KELAYAKAN USAHATERNAK AYAM KAMPUNG SUPER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PAKAN CAMPURAN

dokumen-dokumen yang mirip
RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA

RENTABILITAS USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING SISTEM PROBIOTIK

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

KELAYAKAN USAHA TERNAK AYAM RAS PETELUR

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

VII. ANALISIS PENDAPATAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KERAGAAN USAHA PENGGEMUKAN TERNAK SAPI POTONG Bubun Bunyamin 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi

JIIP Volume 2 Nomor 2, Desember 2016, h

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PENGEMBALIAN ASET USAHA AYAM PETELUR (Studi Kasus UD. Putra Tamago Kota Palu)

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

Kata Kunci : Usaha Ternak, Pola Mandiri dan Makloon, Ayam Ras Pedagin

TINJAUAN PUSTAKA. Sektor peternakan adalah sektor yang memberikan kontribusi tinggi dalam

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

Analisa ekonomi usaha peternakan broiler yang menggunakan dua tipe kandang berbeda

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam

Lokakarya Fungsional Non Peneiti 1997 Sistem Perkandangan 1. Dari umur sehari sampai dengan umur 2 mingggu digunakan kandang triplek + kawat ukuran 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

AGUS PRANOTO

KERAGAAN USAHATANI MINA PADI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2013, VOL. 13, NO. 2

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

IV. METODE PENELITIAN

Wajib menjaga kelestarian lingkungan.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

PENDAHULUAN. anemia (kekurangan zat besi), terutama terjadi pada anak-anak. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHA PEMBESARAN AYAM KAMPUNG DI TINGKAT PETERNAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Reli Hevrizen dan Reny Debora Tambunan

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK PETELUR Studi Kasus Kec. Bandar Khalifah Kab. Serdang Bedagai

III KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

PENDAHULUAN. ( Populasi Ternak (000) Ekor Diakses Tanggal 3 Oktober 2011.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan lain yang bersifat komplementer. Salah satu kegiatan itu adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

IV. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

EFISIENSI USAHA PEMBIBITAN ITIK MODERN DAN TRADISIONAL PADA SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LEBONG

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VII. ANALISIS FINANSIAL

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

D Praditia, W. Sarengat dan M. Handayani* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan PertanianUniversitas Diponegoro Semarang

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

LAPORAN PRAKTIKUM NUTRISI TERNAK UNGGAS DAN NON RUMINANSIA. Penyusunan Ransum dan Pemberian Pakan Pada Broiler Fase Finisher

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di Desa Pertambatan

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

MATERI DAN METODE. Materi

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

I. PENDAHULUAN. karena kondisi alamnya yang sangat mendukung. Tingkat produksi telur di

Analisis Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Pola Usaha Yang Berbeda Di Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Efisiensi Penggunaan Pakan

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

IV. METODE PENELITIAN

PENERIMAAN DAN PENDAPATAN USAHA PEMOTONGAN SAPI POTONG DI PERUSAHAAN DAERAH ANEKA WIRAUSAHA KABUPATEN DEMAK. Imelda Oct Utami, Harini TA 1

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TERNAK ITIK PEDAGING (Studi Kasus Pada Usaha Itik Milik Kelompok Masawang di Desa Talikuran Kecamatan Remboken)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

IV. METODE PENELITIAN

BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

Transkripsi:

