Untuk itu beberapa penelitian tersebut akan digunakan sebagai pembanding dari penelitian ini. Beberapa penelitian tersebut ditampilkan pada tabel 1.1 berikut; N o 1 2 3 4 5 Nama Penulis Tyas Kurniawan (2007) Filsa Erlandito (2010) Hapsari Siwiningsi (2010) Pusphita (2010) Rian Wulandari (2010) Tabel 1.1 Komparasi Penelitian Penulis dengan Penelitian Lain Data Judul Metode survey Data Primer Metode Analisis Sekunder Analisis Terminal Jombor dan Perencanaannya sebagai Terminal Tipe B Analisis Karakteristik Pergerakan dan Load Factor Bus di Terminal Jombor (Studi Kasus : Bus Antar Kota Dalam Propinsi, Angkutan Perkotaan,Angkutan Pedesaan, dan Trans Jogja) Analisis Kinerja Terminal Jombor Berdasarkan Persepsi Pengguna Terminal Analisis dan Desain Terminal Jombor Analisis pergerakan dan load factor bus pada bus AKAP Magang dan survei langsung selama dua periode dalam 1 hari Pencatatan plat Nomor kendaraan masuk, keluar, dan pada area parkir, serta pengamatan pergerakan dan load factor Membagikan kuesioner dan pengukuran langsung Survei kendaraan Pencatatan plat kendaraan masuk, keluar, dan pada area parkir,serta pengamatan pergerakan dan load factor Headway, waktu tunggu, dan fasili tas terminal Headway, waktu tunggu, karakteristik pergerakan, dan load factor Kuesioner penumpang, dimensi, dan data fasilitas terminal Headway, waktu tunggu dan fasilitas terminal Headway,waktu tunggu, karakteristik pergerakan, dan load factor Jalur kendaraan Umum, kondi si terminal Peta, fasilitas, serta jumlah bus dan trayek yang beroperasi Headway, peta situasi terminal Peta situasi terminal Peta,fasilitas, serta jumlah bus dan trayek yang beroperasi Pendekatan Ditjenhubdat Pendekatan Ditjenhubdat Metode Importance and Performance dan Pendekatan Ditjenhubdat Pendekatan Ditjenhubdat Pendekatan Ditjenhubdat

7 N Nama o Penulis 6 Penulis (2015) Judul Metode survey Data Primer Evaluasi Kinerja Terminal Jombor Kabupaten Sleman Survei keluar masuk angkutan umum, pengukuran luasan fasilitas terminal, survei kusioner Data Perenc.Pengemb angan Terminal, Headway, durasi parkir (waktu tunggu), kuisioner (penumpang, operator kend. & pengusaha di area terminal) Data Sekunder Jumlah trayek yang dilayani, fasilitas yang tersedia, layout terminal Metode Analisis Studi komparasi Standar Pelayanan berdasarkan PM No 40 Tahun 2015; Pendekatan Standarisasi Perencanaan Fasilitas Dirjenhubdat 1994; Metode Importance Performance Analysis 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah; 1. Sebagai studi prasarana transportasi khususnya terminal penumpang. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan dan pembangunan suatu prasarana transportasi khususnya Terminal. 2. Memberi masukan bagi Pemerintah Daerah dalam pembangunan terminal agar pengoperasian terminal dapat beroperasi dengan optimal. 1.6. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengevaluasi tingkat pelayanan penyelenggaraan terminal Jombor yang tersedia berdasarkan Standar Pelayanan Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan menurut Peraturan Menteri Perhubungan No 40 Tahun 2015. 2. Meninjau kondisi Terminal Jombor secara teknis berdasarkan Studi Standarisasi Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Perpindahan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan oleh Dirjenhubdat 1994.

8 3. Mengevaluasi perencanaan pengembangan terminal Jombor menjadi terminal tipe A berdasarkan Studi Standarisasi Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Perpindahan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan oleh Dirjenhubdat 1994. 4. Mengetahui faktor - faktor yang paling mempengaruhi penilaian dan ekspektasi pengguna terminal terhadap pelayanan yang diberikan. 5. Memberikan usulan alternatif solusi dalam rangka optimalisasi Terminal Jombor. 1.7. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Terminal Jombor yang terletak di Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta. Lokasi Terminal Jombor berada di Jalan Magelang, sebelah Utara simpang pertemuan antara Jalan Magelang dan Jalan Lingkar Utara. Terminal Jombor Gambar.1.1. Peta Kabupaten Sleman

9 Gambar 1.2 Lokasi Terminal Jombor Gambar 1.3. Terminal Jombor Kabupaten Sleman

10 1.8. Sistematika Penulisan Sistematika yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dikemukaan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dikemukakan tentang beberapa definisi dari studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini. BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini dikemukakan tentang teori-teori yang dijadikan dasar analisis dan pembahasan masalah. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dikemukakan pendekatan dari teori kemudian diuraikan menjadi suatu usulan pemecahan masalah yang berbentuk langkah-langkah pemecahannya. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dikemukakan tentang kajian atas hasil dari pengolahan data yang diperoleh serta analisis dari hasil pengolahan data dimaksud BAB VI PENUTUP Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian dan memberikan saran berupa rekomendasi perbaikan kualitas pelayanan terminal.