HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Vol. 12 Nomor 4 Oktober 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

ABSTRAK. Kata kunci : Obesitas, Perkembangan Motorik Kasar, Anak. commit to user. vii

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

HUBUNGAN TINGKAT SADAR GIZI KELUARGA DAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN. Oleh : DEA FADLIANA

HUBUNGAN LINGKUNGAN PENGASUHAN DAN PEKERJAAN IBU TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI 6-12 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU TAHUN 2016.

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN OBESITAS PADA SISWA KELAS V DAN VI SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 5 tahun di dunia mengalami kegemukan World Health Organization (WHO, menjadi dua kali lipat pada anak usia 2-5 tahun.

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GAMBARAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS CARINGIN BANDUNG PERIODE SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS 2011

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA OLEH IBU YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

HUBUNGAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI DESA PLOSOSARI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO ANITA ROSADI NIM.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

Transkripsi:

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN WIWI SARTIKA Program Studi D-III Kebidanan, Universitas Abdurrab Jalan Riau Ujung No.73 Pekanbaru Telp (0761) 38762 Handphone 081365244454 E-mail : wiwisartika25@yahoo.com ABSTRAK Obesitas merupakan kelebihan lemak dalam tubuh, obesitas juga merupakan factor pemicu munculnya berbagai penyakit, seperti tekanan darah, diabetes dan penyakit jantung. Mengendalikan berat badan merupakan salah satu cara mengurangi resiko obesitas. Ada banyak faktor yang mengakibatkan obesitas pada anak, salah satunya adalah status ekonomi dan pendidikan ibu yang dikaitkan dengan masalah obesitas pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status ekonomi dan pendidikan ibu terhadap obesitas pada anak usia 2-5 tahun di Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 2-5 tahun. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan accidental sampling. Jumlah sampel 60 orang. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru pada tanggal 4-18 maret tahun 2013. Data yang digunakan data primer. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, pengolahan data dengan cara editing, coding, entering dan cleaning. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian didapat bahwa mayoritas responden yang memiliki status ekonomi tinggi sebanyak (51,7%), pendidikan tinggi sebanyak (60,0%), sedangkan mayoritas yang mengalami obesitas sebanyak (71,7%). Hasil uji statistic chi-square antara status ekonomi dengan obesitas didapat P value (0,006 < 0,05), sehingga menunjukan bahwa terdapat hubungan antara status ekonomi dengan obesitas, antara pendidikan ibu dengan obesitas didapat P value (0,002 < 0,05), didapat bahwa terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan obesitas pada anak. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status ekonomi dan pendidikan ibu terhadap obesitas pada anak. Kata kunci : Status Ekonomi, Pendidikan, Obesitas ABSTRACT Obesity is excess fat in the body, obesity is also a trigger factor for many diseases, such as blood pressure, diabetes and heart disease. Weight control is one way of reducing the risk of obesity. There are many factors that lead to obesity in children, one of which is the economic and educational status of the mother is associated with obesity in children. This study aims to determine the relationship of economic status and maternal education on obesity in children aged 2-5 years in Raya Pekanbaru Hope Health Center in 2013. This research is quantitative, analytical design. The population in this study were mothers with children aged 2-5 years. The samples were taken by using accidental sampling. Number of samples 60. The research was conducted at the Raya Pekanbaru Hope Health Center on 4-18 March 2013. The data used primary data. This study used a questionnaire instrument, processing the data by way of editing, coding, entering and cleaning. Data analysis was done using univariate and bivariate. From the results of the study found that the majority of respondents who have a much higher economic status (51.7%), higher education as many (60.0%), whereas the majority who are obese as many (71,7%). Results of Chi-square test statistic between economic status with obesity acquired P value (0.006 < 0.05), thus showing that there is a relationship between economic status with obesity, among mothers with obesity education acquired P value (0.002 < 0.05), found that there is a relationship between maternal education with obesity in children. It can be concluded that there is a relationship between economic status and maternal education on obesity in children. Key words : Economic Status, Education, Obesity 41