KELAYAKAN USAHATERNAK AYAM KAMPUNG SUPER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PAKAN CAMPURAN Aditya Tirtana Wildan 1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi aditya.faperta@gmail.com Hj. Tenten Tedjaningsih 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi tenten_ks@yahoo.com Tedi Hartoyo 3) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi tedihartoyo@unsil.ac.id ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha ternak ayam kampung super dengan menggunakan teknologi pakan campuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada seorang peternak ayam kampung super dengan menggunakan teknologi pakan campuran terhadap salah satu peternakan ayam kampung super yang berlokasi di kelurahan cigantang kecamatan mangkubumi kota Tasikmalaya. Penelitian ini memakai analisis B/C rasio dimana ada perubahan penggunaan pakan pabrikan menjadi pakan campuran. Hasil penelitian menunjukan hasil analisis bahwa nilai B/C usahaternak ayam kampung super dengan menggunakan pakan campuran sebesar 1,16, yang artinya bahwa setiap rupiah biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan sebesar 1,16. melihat dari hasil analisi, usaha ternak ayam kampung super dengan menggunakan pakan campuran layak untuk dijalankan, karena nilai B/C lebih besar dari satu. Kata Kunci : Kelayakan Usaha, Ayam Kampung Super, Pakan Campuran ABSTRACT The aims of this research is to know the feasibilty of the super chicken business livestock by using feed mixture technology. The method used in this research is a case study in the feasibilty of the super chicken business livestock by using feed mixture technology conducted at Cigantang District of Tasikmalaya. This reserach used B/C ratio analysis which there is the changes of using feed manufactures into feed mixtures. The result of this research showed that the analysis of B/C the super chicken business livestock by using feed mixture is 1,16, it means that every expenses incurred rupiah will get the reception is about 1.16 rupiah s. It can be seen from the analysis that super chicken farming by using a mixture of feed are eligible to do, because the value of B/C is bigger than one. Key Word :Feasibility, Kampung Chicken Super, Feed Mixture. 1

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris dengan mata pencaharian penduduknya sebagian besar adalah pertanian. Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses pertumbuhan dari tumbuhtumbuhan dan hewan. Secara garis besar, pengertian pertanian dapat diringkas menjadi proses produksi, petani atau pengusaha, tanah tempat usaha dan usaha pertanian. Ilmu pertanian adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mengelola tanaman, ternak, ikan, dan lingkungan agar memberikan hasil yang semaksimal mungkin. (Soetriono, Anik dan rujiono, 2006). Sektor ini menyediakan pangan bagi sebagian besar penduduknya. Dengan menyempitnya lahan pertanian yang digarap oleh petani terhadap banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri, ekonomi dan perumahan, mendorong para petani untuk berusaha meningkatkan pendapatan melalui kegiatan lain yang bersifat komplementer seperti peningkatan dan pengembangan peternakan salah satunya adalah peternakan ayam kampung. Bambang Krista dan Bagus Harianto (2014), menyatakan bahwa Sejak 10 tahun terakhir ini, pamor ayam kampung semakin terangkat seiring dengan adanya tren yang berkembang di kalangan penikmat dan pebisnis di bidang kuliner. Mereka mengklaim bahwa mengkonsumsi ayam kampung lebih sehat dari pada daging ayam broiler yang cenderung lebih mengandung kolesterol. Selain itu, rasa daging ayam kampung lebih gurih dan lebih kering. Mungkin keunggulan ini yang menjadikan ayam kampung mulai diminati masyarakat, terutama masyarakat menengah keatas di wilayah urban. Ayam kampung merupakan salah satu komoditas peternakan yang relatif mudah dijalankan, modal terjangkau, dan pasarnya masih sangat potensial.. Berlin Sani (2016) menjelaskan bahwa pada mulanya ayam peliharaan merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam merah (Gallus sallus) atau ayam bangkiwa (Bankiva fowl). Kawin silang antara ras ayam tersebut kemudian menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi, seperti ayam potong (pedaging) dan 2

