1. BUDI HERMAWAN 2. AZWAR SYARIF 3. DENIE HERMAWAN 4. ARIP SUSANTO 5. FAHRUL ROJI

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR KERJA. Kencana Loka BLOK F JABATAN : KOORDINATOR SECURITY TGL TERBIT : SATUAN PENGAMAN / SECURITY NO REVISI : 0

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TPTKP

ETIKA PROFESI SATPAM

TATA KERJA ORGANISASI

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan diatas dan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR PENGGELEDAHAN MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL. 1.

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PENANGANAN TKP MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan kejahatan pada saat ini cenderung

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BAB II PERANAN POLISI SEBAGAI PENYIDIK DALAM MELAKUKAN PENANGANAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Penjelasan Undang Undang Dasar 1945, telah dijelaskan

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PENANGKAPAN. fakta yang diperoleh melalui hasil penyelidikan bahwa suatu peristiwa yang

C. Penggeledahan Definisi Penggeledahan rumah penggeledahan badan Tujuan Pejabat yang berwenang melakukan penggeledahan Tata cara penggeledahan

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I BERKAS PENYIDIKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PATROLI SAT SABHARA POLRES SUMBAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN

Lex et Societatis, Vol. V/No. 5/Jul/2017

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pencarian dan Pertolongan adalah segala usaha dan

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DUGAAN KEJAHATAN PASAL 359 KUHP DALAM PERKARA LALU LINTAS

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DUGAAN KEJAHATAN PASAL 359 KUHP DALAM PERKARA LALU LINTAS

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini rasanya cukup relevan untuk membicarakan masalah polisi

BAB I PENDAHULUAN. yang telah tercakup dalam undang-undang maupun yang belum tercantum dalam

ALUR PERADILAN PIDANA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. Pengamanan. Ketertiban. Pelaksanaan. Tata Cara.

Bagian Kedua Penyidikan

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

RUMAH SUSUN BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BONE LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 26 TAHUN 2009 DISUSUN OLEH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

OLEH : SINDIKAT III TOKYO

BAB I PENDAHULUAN. Presiden, kepolisian negara Republik Indonesia diharapkan memegang teguh nilai-nilai

1. Merencanakan penyelidikan Pelanggaran Hukum Lalu Lintas

I. PENDAHULUAN. hukum sebagai sarana dalam mencari kebenaran, keadilan dan kepastian hukum. Kesalahan,

SOP PATROLI DIALOGIS

MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI PERANAN PENYIDIK POLRI DALAM MENCARI BARANG BUKTI HASIL TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 2/Feb/2016/Edisi Khusus

BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 40 TAHUN 2005

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan menyimpang yang ada dalam kehidupan masyarakat. maraknya peredaran narkotika di Indonesia.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN PENGAWALAN SAT SABHARA POLRES SUMBAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN

2015, No. -2- untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor

Pemeriksaan Sebelum Persidangan

RUMAH SUSUN BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BONE LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 26 TAHUN 2009 DISUSUN OLEH

BAB I PENDAHULUAN. dapat diungkap karena bantuan dari disiplin ilmu lain. bantu dalam penyelesaian proses beracara pidana sangat diperlukan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.56/Menhut-II/2014 TENTANG MASYARAKAT MITRA POLISI KEHUTANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

PERLUNYA NOTARIS MEMAHAMI PENYIDIK & PENYIDIKAN. Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N. Disampaikan pada Konferda INI Kota Surakarta, Tanggal, 10 Juni 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA. penegakan hukum berdasarkan ketentuan hukum, maka hilanglah sifat melanggar

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

I. PENDAHULUAN. didasarkan atas surat putusan hakim, atau kutipan putusan hakim, atau surat

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PEMERIKSAAN MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN TINDAKAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PADA PENEGAKAN HUKUM DAN KETERTIBAN DALAM PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pada Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang berbunyi Negara Indonesia adalah Negara Hukum.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kepolisian Republik Indonesia dalam menciptakan situasi keamanan dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesepuluh, Penelusuran Aset Penelusuran Aset. Modul E-Learning 3

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480]

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Dactyloscopy Sebagai Ilmu Bantu Dalam Proses Penyidikan

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BAB II PENAHANAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TERHADAP TERSANGKA ANAK DIBAWAH UMUR. penyelidikan yang merupakan tahapan permulaan mencari ada atau tidaknya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

I. PENDAHULUAN. mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Transkripsi:

1. BUDI HERMAWAN 2. AZWAR SYARIF 3. DENIE HERMAWAN 4. ARIP SUSANTO 5. FAHRUL ROJI

TUGAS POKOK Menyelenggarakan keamanan & ketertiban di lingk. kwsn kerjanya khusus pengamanan phisik (Physical Security), personil, informasi & pengamanan tekhnis lainnya. TUJUAN > > * SEBAGAI PELINDUNG * SEBAGAI PENGAYOM * SEBAGAI PELAYAN FUNGSI SATPAM Satu pengemban fungsi Kepolisian Terbatas & fungsinya adlh meliputi segala keg. Melindungi & mengamankan lingkungan / kawasan kerjanya dri setiap gangguan keamanan, ketertiban & pelanggaran hukum. WEWENANG TERBATAS > > ** Dalam Lingkungan Kuasa Tempat **