PENDAHULUAN Obesitas merupakan salah satu penyakit gaya hidup. Istilah obesitas sering digunakan untuk menyebut kelebihan lemak dalam tubuh. Obesitas merupakan akibat langsung dari kebiasaan makan yang tidak sehat dan gaya hidup yang santai. Obesitas juga merupakan faktor pemicu munculnya berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung. Mengendalikan berat badan merupakan salah satu langkah penting dalam mengurangi risiko penyakit - penyakit tersebut (Hariono, 2007). Menurut World Health Organization (WHO), tahun 2010 sekitar 43 juta anak mengalami kelebihan berat badan. Hampir 35 juta anak yang mengalami masalah berat badan tinggal di negara berkembang. Sisanya, sebanyak 8 juta berada di negara maju (Susiana, 2011). Sementara itu peneliti Aderewn tahun 2009 menyebutkan bahwa anak penderita kegemukan di Amerika Serikat mencapai 31%, sedangkan penderita obesitas 15% (Hariono, 2007). Indonesia merupakan negara berkembang, berdasarkan data dan survey Kesehatan Nasional (NHANES) pada tahun 2010 menunjukkan bahwa prevalensi obesitas terus meningkat pada beberapa kelompok usia anak, yaitu pada usia 2-5 tahun prevalensinya meningkat dari 8% - 15,1% dan pada kelompok usia 6-11 tahun prevalensinya meningkat dari 1.8% menjadi 27% (Nusira, 2011). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan, obesitas pada balita mencapai 14%, sedangkan anak usia 15 tahun keatas persentasinya 19,1%. Angka tersebut tergolong tinggi sehingga perlu mendapat perhatian penuh dari semua pihak (Susiana, 2011). Ada banyak faktor yang mengakibatkan obesitas pada anak, adapun penyebab utamanya adalah status ekonomi. Status ekonomi yang tinggi cenderung membuat orang tua memilih untuk memberikan makanan cepat saji pada anak-anak. Kebanyakan para orang tua tidak peduli dengan efek yang akan ditimbulkan dari makanan cepat saji tersebut. (Wahyu, 2009 : 23). Selain status ekonomi, pendidikan ibu juga sering dikaitkan dengan masalah obesitas pada anak. Umumnya ibu yang memiliki pendidikan yang tinggi akan lebih selektif dalam memberikan makanan pada anak. Ibu yang berpendidikan tinggi akan cenderung memberikan makanan yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan anaknya dibandingkan dengan ibu yang pendidikan rendah (Jumadi, 2007). Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2012, diketahui dari 20 puskesmas yang ada di Pekanbaru. Puskesmas Harapan Raya, merupakan yang tinggi jumlah anak dengan status gizi lebih sebanyak 42 anak. Menurut penelitian Jumadi (2010), diperoleh hasil anak yang mengalami obesitas 45% dipengaruhi oleh tingginya status ekonomi keluarga, hal ini disebabkan karena dengan tingginya status ekonomi keluarga membuat orang tua selalu mengikuti trend terlebih dalam pemilihan makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status ekonomi dan pendidikan ibu terhadap obesitas pada anak usia 2-5 tahun. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik, pendekatan penelitian cross sectional. Populasi yang diambil adalah seluruh ibu yang mempunyai anak 2-5 tahun, yang datang berkunjung ke Puskesmas Harapan Raya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara accidental sampling. 42

HASIL DAN PEMBAHASAN Univariat Tabel 1 Distribusi Frekuensi Status Ekonomi dan Pendidikan Ibu serta Kejadian Obesitas pada Anak Usia 2-5 Tahun Jumlah (n) Persentase (%) No. Kategori 1. Status Ekonomi Tinggi 31 51,7 Rendah 29 48,3 2 Pendidikan Tinggi 36 60,0 Rendah 24 40,0 3 Obesitas Ya 43 71,1 Tidak 17 28,3 Berdasarkan Tabel 1 diketahuai bahwa status ekonomi tinggi sebanyak 31 orang (51,7%), pendidikan tinggi sebanyak 36 orang (60,0%), sedangkan yang mengalami obesitas sebanyak 43 orang (71,7%). Bivariat Table 2 Hubungan Status Ekonomi Terhadap Obesitas Pada Anak Usia 2-5 Tahun Status Obesitas Ekonom Y Tida Tota Pvalu i a % k % l (%) e 45, 51, Tinggi 27 0 4 6,0 31 0 26, 21, 48, Rendah 16 6 13 6 29 2 0,006 Total 43 71, 6 17 27, 6 60 100 Dari tabel 2 Dari jumlah 31 orang dengan status ekonomi tinggi mayoritas yang mengalami obesitas sebanyak 27 orang (45,0%) dan dari jumlah 29 orang yang status ekonomi rendah mayoritas yang mengalami obesitas sebanyak 16 orang (26,6%). Berdasarkan hasil chi square diperoleh hasil P vatue yaitu 0,006 sedangkan taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05. Hal ini menunjukkan nilai 0,006 < 0,05 artinya bahwa ada hubungan antara status ekonomi dengan obesitas pada anak. Tabel 3 Hubungan Pendidikkan Ibu Terhadap Obesitas Pada Anak Obesitas Pendidika Ti da Tota Pvatu nya % k % l % e 51, Tinggi 31 7 5 8,3 36 60 20, 0,002 Rendah 12 0 12 20,0 24 40 71, Total 43 7 17 28,3 60 100 Dari tabel 3 dari jumlah 36 orang pendidikan tinggi mayoritas yang mengalami obesitas sebanyak 31 orang (51,7%) sedangkan dari 24 jumlah orang pendidikan rendah mayoritas yang mengalami obesitas sebanyak 12 orang (20,0%). Berdasarkan uji chi square diperoleh hasil P vatue yaitu 0,002 sedangkan taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05. Hal ini menunjukkan nilai 0,002 < 0,05 artinya bahwa ada hubungan antara status pendidikan responden dengan obesitas pada anak. Status Ekonomi, Pendidikan, serta Obesitas Dari hasil penelitian didapat bahwa mayoritas dengan status ekonomi tinggi sebanyak 31 orang (51,7%), yang berpendidikan tinggi sebanyak 36 orang (60,0%), sedangkan yang tidak mengalami obesitas sebanyak 43 orang (71,7%). Tingginya status ekonomi keluarga, hal ini disebabkan karena dengan tingginya status ekonomi keluarga membuat orang tua selalu mengikuti trend terlebih dalam pemilihan makanan. Umumnya mereka memilih makanan cepat saji yang secara teori makan cepat saji merupakan penyebab utama terjadinya obesitas. dalam masalah obesitas pada anak faktor 43