ayam petelur. Pada sistem pekelaminannya, ayam diatur oleh sistem hormon, apabila terjadi pada gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, maka ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan. Hal ini bisa terjadi karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman (tidak bergerak) dan sewaktu-waktu dapat aktif kembali. Perkembangan peternakan ayam kampung akhir-akhir ini sangat menggembirakan, hal ini karena permintaan pasar yang cukup tinggi. Akan tetapi, tingginya permintaan pasar tersebut tidak pernah dipenuhi oleh para peternak karena pola produksi ayam kampung yang membutuhkan waktu lama serta pola pemeliharaan yang masih tradisional sampai semi intensif. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, banyak penelitian untuk menciptakan bibit unggul untuk ayam kampung dengan beberapa tehnik persilangan ayam kampung dengan ayam ras sehingga menjadi ayam kampung super. (Berlin Sani, 2016). Ayam kampung super ini menjadi solusi bagi kedua belah pihak yaitu konsumen dan produsen. Konsumen terpenuhi kebutuhannya disebabkan proses produksi ayam kampung super lebih cepat dibanding ayam kampung biasa, sehingga produsen dapat diuntungkan oleh waktu produksi yang relatif singkat sehingga produsen dapat meningkatkan produksinya. Ayam kampung super memiliki keunggulan yaitu memiliki cita rasa yang sama dengan ayam kampung biasa, kualitas daging lebih sehat, lebih cepat panen, kuat dan tahan penyakit, harga jual stabil dll. (Berlin Sani, 2016). Upaya peningkatan hasil produksi pertanian dalam usahatani / ternak, tidak lepas dari adanya teknologi yang senantiasa berubahubah, penerapan teknologi didalam usahatani / ternak berarti bagaimana cara melakukan pekerjaan usahatani / ternak untuk memdapatkan cara yang lebih efisien. Agar upaya peningkatan peoduktifitas dan efisiensi ketaraf yang lebih baik tersebut dapat dicapai, maka harus selalu ada perubahan pada teknologi yang diggunakan. Namun, hal itu tidaklah berarti bahwa setiap komponen teknologi yang digunakan harus berubah setiap tahun pada setiap usahatani / ternak karena harus menyesuaikan dengan daya dukung kemampuan tempat usahatani / ternak tersebut berada. (Soetriono,dkk., 2006) Sama halnya pada usahaternak ayam kampung super, dalam upaya peningkatan produksi, berbagai metode 3

telah dicoba seiringan dengan teknologi yang berkembang, salah satunya melakukan metode teknologi pakan campuran, karena pakan adalah salah satu faktor pengeluaran biaya yang cukup besar dalam menjalankan suatu usahaternak. Pakan campuran dibuat oleh peternak untuk menyiasati mahalnya harga pakan layer / pakan pabrikan yang beredar di pasaran. Pakan campuran terdiri dari beberapa komponen bahan yang mudah di dapat dan lebih murah, antara lain jagung giling, dedak padi, bungkil kedelai, tepung ikan, tepung daun dan lain-lain. Untuk membuat pakan campuran, hal yang harus diperhatikan adalah keseimbangan kandungan nutrisi pada pakan tersebut (Bambang Krista dan Bagus Harianto, 2014). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan menggunakan Metode Studi Kasus. (Surakhmad (1994), dalam Andi Prastowo, (2011) menyatakan bahwa Studi Kasus adalah memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Subjek yang diselidiki terdiri dari satu unit atau satu kesatuan yang dipandang sebagai kasus. Karena sifat yang mendalam dan mendetail tersebut, studi kasus umumnya menghasilkan gambaran yang longitudinal, yaitu hasil pengumpulan dan analisis data kasus dalam satu jangka waktu. Studi kasus merupakan metode pengumpulan data menyeluruh dan terpadu, menyeluruh berarti data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek, terpadu artinya menggunakan berbagai pendekatan dalam pengumpulan data. Lokasi penelitian di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Penentuan responden dan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa pelaku usaha merupakan pelaku usaha pembesaran ayam kampung super yang sedang berkembang. Operasionalisasi dan Batasan Variabel Operasional variabel berfungsi untuk mengarahkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini ke indikatornya secara konkret yang berguna dalam pembahasan hasil penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari salah persepsi dan pemahaman terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam suatu penelitian. Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Ayam kampung super adalah ayam kampung hasil persilangan 4