SERVICE EXCELLENCE P E N A M P I L A N BERPAKAIAN (Standard) SERAGAM BERSIH DAN RAPIH TIDAK MEMAKAI BENDA YANG MENCOLOK HIGIENIS ATRIBUT SESUAI TEMPAT METAL BERSIH MENGKILAP 3

SIKAP 1. Ramah Tidak berprasangka buruk (berfikir negative) kepada orang yang datang, tetapi sebaiknya berfikir positif. Berikan senyum kepada setiap orang/ tamu/ karyawan. Nada suara jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah. Tidak diskriminasi dalam melayani tamu/karyawan sebaiknya diperlakukan sama. 2. Sopan Memberikan salam terlebih dulu kepada mitra kerja yang datang. Dalam melayani posisi tubuh menghadap mitra kerja.

PENANGKAPAN DAN PENGELEDAHAN Suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. (Pasal 1 butir 20 KUHAP)

YANG HARUS DILAKUKAN PADA SAAT MELAKUKAN PENGELEDAHAN BADAN adalah 1. Dilakukan dengan didampingi oleh Saksi. 2. Jangan melanggar hak azazi ( jika obyek perempuan gunakan Secwan atau minta bantuan kepada seorang petugas wanita ). 3. Perintahkan pemilik atau orang yang digeledah untuk mengambil/menunjukan barang miliknya, kemudian baru petugas mengambilnya. 4. Catat setiap barang bukti hasil pengeledahan item demi item.

YANG HARUS DILAKUKAN PADA SAAT MELAKUKAN PENGELEDAHAN DAN PEMERIKSAAN KENDARAAN adalah 1. Dilakukan dengan didampingi oleh Saksi (pemilik kendaraan) 2. Gunakan alat bantu (Miror, Garret dll) 3. Perintahkan pemilik atau orang yang digeledah untuk mengambil/menunjukan barang miliknya, kemudian baru petugas mengambilnya. 4. Catat setiap barang bukti hasil pengeledahan item demi item.

PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN TPTKP 1. Catat wktu kedatangan serta keadaan cuaca 2. Lakukan pengamatan umum di TKP dengan sasaran barang, orang maupun TKP itu sendiri 3. Berilah pertolongan pertama baik karena adanya situasi yang membahayakan ataupun yang membutuhkan pertolongan 4. Terhadap orang yang luka sementara memberikan pertolongan, ajukan pertanyaan tentang kejadian, identitas serta ciri-ciri pelaku 5. Bekas atau jejak yang ditimbulkan sendiri waktu menolong korban atau tindakan lain ditandai 6. Sewaktu mengangkat korban yang luka perhatikan keutuhan jejak dan barang bukti 7. Buat jalan setapak dan melintas paling dekat dengan pusat TKP 8. Bentuk jalan dapat dibuat dari kapur, krikil, tali atau benda lainnya 9. Sebelum korban diangkat tandai dengan kapur atau bahan lain sesuai dengan keadaan semula di TKP 10. Apabila korban meninggal dunia jangan melakukan perubahan 11. Apabila terpaksa melakukan perubahan agar dicatat perubahan tersebut 12. Penutupan TKP

HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DI TKP A. JANGAN MEMEGANG PERALATAN/BARANG-BARANG YANG ADA DI TKP B. JANGAN MELAKUKAN PERUBAHAN- PERUBAHAN & LAIN-LAIN DI TKP C. JANGAN LETAKKAN BARANG-BARANG PRIBADI,MILIK KORBAN DI TKP D. JANGAN MEROKOK. E. JANGAN MENGUCAPKAN TAFSIRAN-TAFSIRAN ATAS APA YG TERJADI,KARENA DAPAT MEMPENGARUHI KETERANGAN SAKSI YANG DENGAR F. JANGAN TINGGALKAN TKP TERLALU CEPAT KAREN PETUGAS YANG DATANG KEMUDIAN MASIH MEMERLUKAN KETERANGAN DARI PETUGAS YANG PERTAMA DATANG KE TKP

TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN TAKTIK DAN STRATEGI PEMADAMAN KEBAKARAN 1. Penyelamatan jiwa & harta benda (resque & salvage), 2. Pencegahan pemaparan (exposure), 3. Lokalisir kebakaran, 4. Pemadaman (exthinguisment), 5. Peranginan (ventilation), 6. Penataan (overhoul)

2024 © DocPlayer.info Pengaturan dan alat privasi | Ketentuan | Tanggapan