pendidikan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian obesitas, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa status pendidikan juga cendrung memiliki anak obesitas, karena meskipun ibu dalam kondisi ekonomi yang layak, namun ibu tidak dapat mengatur pola makan anak dan ibu juga tidak mengetahui kualitas makanan yang mereka berikan pada anaknya sehingga anak mengalami obesitas. Hubungan Status Ekonomi dengan Obesitas Dari hasil penelitian didapat bahwa dari jumlah 31 responden dengan status ekonomi tinggi mayoritas yang mengalami obesitas sebanyak 27 orang (45,0%), dan dari jumlah 29 responden dengan status ekonomi rendah yang mengalami obesitas sebanyak 16 orang (26,6%). hasil P vatue yaitu 0,014 sedangkan taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05. Hal ini menunjukkan nilai 0,014 < 0,05 artinya bahwa ada hubungan antara status ekonomi dengan obesitas pada anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Herlianti Fauzi mengenai hubungan status ekonomi dengan obesitas pada balita di Puskesmas Damai Jakarta Selatan, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional yang dilakukan pada tahun 2011. Dengan populasi adalah seluruh ibu balita. Adapun jumlah responden yaitu sebanyak 76 orang. Dengan pengambilan sampel secara random sampling. Hasil penelitian terhadap 76 orang responden di Puskesmas Damai Jakarta Selatan berdasarkan status ekonomi yaitu rendah sebanyak 41 orang (53,4%). Sedangkan batita yang mengalami obesitas yaitu sebanyak 51 orang (67,1%). Peneliti berpendapat bahwa ada banyak faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya obesitas pada anak, adapun penyebab utamanya adalah status ekonomi. Dari hasil penelitian yang didapat di Puskesmas Harapan Raya, bahwa mayoritas responden memiliki Status ekonomi yang tinggi, sehingga dengan adanya status ekonomi yang tinggi berpengaruh pada anak yang mengalami obesitas, karena dengan status ekonomi yang tinggi cenderung membuat orang tua memilih untuk memberikan makanan cepat saji pada anaknya daripada memberikan makanan yang dimasak oleh orang tuanya, hal ini karena dengan adanya status ekonomi yang tinggi, mereka dapat membeli apapun yang diinginkan oleh anaknya, sehingga anak semakin tidak terkontrol berat badannya yang mengakibatkan terjadinya obesitas. Hubungan Pendidikan dengan Obesitas Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dari jumlah 36 responden berpendidikan tinggi yang mengalami obesitas sebanyak 31 orang (51,7%), dan dari 24 responden berpendidikan rendah yang mengalami obesitas sebanyak 12 orang (20,0%), hasil uji chi square antara pendidikan ibu dengan obesitas diketahui hasil P vatue yaitu 0,006 sedangkan taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05. Hal ini menunjukkan nilai 0,006 < 0,05 artinya bahwa ada hubungan antara status pendidikan dengan obesitas pada anak. Adanya hubungan ini disebakan karena mayoritas dengan pendidikan tinggi yang mengalami obesitas sebanyak 31 orang (51,7%). Menurut Gunawan (2011), pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang baik, sehingga anak terhindar dari obesitas. Berdasarkan penelitian Eva Suarthana dengan judul penelitian Prevalensi Obesitas pada Anak Usia 4-6 Tahun dan Hubungannya dengan Asupan Serta Pola Makan. Yaitu dari sejurnlah 71 dari 72 orang siswa TK tempat dilakukan penelitian menjadi subyek penelitian. Dari data yang dikumpulkan tidak didapatkan data yang di-drop out sehingga analisis dilakukan terhadap 71 subjek. Jumlah ini telah memenuhi batas minimum sampel 44