dari ayam ras dengan ayam buras 2) Ayam kampung super pedaging adalah ayam kampung super yang diorientasikan sebagai ayam pedaging. 3) Peternak ayam kampung super adalah orang yang memelihara ternak pada komoditas ayam kampung super 4) Biaya pakan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi seluruh pasokan nutrisi atau ransum ayam pada satu periode pembesaran ayam kampung super, dihitung dalam satuan. Biaya pakan tersebut antara lain: 5) Umur ayam adalah fase pertumbuhan ayam mulai dari fase starter (DOC), fase growing dan fase panen (finisher). 6) Biaya produksi adalah seluruh biaya yang digunakan selama satu periode pembesaran ayam kampung (2 bulan) yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel, dihitung dalam satuan (Rp/periode produksi). 7) Biaya tetap (Fixed Cost), yaitu biaya produksi yang tidak habis dipakai dalam satu kali proses produksi, dihitung dalam satuan (Rp/periode produksi). Diantaranya: 8) Biaya variabel (Variabel Cost) yaitu biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh jumlah produksi dan sifatnya dipakai dalam satu proses produksi, dihitung dalam satuan. Biaya variabel dalam usahaternak ayam kampung super meliputi: 9) Biaya total (total cost) merupakan jumlah biaya variabel dan biaya tetap dalam satu kali proses produksi, dihitung dalam satuan (Rp/periode produksi). 10) Harga ayam kampung super hidup adalah harga pasar, dihitung dalam satuan (Rp/ekor). 11) Penerimaan adalah jumlah hasil produksi daging ayam (Kg) dikalikan dengan harga jual produk dan dinilai dalam satuan rupiah pada satu kali proses produksi. 12) Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya produksi total dan dinyatakan dalam satuan (Rp/periode produksi). Kerangka Analisis Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data-data yang telah dikumpulkan dihitung dan dianalisis 5

menggunakan alat ukur analisis usahatani ayam kampung super. Biaya Total (TC) Menurut Soekartawi(1995), Biaya total diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya variabel total, dengan rumus sebagai berikut : TC = TFC + TVC keterangan: TC = Total cost ( biaya total ) TFC = Total fixed cost ( total biaya tetap ) TVC = Total variabel cost ( total biaya variabel ) Penerimaan Menurut Soekartawi (1995) Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat di tuliskan denga rumus sebagai berikut: TR = Y. Py Keterangan: TR = Total Revenue / total penerimaan (RP) Y = Total hasil produksi (Kg) Py = Harga Produksi (Rp/Kg) Pendapatan Menurut Soekartawi (1995) Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya. Rumus yang digunakan adalah: Pd = TR TC Keterangan: Pd = Pendapatan petani dengan satuan rupiah TR = Total revenue (total penerimaan) dengan satuan rupiah TC = Total cost (total biaya) dengan satuan rupiah Menurut Abas Tjakrawiralaksana (1983) untuk pengujan pergantian teknologi yang berakibat pertambahan pengunaan biaya adalah dengan menggunakan analisis imbangan B/C ratio, Dengan formulasi: B/C keterangan: PC = Pakan campuran PP = Pakan Pabrikan Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : a. Apabila nilai BC > 1 mengandung arti bahwa usahaternak ayam kampung super dengan mengunakan teknologi campuran layak untuk dijalankan. b. Apabila niai BC = 1 mengandung arti bahwa usahaternak ayam kampung super dengan menggunakan pakan campuran belum bisa memberikan imbangan manfaat terhadap biaya (tidak untung dan tidak rugi) c. Apabila nilai BC < 1 mengandung arti bahwa usahaternak ayam 6

kampung super dengan mengunakan teknologi campuran HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Usaha Ternak Ayam Kampung Super Biaya Tetap Tabel Rincian Biaya Tetap tidak layak untuk dijalankan. N Jenis Barang / Satuan Usahaternak o Alat (Unit) Pakan Pakan Pabrikan Campuran 1 Kandang 1 233.333,33 233.333,33 2 Keramba 4 18.333,33 18.333,33 3 Tempat Minum - Kapasitas 1 liter 10 5.333,33 5.333,33 Kapasitas 5 liter 20 28.333,33 28.333,33 4 Tempat Pakan - Kapasitas 1 kilo 10 4.166,66 4.166,66 Kapasitas 5 kilo 20 33.333,33 33.333,33 5 Skop 1 2.500 2.500 6 Ember 5 5.416,66 5.416,66 7 Drum 1 2.666,66 2.666,66 9 Gaji Karyawan 1.200.000-10 PBB 62.000 62.000 Jumlah 1.595.916,6 395.916,6 Sumber: Data Primer dioleh,2016 Tabel diatas menunjukan bahwa ada perbedaan biaya tetap pakan pabrikan dan pakan campuran, hal ini terjadi karena ada perbedaan pada gaji karyawan. Pada usahaternak yang menggunakan pakan campuran, responden mengeluarkan biaya untuk pembayaran gaji karyawan setiap bulan dan untuk usahaternak yang menggunakan pakan pabrikan tidak setiap bulan membayar gaji karyawan, hanya dihitung berdasarkan ayam hidup yang dipanen. Biaya tetap pakan pabrikan sebesar Rp 395.916,6. sedangkan untuk pakan campuran sebesar Rp. 1.595.916,6. 7

Biaya variabel Tabel Rincian Biaya Variabel No Jenis Barang Pakan Campuran Pakan Pabrikan 1 DOC 5.5.000.000 5.500.000 2 layer br1 1.080.000 14.400.000 3 Layer br2 5.985.000-4 Jagung giling 2.200.000-5 Dedak 875.000-6 Sekam 20.000-7 Vitamin 40.000 40.000 8 ND B1 25.000 25.000 9 ND lasota 50.000 50.000 10 Gumboro 90.000 90.000 11 Listrik 201.420 201.420 12 Upah kerja - 97.6000 Jumlah 16.066.420 21.302.420 Sumber: Data Primer diolah, 2016 Tabel diatas menunjukan bahwa biaya variabel untuk usahaternak pakan campuran sebesar Rp. 16.066.420 dan untuk usahaternak pakan pabrikan sebesar Rp. 21.302.420. terdapat perbedaan biaya variabel yang cukup besar, hal ini disebabkan karena harga pakan pabrikan lebih tinggi di banding pakan campuran serta pengeluaran biaya upah kerja pada pakan pabrikan di masukan pada biaya variabel karena upah kerja pada pakan pabrikan dihitung berdasarkan ayam hidup yang berhasil dipanen. Biaya Total Biaya total (total cost) merupakan jumlah biaya variabel dan biaya tetap dalam satu kali proses produksi. Biaya total pada usahaternak ayam kampung super milik bapak Andi Rahman sebelum mengunakan pakan campuran (menggunakan pakan pabrik) dan sesudah menggunakan pakan campuran. Dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. 8

Tabel Penjumlahan Biaya Total Perperiode Produksi No Uraian Pakan Pabrikan Persentase (%) Pakan campuran Persentase (%) 1 Biaya Tetap 395.916,6 1,8 1.595.916,6 9 2 Biaya 21.302.420 98,2 16.066.420 91 Variabel 3 Biaya Total 21.698.336,6 100 17.662.336,6 100 Sumber : Data Primer diolah, 2016 Penerimaan Penerimaan adalah jumlah hasil produksi ayam hidup (Kg) dikalikan dengan harga jual produk ditambah hasil penjualan kotoran ayam (Kg/karung) dan dinilai dalam satuan rupiah pada satu kali proses produksi.. Untuk lebih jelas perhitungan penerimaan bisa dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel Penerimaan Penggunaan Pakan Pabrikan No Uraian Satuan jmlah Unit Satuan bobot (Kg) Harga / Kg Nilai Persentase (%) 1 Penjualan Ekor 987 0,95 30.000 28.129.500 99,64 ayam hidup 2 Penjualan karung 20 25 200 100.0. 0,36 kotoan 00 Jumlah penerimaan 28.229.500 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Melihat Tabel diatas, ayam yang terjual dalam satu periode pada penggunaan pakan pabrikan sebanyak 987 ekor ayam hidup dengan rata-rata bobot 0,95 kg sehingga menghasilkan 937,65 kg ayam hidup yang dijual ke pasar dengan harga 30.000 per kg. Jadi penerimaan yang didapat dari penjualan ayam sebesar Rp. 28.129.500. Penerimaan dari penjualan ayam hidup mencakup 99,64 persen dari total penerimaan karena pokok penerimaan difokuskan terhadap penjualan ayam hidup. Penerimaan lain yang didapat adalah dari penjualan kotoran yang menghasilkan 20 karung pada satu periode produksi dengan harga 5000 per karung sehingga menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 100.000. Jadi total penerimaan yang didapat pada satu periode produksi yang menggunakan pakan pabrikan sebesar Rp. 28.229.500,- 9