20. Sebanyak 52,1% subyek berjenis kelamin perempuan dan 52,1 % berusia antara 4-5 tahun. Sementara itu, 66,2% subyek berasal dari keluarga dengan pendapatan perkapita menengah rendah (berdasarkan kriteria World Bank tahun 2002, yaitu pendapatan perkapita yang berkisar antara Rp. 500.000,00 s.d. Rp. 2.000.000,00 perbulan). Pendapatan perkapita tersebut dapat digunakan sebagai suatu indikator yang membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan pemenuhan kebutuhan gizi dalam suatu keluarga. Didapatkan prevalensi obesitas sebesar 31 % pada subyek penelitian berdasarkan kriteria IMT dan sebesar 21% berdasarkan kriteria BB/TB. Peneliti berpendapat bahwa adanya hubungan antara status pendidikan dengan obesitas pada anak yang dilakukan di Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru disebabkan karena Status Pendidikan ibu sangat mempengaruhi obesitas pada anak, khususnya ibu yang memiliki pendidikan tinggi dapat mudah mendapatkan pekerjaan yang menjamin hidup mereka dibanding dengan ibu yang pendidikan rendah. Dengan pendidikan ibu yang tinggi membuat ibu memiliki kemampun memberi makanan yang dibutuhkan oleh anaknya tanpa membatasi, dibanding dengan ibu yang berpendidikan rendah, sehingga berpengaruh dengan obesitas pada anak. Disamping itu pendidikan ibu juga sangat diperlukan bagi perkembangan fisik dan mental atau kecerdasan anak. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian di Puskesmas Harapan Raya didapat bahwa mayoritas resporden yang memiliki status ekonomi tinggi sebanyak (51,7%), pendidikan tinggi sebanyak (60,0%), sedangkan mayoritas yang mengalami obesitas sebanyak (71,7%). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara status ekonomi dengan obesitas di Puskesmas Harapan Raya (0,006 < 0,05) dan terdapat hubungan antara pendidikan dengan obesitas di Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru (0,002 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status ekonomi dan pendidikan ibu terhadap obesitas pada anak. SARAN Kepada para bidan agar senantiasa memberikan pelayanan yang komprehensif kepada kliennya, terutama pada saat melakukan penyuluhan bagaimana cara mencegah dan menangani masalah obesitas pada anak. DAFTAR PUSTAKA Arora, A. 2007. Langkah Mengendalikan Obesitas. Jakarta: Buana Ilmu Populer Budi, 2013. Upah Minimum Kerja. Pekanbaru muslim_nurdin@riaupos.com Dwiana, 2009. Upah Minimum Kerja. www.mediainfo.com. (3 febuari 2013) Gunawan, A. 2007. Status Gizi Dan Obesitas. www.mediainfo.com. (12 November 2012) Hariono, D. 2007. Masalah Obesitas Pada Anak. www.http:medicastore.com. (11 Desember 2012) Hidayat, A. 2010. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Jaya, M. 2009. Ekonomi dan Status Gizi. http//www.pdf.com. (28 Januari 2013) Jumadi, 2008. Social Ekonomi. http//www.pdf.com. (6 Januari 2013) Mustofa, 2010. Solusi Ampuh Mengatasi Obesitas. Jakarta: ISBN Nirwana, 2012. Obesitas Pada Anak dan Pencegahannya. Jakarta: ISBN Putra, 2010. Ilmu Pendidikan dan Kesehatan. Yogyakarta: Andi Proverawati, 2012. Kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC 45

Riwidikdo, H.2008. Statistik Kesehatan. Jakarta: Media Cendekia Setiawati, dkk.2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media Susiana, 2009. Cara Holostik dan Praktis Atasi Obesitas. www.http: kompas.com. (10 Januari 2012) Setiawan, Saryono. 2010. Metode Penelitian Kebidanan DIII, DIV,S1dan S3. Jakarta: Nuha Medika Suyanto, Salamah. 2008. Rinset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Jogyakarta: Mitra Cendekia Offset Wahyu, G. 2009. Obesitas Pada Anak. Jakarta: B first 46