Tabel Penerimaan penggunaan pakan campuran No Uraian satuan jumlah Unit Satuan bobot (Kg) Harga / Kg Nilai Persentase (%) 1 Penjualan Ayam hidup Ekor 976 0,8 30.000 23.424.000 99,53 2 Penjualan Karung 22 25 200 110.000 0,47 Kotoran Jumlah penerimaan 23.534.000 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Melihat Tabel diatas, ayam yang terjual dalam satu periode pada penggunaan pakan campuran sebanyak 976 ekor ayam hidup dengan rata-rata bobot 0,8 kg sehingga menghasilkan 780,8 kg ayam hidup yang di jual ke pasar dengan harga 30.000 per kg. Jadi penerimaan yang didapat dari penjualan ayam sebesar Rp. 23.424.000. Sama halnya dengan teknologi pakan campuran bahwa penjualan ayam hidup adalah faktor utama dalam penerimaan usaha ternak ayam kampung super ini yang mencakup 99,53 persen dari total penerimaan. Penerimaan lain yang didapat adalah dari penjualan kotoran ayam yang menghasilakan 22 karung pada satu periode produksi dengan harga 5000 per karung sehingga menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 110.000. Jadi total penerimaan yang didapat pada satu periode produksi yang menggunakan pakan campuran sebesar Rp. 23.534.000,-. Pendapatan Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya produksi total dan dinyatakan dalam satuan pada satu kali proses produksi. untuk lebih jelas, bisa dilihat pada tabel dibawah. Tabel. Pendapatan Uahaternak Ayam Kampung Super. No Uraian Usahaternak Pakan pabrikan Pakan campuran 1 Penerimaan 28.229.500 23.534.000 2 Biaya total 21.698.336,6 17.662.336,6 Pendapatan 6.531.163,4 5.871.663,4 Sumber : Data Primer diolah, 2016 10

Benefit Cost Ratio Penggunaan Pakan Pabrikan dan Pakan Campuran Untuk mengetahui data input dan output serta menghitung penerimaan Benefit cost Ratio (B/C Rasio) usahaternak ayam kampung super dapat dilihat pada Tabel 14 Data Input Output Usaha Ternak Ayam Kampung Super. no Uraian Pakan Campuran Pakan Pabrikan Selisih 1 Biaya Tetap 1.595.916,6 395.916,6 1.200.000 2 Biaya variabel 16.066.420 21.302.420 (5.236.000) 3 Total Biaya 17.662.336,6 21.698.336,6 (4.036.000) 4 Total Penerimaan 23.534.000 28.229.500 (4.695.500) 5 Pendapatan (4-3) 5.871.663,4 6.531.163,4 (659.500) Sumber : data primer diolah 2016 Tabel di atas memperlihatkan, bahwa adanya selisih angka yang terjadi, pada teknologi pakan pabrikan menghasilkan jumlah penerimaan yang lebih besar dari pengunaan teknologi pakan campuran, selisih penerimaan yang dihasilkan yaitu sebesar Rp. 4.695.500, sudah dijelaskan pada tabel penerimaan bahwa hal ini terjadi akibat adanya perbedaan jumlah bobot antara penggunaan pakan pabrikan dengan pakan campuran sehingga menghasilkan selisih jumlah penerimaan. Dari segi efektif dan efisiensi kenaikan bobot memang penggunaan pakan pabrikan sangat tepat penggunaannya apabila responden mengejar jumlah bobot yang dihasilkan. Dari segi jumlah biaya yang dikeluarkan, terdapat selisih yang cukup besar dalam penggunaan pakan pabrikan dengan pakan campuran. Selisih biaya antara penggunaan pakan campuran dan pabrikan sebesar Rp. 11 4.036.000. Dalam upaya mengefektifkan biaya, teknologi pakan campuran yang lebih efektif, karena dapat menekan biaya. Dari segi kelayakan usaha penggunaan pakan campuran yang menggabungkan semua aspek yang dihitung dengan formulasi rumus B/C merupakan penerimaan pakan campuran dikurangi penerimaan pakan pabrikan di bagi dengan hasil penguranagan biaya pakan campuran dengan pakan pabrikan dan menghasilkan nilai BC rasio sebesar 1,16. Melihat dari hasil perhitungan B/C sebesar 1,16 artinya bahwa setiap rupiah dari tambahan biaya pada usahaternak ayam kampung super dengan menggunakan pakan campuran memberikan tambahan penerimaan sebesar 1,16 rupiah. Maka penggunaan pakan campuran layak untuk dijalankan dalam menjalankan usahaternak ayam kampung super ini.

Untuk lebih jelas perhitungan B/C bisa di lihat pada lampiran perhitungan B/C. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Penggunaan pakan campuran layak untuk di usahakan, dilihat dari perhitungan benefit cost ratio (B/C) adalah sebesar 1,16 yang artinya bahwa setiap rupiah dari tambahan biaya pada usahaternak ayam kampung super dengan menggunakan pakan campuran memberikan tambahan penerimaan sebesar 1,16 rupiah. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan : 1. Peternak dalam menjalankan usaha ternak ayam kampung super disarankan untuk mengunakan pakan campuran karena dapat menekan biaya yang di keluarkan. Bukan hanya itu, penggunaan pakan campuran bisa mempercepat masa panen ayam kampung tanpa merubah tekstur daging ayam kampung pada umumnya, bila menggunakan pakan pabrikan, akan mengubah tekstur daging ayam kampung menjadi agak lembek dan cenderung seperti ayam pedaging (broiler) 2. Adanya penelitian terhadap kandungan nutrisi pakan ternak campuran, supaya diketahui kandungan nutrisi dalam pembuatan pakan campuran yang dilakukan oleh responden, sesuai dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh ayam kampung super. DAFTAR PUSTAKA Abas Tjakrawiralaksana. 1983. Ilmu- Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB Bogor Admin Agrobisnisinfo. 2015. Kandungan Gizi Polard dan Dedak Padi. Tersedia: http://www.agrobinnisinfo.com/2 015/03/kandungan-gizi-polarddan-dedak-padi.html Andi Prastowo. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. Ar- Ruzz Media. Sleman.Jogjakarta Bambang Krista dan Bagus Harianto.2014. Jago Bisnis dan Beternak Ayam Kampung. Agromedia Pustaka. Berlin Sani. 2016. Panduan Sukses Beternak dan Bisnis Ayam Kampung Super. Pustaka Diantara. 12

Dokter Ternak. 2014. Mengenal Ayam Kampung Super (Bagian I). 1 juli 2016. Tersedia: http://www.docayamkampung.do kterternak.com/2014/07/docayam-kampung-super-cepatbesar-murah.htmn?m=1. Kaliky,R, Widodo,S. 2006. Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi dalam Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Departemen Pertanian: Yogyakarta Ken Suratiyah. 2015. Ilmu Usahatani. penebar Swadaya jakarta: Jakarta Soekartawi. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Perkembangan Petani Kecil.Universitas Indonesia Press.Jakarta. Soekartawi. 1995. Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasinya. Rajawali Press. Jakarta. Soetriono, Anik,S, Rujianto. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian. Bayumedia.Malang. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung. 13